Showing posts with label Soppeng. Show all posts
Showing posts with label Soppeng. Show all posts

Monday, February 10, 2020

Ayo ke Taman Kalong Soppeng!

Tahukah kamu tempat menarik di Kota Soppeng Sulawesi Selatan? Suatu taman yang tak jauh dari Villa Yuliana Soppeng, hanya sekitar 900 meter jaraknya menuju taman itu, atau sekitar 3 menit menggunakan kendaraan, 11 menit dengan berjalan kaki. Taman itu ialah Taman Kalong Soppeng. Apa arti Kalong? Kalong artinya Kelelawar, hewan kecil yang sebagian besar aktivitasnya ketika hari sudah gelap, ketika senja terbenam lalu langit mulai kelam. Hewan yang menginspirasi sebuah serial super hero produksi DC Comics, pahlawan Gotham City, Batman.

Tapi pada ulasan kali ini kita tidak akan mengulas Batman, Kota Soppeng di sebut Kota Kalong punya sebab, mungkin karena banyaknya jumlah Kalong di beberapa titik kota, diantaranya bertengger dan berterbangan di sekitar pohon asam sekitar pusat kota, bahkan berterbangan tanpa canggung dengan kendaraan yang lalu lalang. Ini suatu hal yang khas dan juga istimewa, sebab keberadaan Kelelawar atau kalong ini dijamin oleh Pemerintah Setempat sesuai Perda No.66, Tahun 2006, Bab V Pasal 6 Ayat 1-4, Pasal 7 dan Pasal 8. Barang siapa mengganggu apalagi menebang pohon asam tempat bergantung koloni ribuan Kelelawar akan didenda bahkan masuk penjara.


Taman Kalong menjadi simbol tentang kekhasan tersebut, kekhasan Kota Soppeng sebagai Kota Kalong, taman yang indah berada ditengah kota. Bagi yang sedang berada di Kota Soppeng, atau yang sedang melakukan jalan-jalan produktif di Kota Soppeng, mampirlah ke Taman Kalong, untuk berfoto, untuk melepas lelah. Ayo ke Soppeng! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, February 6, 2020

Jalan-jalan Produktif di Villa Yuliana Soppeng!

Adalah sebuah tempat wisata keren di Kota Soppeng Ibu Kota Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Merupakan tempat wisata edukatif dan juga ikonik di Soppeng Sulawesi Selatan. Tempat edukatif itu adalah Villa Yuliana, tepat berada di tengah-tengah Kota Soppeng. Jaraknya hanya 3,2 Kilometer dari Kantor Bupati Soppeng, ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 Menit menggunakan kendaraan. Bagian depan Villa adalah taman yang sangat indah, di tamannya terdapat tulisan Watansoppeng, pada malam hari sangat ramai orang-orang berkunjung, ditambah lagi perpaduan lampu yang indah di taman.



Oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng villa itu kini telah diubah menjadi museum dan diberi nama Museum Latemmamala. Dulunya Villa ini dibangun oleh Gubernur Hindia Belanda, C.A. Kroesen, pada tahun 1905 untuk menjadi tempat peristirahatan Ratu Yuliana. Sebuah desain arsitek bangunan yang indah di zamannya, bahkan sampai sekarang, sebuah persembahan untuk Sang Ratu. Bagi kamu yang sedang jalan-jalan produktif di Soppeng, jangan lupa singgah ke tempat ini, ayo ke Soppeng! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir


Tuesday, November 12, 2019

Cintailah Indonesia di Air Panas Lejja Soppeng!

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang suatu saat henti
Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Di mana ada musim yang menunggu?
(Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti, Banda Neira)


Begitulah kehidupan, akan ada regenerasi, akan pergantian, dalam istilah para Cendekiawan "Shifting". Maka mari nikmati kehidupan kita dengan berjalan-jalan sejenak, menikmati petualangan, menikmati perjalanan. Sebuah keindahan alam di Kabupaten Soppeng adalah tempat yang akan kita tuju, jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju Air Panas Lejja Soppeng Sulawesi Selatan.






Lokasinya berada di luar Kota Soppeng, Ibu Kota Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Jaraknya dari Pusat Pertokoan Kota Soppeng adalah 42 Kilometer, waktu tempuhnya 1 Jam 9 Menit. Sumber Air Panas Lejja Soppeng menyajikan pemandangan dan keindahan alam yang menggoda, kita akan menemukan sumber mata air panas, dan sungai yang panas, bahkan kata pemuda lokal kita bisa merebus telur di sungai ini.



