Tuesday, December 31, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (44)

Jalan terus menanjak, tak begitu mulus, cukup banyak lubang di jalanan tersebut, bus yang membawa rombongan para pemuda kampus ini mencoba melaju meski tak begitu cepat, mengingat jalannya tak begitu mulus. Lapangan Desa adalah penanda untuk masuk menuju sebuah desa yang berada di Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Para pemuda ini melalui rumah warga, lalu perlahan rumah warga desa habis, berganti menjadi pemandangan sawah dan kaki gunung yamg begitu sejuk, begitu asri. Pondok-pondok kecil di pematang sawah, saling terkait dengan tali yang cukup kuat dan terhubung dengan orang-orangan sawah, para pemuda yang berada di dalam bus sedang menuju Kantor Kecamatan semakin penasaran dengan desa yang akan mereka tinggali dalam waktu 2 Bulan, diantara rombongan pemuda-pemudi ini ada pemuda yang bercita-cita mengunjungi 1000 masjid.

Yang pertama muncul dalam benak beberapa orang pemuda dalam rombongan tadi adalah dimana masjid, ya masjid. Mungkin dalam pikiran para pemuda ini masjid adalah tempat yang dapat membantu mereka bersosialisasi dan kenal lebih dekat dengan warga desa. Benar saja, masjid menjadi tempat melaksanakan salah satu program yang akan dilaksanakan di desa, Masjid Al-Furqan Desa Porame Kecamatan Kinovaro adalah masjid yang pertama. Terletak di tepi sawah, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya warga pada program-program seperti pengajian, baik pengajian ibu-ibu maupun kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan warga desa berkolaborasi dengan para pemuda.




Masjid Al-Furqan Desa Porame Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, saat itu sedang diadakan lomba-lomba oleh para remaja masjid dan hampir seluruh warga desa, lalu sang pemuda 1000 masjid di tunjuk menjadi juri pada salah satu lomba, suatu hal yang mengejutkan sekaligus mendebarkan. Juga menjadi sangat berkesan bagi beberapa pemuda yang sedang mengadakan program posdaya di Desa Porame Kecamatan Kinovaro selama 2 bulan. Bagi pemuda 1000 masjid, ini juga menjadi pembelajaran berharga, menjadi inspirasi juga, bahwa dimanpun kita berada, masjid menjadi tempat yang penting ketika kita ingin berkolaborasi dengan masyarakat sekitar. Masjid menjadi tempat yang aman dan nyaman, sekaligus menjadi faktor pembangun masyarakat, terutama pembangun an Sumber Daya Manusia (SDM), ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, December 30, 2019

Museum Lagaligo Sebagai Etalase Sejarah Sulawesi Selatan!


Tempat yang sangat bersejarah, berada dalam kompleks Fort Rotterdam, berisi benda-benda bersejarah, informasi-informasi berharga mengenai sejarah. Informasi mengenai asal mula Kabupaten Bone, asal mula Kota Makassar, informasi tentang masjid tua di Gowa Sulsel, rumah panggung beserta bentuk dan filosofinya, informasi mengenai kapal Phinisi dan jenis-jenisnya, serta masih banyak informasi bersejarah lainnya yang sangat sayang untuk kita lewatkan, hanya di Museum La Galigo Kompleks Fort Rotterdam Makassar Sulawesi Selatan.

Museum La Galigo berada di salah satu bangunan Kompleks Fort Rotterdam Makassar, sangat sayang untuk kita lewatkan. Dikelola oleh Dinas Pariwisata setempat, tempat ini menjadi semacam pesona sejarah tersendiri, terutama bagi para pendatang yang tengah merantau di Sulawesi Selatan maupun penduduk asli Sulawesi Selatan yang ingin menggali informasi sejarah berdasarkan literasi dan referensi yang tersedia. Jadi, buat kamu yang ingin melakukan jalan-jalan produktif penuh dengan informasi sejarah, ayo jalan-jalan ke Museum La Galigo Kompleks Fort Rotterdam, ayo ke Makassar! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 29, 2019

Mencoba Memapah Awan di Lappa Laona Barru!

Liburanmu akan terasa seru bila bersama kawan-kawan, bila bersama sahabat seperjuangan, bila bersama teman-teman, maka nikmatilah liburanmu di Bulan Desember ini! Dengan liburan yang produktif, jalan-jalan produktif kali ini, bersama kawan-kawan terbaik, menuju sebuah tempat wisata yang terkenal di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, yaitu Lappa Laona Barru Sulawesi Selatan.

