Showing posts with label Indah. Show all posts
Showing posts with label Indah. Show all posts

Thursday, August 17, 2023

NEGERI INDAH

 


https://youtube.com/shorts/kTvmPpCP6iY?feature=share


#negeriindah #inspirasipemuda #bungkhaidir #narasi #inspirasi #gagasan #motivasi #Indonesia #reels #bangsa #pancasila #short #pengembangandiri #shorts #selfdevelopment #pemuda #produktif #konsensus #negeri #pemudaproduktif

Sunday, December 25, 2022

MELAYANG DI ATAS GELOMBANG!



SENSASI NAIK SPEEDBOAT TARAKAN - NUNUKAN !


https://youtu.be/j-vcEHDL7bQ


#jalanjalan #produktif #Tarakan #Nunukan #channelinspirasi #perjalanan #speedboat

Sunday, July 17, 2022

KALUT & KALTARA






Pada tahun 2011, saat saya menjadi salah satu delegasi Provinsi Sulawesi Tengah di acara Training Of Trainer Nasional dengan tema "Faktor Destruktif Remaja" yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI di Cibubur, sempat disampaikan informasi tentang akan terbentuknya provinsi baru yaitu Kalimantan Utara. Lalu Master of Trainer menyampaikan kepada kami bahwa provinsi baru itu bukan disingkat Kalut, akan tetapi Kaltara. Mungkin karena kalut punya makna yang negatif sementara otonomi daerah menghendaki sesuatu yang positif yaitu bertumbuh dan berkembang dalam segala aspek. Benar saja, setahun kemudian, pada tahun 2012 Provinsi Kalimantan Utara resmi terbentuk, sebuah provinsi yang berbatasan langsung dengan negeri Sabah Malaysia. Alhamdulillah di tahun ini kami sekeluarga berkesempatan menginjakkan kaki di Pulau Nunukan Kalimantan Utara, yang hanya sekitar 90 menit saja kita naik Kapal akan tiba di Tawau, Negeri Sabah Malaysia.

Saturday, November 21, 2020

Wahai Negeri


Wahai Negeriku yang kucinta

Aku ingin memelukmu erat-erat

Pelukan yang mewujud nyata dalam kontribusi dan karya nyata

Pelukan yang tak membuatmu tercerai berai


Pelukan yang justru membuatmu kokoh bersanding dengan siapapun


Pelukan yang akan mengantarkanmu menjadi pemain global, tak lagi terlalu bergantung pada negeri yang lain


Wahai Negeri yang katanya tanah surga

Aku punya impian tanah surga ini punya suara

Suara yang dapat didengar oleh seluruh rakyatnya

Suara yang dapat didengar oleh pemangku kebijakannya

Suara yang dapat didengar oleh para investor

Bahwa Negeri ini harus tetap dijaga

Bahwa Negeri ini harus siap menerima segala perbedaan kepentingan

Bahwa Negeri ini punya masa depan yang cerah


Wahai Negeri, inilah puisiku

Puisi yang berisi harapan

Puisi yang lahir dari optimisme

Puisi yang lahir sebagai karya

Agar Negeriku terhibur

Agar Negeriku semakin elok

Agar Negeriku mampu menghadapi berbagai cobaan

Agar Negeriku menjadi Negeri yang kuat


Masih ingatkah Gerakan Non-Blok?

Masih ingatkah Konferensi Asia-Afrika?

Itu adalah bukti Negeriku berpengaruh

Itu adalah bukti Negeriku bisa menjadi pemimpin

Bukan tidak mungkin untuk mengulanginya

Bukan tidak mungkin Negeriku kembali menuliskan tinta emas di dalam sejarah peradaban



Wahai Pemuda, Wahai Rakyat, Wahai Pejabat, Wahai seluruh Rakyat Indonesia, Mari tulis masa depan Indonesia

Sebagai Negeri yang kokoh dan bersahaja


Sunday, November 1, 2020

Senja di Wisata Mangrove Lantebung Makassar

 













Makassar atau kota daeng tidak hanya perkotaan saja, bila Sinjai punya taman mangrove Tongke-tongke, maka Makassar punya wisata mangrove Lantebung. Jaraknya tak terlalu jauh dari jalan tol Makassar. Dari Jalan tol Ir.Sutami, kita bisa keluar dari jalan tol di gerbang tol dekat pom bensin. Sesudah keluar dari jalan tol, masuk ke Jl.Lantebung. Kamu tak perlu khawatir tersesat, sebab sejak dari pertigaan Jl.Lantebung sudah ada tanda menuju wisata Mangrove.