Mari nikmati tempat wisata unggulan Kabupaten Soppeng ini, Sumber Mata Air Panas Lejja. Yang patah tumbuh, yang hilang berganti, begitulah siklus kehidupan yang akan kita lalui, nikmatilah Air Panas Lejja agar kita semakin cinta negeri kita. Cintailah negeri ini, di Air Panas Lejja Soppeng Sulawesi Selatan, Ayo ke Soppeng! Ayo ke Sulsel!






Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, August 16, 2019

Begini Perjalanan Darat dari Makassar ke Sengkang/Wajo!

Kota Sengkang, atau Kota Wajo, Ibu Kota Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Kota yang cukup bersih dan rapi penataannya. Mobil minibus melaju melintasi jalanan yang mulus, mobil yang kali ini membawa Dua Orang Pemuda bervisi peradaban. Dua Pemuda ini hendak memantau perkembangan salah satu Program Pemerintah, yaitu Program Pemuda sarjana penggerak pembangunan pedesaan. Para pemuda yang di tempatkan di desa, para pemuda sarjana, yang akan berkontribusi untuk pembangunan di desa penempatan.

Dari Makassar menuju Kota Sengkang, terlebih dahulu melewati Kota Maros yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Maros. Dari Maros kemudian melewati Kota Pangkep, Ibu Kota dari Kabupaten Pangkajene Kepulauan, lalu menuju Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jalanannya cukup lurus saja, tak terlalu banyak belokan, juga masih ada sedikit lubang-lubang kecil di jalan yang harus segera menjadi perhatian pemerintah setempat. Dari Kabupaten Barru, Berbelok ke kanan atau ke arah timur tepat di Perempatan dekat dengan Rel Kereta api yang sedang di bangun.

Mulai dari Kabupaten Barru ini kita akan melewati salah satu jalan alternatif yang cukup menantang. Berkelok-kelok, tikungannya cukup tajam, bahkan ada beberapa tikungan yang sudut berbeloknya nyaris 1 lingkaran, ada 11 jumlahnya menurut perhitungan penulis. Jalan alternatif tersebut terkenal dengan nama Buludua, mengapa Buludua? Tak ada yang tahu secara pasti apa makna sebenarnya, tetapi menurut cerita Bulu artinya Gunung, dua adalah jumlah, memang benar ada dua gunung besar yang dilewati ketika melintas di jalan ini. Gunung nya cukup eksotik dan memanjakan mata, tebingnya cadas, berpadu dengan warna hijau karena sebagian permukaannya subur, ada pula warna kuning yang berpadu seolah-olah level warna yang sedang bersanding dengan warna hijau, dari hijau ke kuning, ditambah birunya langit dan awan mendung yang menggantung di atas tebing eksotik buludua, bisa engkau bayangkan bukan indahnya pemandangan buludua?

Warga masyarakat di sekitaran Buludua pada umumnya adalah petani dan mengelola kebun, lembah buludua yang indah, adapula pesantren di lembah buludua ini, adapula beberapa Rumah makan di rest area Buludua, tepat di puncak. Diselimuti kabut yang sedikit mengurangi jarak pandang, lampu mobil harus dinyalakan dalam kondisi ini, dinginnya juga semakin menjalar dalam sel-sel kulit. Sesudah buludua, kita akan mendapati Kabupaten Soppeng sebelum akhirnya memasuki Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Memasuki Soppeng, jalanan mulus dan mulai padat dengan pemukiman warga masyarakat, daerah yang cukup banyak pedagang serta wirausaha. Jalan dari Soppeng menuju Wajo atau Sengkang di dominasi oleh jalan lurus dan mulus, meskipun padat perumahan, aroma sejuknya udara pedesaan masih terhirup, mungkin karena Soppeng berhasil tetap menjaga hijaunya lingkungan sekitar meskipun padat perumahan.

Bertemu dengan para pemuda yang sedang membangun desa di Kabupaten Wajo adalah pengalaman yang memiliki sensasi tersendiri. Membangum Desa dengan Program Kewirausahaan, program pemberdayaan masyarakat, program pengabdian kepada masyarakat, luar biasa! Seharusnya program-program seperti ini yang perlu dilanjutkan dan dikembangkan. Indahnya Kabupaten Wajo beserta desanya mengundang asa untuk kembali berkunjung dan menikmati keramahan masyarakat, Sulawesi Selatan masih menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa dan masih banyak lagi, ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

AIR SURUT