Lappa Laona Barru Sulawesi Selatan, berjarak  50 Kilometer dari Kota Barru, ditempuh dalam waktu 1 Jam 20 Menit untuk sampai kesana. Dataran tinggi Lappa Laona terletak di Dusun Waruwue, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dari dataran tinggi ini mungkin engkau bisa mencoba untuk memapah awan yang terlihat dekat di hadapanmu.



Dataran tinggi Lappa Laona menjadi tempat favorit untuk berkemah, dan berfoto ria, sambil menikmati pesona keindahan Barru dari ketinggian, terdapat juga beberapa spot foto yang sangat menarik. Dari Kota Makassar berjarak sekitar 130 Kilometer, ditempuh dalam waktu 3 Jam 30 menit. Buat kamu yang berada di Barru, datanglah ke Lappa Laona, tunggu apa lagi, Ayo ke Barru! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sang Pemuda 1000 Masjid (43)

Kubahnya berwarna emas, sebuah masjid yang berada di jalan poros, jalan utama, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, menjadikan masjid ini masjid yang strategis, Masjid Babul Jannah Maccini.  Pemuda 1000 masjid melanjutkan perjalanannya menuju Masjid Babul Jannah Maccini, tak begitu jauh dari Kilometer 4, tidak begitu jauh dari jalan flyover, bila kita berdiri di depan masjid ini, beberapa gedung-gedung strategis di Makassar akan terlihat dari depan masjid ini.



Masjid Babul Jannah Maccini, suatu ketika pemuda 1000 masjid mengunjungi masjid ini di Bulan Puasa menjelang berbuka, tanpa berpanjang lebar para Jama'ah dan pengurus mempersilahkan sang pemuda untuk duduk bersiap untuk menyantap menu berbuka puasa, dilayani dengan begitu baik, disambut dengan ramah oleh para pengurus maupun jama'ah masjid padahal pemuda 1000 masjid bukan orang yang terkenal dan mungkin baru beberapa kali mengunjungi masjid ini. Masjid Babul Jannah Maccini memberikan pelajaran, memberikan inspirasi tentang persaudaraan, tentang bagaimana kita memuliakan para tetamu.


Masjid Babul Jannah Maccini, berkubah emas, berwarna kombinasi krem dan cokelat, menambah keindahan fisik bangunannya, ditambah keramahan jama'ah dan pengurus masjid yang ada didalamnya. Sebuah inspirasi bagi kita semua tentang menjaga persaudaraan, menjaga kebhinekaan, mengacuhkan perbedaan, karena kita berada di langit yang sama serta tanah air yang sama. Masjid selalu menjadi tempat yang nyaman bagi pemuda 1000 masjid, maka perjalanan ini akan terus dilanjutkan, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, December 28, 2019

Sang Pangeran pernah disini, Fort Rotterdam

Sang Pangeran pernah di penjara di tempat ini,  Pangeran Diponegoro, tempat yang sangat bersejarah, tempat dulu para penjajah berkantor, mengawasi lalu lintas pelabuhan, lalu lintas perdagangan maupun lalu lintas manusia, mengawasi gerak-gerak yang mencurigakan, tempat ini juga menyimpan berbagai macam arsip atau administrasi, bagian depan seperti benteng yang bersiap menahan serangan-serangan, inilah dia Fort Rotterdam Makassar.

Bangunan-bangunan yang di dominasi warna krem ini berdiri dengan kokoh, menjadi saksi sejarah apa yang pernah terjadi di sekitarnya. Sekeliling bangunan tampak batu-batu marmer zaman dulu yang menghitam dan berlumut, lalu sekarang menjadi museum sejarah dan tempat wisata yang menarik bagi para penjelajah, bagi para penikmat sejarah. Atap-atap bangunannya berwarna merah, taman-tamannya di tata dengan rapi agar kita tak bosan berfoto atau mengambil gambar di dalamnya.


