https://youtube.com/shorts/FKs-jPy9ssg?feature=share3
#inspirasipemuda #bungkhaidir #agama #budaya #reels #pengembangandiri #motivasi #opini #short #gagasan #channelinspirasi #shorts #memandangbudaya #memandangagama #sosial #kehidupan
https://youtube.com/shorts/FKs-jPy9ssg?feature=share3
#inspirasipemuda #bungkhaidir #agama #budaya #reels #pengembangandiri #motivasi #opini #short #gagasan #channelinspirasi #shorts #memandangbudaya #memandangagama #sosial #kehidupan
https://youtube.com/shorts/ps6QzK66ijg?feature=share
#inspirasipemuda #bungkhaidir #kolaborasi #organisasi #manfaat #channelinapirasi #pengembangandiri #narasi #opini #motivasi #semangat #gagasan #ide #fyp #short #reels #shorts
Selesai salat ashar, beliau bersandar sejenak di dekat mihrab, menatap banyak orang yang sudah antre untuk bertemu, ada ketua KNPI, ada ajudan, ada kepala desa, dan kami yang akan mewawancarainya. Alhamdulillah giliran kami tidak diakhirkan. Pak Syamsari Kitta kemudian mengemukakan harapannya, bahwa pelayanan publik harus bisa melintasi semua hambatan-hambatan yang mempersulit masyarakat dalam berurusan dengan perizinan dan pemerintahan. Yakin Indonesia Mampu, berarti semua persoalan bisa diselesaikan insya Allah. Kita tidak bisa sendiri, sudah waktunya membangun kolaborasi sehingga tidak ada persaingan yang saling menindih, jelas Pak Bupati yang pernah duduk di kursi DPRD Provinsi selama 2 Periode. Yang ada yaitu sama-sama mengetengahkan, menyumbangkan kelebihan, bukan sama-sama bersaing tidak sehat. Oh iya, buku Yakin Indonesia Mampu ini saya hanya salah satu penyuntingnya, penyunting lainnya adalah Kakanda Munawir Syam dan M.Ihsan Harahap ajudan Pak Bupati. Formasi kolaborasi yang apik, sama seperti maksud kolaborasi dalam buku Yakin Indonesia Mampu! 👍🙏🏻😊
Tembakan gas air mata beruntun diarahkan ke para demonstran mahasiswa! Langsung saja kumpulan mahasiswa kocar-kacir! Sebagai ketua salah satu UKM tingkat universitas di kampus yang mendapat panggung untuk berorasi, tentu saja saya berada dalam jangkauan tembakan gas air mata! Beruntung salah satu teman SMA saya yang juga seorang mahasiswa Teknik merangkul tangan dan menyelamatkan saya dari kepungan asap gas air mata. Namun gas air mata sudah terlanjur terhirup, sekitar 90 menit saya tak dapat membuka mata dan terus dituntun oleh sahabat saya mahasiswa teknik.
Itulah penggalan peristiwa di tahun 2012, saat pemerintah era SBY memutuskan untuk menaikkan harga pokok BBM, kami mahasiswa turun ke jalan sampai ke depan gedung DPRD dan kantor gubernur berdemonstrasi menolak keputusan tersebut hingga dibubarkan oleh kepungan gas air mata. Apakah saat itu saya marah kepada aparat? Ya, sebagai seorang pemuda yang jiwa mudanya sedang bergolak hebat tentu saja saya marah! Tetapi beberapa tahun kemudian saya menyadari ini hanya soal komunikasi. Bila pemerintah mengusahakan pola komunikasi top down, maka kita masyarakat biasa juga harus belajar pola komunikasi bottom-up.
Bila sebelumnya saya pernah membenci aparat yang sering menembakkan gas air mata kepada mahasiswa, maka kini saya belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dengan mereka. Bagaimana tidak, mereka adalah pengayom masyarakat yang suatu saat akan kita butuhkan bantuannya. Suatu saat, mau tidak mau kita akan berkolaborasi dengan mereka. Alhamdulillah saya benar-benar mendapatkan momentum berkolaborasi dengan aparat, mulai dari berkomunikasi dengan Binmas dan Babinsa setempat agar kegiatan berjalan lancar, sampai berkolaborasi dengan Kanit 3 Narkoba Polrestabes Makassar dalam program sosialisasi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dari 5 Kecamatan di kota Makassar.