Dari Pertigaan, terus saja di Jl.Lantebung sekitar 1,1 Km sampai di ujung jalan yaitu pertigaan dan masjid. Tersedia parkiran buat mobil dan motor. Biaya masuk wisatawan lokal Rp.5.000,-/Orang, sedangkan turis Rp.10.000,-/Orang. Biaya wisata dengan perahu Rp.10.000,-/Orang. Tarif-tarif tersebut adalah nominal saat tulisan ini dibuat, bisa saja akan berubah untuk kepentingan pengembangan wisata. Tersedia pula gazebo untuk rapat kecil, Musala, toilet, serta kantin yang menjual makanan ringan.









Pemandangan di wisata mangrove Lantebung sangat indah, kita bisa bertualang disini saat pagi, siang, atau sore hari. Bila ingin menikmati senja, datanglah di sore hari. Terdapat lebih dari 10 foto spot yang tidak akan membuat mu kecewa. Mulai dari jembatan pelangi, gembok cinta, sila ke-4, sampai info-info terkait tempat wisata. Ayo jalan-jalan kesini, menikmati senja di kota Makassar. Ayo ke Makassar, ayo ke Sulsel!

#senja #Makassar #Sulsel #wisatamangrove #wisataIndonesia #wisatalantebung #wisatalantebungmangrove #mangrove #Indonesiaindah #alamIndonesia #Tamalanrea #senyum 

Oleh : Mohamad Khaidir


Wednesday, February 19, 2020

Nikmati Indonesia, Ayo ke Sulsel!

Indonesia itu indah, rugi bila dimasa muda engkau tak berjalan-jalan menikmati keindahan alamnya! Jangan merasa betah dirumah saja, jiwa petualangan akan terus memanggilmu. Memanggil jiwamu yang memang butuh piknik, butuh bersenang-senang, butuh berjalan-jalan bersama orang-orang yang dicintai.



Keindahan nusantara ini salah satunya adalah di Pulau Sulawesi, Provinsi Sulawesi Selatan masih menyimpan potensi alam dan potensi wisata untuk kita jelajahi dan kita kembangkan. Tentu kita mengembangkannya dengan memerhatikan kearifan lokal dan tetap peduli serta menjaga lingkungan. Nilmatilah air terjunnya, nikmatilah pantainya, nikmatilah puncaknya, rasakan sensasi kemerdekaan jiwa!




Kemerdekaan yang bertanggungjawab tentunya, begitulah para petualang sejati, begitulah para penjelajah dan pecinta alam sejati. Jadi, tunggu apa lagi, ayo jalan-jalan mengelilingi Indonesia! Ayo melakukan jalan-jalan yang produktif! Ayo nikmati keindahan alam di Sulawesi Selatan! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, September 20, 2019

Lumba-lumba Ceria dan Indahnya Pulau Pasoso

Mari kita jalan-jalan lagi, jalan-jalan produktif kali ini adalah ke sebuah pulau di Provinsi Sulawesi Tengah. Dari Kota Palu Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, kita akan menuju ke sana, dari Jalan R.E.Martadinata Tondo cukup lurus saja mengikuti jalan poros menuju pantai barat. Tempat yang pertama kita tuju adalah Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala. Sekitar 3 jam perjalanan darat, melintasi pantai barat.

Jalan yang dilintasi cukup mulus, tak terlalu ramai , aspal nya mulus, meski begitu harus berhati-hati karena kendaraan yang melintas memacu lajunya. Pemandangan yang akan kita saksikan sepanjang perjalanan adalah pantai, bergantian dengan pemandangan gunung-gunung serta bukit-bukit hijau. Belum ada rest area resmi, hanya saja ada beberapa titik pedagang kaki lima yang menjajakan makanan ringan serta buah-buahan.

Aktifkan google maps agar tak tersesat, bisa juga dengan bertanya ke penduduk sekitar, tentang jalan menuju Balaesang Tanjung Donggala. Begitu sudah menemukan pertigaannya belok kiri, ke arah barat untuk masuk ke Balaesang Kabupaten Donggala, kita akan melintasi desa yang padat penduduk  serta pantai yang tampak birunya. Dari sini jalanan mulai sedikit tak mulus karena bergelombang dan banyak lubang. Pantai yang pertama kita dapati adalah Pantai Walandano Kabupaten Donggala, pantai yang cukup indah, banyak para penjelajah yang singgah sejenak di pantai ini untuk sekedar berfoto atau istirahat sejenak. Batu-batu besar dan cadas menghiasi keindahan pantai tersebut.





