Showing posts with label Kolaborasi. Show all posts
Showing posts with label Kolaborasi. Show all posts

Saturday, July 15, 2023

JANGAN BENTURKAN AGAMA & BUDAYA

 



https://youtube.com/shorts/FKs-jPy9ssg?feature=share3


#inspirasipemuda #bungkhaidir #agama #budaya #reels #pengembangandiri #motivasi #opini #short #gagasan #channelinspirasi #shorts #memandangbudaya #memandangagama #sosial #kehidupan

Thursday, June 1, 2023

MANFAAT KOLABORASI & ORGANISASI




https://youtube.com/shorts/ps6QzK66ijg?feature=share


#inspirasipemuda #bungkhaidir #kolaborasi #organisasi #manfaat #channelinapirasi #pengembangandiri #narasi #opini #motivasi #semangat #gagasan #ide #fyp #short #reels #shorts

Wednesday, September 14, 2022

MENYUNTING BUKU PAK BUPATI (2)



Selesai salat ashar, beliau bersandar sejenak di dekat mihrab, menatap banyak orang yang sudah antre untuk bertemu, ada ketua KNPI, ada ajudan, ada kepala desa, dan kami yang akan mewawancarainya. Alhamdulillah giliran kami tidak diakhirkan. Pak Syamsari Kitta kemudian mengemukakan harapannya, bahwa pelayanan publik harus bisa melintasi semua hambatan-hambatan yang mempersulit masyarakat dalam berurusan dengan perizinan dan pemerintahan. Yakin Indonesia Mampu, berarti semua persoalan bisa diselesaikan insya Allah. Kita tidak bisa sendiri, sudah waktunya membangun kolaborasi sehingga tidak ada persaingan yang saling menindih, jelas Pak Bupati yang pernah duduk di kursi DPRD Provinsi selama 2 Periode. Yang ada yaitu sama-sama mengetengahkan, menyumbangkan kelebihan, bukan sama-sama bersaing tidak sehat. Oh iya, buku Yakin Indonesia Mampu ini saya hanya salah satu penyuntingnya, penyunting lainnya adalah Kakanda Munawir Syam dan M.Ihsan Harahap ajudan Pak Bupati. Formasi kolaborasi yang apik, sama seperti maksud kolaborasi dalam buku Yakin Indonesia Mampu! 👍🙏🏻😊

Sunday, October 3, 2021

TERUSLAH BERKOLABORASI!




Tembakan gas air mata beruntun diarahkan ke para demonstran mahasiswa! Langsung saja kumpulan mahasiswa kocar-kacir! Sebagai ketua salah satu UKM tingkat universitas di kampus yang mendapat panggung untuk berorasi, tentu saja saya berada dalam jangkauan tembakan gas air mata! Beruntung salah satu teman SMA saya yang juga seorang mahasiswa Teknik merangkul tangan dan menyelamatkan saya dari kepungan asap gas air mata. Namun gas air mata sudah terlanjur terhirup, sekitar 90 menit saya tak dapat membuka mata dan terus dituntun oleh sahabat saya mahasiswa teknik.


Itulah penggalan peristiwa di tahun 2012, saat pemerintah era SBY memutuskan untuk menaikkan harga pokok BBM, kami mahasiswa turun ke jalan sampai ke depan gedung DPRD dan kantor gubernur berdemonstrasi menolak keputusan tersebut hingga dibubarkan oleh kepungan gas air mata. Apakah saat itu saya marah kepada aparat? Ya, sebagai seorang pemuda yang jiwa mudanya sedang bergolak hebat tentu saja saya marah! Tetapi beberapa tahun kemudian saya menyadari ini hanya soal komunikasi. Bila pemerintah mengusahakan pola komunikasi top down, maka kita masyarakat biasa juga harus belajar pola komunikasi bottom-up.


Bila sebelumnya saya pernah membenci aparat yang sering menembakkan gas air mata kepada mahasiswa, maka kini saya belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dengan mereka. Bagaimana tidak, mereka adalah pengayom masyarakat yang suatu saat akan kita butuhkan bantuannya. Suatu saat, mau tidak mau kita akan berkolaborasi dengan mereka. Alhamdulillah saya benar-benar mendapatkan momentum berkolaborasi dengan aparat, mulai dari berkomunikasi dengan Binmas dan Babinsa setempat agar kegiatan berjalan lancar, sampai berkolaborasi dengan Kanit 3 Narkoba Polrestabes Makassar dalam program sosialisasi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dari 5 Kecamatan di kota Makassar.


