Showing posts with label Masjid. Show all posts
Showing posts with label Masjid. Show all posts

Wednesday, July 13, 2022

DONASI MASJID




Akhir Juni lalu, bersama Papa Mertua kami singgah sejenak di Masjid Ar-Rahman Tenom, sebelumnya kami juga beberapa kali mampir di Masjid At-Taqwa Keningau. Di Malaysia, Masjid belum menjamur seperti di Indonesia, sebab perizinannya melalui proses yang ketat. Sehingga Kerajaan berkewajiban membangun masjid besar di setiap daerah lalu membiayai operasionalnya. Sementara di Indonesia, hampir di setiap kompleks perumahan warga ada 1 atau 2 masjid yang biaya operasionalnya ditanggung masyarakat sekitar mulai dari strata sosial yang tinggi sampai yang rendah, menakjubkan!

Namun ada yang membuat saya takjub tentang pengelolaan masjid di Malaysia dan patut kita terapkan di Indonesia. Meski ditanggung operasionalnya oleh Kerajaan, masjid di Malaysia juga menyediakan tabung masjid dengan peruntukan donasi yang jelas. Biaya operasional masjid, program pendidikan masjid, dan pembangunan rumah untuk imam masjid dipisahkan, sehingga para donatur punya gambaran yang jelas peruntukan donasinya.

Monday, June 28, 2021

CERITA CINTA YANG INSPIRATIF


 

❤️ Sebuah Novel Inspirasi Cinta ❤️

>>> BUKU BARU (BISA PESAN SEKARANG) <<<
Judul: Derasnya Cinta di Tanah Gersang
Penulis: Mohamad Khaidir
Jenis: Novel
Tebal: 268 hlm
Ukuran: 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-623-204-661-0
Terbit: November 2020
Sunting: Ananda Dwi Rahma
Layout: Rosalita
Sampul: Yuris Anindya Kurniawan
Harga: Rp65.000

PEMESANAN
Line (at)ellunar (dg @)

Ada cinta, benarkah ada cinta? Benarkah cinta itu ada? Benarkah cinta itu berwujud? Benarkah cinta itu dapat terlihat dengan mata kepala kita sendiri? Derasnya cinta, benarkah cinta dapat mengalir deras? Seperti apa aliran cinta yang deras? Bagaimana aliran derasnya cinta dapat mengalir di tanah gersang? Entahlah, semoga melalui kisah ini pula perlahan kita mengetahui makna dan hakikat cinta.

Makna dan hakikat cinta versi tokoh dalam kisah ini tentunya dan semoga menginspirasi kita untuk menemukan makna dan hakikat cinta yang sesungguhnya, karena tentu setiap dari kita punya kisah cinta yang berbeda, bukan?

#EllunarBooks #Novel #Buku #Penerbit #Ellunar #Cinta #InspirasiCinta #Inspirasi #NovelBaru #BukuBaru #KisahCinta #Kisah #Inspiratif #Cerita #CeritaCinta #Remaja #Perundungan #Semangat #Masjid

Sunday, April 25, 2021

NOVEL CINTA

❤️ Sebuah Novel Inspirasi Cinta ❤️



>>> BUKU BARU (BISA PESAN SEKARANG) <<<

 Judul: Derasnya Cinta di Tanah Gersang

 Penulis: Mohamad Khaidir

 Jenis: Novel

 Tebal: 268 hlm

 Ukuran: 14.8 x 21 cm

 ISBN: 978-623-204-661-0

 Terbit: November 2020

 Sunting: Ananda Dwi Rahma

 Layout: Rosalita

 Sampul: Yuris Anindya Kurniawan

 Harga: Rp65.000

 

PEMESANAN

WA 0896-8530-9651

Line (at)ellunar (dg @)


Ada cinta, benarkah ada cinta? Benarkah cinta itu ada? Benarkah cinta itu berwujud? Benarkah cinta itu dapat terlihat dengan mata kepala kita sendiri? Derasnya cinta, benarkah cinta dapat mengalir deras? Seperti apa aliran cinta yang deras? Bagaimana aliran derasnya cinta dapat mengalir di tanah gersang? Entahlah, semoga melalui kisah ini pula perlahan kita mengetahui makna dan hakikat cinta.

Makna dan hakikat cinta versi tokoh dalam kisah ini tentunya dan semoga menginspirasi kita untuk menemukan makna dan hakikat cinta yang sesungguhnya, karena tentu setiap dari kita punya kisah cinta yang berbeda, bukan?

#EllunarBooks #Novel #Buku #Penerbit #Ellunar #Cinta #InspirasiCinta #Inspirasi #NovelBaru #BukuBaru #KisahCinta #Kisah #Inspiratif #Cerita #CeritaCinta #Remaja #Perundungan #Semangat #Masjid 

Tuesday, April 14, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (69)

Siapa yang tak rindu dengan masjid? Siapa yang tak rindu beribadah? Ketika ada himbauan dari Majelis Ulama dan Pemerintah untuk shalat di rumah saja, maka siapa yang tak merindunya? Perjalanan pemuda 1000 masjid juga terjeda untuk sementara, namun semangat untuk terus berjalan, terus menjelajah, terus melakukan perjalanan dari masjid ke masjid agar memperoleh kebaikan akan terus ada.

Siapa tak sedih seseorang yang sudah terbiasa ke masjid harus menahan keinginannya agar kondisi lebih cepat kembali normal. Ya, kembali normal. Dengan pembatasan perkumpulan akan semoga wabah yang disebabkan oleh Covid-19 segera terhenti dan dunia kembali tersenyum. Masjid kembali ramai dan penuh dengan kebaikan, tentu menjadi harapan para pemuda yang sering berkunjung ke masjid.