Fort Rotterdam menjadi destinasi wisata naratif yang sangat menarik, bahkan sering di adakan acara-acara outdoor di tempat ini, kajian-kajian, dan saat ini benteng bersejarah ini di kelola oleh pemerintah setempat. Fort Rotterdam menjadi semacam tempat yang wajib kamu kunjungi bila sedang jalan-jalan di Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, jalan-jalan yang produktif tentunya, mengingat benteng ini adalah situs sejarah yang dapat menginspirasi kita dengan narasi sejarahnya. Mari berkunjung ke tempat ini, salah satu tempat wisata paling edukatif di Kota Makassar, Ayo ke Makassar! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, December 27, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (42)

Masjid sebagai tempat favorit untuk dikunjungi oleh semua orang? Mungkinkah? Mungkin beberapa waktu yang lalu sempat viral masjid yang buka 24 Jam, mempersilahkan para musafir untuk beristirahat didalamnya, kali ini kita akan melihat langsung masjid tersebut, Masjid Jami'Islahuddin Makassar Jalan Abdullah Daeng Sirua. Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini pada perjalanan kali ini.



Masjid Jami'Islahuddin Makassar merupakan masjid yang berada tepat di pinggir jalan Abdullah Daeng Sirua, jalan yang lumayan padat di Kota Makassar, padat dengan usaha-usaha pedagang kaki lima, padat dengan Rumah dan Toko, padat dengan aktivitas masyarakat di sekitarnya, di seberang masjid pun kita akan menyaksikan kanal. Masjid Jami'Islahuddin Makassar punya Badan Usaha Masjid guna untuk memutar kas masjid yang cenderung non-produktif karena tersimpan lama didalam virtual akun bank menjadi sebuah amal usaha.



Masjid Jami'Islahuddin Makassar yang mempunyai badan usaha ini memutar kas masjid menjadi usaha yang menguntungkan lalu di masukan ke dalam kas masjid untuk kemaslahatan ummat, lalu di putar lagi menjadi modal usaha, lalu apa yang terjadi dengan siklus perputaran uang yang produktif ini? Mengurangi dana yang mengendap terlalu lama lalu menjadikannya produktif, menghidupkan industri-industri kecil, menghidupkan perekonomian ummat, sunggu siklus yang bermanfaat dan membawa kebermanfaatan yang lebih luas lagi.

Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, Masjid Jami'Islahuddin, menyaksikan usaha tambal ban di depan masjid, yang merupakan badan usaha dari masjid. Masjid Jami'Islahuddin Makassar juga buka 24 Jam, tersedia kopi, Teh, kamar mandi, dan tempat istirahat, bahkan bagi para musafir yang hendak menginap disediakan pula makanan! Sungguh masjid yang luar biasa! Inilah salah satu perjalanan pemuda masjid yang produktif, jalan-jalan yang benar-benar produktif, memberikan inspirasi bagi kita yang membaca kisah ini, memberikan inspirasi bagi kita yang mengunjungi masjid ini, Masjid Jami'Islahuddin Makassar, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, December 26, 2019

Anak-anak Bangsa di Danau Matano

Anak-anak bangsa berlarian kesana kemari, berkejaran berlarian, bermain-main menikmati masa mudanya, menikmati masa kecilnya, seolah-olah tanpa beban, terkadang tertawa terbahak-bahak, terkadang menangis karena terjatuh atau tersandung, terkadang saling berteriak memanggil-manggil, atau berteriak karena keasyikan dan keseruan permainannya. Anak-anak kampung yang sedang bermain-main sambil tertawa-tawa seru, kampung bernama Indonesia, Negeri Indah yang menyimpan kekayaan alam, tepatnya di Sulawesi Selatan.








Anak-anak bangsa di Danau Matano Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia, dari Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, kita mesti menikmati perjalanan darat selama 11 Jam 56 Menit, menempuh jarak 586 Kilometer, untuk tiba bertemu dengan anak-anak bangsa, anak-anak yang bermain di sekitaran Danau Matano Luwu Timur. Sebuah danau yang menjanjikan kesejukan, pemandangan indah nan alami, sebuah danau yang ingin memaksa kita untuk berkata, "saya senang hidup di alam Indonesia!".








Danau Matano Luwu Timur Sulawesi Selatan, menggoda kita untuk menjelajahinya, berpetualang di sekitarnya, berfoto-foto di pinggir danau, juga mengambil gambar para anak-anak bangsa yang sedang bermain dan tertawa-tawa. Buat para petualang sejati, buat kamu para penjelajah alam, sempatkan dirimu, untuk menikmati Indonesia, untuk menikmati keindahan Danau Matano Luwu Timur, agar kita semakin bersyukur, hidup di sebuah negeri yang merupakan penggalan surga, penggalan surga dunia, ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, December 25, 2019

Langit-langit Masjid 99 Kubah

Serial Sang Pemuda 1000 Masjid (11)

Langit masih biru, masjid 99 Kubah yang merupakan masjid ikon Provinsi Sulawesi Selatan, masjid 99 kubah yang merupakan kebanggaan masyarakat Kota Makassar berdiri tegar di seberang Pantai Losari. Menuju masjid 99 kubah yang merupakan desain karya Kang Emil alias Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat saat ini.