Kolaborasi adalah jalan yang tak mudah memang, mengingat kita terlahir dari kultur dan cara didik yang berbeda-beda. Namun inilah jalan yang harus diambil agar bangsa ini semakin maju dan bangkit. Bahkan Jared Diamond dalam mahakaryanya yang berjudul Collapse menawarkan gagasan kolaborasi dalam pengelolaan lingkungan agar manusia dapat survive, yaitu pola komunikasi top down dan bottom-up. Kolaborasi adalah jalan yang patut kita coba dan terus belajar dalam prosesnya. Pasti akan ada dinamika di dalamnya, tetapi bersabarlah! Dan teruslah mengusahakan untuk berkolaborasi agar kita bisa menjadi bagian dari solusi berbagai persoalan pelik bangsa ini.


Mohamad Khaidir, S.E.

Ketua DPW KAPMEPI Sulsel

Sekbid Advokasi KIPAN Sulsel

Wakil Sekretaris LPPDSDM BKPRMI Kota Makassar

Wednesday, June 16, 2021

PEMUDA PUNYA CIRI KHAS YANG UNIK

PEMUDA PUNYA CIRI KHAS YANG UNIK!



https://youtu.be/KW-x8QlEl5k


#pemudaproduktif45 #cirikhas #pemuda #gagasan #produktif #ide #cirikhaspemuda #unik #semangat #kebaikan #belajar #carabelajar

Friday, April 2, 2021

KIAT-KIAT MENJADI PRODUKTIF



Salah satu kiat menjadi produktif adalah memperbaiki tata letak meja kerja kita, desain ruangan kerja kita, peralatan dan perlengkapan kerja kita. Selengkapnya ada di dalam buku ini.


‼️ BUKU BARU BUAT PEMUDA‼️


_________________________________________



Judul: Pemuda Produktif 4.5

Penulis: Mohamad Khaidir

Jenis: Non-fiksi, Pengembangan diri

Tebal: 352 hlm

Ukuran: 15 x 23 cm

ISBN: 978-623-204-537-8

Terbit: Juli 2020

Penerbit: Ellunar Publisher

Harga: Rp.106.000,-




5 ALASAN ANDA HARUS BELI BUKU INI




1. Krisis kepemimpinan, krisis narasi, tak tahu kemana kita kan menuju. Buku ini memberi rekomendasi arah baru agar Anda tak kehilangan harapan.




2. Buku ini akan mengajak Anda berjalan-jalan melintasi Kota 1001 Malam sampai Bumi Kaum Samurai.




3. Ingin mengetahui wawasan dunia berbasis fakta? Di buku ini Anda akan menemukannya. Oh iya, juga ada sedikit penjelasan tentang new normal. 😊




4. Buat Anda yang lebih banyak di rumah namun ingin tetap produktif, kreatif, dan inovatif. Baca buku ini ya, banyak tips dan triknya. 😉




5. Ada satu bagian yang akan mengajak kita semua merenung lalu ingin segera berkarya dan berkontribusi. Yang mana? Segera beli bukunya ya.. 😎



CARA ORDERNYA GIMANA?

Bisa lewat WA, ketik pemudaproduktif4.5-jumlah-nama-alamat-hp kirim ke 0896 8530 9651

#pemudaproduktif45 #buku #preordernow #bukubaru #bukupemuda #pemuda #produktif #salampemuda #literasi #narasi #gagasan #ide #Indonesia

Wednesday, December 23, 2020

Rekonsiliasi & Kolaborasi


Kita perlu duduk bersama, baik itu Pemerintah maupun oposisi

Berdiskusi dan berbincang dari hati ke hati

Indonesia adalah negara besar yang periode pergulatan identitas negara cukup panjang

Lalu apa alasan kita untuk terus bermusuhan?