Perjalanan kita lanjutkan, ikuti saja jalan poros Balaesang sampai di Desa Malei Kabupaten Donggala. Tujuan kita sebenarnya adalah Pulau Pasoso Kabupaten Donggala. Penulis menyarankan untuk menyewa kapal nelayan dari Desa Malei atau Desa Labean Mapaga untuk menuju Pulau Pasoso Donggala Sulawesi Tengah. Menyeberang ke Pulau Pasoso memakan waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam. Selama kapal melaju, nikmatilah pemandangan yang indah, gunung-gunung di Balaesang Tanjung, hijaunya laut lalu berubah menjadi biru dan gelap yang menandakan perubahan kedalaman.

Ujung dari Balaesang adalah Tanjung Manimbaya, sejenak kita akan takjub melihat Mercusuar Tanjung Manimbaya, keindahan alam disekitarnya benar-benar membangkitkan keinginan untuk singgah sejenak. Kapal terus melaju, setelah lewat dari Tanjung Manimbaya, Pulau Pasoso mulai terlihat dekat, lalu kejadian mengejutkan terjadi. Tak jauh dari Tanjung Manimbaya, kami seolah-olah disambut oleh Lumba-lumba, lumba-luma ceria yang meliuk lincah dan melompat di samping kapal kami, kejadiannya berlangsung cukup lama dan membuat seluruh awak kapal mengeluarkan senyum terbaiknya, sayangnya tak sempat terekam kamera milik penulis, benar-benar perjalanan yang berkesan.

Setibanya di Pulau Pasoso, kami disambut oleh hijau dan beningnya lautan serta putihnya pasir di Pulau Pasoso. Tampak beberapa pondok yang menggunakan Solar Panel, tampak pula beberapa penyu sedang berenang, rupa-rupanya Pulau Pasoso adalah tempat budi daya penyu. Tebing-tebing berpadu indah dengan pasir putih dan hijau birunya air laut. Buat kamu yang penasaran, tunggu apa lagi! Ayo ke Donggala! Ayo ke Sulteng!





Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, September 5, 2019

Inilah Air Terjun Maddenge Maros!

Maddenge dalam Bahasa Bugis artinya menggendong, dan perjalanan kita kali ini ada hubungannya dengan Maddenge. Kabupaten Maros Sulawesi Selatan masih menyimpan sejumlah cerita dan perjalanan, sejumlah kisah dan petualangan, tempat-tempat wisata yang indah masih harus kita telusuri dan jelajahi, agar bertambah rasa syukur ini. Dari poros Kota Maros kita mengikuti jalan poros Maros - Bone, setelah melewati jalan masuk Taman Nasional Bantimurung Maros, kita lurus saja sampai memasuki jalan layang yang merupakan jalan masuk di Camba Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.


Jalan poros Camba Maros adalah jalan yang berbelok-belok, banyak tikungan, banyak tebing, pepohonan, bahkan ada beberapa titik sekumpulan monyet keluar dari hutan menuju jalan poros Camba. Biasanya para pengendara yang melintas memberi makan para monyet meski ada larangan, bahkan tak sedikit para pelintas jalan yang mengambil gambar, biasanya membuat jalanan agak padat karena berhenti secara sembarangan di tepi jalan.


Sekitar 40an menitan kita melintasi jalan berbelok-belok di Camba Kabupaten Maros, ada penunjuk jalan yang terbuat dari Papan bertuliskan "Air Terjun Lacolla". Tetapi bukan itu tujuan kita kali ini, tujuan kita adalah Air terjun Maddenge, Kampung Maddenge, Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis belum tahu apa arti yang sebenarnya sehingga air terjun tersebut dinamakan Maddenge, apakah karena air nya seolah-olah menggendong, atau kita menuju ke lokasi harus dengan menggendong. Medannya lumayan menantang, tapi aksesnya cukup bagus untuk di lintasi para pecinta petualangan. 