Menuju masjid 99 kubah, kita masuk melewatu jalur Centre Point of Indonesia, sebuah kawasan yang merupakan reklamasi. Masjid 99 kubah menjadi tempat wisata reliji, bahkan bukan wisata reliji belaka, juga menjadi masjid yang instgramable, berfoto-foto dengan keindahan 99 kubah yang luar biasa. Langit-langit di dalam masjid 99 kubah pun menampilkan konfigurasi warna yang luar biasa, biru, biru muda, putih, dan lampu-lampunya yang begitu indah.


Langit-langit masjid 99 kubah di buat seindah mungkin dan sangat artistik mungkin agar orang-orang tertarik untuk masuk didalamnya, menikmati kegiatan-kegiatan positif di dalamnya, dan mengunjungi bagian dalam masjid ini. Ini adalah narasi lanjutan sang pemuda 1000 masjid, pemuda yang bercita-cita mengunjungi 1000 masjid, maukah engkau bergabung? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, December 24, 2019

Inilah Pantai Bira Bulukumba!

Inilah tempat wisata unggulan di Sulawesi Selatan! Sebuah pantai yang mungkin terkenal oleh para wisatawan dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Bahkan ketika tiba di Sulawesi Selatan, orang-orang akan bertanya dimana pantai itu? Pantai yang dimaksud adalah Pantai Bira Bulukumba Sulawesi Selatan! Sebuah pantai indah, dengan pesona pantai alami nan indah, pantai yang sebagian besar para penikmat liburan akan berlibur ke sana.

Pantai Bira Bulukumba, dari Kota Bulukumba Ibu Kota Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, tepatnya dari Lapangan Pemuda Bulukumba, jaraknya 41 Kilometer, ditempuh dalam waktu kurang lebih 57 Menit. Sejak dari Kota Bulukumba, kita sudah diberi arah yang jelas oleh papan penanda jalan, perjalanan menuju ke Pantai Bira Bulukumba pun terbilang mulus, aspal pada jalanan sangat mulus, kecuali beberapa lubang kecil yang membuat kita harus sedikit berhati-hati mengatur kecepatan.

Jalanannya kebanyakan lurus, hanya sesekali berbelok, itupun bukan tikungan yang tajam, sepanjang jalan kita juga akan menikmati pedesaan, sawah yang membentang, rumah-rumah warga, jembatan yang membantu kita menyeberangi sungai, jalan poros menuju Pantai Bira Bulukumba ini juga mengantarkan kita menuju penyeberangan menuju Pulau Selayar Sulawesi Selatan. Memasuki Kecamatan Bira, mulai padat penduduk, memang kecamatan ini sudah menyiapkan diri menjadi daerah industri wisata.


Pantai Bira Bulukumba, tersedia begitu banyak penginapan-penginapan, kafe-kafe, resort, hotel yang menjulang tinggi, hotel sederhana namun unik, di dekat garis pantai pun dibangun tugu berbentuk tulisan Tanjung Bira agar kita bisa berfoto-foto, juga beberapa spot foto yang sangat menarik dan sayang untuk kita lewatkan. Berjejer pula pedagang kaki lima yang menyediakan berbagai ole-ole khas, juga menjual perlengkapan pantai yang tentu kita butuhkan. Buat para wisatawan domestik, pecinta Indonesia, penikmat Nusantara, mari nikmati keindahan, kenyamanan, dan keramahan pantai ini, inilah Pantai Bira Bulukumba Sulawesi Selatan! Ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, December 23, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (41)

Perjalanan spiritual merupakan perjalanan yang berkesan dan dapat mengubah kehidupan manusia secara keseluruhan. Mulanya ia adalah orang yang jauh dari kebaikan, lama kelamaan karena sering mengunjungi masjid maka ia menjadi orang yang juga melakukan kebaikan. Karena setiap hari mengunjungi masjid, lama kelamaan hatinya condong kepada kebaikan, kebaikan yang terus di pupuk dalam aktivitas sehari-harinya kemudia menjadikannya pejuang kebaikan, bukankah ini hal yang positif ?