Rekonsiliasi dan kolaborasi adalah jalan yang harus kita ambil saat ini

Siapapun itu, baik Pemerintah maupun Oposisi

Saya menjadi saksi bagaimana pembelahan-pembelahan yang terjadi di masyarakat begitu memilukan

Bahkan sampai mengkafirkan, hal itu saya rasakan ketika menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta tahun 2014


Bagi yang ingin kritis silakan, sebab berpikir kritis itu adalah salah satu kemampuan yang kita butuhkan di abad 21

Kritis tanpa solusi pun juga merupakan bagian dari berpikir ilmiah

Tetapi ingat anda juga harus tetap obyektif, tak melulu mengkritisi pemerintah tanpa mengapresiasi program-program positif yang memberikan dampak besar bagi masyarakat

Sekarang waktunya kita duduk bersama, untuk rekonsiliasi, untuk kolaborasi, bangsa besar ini tak butuh saling serang dan saling bunuh karakter, yang dibutuhkan sekarang adalah kolaborasi membangun bangsa

Ibu Pertiwi butuh ide-ide dan aksi kita, siapapun kita, sudahi pembelahan-pembelahan ideologis yang justru berdampak kontra-produktif

Mari bergandengan tangan, sebab kita memiliki takdir yang sama, yaitu menjadi penduduk negeri yang katanya sepenggal surga di muka bumi, Indonesia.

Tuesday, December 17, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (38)

Suatu ketika pada Tahun 1944, satu tahun sebelum Indonesia merdeka, diadakan sebuah pertemuan besar di Chicago Amerika Serikat. Konvensi Chicago tersebut menghimpun para praktisi, stakeholder, serta seluruh yang berkepentingan dalam dunia penerbangan. Mereka berkumpul dengan satu ketakutan yang sama, yaitu ketakutan akan kecelakaan pada penerbangan. Lalu dihasilkanlah regulasi dan standar-standar yang sama dalam dunia penerbangan, kolaborasi kemanusiaan yang luar biasa! Pada zama sekarang dimanakah tempat yang sangat mungkin untuk berkolaborasi? Saya mengusulkannya di masjid.



Mengapa masjid? Kira-kira masjid menjadi tempat berkumpulnya simpul masyarakat yang pertama, komunitas masyarakat sekitar masjid. Masjid mampu menghimpun berbagai lapisan masyarakat, masjid digunakan untuk berbagai kepentingan seperti rapat, kerja bakti, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Menghimpun para tetangga yang merupakan keluarga terdekat kita di manapun kita berada.




Pemuda 1000 masjid melanjutkan perjalanannya di sekitaran Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, menelusuri sebuah daerah yang dipersiapkan menjadi daerah wisata di masa depan. Masjid Nurul Iman Pattalasang Gowa adalah tempat yang sangat cocok untuk kita singgahi, terletak di jalan poros Pattalasang - Bili-bili Gowa Sulawesi Selatan. Masjid yang didominasi oleh warna hijau, berpadu dengan langit biru.





Masjid Nurul Iman Pattalasang Gowa, adalah tempat berkolaborasi masyarakat sekitar, untuk bersilaturrahim, berkomunikasi, berbincang-bincang, bukan sekedar tempat beribadah semata. Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan kita lanjutkan, kali ini engkaupun bisa ikut dalam perjalanan pemuda 1000 masjid. Bawa semangat berkolaborasi ketika berkunjung ke masjid, ayo ke masjid!



Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, August 28, 2019

Misi Kemanusiaan di Bumi Tadulako (7)

Langit subuh merona indah di ufuk timur, tak lama lagi jingga fajar akan menghiasi pemandangan langit Pasangkayu. Kaki-kaki kumal tak elok melangkah meninggalkan Masjid Raya Pasangkayu. Berbagai macam latar belakang profesi dan kondisi memulai aktivitasnya, kebanyakan yang menginap di Masjid Raya Pasangkayu adalah relawan yang hendak menuju Kota Palu Sulawesi Tengah, ada masyarakat Kota Pasangkayu, ada korban bencana yang berencana mengungsi ke Sulawesi Selatan, semuanya baru-baru saja meninggalkan Masjid dan bersiap untuk beraktivitas.

Kejadian semalam cukup mengagetkan, ratusan mobil truk pengangkut bantuan logistik diberhentikan di Kota Pasangkayu oleh aparat keamanan setempat, hasil koordinasi aparat setempat dan kendaraan pengawal bantuan logistik kemanusiaan. Rupa-rupanya ada beberapa daerah yang rawan bila dilintasi malam hari, akhirnya ratusan truk bantuan logistik di izinkan untuk melintas pada pagi hari. Jam 6 pagi rombongan mulai melanjutkan perjalanan dari Kota Pasangkayu Sulawesi Barat ke Kota Palu Sulawesi Tengah, kira-kira sekitar 3 jam lagi kami sampai ditujuan.