Memandang sejenak keindahan alam, gunung-gunung, memandangi air jernih, pepohonan, tumbuhan-tumbuhan kecil, mendengar aliran air jernih yang mengalir, aliran air terjun yang deras, membuat tubuh rileks san menyegarkan pikiran. Bagi yang terbiasa dengan aktivitas perkotaan sangat direkomendasikan mengunjungi air terjun Maddenge untuk menyegarkan pikiran dan suasana. Ditambah lagi semilir angin sejuk, dingin, udara desa yang khas kesegarannya, sambil menikmati makanan yang hangat atau panas, sungguh sangat disayangkan bila tak rekreasi dan melepaskan penat sejenak di tempat ini. Episode jalan-jalan produktif kali ini adalah Air Terjun Maddeng Maros, tunggu apa lagi, Ayo ke Maros! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, September 3, 2019

Bendungan Pannampu Maros, Oh Indahnya!

Kabupaten Maros masih menyimpan tempat wisata yang sangat indah untuk kita explore, salah satunya adalah perjalanan yang akan penulis ulas kali ini. Dari jalan poros Kota Maros, kita belok ke arah jalan poros Maros - Bone. Ikuti jalan poros ini sampai sekitar jalan masuk Taman Pra-Sejarah Leang-leang Kabupaten Maros. Jalan masuk ini ditandai dengan gerbang dan penunjuk jalan yang cukup jelas terbaca. Masuk ke dalam jalan poros Leang-leang, kita langsung mendapat pertigaan, segera belok kanan untuk menuju Surga tersembunyi itu.

Sepanjang jalan poros Leang-leang, pemandangan yang akan kita dapatkan adalah perumahan warga, pemandangan sawah, dan gunung-gunung. Kira-kira di pertengahan jalan menuju Leang-leang (Bagi yang sudah pernah ke Taman Pra-Sejarah Leang-leang, Bagi yang belum Penulis menyarankan untuk bertanya kepada masyarakat), kita akan mendapati Desa, parkir kendaraan anda di rumah warga, karena tempat yang kita tuju adalah Bendungan Pannampu. Selanjutnya jalan yang dilalui adalah sawah, kita akan menelusuri pinggir atau batas-batas sawah, cukup seru dan menegangkan, sebab hanya bisa di lintasi dengan berjalan kaki.




Menikmati pemandangan sawah, sambil berjalan kaki dengan hati-hati, menikmati segarnya udara pedesaan, paduan tumbuhan hijau dan langit biru, ooh sungguh Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Jalan-jalan produktif kali ini menuju Bendungan Pannampu Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Berjalan kaki menyusuri sawah sekitar 2 Kilometer. Tempatnya sangat indah, bagi yang ingin mengambil gambar, bagi yang ingin berenang, penulis merekomendasikan tempat ini untuk di kunjungi. Sepenggal kecil Surga yang ada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Ayo ke Maros! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, September 2, 2019

Jalan-jalan di Benteng Somba Opu!

Bagian Selatan dari Ibu Kota Provinsi ini indah, ada sungai dan laut yang membentang, di masa lalu, Benteng Somba Opu menyimpan kejayaan Kesultanan Gowa. Benteng Somba Opu juga adalah situs bersejarah yang menjadi saksi pertempuran VOC melawan Kesultanan Gowa di masa lalu. Saat ini Benteng Somba Opu sudah berubah menjadi taman wisata dengan rumah-rumah adat khas setiap Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Bila kita mulai dari Jalan Poros Andi Pangeran Pettarani, cukup mengambil jalan lurus saja menuju arah Selatan. Di ujung Jalan Pettarani kita akan bertemu dengan pertigaan, belok kanan ke arah Jalan Sultan Alauddin. Dari Jalan Sultan Alauddin cukup lurus saja mengikuti jalan poros, kita akan melewati Kampus, Toko-toko perbelanjaan, dan pasar di dekat jembatan kecil. Setelah itu kita akan mendapati perempatan, belok kiri lalu lurus saja. Terus saja lurus, sampai mendapati Rumah Sakit Haji, itu tandanya sudah dekat dengan gerbang masuk Benteng Somba Opu. Sekitar 200 Meter setelah Rumah Sakit Haji, ada gerbang berwarna hijau di sebelah kanan, kita masuk ke jalan itu dengan berbelok kanan, lurus sampai mentok pertigaan di dekat jembatan panjang yang membelah sungai besar, dari situ kita telah memasuki area situs bersejarah Benteng Somba Opu.

Sering kali tempat ini di jadikan lokasi pemotretan oleh model lokal, rumah-rumah adatnya seing disewa untuk pelatihan-pelatihan pemuda atau kemahasiswaan, bahkan tamannya sering di gunakan untuk berkemah dalam jumlah besar. Didalamnya terdapat beberapa fasilitas umum, seperti Masjid, Museum, Penjelasan mengenai Benteng Somba Opu, juga sangat banyak pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam jajanan, makanan, dan minuman.




