Showing posts with label Ayo ke Palu. Show all posts
Showing posts with label Ayo ke Palu. Show all posts

Sunday, January 12, 2020

Bukti bahwa Kota Palu 3 Dimensi!

Kota Palu Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah adalah Kota 3 Dimensi ? Kata siapa ? Mari kita buktikan bersama-sama. Kata orang-orang terdiri dari laut, gunung, dan lembah, bila berada di ketinggian engkau akan lebih mudah untuk membuktikannya. Salah satu tempat wisata yang sangat baik untuk memandang pemandangan laut, gunung, dan lembah ini adalah Monumen Nosarara Nosabatutu Kota Palu Sulawesi Tengah.

Monumen Nosarara Nosabatutu adalah sebuah monumen, sebuah tugu, sebuah menara, sebuah tempat wisata, sebuah tempat berfoto, sebuah bangunan, sebuah gong perdamaian, yang mungkin berfilosofi semangat persatuan, sesuai dengan sila ke-3, Persatuan Indonesia. Kita bersama, kita bersaudara, kita satu tanah air, kita hidup di langit yang sama, lantas mengapa saling membenci ? Mengapa saling berkonflik ? Mungkin seperti itulah perenungan-perenungan dari makna filosofis Nosarara Nosabatutu.


Monumen Nosarara Nosabatutu Palu, adalah salah satu tempat terbaik untuk membuktikannya, membuktikan bahwa Kota Palu Sulawesi Tengah terdiri dari laut, gunung, dan lembah. Pemandangan yang begitu indah bisa kita amati dari atas monumen ini, bagaimana gunung di pancangkan, gunung yang berwarna biru di seberang lautan. Bagaimana laut menjadi terlihat tenang dari atas, padahal sebenarnya sedang bergelombang. Serta bagaimana sebuah lembah hijau dihiasi oleh perumahan, rumah-rumah warga masyarakat Kota Palu. Ayo segera ke monumen ini untuk membuktikannya! Ayo ke Palu! Ayo ke Sulteng!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, September 23, 2019

Monumen Persaudaraan, Nosarara Nosabatutu

Nosarara Nosabatutu, Bersama kita bersaudara, bersama kita bersatu, menjadi pilihan nama untuk penamaan sebuah monumen tinggi dan indah di bagian timur Kota Palu Sulawesi Tengah. Dari Kota Palu, kita melintas Jalan Sisingamaraja terus ke arah utara, perempatan pertama kita tetap mengambil jalan lurus, seperti jalan tol, Jalan Soekarno-Hatta nama jalan tersebut.

Mulai dari Jalan Soekarno-Hatta, jalan mulai naik turun, tetapi dominan naik, melewati bukit-bukit, melewati Bukit Jabal Nur, melewati  Gedung Besar milik Polda Sulteng. Sesudah itu ada pertigaan, ada penunjuk jalannya, tetapi kita mengambil jalan memutar terlebih dahulu. Jalannya berkelok-kelok, tak terlalu lebar, masih aspal kasar, di pinggirnya semak-semak berduri, juga bukit-bukit hijau yang indah. Terus mendaki hingga ke pintu gerbang untuk membayar uang masuk terlebih dahulu.

Monumen Nosarara Nosabatutu begitu indah dan memukau dari dekat, begitu pula dari kejauhan. Berwarna putih, berkombinasi dengan warna merah, emas, dan hitam. Ada tangga-tangga yang kita harus waspada meniti tangga tersebut. Ada pula spot foto-foto yang disiapkan oleh pengelola, juga ada Gong Perdamaian. Dari puncak Monumen Nosarara Nosabatutu, Kota Palu tampak jelas 3 dimensi, peguningan yang berwarna biru, lembah hijau dan perumahan padat penduduk, serta laut biru dan teluk Palu yang indah di pandang mata.



Persaudaraan adalah sesuatu yang sangat penting bagi bangsa kita yang heterogen, maka jalan-jalan produktif kali ini juga untuk menggali nilai-nilai persaudaraan. Persaudaraan bukan hal yang mudah, ketika sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai latar belakang suku dan  organisasi sepakat untuk bersaudara, sepakat untuk menyebut identitas baru, yaitu Indonesia. Persaudaraan ini yang harus terus kita rawat dan kita jaga, mengunjungi Monumen Nosarara Nosabatutu juga adalah bagian jalan-jalan sekaligus merenungi semangat persaudaraan itu.



Udara yang begitu segar di ketinggian, panorama awan-awan yang berpindah, awan hujan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, terlihat jelas dari Kompleks Monumen Nosarara Nosabatutu. Bagian barat juga diliputi oleh pegunungan beserta bukit-bukit hijau, biasanya tempat ini juga dijadikan sebagai rute long march, berjalan dari Kota Palu menuju puncak jaraknya cukup jauh dan menantang, tetapi pada umumnya para petualang sangat menikmatinya. Terlihat jelas juga di bagian utara salah satu kampus negeri kebanggaan Sulawesi Tengah.



Kompleks monumen ini juga menyediakan kafe, tak perlu takut kelaparan, tersedia berbagai macam minuman, makanan berat, dan makanan ringan. Taman-taman di dekat kafe tertata rapi beserta kolamnya. Anda harus jalan-jalan kesini untuk menyaksikan keindahan alam, merasakan semangat persaudaraan sebagaimana filosofi nama monumen tersebut. Ajaklah sejenak keluarga untuk berjalan-jalan ke Monumen Nosarara Nosabatutu, ajak pula sahabat, teman-teman, kerabat, handai taulan, agar bisa menikmati keindahan Ibu Kota Bumi Tadulako. Ayo ke Palu! Ayo ke Sulteng!





Oleh : Mohamad Khaidir

AIR SURUT