Alasan lain adalah, sudah ada beberapa kali kejadian mobil yang membawa bantuan logistik di jarah oleh masyarakat setempat, entah masyarakat tersebut merupakan korban bencana atau bukan, penulis tidak ingin masuk ke perdebatan kontra-produktif tersebut, tetapi pada dasarnya bantuan yang dihimpun harus disalurkan secara profesional melalui posko yang sudah terdaftar, tidak bisa disebarkan secara sembarangan layaknya Santa Clauss yang datang membagi-bagikan hadiah lalu berteriak hohoho! Amanah dari para donatur harus benar-benar disampaikan, maka ada proses asesmen, pendataan, serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Mobil meluncur mulus menuju tujuan, sepanjang jalan poros Pasangkayu Sulawesi Barat - Donggala Sulawesi Tengah kami ditemani oleh pemandangan alam yang menakjubkan. Bukit-bukit yang tak terlalu tinggi, bukit hijau dan jembatan-jembatan besar di atas sungai yang juga lebar dan besar, pantai di bagian barat, indah dan menyegarkan ketika memandanginya. Sesekali kita akan bertemu dengan jalan lurus dengan banyak rumah penduduk di pinggir jalan, ketika memasuki Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, pemandangan di dominasi oleh ribuan pohon kelapa yang berjejer rapi dan rapat sampai ke Pantai. Di Kabupaten Donggala ada beberapa tempat wisata menarik untuk sekedar rekreasi atau jalan-jalan, ada Pantai Khayalan, ada Pusentasi atau pusat laut Donggala, ada pantai Tanjung Karang Kabupaten Donggala, layak untuk dijadikan tujuan jalan-jalan produktif di lain hari.

Kami telah tiba di Kota Donggala Sulawesi Tengah, tak lama lagi akan tiba di Kota Palu, sekitar 30 menit lagi menurut perkiraan. Kami sempat menyaksikan rumah-rumah yang rubuh, rumah yang tersapu oleh tsunami di beberapa titik pesisir Pantai Donggala, yang membuat kami bertanya-tanya adalah Masjid yang berada di pinggir pantai tepat di daerah terpaan tsunami tidak mengalami kerusakan yang berarti, tetapi rumah di sekitarannya hancur berantakan. Jadi, pemandangan yang kami saksikan adalah Masjid yang berdiri kokoh ditengah puing-puing reruntuhan hantaman tsunami, tak hanya satu, ada dua yang sempat penulis saksikan. Tak terasa kami sampai di Kota Palu Sulawesi Tengah, pantai yang dulu indah kini seolah-olah menjadi kuburan masal, tampak beberapa alat berta tengah berusaha membersihkan puing- puing reruntuhan bangunan agar bisa dilewati, para relawan dari berbagai macam lembaga filantropi tengah berkolaborasi dengan TNI, POLRI, Tenaga Medis, dan masyarakat setempat bekerja sama bahu membahu agar Palu dan sekitarnya kembali bangkit, pegawai-pegawai PLN pun sedang asyik bercengkrama dengan kabel-label listrik agar listrik kembali normal di lokasi bencana. Mobil kami pun tiba di Pantai Talise, Palu bagian barat, tiba-tiba ada bau yang sangat menyengat menusuk dan menohok hidung kami, bau busuk apa ini?! Baunya tajam dan busuk!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, August 24, 2019

Misi Kemanusiaan di Bumi Tadulako (3)

Misi di Pinrang Sulawesi Selatan selesai! Kemudian perjalanan kami lanjutkan, menembus gelapnya malam di Kota Pinrang, mobil truk melaju dengan kecepatan yang stabil dan menyesuaikan dengan kondisi jalan. Sering sekali mobil kami berjalan bersama rombongan mobil truk dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kami mendapatkan informasi, rupanya di hari yang sama dengan keberangkatan kami, ada sekitar 200 Truk juga berangkat dari Makassar menuju Kota Palu Sulawesi Tengah, terdiri dari  bantuan beras Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan partner Kementerian Pertanian dari sektor swasta. Hari-hari yang kami lalui selanjutnya, seolah-olah ratusan mobil truk adalah penguasa jalan poros dari Kota Makassar Sulawesi Selatan menuju Kota Palu Sulawesi Tengah.

