Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Tuesday, April 20, 2021

PUISI WAHAI NEGERI

SIMAK NARASI WAHAI NEGERI!



https://youtu.be/4wjq3J0rUPU

https://youtu.be/4wjq3J0rUPU

https://youtu.be/4wjq3J0rUPU


#narasi #wahainegeri #negeri #kontribusi #inspirasi #pemudaproduktif45 #pemuda #produktif #puisi

Saturday, November 21, 2020

Wahai Negeri


Wahai Negeriku yang kucinta

Aku ingin memelukmu erat-erat

Pelukan yang mewujud nyata dalam kontribusi dan karya nyata

Pelukan yang tak membuatmu tercerai berai


Pelukan yang justru membuatmu kokoh bersanding dengan siapapun


Pelukan yang akan mengantarkanmu menjadi pemain global, tak lagi terlalu bergantung pada negeri yang lain


Wahai Negeri yang katanya tanah surga

Aku punya impian tanah surga ini punya suara

Suara yang dapat didengar oleh seluruh rakyatnya

Suara yang dapat didengar oleh pemangku kebijakannya

Suara yang dapat didengar oleh para investor

Bahwa Negeri ini harus tetap dijaga

Bahwa Negeri ini harus siap menerima segala perbedaan kepentingan

Bahwa Negeri ini punya masa depan yang cerah


Wahai Negeri, inilah puisiku

Puisi yang berisi harapan

Puisi yang lahir dari optimisme

Puisi yang lahir sebagai karya

Agar Negeriku terhibur

Agar Negeriku semakin elok

Agar Negeriku mampu menghadapi berbagai cobaan

Agar Negeriku menjadi Negeri yang kuat


Masih ingatkah Gerakan Non-Blok?

Masih ingatkah Konferensi Asia-Afrika?

Itu adalah bukti Negeriku berpengaruh

Itu adalah bukti Negeriku bisa menjadi pemimpin

Bukan tidak mungkin untuk mengulanginya

Bukan tidak mungkin Negeriku kembali menuliskan tinta emas di dalam sejarah peradaban



Wahai Pemuda, Wahai Rakyat, Wahai Pejabat, Wahai seluruh Rakyat Indonesia, Mari tulis masa depan Indonesia

Sebagai Negeri yang kokoh dan bersahaja


Thursday, September 10, 2020

Karya adalah Jalanku

Pemuda, kulihat engkau sedang termenung

Seperti memikirkan sesuatu

Setelah Aku berdiskusi denganmu

Ternyata engkau hanya memikirkan kepentingan dirimu sendiri

Bukankah kita adalah pemuda?

Yang pikirannya harus melampaui individualisme?


Pemudi, kulihat engkau sedang tersenyum menatap layar

Entah apa yang engkau pikirkan

Setelah mendengar curahan hatimu

Ternyata engkau juga sedang asyik dengan dirimu sendiri

Bukankah kita adalah agen perubahan?

Yang bersedia terbangun saat orang-orang lain tertidur?


Wahai pemuda pemudi, 

Aku ingin mengajakmu pada suatu jalan

Jalan yang orang-orang lain justru menghindarinya

Ialah jalan kehormatan

Ialah jalan perjuangan

Jalan itu adalah karya dan kontribusi

Jalan itu adalah jalan pengabdian dan pengorbanan

Jalan yang mampu melampaui individualisme

Jalan yang ditempuh oleh Khaerul, sang Pemuda Pinrang yang berhasil membuat pesawat

Jalan yang ditempuh Belva Devara, mencerahkan anak bangsa melalui ruang guru

Jalan yang diambil oleh Dewa Eka Prayoga, berwirausaha sekaligus menginspirasi orang-orang menjadi wirausaha sedari muda

Jalan yang diambil oleh Ahmad Fuadi, menuliskan kisah negeri lima menara yang menginspirasi dan menggugah

Jalan yang dipilih oleh para pemuda dari klan Satsuma, merintis jalan perubahan yaitu Restorasi Meiji

Jalan yang dipilih oleh Sultan Mehmet II, mewujudkan pesan Nabi tentang penaklukkan Konstantinopel

Jalan yang dipilih oleh Joan of Arc, jalan pembebasan negerinya dari penjajah

Jalan yang sepi, namun kaya karya dan kontribusi, seperti para pemuda yang menculik Bung Karno dan Bung Hatta, untuk mendesak kemerdekaan Indonesia


Aku percaya jalan ini adalah jalan perjuangan

Aku percaya jalan ini adalah jalan kehormatan

Setiap karya dan kontribusi yang kita niatkan untuk manfaat

Maka karya tersebut mampu menembus egoisme

Maka karya tersebut mampu melampaui individualisme

Maka karya tersebut mampu membuat sinergi antara manusia

Karya adalah jalanku, inilah jalanku

Maka sudahkah kita berkarya?



Makassar, 10 September 2020

Di bawah langit subuh

Mohamad Khaidir


PENUH PERHATIAN