Begitulah salah satu harapan atau tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan jalan-jalan produktif menuju masjid, mengelilingi dan mengunjungi masjid, sekedar berkunjung saja awalnya, semoga kelak ia akan menjadi karakter positif. Pemuda 1000 masjid sekali lagi adalah gagasan sederhana yang sangat ingin penulis wujudkan. Kali ini pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi Masjid Nuril Anshari, sebuah masjid yang bila kita melewati pinggir jalan tol ke arah bandara, maka kita akan melihatnya.



Masjid Nuril Anshari terletak di dekat kompleks pergudangan yang mungkin masih merupakan Kawasan Industri Makassar (KIMA). Masjid ini berdiri dengan anggun di dekat gudang-gudang perusahaan yang semoga menjadi tempat pemicu kebaikan bagi karyawan-karyawan perusahaan sekitar serta masyarakat sekitar masjid. Tepat di depan masjid ada lapangan bola yang hampir setiap hari ramai digunakan untuk bermain sepak bola. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, mari kita ikuti terus kisahnya, ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 22, 2019

Lompatan Kebahagiaan di Pantai Kasuso Bulukumba!

Santai sejenak di pantai? Mungkin hal itu yang harus kamu lakukan sebagai putra-putri Bangsa Indonesia, sebuah Negeri yang katanya sepenggal Surga di muka bumi, sebuah Negara Kepulauan yang otomatis garis pantainya juga sangat panjang. Mari kita nikmati pantai-pantai di Negeri ini seraya terus bersyukur karena menjadi putra-putri Bangsa Indonesia, maka pada jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.

Pantai Kasuso Bulukumba, jaraknya 39 Kilometer dari Lapangan Pemuda Bulukumba, waktu tempuhnya kurang lebih 52 Menit sampai 1 Jam. Rute yang kita lewati persis seperti jalan menuju Pantai Bira Bulukumba, Pantai Bara Bulukumba, Tebing Apparalang Bulukumba, Pantai Marumasa Bulukumba, dan Pantai Ujung Tiro Bulukumba. Pantai Kasuso Bulukumba menyajikan pemandangan khas pantai yang indah dan membahagiakan bagi para penikmat pantai. Pasir putih, jernihnya air laut yang berwarna hijau dan biru, berpadu dengan langit dan awan.





Pantai Kasuso Bulukumba menyajikan pemandangan batu karang yang lumayan besar terpapar di dekat garis pantai yang menambah keindahan pantai ini serta menjadi ciri khas Pantai Kasuso Bulukumba. Kebanyakan pengunjung akan mengambil gambar di sekitar batu karang yang lumayan besar ini, sebagai penanda bahwa kita pernah berkunjung dan berbahagia di sana, Pantai Kasuso Bulukumba. Ekspresi kegembiraan terkadang di tampilkan dengan tersenyum, tertawa gembira, dan melompat. Maka, agar setiap kita punya ciri khas dalam pengambilan foto, lompatlah sambil berbahagia di pantai ini, agar aku dapat menyebutnya lompatan kebahagiaan. Ya, lompatan kebahagiaan di Pantai Kasuso Bulukumba, ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Kuucapkan Selamat Hari Ibu

Kasihnya seolah-olah tak terbatas
Mengalir deras dari harum dan manisnya cinta
Menyerap berbagai kepayahan
Menghisap ketakberdayaan
Lalu engkau hidup!
Lalu engkau berdaya!

Pengorbanannya tak terhitung, tak terkira
Dirinya yang sedang lemah akan berusaha tegar di hadapanmu
Menenangkanmu, menyenangkanmu, menghangatkanmu, mendekapmu, mengecup dahimu

Maka berbakti menjadi keharusan
Maka tak pernah lupa adalah kehormatan
Maka melayaninya adalah kemuliaan
Untukmu seluruh Ibu di Dunia ini
Teruntuk Ibuku yang tetap tegar
Meski hujan
Meski kemarau
Dengan sepenuh romantis, dengan alunan irama kasih sayang, ingin kuucapkan langsung kepadamu
Selamat Hari Ibu.