Melintasi perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, kami tiba di Polman Sulawesi Barat. Sepanjang Polman berjejer rumah makan, sebagian rombongan mobil truk dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia memilih untuk singgah ke beberapa rumah makan atau sekedar melepas penat dan beristirahat sejenak. Tetapi kami memilih untuk terus melanjutkan perjalanan menembus malam-malam yang gelap tapi suasananya tak kelam karena semangat kemanusiaan dan semangat berbagi. Tidak terlalu banyak tikungan sepanjang jalan poros Polman - Majene Sulawesi Barat. Perjalanan menembus malam lumayan menegangkan karena jalanan mulai sunyi, hanya bukit-bukit, pepohonan, rumah-rumah warga di desa, serta jalanan yang tak terlalu mulus, tepatnya bergelombang, sekian hal itulah yang menemani perjalanan kami. Tiba di perbatasan Polman dan Majene Sulawesi Barat, akhirnya sopir truk kami kelelahan dan memutuskan istirahat sejenak.

Lelah menghampiri, rasa kantuk sudah tak tertahankan, mobil truk yang kami tumpangi singgah di salah satu rumah makan sederhana, warung makan lebih tepatnya, dan ditempat tersebut tersedia tempat tidur sederhana yang keseluruhannya terbuat dari kayu, sepertinya memang sengaja disiapkan oleh pemilik warung untuk tempat beristirahat para musafir. Mata dengan rasa kantuk serta lelah yang tak tertahankan akhirnya cukup telak untuk membuat kami tumbang dan tertidur cukup pulas malam itu. Sebelum tertidur kami juga sempat menyaksikan rombongan truk pengangkut air bersih dari Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia juga singgah melepas lelah dan rasa kantuk ditempat yang sama.

Sekitar 10-15 menit berbaring, terdengar suara seperti angin, bukan ternyata ini bukan angin. Terdengar berpola lalu menghantam sesuatu. Bunyinya dari pelan secara perlahan semakin cepat, dari kecil secara perlahan semakin membesar dan menghantam daratan! Laut! Ternyata warung yang kami singgahi berada tepat di pinggir laut! Kaget bukan main, karena sepanjang jalan poros tadi adalah desa, hutan, bukit, tebing, pepohonan yang menjadi serba gelap! Lalu sekarang kami berada tepat di pinggir laut!

Perjalanan harus terus di lanjutkan, misi belum selesai. Tetapi mungkin baiknya kami beristirahat sejenak, sebab ini juga merupakan pembuktian bahwa relawan kemanusiaan juga adalah manusia dengan segala kemanusiaannya. Setelah istirahat misi ini harus terus berlanjut, ada cerita seru menanti di Kota Mamuju Sulawesi Barat! Mari beristirahat sejenak!

Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, August 2, 2019

Tak Berapa Lama..

Angin berhembus menembus kulit-kulit kering seperti tak terawat, menerabas maju mencari tekanan udara yang lebih rendah, sampai saat gagasan ini dituliskan, arah yang akan dituju masih belum jelas. Konsep sudah jelas, semua bermula dari inspirasi, inspirasi didapatkan dari ilmu, ilmu di dapatkan dari pengamatan lapangan serta eksperimen. Tak lama lagi, ya, tak berapa lama lagi, arahnya akan semakin jelas. Berkumpulnya ide-ide untuk maju bersama, untuk memperbaiki, untuk membangun, adalah hal-hal positif yang harus terus dibiasakan. Zaman ketidakpercayaan butuh para pemuda yang dalam alam pikirannya di dominasi oleh hal-hal positif, sebab zaman ketidakpercayaan ini terus mengurangi bahkan mereduksi mimpi-mimpi anak muda.

Pantai pasir putih sudah menunjukan kilau tak bersinarnya, namun sempat mengalihkan perhatian mata-mata yang terbiasa dengan pantai berpasir hitam. Kombinasi warna hijau dan biru yang begitu bening berpadu dengan ombak yang bergelombang menambahkan keelokan Pantai Bira Bulukumba. Tak ada yang tahu ada hal-hal negatif apa yang tersembunyi dibalik keindahan panorama alam tersebut, akan tetapi keindahan tempat ini sangat bagus untuk berkontemplasi, merenung langkah-langkah gontai kita yang masih terus mencari arah baru.