Kolaborasi adalah jalan yang tak mudah memang, mengingat kita terlahir dari kultur dan cara didik yang berbeda-beda. Namun inilah jalan yang harus diambil agar bangsa ini semakin maju dan bangkit. Bahkan Jared Diamond dalam mahakaryanya yang berjudul Collapse menawarkan gagasan kolaborasi dalam pengelolaan lingkungan agar manusia dapat survive, yaitu pola komunikasi top down dan bottom-up. Kolaborasi adalah jalan yang patut kita coba dan terus belajar dalam prosesnya. Pasti akan ada dinamika di dalamnya, tetapi bersabarlah! Dan teruslah mengusahakan untuk berkolaborasi agar kita bisa menjadi bagian dari solusi berbagai persoalan pelik bangsa ini.
Mohamad Khaidir, S.E.
Ketua DPW KAPMEPI Sulsel
Sekbid Advokasi KIPAN Sulsel
Wakil Sekretaris LPPDSDM BKPRMI Kota Makassar
PEMUDA PUNYA CIRI KHAS YANG UNIK!
https://youtu.be/KW-x8QlEl5k
#pemudaproduktif45 #cirikhas #pemuda #gagasan #produktif #ide #cirikhaspemuda #unik #semangat #kebaikan #belajar #carabelajar
Salah satu kiat menjadi produktif adalah memperbaiki tata letak meja kerja kita, desain ruangan kerja kita, peralatan dan perlengkapan kerja kita. Selengkapnya ada di dalam buku ini.
‼️ BUKU BARU BUAT PEMUDA‼️
_________________________________________
Judul: Pemuda Produktif 4.5
Penulis: Mohamad Khaidir
Jenis: Non-fiksi, Pengembangan diri
Tebal: 352 hlm
Ukuran: 15 x 23 cm
ISBN: 978-623-204-537-8
Terbit: Juli 2020
Penerbit: Ellunar Publisher
Harga: Rp.106.000,-
5 ALASAN ANDA HARUS BELI BUKU INI
1. Krisis kepemimpinan, krisis narasi, tak tahu kemana kita kan menuju. Buku ini memberi rekomendasi arah baru agar Anda tak kehilangan harapan.
2. Buku ini akan mengajak Anda berjalan-jalan melintasi Kota 1001 Malam sampai Bumi Kaum Samurai.
3. Ingin mengetahui wawasan dunia berbasis fakta? Di buku ini Anda akan menemukannya. Oh iya, juga ada sedikit penjelasan tentang new normal. 😊
4. Buat Anda yang lebih banyak di rumah namun ingin tetap produktif, kreatif, dan inovatif. Baca buku ini ya, banyak tips dan triknya. 😉
5. Ada satu bagian yang akan mengajak kita semua merenung lalu ingin segera berkarya dan berkontribusi. Yang mana? Segera beli bukunya ya.. 😎
CARA ORDERNYA GIMANA?
Bisa lewat WA, ketik pemudaproduktif4.5-jumlah-nama-alamat-hp kirim ke 0896 8530 9651
#pemudaproduktif45 #buku #preordernow #bukubaru #bukupemuda #pemuda #produktif #salampemuda #literasi #narasi #gagasan #ide #Indonesia
Kita perlu duduk bersama, baik itu Pemerintah maupun oposisi
Berdiskusi dan berbincang dari hati ke hati
Indonesia adalah negara besar yang periode pergulatan identitas negara cukup panjang
Lalu apa alasan kita untuk terus bermusuhan?
Rekonsiliasi dan kolaborasi adalah jalan yang harus kita ambil saat ini
Siapapun itu, baik Pemerintah maupun Oposisi
Saya menjadi saksi bagaimana pembelahan-pembelahan yang terjadi di masyarakat begitu memilukan
Bahkan sampai mengkafirkan, hal itu saya rasakan ketika menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta tahun 2014
Bagi yang ingin kritis silakan, sebab berpikir kritis itu adalah salah satu kemampuan yang kita butuhkan di abad 21
Kritis tanpa solusi pun juga merupakan bagian dari berpikir ilmiah
Tetapi ingat anda juga harus tetap obyektif, tak melulu mengkritisi pemerintah tanpa mengapresiasi program-program positif yang memberikan dampak besar bagi masyarakat
Sekarang waktunya kita duduk bersama, untuk rekonsiliasi, untuk kolaborasi, bangsa besar ini tak butuh saling serang dan saling bunuh karakter, yang dibutuhkan sekarang adalah kolaborasi membangun bangsa
Ibu Pertiwi butuh ide-ide dan aksi kita, siapapun kita, sudahi pembelahan-pembelahan ideologis yang justru berdampak kontra-produktif
Mari bergandengan tangan, sebab kita memiliki takdir yang sama, yaitu menjadi penduduk negeri yang katanya sepenggal surga di muka bumi, Indonesia.