Showing posts with label Persahabatan. Show all posts
Showing posts with label Persahabatan. Show all posts

Wednesday, June 8, 2022

TERIMA KASIH ANRE GURUTTA

 



Sekali lagi kita adalah titik di semesta, meskipun titik tak berarti kita harus underestimate terhadap diri kita, dan tak berarti pula kita jumawa akan karya yang sudah mewujud nyata. Kita harus terus belajar, sebab proses pembelajaran itu berlangsung sepanjang nyawa dikandung badan. Sebagai seorang Muslim, maka kita dianjurkan untuk bersahabat dengan orang-orang Soleh. Meski boleh bergaul dengan siapa saja, kita harus punya satu komunitas positif yang akan membantu diri kita untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Saya merasa bersyukur bisa berteman dengan orang-orang Soleh dan bergabung dengan organisasi serta komunitas positif, mampu memaksa diri kita untuk terus bergerak dan belajar. Hari ini pun atas izin Allah kami yang terus bergerak dan belajar bertemu dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, AG Prof. Dr. H. Najamuddin H. Abd. Shafa, M.A. Sosok yang bijaksana, mengajar kami banyak hal, di antaranya Sastra Dalam Al-Qur'an. Dari Beliau kami juga belajar menjadi orang terdidik dan menjadi pendidik itu adalah sesuatu yang mulia.
Terima kasih Anre Gurutta 🙏🏻😊

Wednesday, March 23, 2022

PENGAKUAN YANG MEMBANGKITKAN




Suasana ospek begitu mengagetkan bagi kami Mahasiswa Baru yang masih polos, di antara begitu banyak senior, Kakanda Mawan Hwoarang Halid adalah Senior yang ramah & baik membimbing kami juniornya..

Dibimbing mulai dari dinamika akademik, organisasi, sampai nasehat-nasehat kebaikan..

Saya pribadi pun pernah sempat takut untuk mengungkapkan gagasan lewat tulisan, namun Kak Mawan memberikan pengakuan terhadap tulisan-tulisan saya yang saya pun tidak percaya diri untuk mempublikasinya, pengakuan dari Kak Mawan membangkitkan semangat saya untuk terus menuliskan kebaikan & kebenaran, pengakuan seorang senior kepada juniornya, pengakuan yang membangkitkan

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'uun
Selasa, 22 Maret 2022 sekitar Pukul 17.30 WITA Beliau meninggal dunia di RS Wahidin..

Saya bersaksi Beliau adalah orang yang baik..
Bagi yang mengenalnya mohon doakan Beliau..
Mohon maafkan kesalahan-kesalahan Beliau

Allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa afuanhu

Tuesday, April 27, 2021

PENGARUH SAHABAT & LINGKUNGAN



Waktu terasa cepat bergulir, 

Ini foto saya bersama rekan-rekan seperjuangan di kampus dan organisasi eksternal..


27 April 2011, saat salah satu Sahabat kami menikah mendahului kami yang dulu juga bergejolak untuk menikah muda..


Tak bisa dimungkiri, pergaulan dan lingkungan berpengaruh cukup besar dalam pengembangan kapasitas dan kompetensi diri..


Karena sering bersama mereka, saya berani untuk berbicara di depan umum, menyampaikan ceramah, menjadi pembawa acara, serta menjadi pengisi acara..


Teman-teman dan lingkungan yang baik sejatinya memang akan membentuk diri kita menjadi lebih baik, percayalah, saya saksinya.. 😊


#sahabat #pemudaproduktif45 #publicspeaking #teman #kawan #rekan #pemuda #lingkungan #kapasitas #produktif #kompetensi


Monday, November 23, 2020

Dua Lingkungan



Suatu pagi di Taman Wiladatika Cibubur 2015..

Bersama para Akuntan dari Sabang sampai Merauke..

Saya dan Pak @amin_plm

mewakili Makassar..

Berteman dengan orang-orang baik dan produktif itu menyegarkan..

Bahkan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran akan selalu diingat..

Beda dengan yang saling mencela dan menghina..

Saya pernah berada di dua lingkungan tersebut..

Lingkungan yang setiap hari kata-kata kotor dan caci maki dianggap biasa..

Dan lingkungan yang saling menyemangati dengan kata-kata yang baik dan saling menanyakan kabar serta saling menguatkan..