Tak berapa jauh, tak berapa lama dari Pantai Bira, ada tebing Apparalang yang juga memanjakan mata. Begitu banyak orang-orang yang berkunjung dan ingin mengabadikan pemandangan alam tersebut, tak sedikit pula yang ingin menunjukan keakuannya dengan melakukan swafoto. Tak ada yang salah dengan hal tersebut, itu adalah hal yang manusiawi. Beberapa pengalaman menjelajah ini semacam menginspirasi untuk segera bergerak, tapi ingat jangan bergerak sendirian ya. Sebab bersendirian membuatmu lemah, berkumpullah dengan teman-temanmu, berkolaborasilah dengan mereka, lakukan hal positif sekecil apapun itu. Agar hal positif memenuhi relung hati, dan tak muat lagi bergelora didalam hati, lalu ia melimpah ruah dalam ucapan dan aksi.

Tak berapa lama, ya, tak berapa lama lagi, ketika arahnya jelas, ketika mulai berkolaborasi, engkau harus ikut bergabung, minimal kebangkitan pemikiran itu lahir dari hasil diskusi kita.

Oleh : Mohamad Khaidir

Ditulis sambil menikmati renyahnya kesibukan beton perkotaan.

Thursday, August 1, 2019

Inilah Pemuda Positif!

Ini adalah permulaan yang baru, tentang ide dan gagasan yang positif, dan tentu ada subjeknya yaitu pemuda. Hal ini bermula dari kebangkitan pemikiran, mengapa bermula dari pikiran? Sebab kebangkitan adalah sesuatu yang makro, sesuatu yang makro bermula dari sesuatu yang mikro yaitu pemikiran. Peradaban-peradaban besar beserta kejayaannya pun bermula dari kebangkitan pemikiran. Kita bisa melihat buktinya pada momentum sumpah pemuda pada Tanggal 28 Oktober 1928. Saat itu para Pemuda yang berkumpul belum memiliki sama sekali gambaran utuh tentang bagaimana itu Indonesia, sekitar 17 Tahun setelah 1928 baru kemudian kita bisa melihat model Indonesia Merdeka. Semuanya bermula dari kebangkitan pemikiran, bangsa yang kemudian menyebut diri mereka Indonesia adalah orang-orang yang sama-sama tertindas, sama-sama melarat, sama-sama terjajah, dan sama-sama ingin merdeka, itulah kebangkitan pemikiran. Sehingga kebangkitan pemikiran yang dimaksud diterjemahkan menjadi Inspirasi.

Inspirasi menjadi kata kunci pertama dari konsep pemuda positif, sebab dengan inspirasilah kita bisa belajar. Inspirasi adalah akumulasi bacaan, ilmu, pengalaman, serta diskusi yang sudah diramu menjadi satu ide orisinil, merakit berbagai macam lintasan pemikiran menjadi sesuatu yang benar-benar baru.

Selanjutnya adalah Kolaborasi, mengapa kolaborasi? Manusia sejatinya adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, artinya setiap manusia pasti saling membutuhkan satu sama lain, hal tersebut juga menjadi kebutuhan dasar. Maka bila ada seorang manusia yang merasa benar dan hebat sendiri, ini sesuatu yang sangat kontradiktif dari keaslian manusia sebenarnya. Bila ada sekelompok, atau komunitas, atau suatu lembaga, merasa benar sendiri, merasa perjuangan dan kerja-kerjanya lah yang paling benar, maka tinggalkan saja organisasi/komunitas konservatif semacam itu. Sebab kita semua perlu berkoordinasi, perlu berkolaborasi membangun bangsa ini. Begitu pula yang terjadi pada masa-masa pergerakan kemerdekaan Indonesia, seluruh elemen-elemen bangsa berkumpul menyerukan kemerdekaan. Kolaborasi menjadi satu nilai yang wajib kita amalkan.



Lalu yang ketiga adalah action! Dalam bahasa Indonesia adalah beraksi, seluruh akumulasi ilmu pengetahuan serta skill kita, koordinasi dan kolaborasi yang kita lakukan, maka untuk membuatnya mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari, membuatnya membumi dan menebar manfaat tentu denga beraksi. Agar dari aksi ini terlahir lagi inspirasi, kolaborasi, serta aksi yang terduplikasi, konsep positif ini menyebar menjadi kebaikan yang punya multiple effect.

Oleh : Mohamad Khaidir
Ditulis dengan penuh semangat dibawah langit malam Biringkanaya.

DESA BACU BONE