Tepat di tepi sungai lokasi Benteng Somba Opu ini, konon dikabarkan bahwa benteng-benteng yang di bangun digunakan oleh Sang Sultan untuk memantau lalu lintas perdagangan dan lalu lintas keluar-masuk kapal sepanjang sungai. Berjalan-jalan di sekitaran benteng dapat menambah wawasan dan boleh jadi menginspirasi kita untuk mengambil nilai-nilai perjuangan dari kisah-kisah pertempuran yang terjadi di Benteng Somba Opu di masa lalu.



Tempat ini sangat penulis rekomendasikan untuk di kunjungi, apalagi di dekatnya dibangun taman rekreasi Gowa Discovery Park. Berjalan-jalanlah ke sini bila engkau sempat, menikmati keindahan bangunan, pemandangan, serta situasi dan kondisi di sekitar benteng. Bila ingin buat pelatihan atau perkemahan di area Benteng Somba Opu, juga bisa dan sangat direkomendasikan. Mari berjalan-jalan ke Benteng Somba Opu Gowa Sulawesi Selatan! Ayo ke Gowa! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, August 13, 2019

Begini Perjalanan Darat dari Sinjai ke Bulukumba!

Kota Sinjai merupakan Ibu Kota Kabupaten Sinjai, Sinjai Bersatu, begitu tertulis di Gerbangnya, tampak patung beberapa Ekor Kuda seolah-olah sedang berlari tepat berada di Gerbang. Udaranya sejuk dan dingin, Mobil Minibus yang baru saja membelai mesra Jalan poros Bone Sinjai telah tiba di perbatasan. Singgah sebentar di Sebuah Rumah sederhana, rumah Tembok berwarna Krem tampak begitu sederhana berdiri dengan anggun di antara Pohon-pohon rindang serta bunga-bunga kecil. Halaman depan rumah krem tersebut cukup luas, ternyata halaman luas tersebut adalah bekas rumah panggung yang terbakar, bahkan beritanya sempat viral karena Al-Qur'an yang tersimpan di jendela Rumah panggung sama sekali tidak tersentuh api ketika merah membara melahap rumah panggung tersebut.

Sinjai terkenal dengan beberapa Objek Wisata yang cukup menarik dan memanjakan jiwa petualang anda. Ada Taman Mangrove Tongke-tongke yang sangat Instgramable, sangat indah perpaduan Mangrove, jernihnya lautan, langit yang digantungi sedikit awan mendung, ditambah lagi ada kafe terapung yang cukup unik. Bahkan diseberang lautan sana ada Pulau Sembilan yang juga terkenal. Adapula tempat Pelelangan Ikan populer di Sinjai, yaitu Lelong. Kalau mampir ke Sinjai, agendakanlah waktu khusus untuk menjelajahinya, jadi Backpacker pun nikmat.

Kali ini perjalanan akan menuju Bulukumba, Bumi Panritta lopi, Tempat Perahu Phinisi yang terkenal itu dirakit dan dibuat. Dari Sinjai menuju Bulukumba tak terlampau jauh mungkin sekitar 1 jam perjalanan darat. Melintasi bukit dan gunung yang tak terlalu tinggi, pemandangannya juga sangat indah, Sawah yang berundak-undak di balik bukit, langit yang seolah-olah bertemu dengan permukaan bukit dan pepohonan. Ditambah lagi pohon-pohon yang menghasilkan buah-buahan unggul tak jauh dari tepi jalan, seperti pohon durian dan pohon rambutan, tikungan yang di lewati tak terlalu tajam, hanya saja lengkungannya lebih luas dan panjang, sehingga ketika berbelok seolah-olah sedang di ayun perlahan tapi pasti sekitar 180 derajat lingkaran. Yang beruntung mendapatkan pemandangan Sunset atau sunrise akan lebih takjub lagi sepanjang jalan dari Sinjai Ke Bulukumba, sungguh indah ciptaan Tuhan.