Tentu hati bisa mendeteksi lingkungan mana yang terbaik bukan? 😊

#baik #kebaikan #teman #lingkungan #kotor #caci #maki #mengingatkan #menguatkan #menyemangati #cibubur #tamanwiladatika #tamanwiladatikacibubur #cibuburbogor #bogor 


Sunday, November 24, 2019

Refleksi Akhir Tahun di Puncak Kanuna

Bangkitlah Negeriku Harapan itu masih ada
Berjuanglah Bangsaku Jalan itu masih terbentang

Sebuah senandung yang menggema di dalam hati, ingin terus menerus di senandungkan dalam perjalanan menuju puncak. Senandung ini bercerita tentang semangat dan optimisme, pemantik semangat bahwa harapan itu masih ada, pemantik semangat bahwa kita harus bangkit dan berjuang, pemantik semangat bahwa jalan itu masih terbentang. Jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju sebuah puncak di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, sebuah perjalanan yang membangkitkan semangat berjuang untuk bangsa dan negeri tercinta, Indonesia.

Sekelompok pemuda bersepakat untuk menyewa angkutan kota, mobil angkutan umum yang mungil untuk membawa kami menuju jalan yang bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat. Sebab perjalanan menuju ke puncak harus ditempuh dengan berjalan kaki dan mendaki serta menembus belantara hutan dan semak-semak. Hari mulai menuju petang, tak lama lagi senja tiba, saat mobil yang mengangkut kami tengah mendaki, tiba-tiba mobil ini mogok!

Maka para pemuda segera melakukan upaya terbaiknya untuk mendorong mobil ini di jalan mendaki. Lelah dan berkeringat, tapi itu tak seberapa dibandingkan dengan kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan yang kokoh. Sesekali ada gelak tawa ketika sedang mendorong mobil, jingganya senja tak nampak di daerah ini, sebab kami berada di kaki gunung bagian barat Kota Palu Sulawesi Tengah, gunung menjulang tinggi dibagian barat sehingga jingganya senja tak terlihat dengan mata.

Perjalanan terus dilanjutkan, kali ini dengan berjalan kaki, sambil membawa tenda serta perlengkapan berkemah lainnya seperti kompor, penerangan, bahan mentah, ember tempat penampungan air, saat itu penulis masih sangat polos, melakukan pendakian dan petualangan dengan menggunakan celana kain, celana yang biasanya digunakan karyawan atau pegawai di kantor! Sempat pula menjadi bahan tertawaan, namun penulis sangat bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang baik, orang-orang yang memiliki semangat untuk bangkit dan berjuang untuk bangsa dan negeri, menyingkirkan ego, melampaui individualisme.

Menelusuri aliran air di kaki gunung untuk menuju Puncak Kanuna Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, bahkan sempat berhenti beberapa kali karena pemimpin rombongan sempat ragu dengan jalur yang dilalui. Bertanya kepada penduduk lokal, lalu kembali melanjutkan perjalanan mendaki Puncak Kanuna. Hari semakin petang, langit semakin gelap, dan jalan semakin penuh dengan semak-semak, bahkan jalanan semakin mendaki, nyaris 90 derajat! Harus berpegangan pada pohon kecil atau semak-semak yang dirasa memiliki akar yang kuat.


Petang sudah menjelang, tibalah rombongan pemuda pejuang ini di Puncak Kanuna, lumayan gelap, sewaktu membangun tenda hanya menggunakan penerangan seadanya. Dari Puncak Kanuna terlihat gemerlapan lampu-lampu dari Kota Palu Sulawesi Tengah, sangat indah! Malam itu menjadi malam yang lumayan hangat meskipun hawanya terasa dingin, hangat karena perbincangan, hangat karena api unggun, hangat karena persaudaraan. Malam akhir tahun yang luar biasa! Ditengah malam kembang api meluncur dari gemerlapan lampu Kota Palu, terlihat indah bergantian naik kelangit, terlihat indah dari Puncak Kanuna. Refleksi Akhir Tahun di Puncak Kanuna sangat mengesankan, perjalanan ini masih akan berlanjut.

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, October 17, 2019

Petualangan di Kawasan Wisata Mangrove Donggala!

Setiap manusia didunia
Pasti punya kesalahan
Tapi hanya yang pemberani
Yang mau mengakui
(Persahabatan, Sherina)

Aah, betapa indahnya persahabatan, ingatkah engkau sahabat masa kecilmu? Sungguh indah untuk di kenang. Apakah kau punya kisah petualangan bersama sahabatmu dimasa kecil? Yang setelah petualangan itu engkau menjadi akrab dengan sahabatmu? Kapan-kapan aku ingin mendengarkan kisahmu.

Petualangan kali ini kita akan menuju sebuah tempat wisata yang indah di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Sebuah tempat wisata yang di poles oleh pemuda setempat, disulap menjadi tempat wisata yang sangat indah, desainnya juga kekinian dan Millenial.