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, December 21, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (40)

Lingkungannya begitu sejuk, nyiur melambai di sekitarnya, hewan ternak juga ada di sekitarnya, pemandangan bukit dan gunung juga terlihat bila kita berdiri di salah satu rumah panggung. Seperti biasa, para petani sudah mengadu cangkulnya dengan tanah bahkan sebelum fajar menyingsing di langit, para pekerja sudah bersiap dengan aktivitasnya masing-masing, para petani kebun pun sudah berada di kebun dengan semangat menafkahi keluarga, di tengah-tengah desa yang asri tersebut menara masjid yang terbuat dari besi kokoh berdiri.

Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone berdiri tegar dengan dominasi warna putih pada bangunannya, dan hijau pada atapnya. Terletak di tengah-tengah rumah warga, hampir berhadapan dengan kantor desa, masjid ini juga menjadi favorit berkegiatan para mahasiswa-mahasiswi yang tengah menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Pemuda 1000 masjid pun berkesempatan singgah sejenak mengunjungi masjid ini.


Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone, merupakan masjid yang sangat merindukan orang-orang untuk memakmurkannya, bahkan para tetamu desa yang sedang menghadiri undangan atau sekedar berkunjung akan menyempatkan diri singgah sejenak di masjid ini. Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone adalag potret betapa masjid punya peran penting dalam membangun peradaban terutama pembangunan desa, dimulai dari anak-anak kecil yang mempelajari membaca Al-Qur'an di masjid ini, kelak anak-anak kecil ini di menjadi pelaku perubahan di lingkungan desa.


Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan terus di lanjutkan, langit masih biru, daun-daun pepohonan masih hijau, manusia-manusia produktif terus berkarya, maka ini adalah wujud karya yang akan menginspirasi dan menjadi bahan cerita kita kelak. Narasi pemuda 1000 masjid akan menjadi gagasan sederhana yang menggerakkan para pemuda untuk terus mengunjungi masjid, mengambil pelajaran di dalamnya, mengamati masjid dan keadaan masyarakatnya, dengan harapan perubahan itu bermula dari orang-orang yang rajin berkunjung ke masjid, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, December 20, 2019

Ayo ke Pantai Ujung Tiro Bulukumba!

Pantai memanggilmu
Santailah dulu sejenak kawanku
Tinggalkanlah semua masalahmu
Bisik pasir debu dan ombak
Temani semesta membiru

Dengarlah
Santailah dulu sejenak kawanku
Tinggalkanlah semua masalahmu
Bisik pasir debu dan ombak
Temani semesta membiru
Dengarlah
Pantai memanggilmu

Apa yang kau cari ada di luar sana
Ke pantai berlari bersama sama
Ayo ikut denganku
Menari di bawah langit biru
Kau dan aku
Kita bercanda ria
(Ku Lari ke Pantai, RAN)

Begitulah satu tembang dari RAN, tentang pantai dan identik dengan santai serta liburan, maka jalan-jalan produktif kita kali ini adalah sebuah pantai di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Setelah Pantai Bira Bulukumba, Pantai Marumasa Bulukumba, Pantai Bara Bulukumba, Dego-dego Darubiah Bulukumba, dan Apparalang Bulukumba, maka pada perjalanan kali ini kita akan menuju Pantai Ujung Tiro Bulukumba.




Pantai Ujung Tiro Bulukumba berjarak 37 Kilometer dari Lapangan Pemuda Bulukumba, mengapa harus dari Lapangan Pemuda Bulukumba?  Sebab tempat ini kita asumsikan sebagai pusat Kota Bulukumba. Menuju Pantai Ujung Tiro Bulukumba memakan waktu sekitar 1 Jam 6 Menit menggunakan kendaraan roda dua, 1 Jam 7 Menit menggunakan kendaraan roda empat, dari pusat Kota Bulukumba.



Inilah Pantai Ujung Tiro Bulukumba, selain pasir putih dan jernihnya air laut, deburan ombak, segarnya udara, juga menyajikan pemandangan batu karang, pepohonan kering, serta sebuah dermaga yang panjang seperti jembatan, sangat bagus untuk berfoto ria dan umumnya para pengunjung cenderung berfoto di dermaga ini lalu mengupload nya ke media sosial atau instagram. Buat para petualang, buat para penjelajah, kamu harus main ke sini, ke Pantai Ujung Tiro Bulukumba Sulawesi Selatan, ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, December 19, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (39)

Kompleksitas permasalahan di Ibu Kota Provinsi di antaranya adalah kemacetan. Apa penyebab kemacetan? Apakah jumlah kendaraan yang terlalu banyak? Ataukah jalan yang perlu diperlebar lagi? Entahlah, tetapi tampaknya masyarakat yang setiap hari menghadapi masalah tersebut sudah terbiasa, sambil memang perlu dicarikan solusi yang berarti. Maka masalah seperti ini perlu untuk di diskusikan bersama, tempat yang paling relevan untuk mendiskusikan hal ini apakah harus di warung kopi? Tentu bisa, tetapi tak harus, tempat diskusi yang justru saya tawarkan adalah di masjid.