Sekitar 40 menit, tanpa masuk ke Kota Bulukumba, kita bisa berbelok kiri masuk ke jalan alternatif menuju Pantai Bira Bulukumba, Pantai Wisata yang sangat tersohor sampai ke luar negeri, Salah satu Tempat Wisata unggulan di Sulawesi Selatan. Belok kiri di daerah Tanete, kita akan memasuki desa-desa dengan jalanan yang agak kecil, nyaris hanya bisa di lewati 2 Mobil. Masuk sekitar 8 Kilometer, kita akan menemukan satu tempat yang juga sangat indah untuk berfoto ria disini, tempat yang sangat Instagramable, Kebun Karet di Daerah Allu Bulukumba. Menurut cerita, pohon tersebut ditanam dengan sangat rapi saat Inggris sempat mengeksplorasi daerah ini, alhasil kita akan menyaksikan Perkebunan Karet yang rapi jejeran pohonnya, lalu dibalik itu ada padang rumput hijau beratapkan langit, sangat indah.

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, August 12, 2019

Bone Im In Love

Kali ini perjalanan yang Ke-5 (Lima) dalam setahun, perjalanan yang ingin memecah kebuntuan berpikir, menarik diri dari riuhnya Aktivitas Perkotaan. Perjalanan yang menembus ketidaknyamanan menuju kenyamanan, begitu Harapannya, padahal kehidupan tidak seperti itu, Dinamika kehidupan memaksa kita untuk belajar menikmati kenyamanan serta menerima ketidaknyamanan. Kita harus menuliskannya, menuliskan sebaik mungkin, dengan tinta suci nan murni, bait-bait kehidupan harus kita tuliskan.

Bermula dari Kota Daeng, Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kota yang baru-baru saja merayakan kemenangan dalam pertandingan Sepak Bola, melawan Tim Sepakbola kebanggaan Ibu Kota Indonesia. Setelah sebelumnya kalah 1-0 saat bertandang di Jakarta, Kesebelasan Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) membalas kekalahan tersebut di Stadion Andi Matalatta, Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta (Persija) harus mengakui keunggulan 0-2 dari PSM. Gelar Juara bagi PSM setelah 19 Tahun puasa Gelar, sungguh membanggakan! Beberapa sektor sekitaran stadion sempat merayakan selebrasi, luapan kegembiraan, semangat para pemuda, bergelora memenuhi atmosfer penggila bola di Kota Makassar! Selamat buat PSM!

Dari Makassar, menuju Kota Watampone, tak terlampau jauh, apalagi yang sudah terbiasa melintasinya. Jalannya berkelok-kelok cukup ekstrim ketika memasuki Camba Kabupaten Maros, namun tak beberapa lama melewati jalan yang cukup ekstrim ini semenjak jalan layang keren yang menggunakan APBN selesai dirampungkan. Cukup indah jalan layang tersebut, lumayan menghemat sekitar 1 Jam, lebih cepat menuju perbatasan Kabupaten dan Kabupaten Bone. Tak sedikit pula kita akan menyaksikan segerombolan Monyet Hutan muncul di pinggir jalan. Ada beberapa papan petunjuk yang menunjukan Leang, penulis sendiri masih penasaran keindahan alam macam apakah di ujung papan penunjuk tersebut.

Ketika masuk di Kabupaten Bone, kita juga akan menyaksikan pemandangan alam yang menarik dan tidak membosankan. Ada beberapa rest area yang menjadi Favorit para Musafir dari Makassar menuju Bone atau dari Bone menuju Makassar, yaitu Jabal Nur dan Beberapa Rumah Makan yang ada di Cijantung. Pemandangan menakjubkan sawah hijau berpadu dengan Gunung dan langit biru serta awan putih begitu Indah ketika masuk di Lappariaja dan Bengo Kabupaten Bone, sayang penulis belum melihat Rumah Makan, Rest Area, atau Tempat Wisata daerah Tersebut.

Setiap perjalanan tentu mengandung hikmah dan menyimpan kenangan yang tak terlupakan. Seperti ketika penulis pertama kali melakukan perjalanan menuju ke Bone dari Makassar, dengan modal seadanya, hendak melamar sang Pujaan Hati, kejadiannya sekitar 3 tahun yang lalu. Sangat mendebarkan, sekaligus mengharukan, menggembirakan sekaligus menegangkan, aduhai, siapa yang tak berkesan ketika melamar Sang Pendamping Hidup yang akan berjuang bersamamu, membantumu dalam suka dan duka. Kota Beradat yang menyejarah, pusatnya Kerajaan Besar, Kerajaan Bone di masa lampau. Kota Kelahiran JK.

Oleh : Mohamad Khaidir

HIJAUNYA SAWAH