Dari Tugu Nol Kilometer Kota Palu Sulawesi Tengah, jaraknya 28 Kilometer, waktu tempuh jika lalu lintas normal adalah 40 menit, bila menggunakan kendaraan roda empat, mungkin sekitar 42 menit. Tempat yang akan kita tuju pada jalan-jalan produktif kali ini adalah Wisata Mangrove Donggala, tepatnya di Banawa Tengah Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Desain kayu-kayu yang menjadi jalan kita menjelajah pohon-pohon Mangrove adalah warna-warni, begitupun anjungan di dekat laut.


Warna-warni menghiasi perjalanan kita menembus hutan mangrove, tentu kita tahu bersama bahwa salah satu fungsi hutan mangrove adalah meredam gelombang tsunami. Warna-warni sepanjang jalan, bahkan ada sindiran bagi wisatawan yang masih jomblo. Bagi para petualang sejati, kamu harus kesini, menikmati segarnya udara khas pantai dan pepohonan mangrove, menikmati keramahan alam menyambut kita. Ayo ke Donggala! Ayo ke Sulteng!



Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, October 12, 2019

Bersahabat di Puncak Matantimali!

Kupetik bintang
Untuk kau simpan
Cahayanya tenang
Berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga sebagai jawaban
Semua tantangan
(Melompat Lebih Tinggi, Sheila On 7)

Lirik lagu yang sangat puitis, tentang bagaimana engkau berusaha memetik bintang, pada saat yang sama juga tentang persahabatan, dan menjawab semua tantangan. Namun, bagaimana mungkin engkau akan memetik bintang sementara engkau belum pernah kepuncak? Puncak secara harfiah, berada di ketinggian. Maka, pada jalan-jalan produktif kali ini mari kita jalan-jalan ke puncak, salah satu puncak yang terkenal di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia!

Puncak yang akan kita tuju adalah salah satu tempat lepas landas paralayang terbaik di Pulau Sulawesi. Awalnya penulis mengenal tempat ini ketika di ajak oleh Kepala Desa Porame Kabupaten Sigi, diajak berjalan-jalan sebentar menuju puncak tersebut. Kunjungan kedua saat di ajak oleh para pemuda desa yang hendak bermalam di puncak tersebut, maka perjalanan pun dimulai malam hari, menuju Puncak Matantimali Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Indonesia!





Semua persahabatan itu bermula dari Desa Porame, desa yang indah, desa yang berada di kaki gunung, di dominasi oleh persawahan. Desa yang penduduknya ramah dan sangat baik terhadap pendatang. Pemuda desa mengajak kami untuk bermalam di Puncak Matantimali, tak tanggung-tanggung, perjalanannya dimulai saat matahari sudah terbenam, perjalanannya dimulai saat malam hari!

Maka perjalanan pun dimulai, hanya bermodalkan motor, beberapa motor sudah melaju melewati batas Desa Porame menuju kaki gunung, mulai dari kaki gunung inilah jalan mulai menanjak, jalannya hanya menggunakan aspal kasar yang bebatuannya tampak berwarna abu-abu mendekati putih. Jalanannya semakin lama semakin menantang! Banyak lubang di jalan saat itu, ditambah lagi kemiringan jalan semakin bertambah, jalan semakin menanjak, di kiri kanan tampak pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di tanah tandus, makin ke atas pemandangannya akan berganti dengan jurang yang lumayan curam.

Beberapa pemuda yang mengajak kami sangat menikmati jalan yang sangat menantang ini! Lubang-lubang di jalan tampak mereka nikmati, begitupun jalan yang semakin menanjak, mereka sangat menikmatinya! Bagi kami yang baru kedua kalinya melintas, tentu masih merasa gugup dan kaget ketika melintas di jalan yang sangat menantang ini. Bahkan ada satu motor yang membawa seluruh perbekalan seperti tenda, kerangka tenda, alas tidur, dan gitar, luar biasa!

Sesampainya di Puncak Matantimali, kami disambut oleh kabut tebal yang nyaris menutupi seluruh penjuru jarak pandang, ditambah lagi dinginnya yang luar biasa! Ketika menyibak kabut dengan lampu motor, dan berjalan sedikit ke ujung baru kemudian terlihat keindahan yang sesungguhnya puncak ini di malam hari. Kerlap-kerlip bintang, bulan purnama, serta cahaya lampu dari Kota Palu terlihat begitu indah! Kami menggelar tenda lalu menikmati Puncak Matantimali di malam itu, sangat indah! Kamu harus jalan-jalan kesini! Ke Puncak Matantimali Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah! Ayo ke Sulteng!



Oleh : Mohamad Khaidir

HIJAUNYA SAWAH