Mengapa di masjid? Masjid mungkin bisa menjadi tempat diskusi unit terkecil setelah keluarga di masyarakat. Masjid mungkin bisa menjadi forum untuk berdiskusi tidak hanya diskusi tentang ibadah dan agama semata, bahkan tak sedikit masjid yang menjadi tempat mendiskusikan pilihan-pilihan politik setiap orang. Mungkin ini salah satu fungsi masjid yang harus kita gali lebih dalam.

Pemuda 1000 masjid adalah ide sederhana untuk mewujudkan itu, dengan mengunjungi 1000 masjid engkau akan mengetahui kecenderungan yang sedang berlangsung di masyarakat, tentu saja masyarakat di sekitaran masjid. Suatu saat bila engkau ingin bergabung dengan gerakan positif ini, tulis saja  namamu di kolom komentar, kita akan berdiskusi banyak tentang hal ini. Pemuda 1000 masjid berkesempatan singgah di Masjid Baitul Afiah Jalan Perintis Kemerdekaan.


Masjid Baitul Afiah Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, sebuah masjid yang tampak tersembunyi tepat berada di salah satu titik kemacetan di Kota Makassar, yaitu di dekat perempatan Bumi Tamalanrea Permai (BTP). Mana tahu dengan singgah sejenak ke masjid engkau mendapatkan inspirasi, mendapatkan ketenangan, singgah sejenak dari kemacetan yang memenuhi jalan poros. Masjid Baitul Afiah begitu rindang dengan banyaknya pepohonan di sekitarnya, halaman parkirnya juga sangat luas, bagian dalam masjid pun sangat luas dan nyaman. Pintu utamanya menggunakan pintu kaca yang memiliki desain khusus, sangat indah, mari jadikan masjid sebagai tujuan jalan-jalan produktif kita, ayo ke masjid!



Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, December 18, 2019

Nikmati Persaudaraan di Bukit Pa'bo Pangkep!

Green green my love is green

Begitu lirik sebuah tembang lawas, berbicara mengenai warna hijau dan cinta. Warna hijau adalah warna yang kira-kira mendominasi pulau-pulau yang ada di Negeri kita tercinta, Indonesia. Membuktikan bahwa Negeri kita begitu subur, sumber daya alam yang melimpah, hanya saja perlu keseriusan untuk mengelolanya. Jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju Kabupaten Pangkajene Kepulauan atau Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan.

Sebuah bukit indah yang berada di Desa Pa'bo Pangkep Sulawesi Selatan, bahkan bukit ini populer dengan sebutan Bukit Teletubbies, mungkin terinspirasi dari serial Teletubbies di layar kaca, sebuah serial yang menjadi favorit anak-anak dengan berlatar bukit hijau nan luas, padang rumput hijau yang luas, bunga-bunga di sekitarannya, berpadu dengan langit biru dan awan putih, serial Teletubbies ini sampai sekarang masih memiliki banyak penggemar.






Bukit Pa'bo Pangkep Sulawesi Selatan menyajikan pemandangan padang rumput hijau yang sangat luas, bukit-bukit hijau di sekitarnya, pemandangan pegunungan di hadapan bukit, berpadu indah dengan birunya langit dan putihnya awan. Berjarak 61 Kilometer dari Makassar, ditempuh dalam waktu 1 Jam 34 Menit dengan kondisi lalu lintas yang lumayan lancar. Ajak teman-teman mengunjungi bukit ini, Bukit Pa'bo Pangkep Sulawesi Selatan, nikmati keindahan alamnya, nikmati petualangan menuju ke sana, nikmati pula persaudaraan yang terbangun dengan bertualang bersama, tunggu apa lagi, ayo ke Pangkep! Ayo ke Sulsel!






Oleh : Mohamad Khaidir

DESA BACU BONE