Showing posts with label Mushollah Assakinah BKKBN Provinsi Sulteng. Show all posts
Showing posts with label Mushollah Assakinah BKKBN Provinsi Sulteng. Show all posts

Thursday, January 2, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (45)

Seorang calon santri cilik tengah bersikeras tak mau pergi mengaji, tetapi Ibunya terus menarik tangannya memaksanya untuk pergi ke sebuah masjid yang nantinya akan menorehkan kisah penting dalam kehidupan santri cilik ini. Hampir sepanjang jalan sang santri cilik meronta-ronta ingin pulang saja, kira-kira jarak dari rumah menuju masjid yang dituju adalah 4-5 Kilometer. Masjid yang menjadi tempat yang sangat berkesan bagi sang santri cilik, tempatnya pertama kali membaca Al-Qur'an secara lancar, tempatnya pertama kali belajar membaca dan menghafal bacaan shalat bahkan mengikuti lombanya.

Masjid yang kemudian menjadi tempat bersejarah bagi sang santri cilik, masjidnya tak terlalu besar, desain langit-langitnya khas masjid-masjid perkantoran tahun 90an, yang sempat menjadi aktivis masjid atau panitia pembangunan masjid perkantoran di tahun 90an pasti merasa akrab dengan desain langit-langit tersebut. Masjid yang kemudian sang santri cilik mengalami pembentukan karakternya menuju remaja, dan sang santri yang sudah berusia muda itu kini telah bercita-cita menjadi pemuda yang dapat mengunjungi 1000 masjid.


Ubin lantai terasnya berwarna merah, nyaris merah maron, dindingnya berwarna putih, kusen jendela dan pintu berwarna cokelat tua, dan atap yang berwarna hijau. Masjid ini bernama Mushollah Assakinah BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, namun bukan hanya menjadi masjid kantor semata, masyarakat yang berada di sekitar masjid juga menjadi jama'ah di masjid ini. Bagi Sang Pemuda 1000 Masjid, masjid ini adalah masjid yang sangat bersejarah, masjid tempat ia latihan naik di mimbar, masjid tempat ia pertama kali mengumandangkan azan, masjid tempat ia membangun dan menjaga hafalannya, halaman masjid adalah tempat dimana ia belajar bermain bola, sungguh masjid masa kecil yang penuh kenangan dan kesan, kalau engkau masih ingat bukan masjid masa kecilmu ? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

DESA BACU BONE