Masjid Nurul Jihad Jalan Tupai Makassar menjadi masjid yang pernah dikunjungi oleh pemuda 1000 masjid. Masjid yang berada di Jalan Tupai ini lokasinya sangat strategis, desainnya minimalis dan indah, masjid yang tepat berada di pinggir jalan dan ramai. Bagian dalamnya sangat luas dan panjang, juga sejuk untuk berteduh sejenak. Namun kini tak terlalu ramai dan tengah dilakukan penyemprotan disinfektan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus. pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, saat ini cukup dirumah saja sebagai wujud kesadaran kita sebagai warga negara yang baik. Bila keadaan normal, jangan tunda lagi, ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, August 28, 2019

Misi Kemanusiaan di Bumi Tadulako (7)

Langit subuh merona indah di ufuk timur, tak lama lagi jingga fajar akan menghiasi pemandangan langit Pasangkayu. Kaki-kaki kumal tak elok melangkah meninggalkan Masjid Raya Pasangkayu. Berbagai macam latar belakang profesi dan kondisi memulai aktivitasnya, kebanyakan yang menginap di Masjid Raya Pasangkayu adalah relawan yang hendak menuju Kota Palu Sulawesi Tengah, ada masyarakat Kota Pasangkayu, ada korban bencana yang berencana mengungsi ke Sulawesi Selatan, semuanya baru-baru saja meninggalkan Masjid dan bersiap untuk beraktivitas.

Kejadian semalam cukup mengagetkan, ratusan mobil truk pengangkut bantuan logistik diberhentikan di Kota Pasangkayu oleh aparat keamanan setempat, hasil koordinasi aparat setempat dan kendaraan pengawal bantuan logistik kemanusiaan. Rupa-rupanya ada beberapa daerah yang rawan bila dilintasi malam hari, akhirnya ratusan truk bantuan logistik di izinkan untuk melintas pada pagi hari. Jam 6 pagi rombongan mulai melanjutkan perjalanan dari Kota Pasangkayu Sulawesi Barat ke Kota Palu Sulawesi Tengah, kira-kira sekitar 3 jam lagi kami sampai ditujuan.

Alasan lain adalah, sudah ada beberapa kali kejadian mobil yang membawa bantuan logistik di jarah oleh masyarakat setempat, entah masyarakat tersebut merupakan korban bencana atau bukan, penulis tidak ingin masuk ke perdebatan kontra-produktif tersebut, tetapi pada dasarnya bantuan yang dihimpun harus disalurkan secara profesional melalui posko yang sudah terdaftar, tidak bisa disebarkan secara sembarangan layaknya Santa Clauss yang datang membagi-bagikan hadiah lalu berteriak hohoho! Amanah dari para donatur harus benar-benar disampaikan, maka ada proses asesmen, pendataan, serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Mobil meluncur mulus menuju tujuan, sepanjang jalan poros Pasangkayu Sulawesi Barat - Donggala Sulawesi Tengah kami ditemani oleh pemandangan alam yang menakjubkan. Bukit-bukit yang tak terlalu tinggi, bukit hijau dan jembatan-jembatan besar di atas sungai yang juga lebar dan besar, pantai di bagian barat, indah dan menyegarkan ketika memandanginya. Sesekali kita akan bertemu dengan jalan lurus dengan banyak rumah penduduk di pinggir jalan, ketika memasuki Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, pemandangan di dominasi oleh ribuan pohon kelapa yang berjejer rapi dan rapat sampai ke Pantai. Di Kabupaten Donggala ada beberapa tempat wisata menarik untuk sekedar rekreasi atau jalan-jalan, ada Pantai Khayalan, ada Pusentasi atau pusat laut Donggala, ada pantai Tanjung Karang Kabupaten Donggala, layak untuk dijadikan tujuan jalan-jalan produktif di lain hari.

Kami telah tiba di Kota Donggala Sulawesi Tengah, tak lama lagi akan tiba di Kota Palu, sekitar 30 menit lagi menurut perkiraan. Kami sempat menyaksikan rumah-rumah yang rubuh, rumah yang tersapu oleh tsunami di beberapa titik pesisir Pantai Donggala, yang membuat kami bertanya-tanya adalah Masjid yang berada di pinggir pantai tepat di daerah terpaan tsunami tidak mengalami kerusakan yang berarti, tetapi rumah di sekitarannya hancur berantakan. Jadi, pemandangan yang kami saksikan adalah Masjid yang berdiri kokoh ditengah puing-puing reruntuhan hantaman tsunami, tak hanya satu, ada dua yang sempat penulis saksikan. Tak terasa kami sampai di Kota Palu Sulawesi Tengah, pantai yang dulu indah kini seolah-olah menjadi kuburan masal, tampak beberapa alat berta tengah berusaha membersihkan puing- puing reruntuhan bangunan agar bisa dilewati, para relawan dari berbagai macam lembaga filantropi tengah berkolaborasi dengan TNI, POLRI, Tenaga Medis, dan masyarakat setempat bekerja sama bahu membahu agar Palu dan sekitarnya kembali bangkit, pegawai-pegawai PLN pun sedang asyik bercengkrama dengan kabel-label listrik agar listrik kembali normal di lokasi bencana. Mobil kami pun tiba di Pantai Talise, Palu bagian barat, tiba-tiba ada bau yang sangat menyengat menusuk dan menohok hidung kami, bau busuk apa ini?! Baunya tajam dan busuk!

Oleh : Mohamad Khaidir

AIR SURUT