Showing posts with label Politik. Show all posts
Showing posts with label Politik. Show all posts

Wednesday, February 7, 2024

SEFREKUENSI

 




Hasil survey bisa menjadi salah satu referensi untuk memilih, mengapa ? Lembaga survey melakukan sampling dengan metode ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Lalu bagaimana dengan sumber pendanaan survey ? Paslon bisa membiayai, swasta bisa membiayai, pemerintah juga bisa membiayai, tergantung kepentingan, namun lembaga survey akan tetap menggunakan metode paling ilmiah dalam pengambilan data untuk menjaga kredibilitas lembaganya, agar punya portofolio yang dapat meyakinkan 'user'.

Jadi, jika Anda adalah calon lalu hasil survey Anda tinggi, tetaplah rendah hati dan terus bergerak. Namun jika survey Anda rendah, jadikan itu evaluasi lalu bergerak lebih strategis lagi dengan perencanaan yang matang. Akademisi dan pembelajar seharusnya memahami ini ya.. ✌️😁

Dengan adanya media sosial, terkadang kita jadi kena wabah "matinya kepakaran", karena yang menjadi referensi hanya yang Viral dan banyak followers-nya saja. Apalagi dengan kehadiran meta di Facebook yang mampu membaca algoritma kita, circle pertemanan kita, sehingga akan terus optimis memenangkan jagoan kita, bagikan video ke sana, bagikan video ke sini, media sosial akan membacanya dengan mempertemukannya dengan yang searah dan sefrekuensi, begitu perkiraan saya tentang cara kerja algoritma,
tapi jangan lupa jumlah DPT sebenarnya itu ada di teritori.

Lalu bagaimana cara kerja teritori ? Ya cara kerjanya memang harus turun langsung lapangan dan survey adalah cara ukur yang paling efektif, efisien, dan ilmiah. DPT di Sulawesi (Sulsel, Sulteng, Sulut, Sultra, Sulbar, dan Gorontalo) yang total pemilihnya 14.611.785 pemilih tak seberapa dibanding total pemilih di Provinsi Jawa Timur sebesar 31.402.838 pemilih. Hasil survey di Jawa Timur yang merupakan basis Cak Imin oleh Poltracking masih mengunggulkan pasangan Prabowo - Gibran sebanyak 60,1%. Jadi memang kemelut di media sosial ini kata Uda Erizal hanya "Badai dalam Secangkir Kopi". Alhamdulillah ada tulisan singkat saya lainnya yang berjudul seperti itu. Sekian dulu tulisan singkat dan opini saya selaku pembelajar, penikmat politik, dan pendukung anak muda masuk ke gelanggang politik. Semoga mencerahkan. 🙏🏻✌️😁🙏😊

Mohamad Khaidir, S.E.
Penulis Pemula yang terus belajar dan membaca sebagaimana perintah pertama dalam Kitab Suci.

https://news.detik.com/pemilu/d-7180195/poltracking-di-jatim-prabowo-gibran-60-1-ganjar-mahfud-17-2-amin-14-9?utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=oa&utm_source=twitter&utm_content=detikcom

Friday, December 29, 2023

MEMANG MUDAH




Memang mudah, mengomentari suatu peristiwa atau orang, misal mengomentari tentang arah baru dan arah lama, padahal ia belum pernah sekalipun menamatkan membaca dan memahami buku "Arah Baru Indonesia". Sangat mudah untuk memberi komentar, entah itu instruksi, inisiatif, atau dorongan emosi karena membenci, maka komentar-komentar berisi cacian, hinaan, makian, mudah sekali dimuntahkan dari lisan. Beruntung ada partai politik yang ketua umumnya rajin berliterasi, menulis, berorasi, membaca, serta memotivasi. Itupun mereka yang mudah berkomentar masih suka mencela narasi yang ketua umum tersebut bawa, padahal mereka ini tak pernah menulis buku, membaca pun mungkin masih jarang. Karena mengomentari sangat mudah dibanding belajar. Bahkan mudah sekali mengomentari dan menjadikan dasar keputusan MKMK padahal tak pernah baca sekalipun isi keputusan tersebut. Bersyukur saya mendapat rangkumannya dari sumber terpercaya yang merangkum keputusan MKMK :


"Majelis etik itu memutuskan bahwa 9 anggota MK melanggar etik karena saling membocorkan perkara yang sedang disidangkan kepada publik. Dan ketua MK dihukum berat, karena dianggap membiarkan dan tidak bisa mengendalikan tindakan 8 anggota MK lainnya."

(Sumber : Lawyer, Agus Purwanto, S.H.)


Memang mudah berkomentar soal politik, apalagi yang berkomentar tidak pernah terjun ke politik, tahunya politik itu hitam putih saja. Semua dihantam, yang tidak sesuai dengan pilihan politiknya dicela, disapurata, padahal komentarnya hanya berdasar asumsi dan propaganda. 


Maka saya pribadi menyarankan kepada mereka-mereka ini, yang suka berkomentar tanpa data, yang suka melakukan propaganda, yang menganggap tulisan singkat dan video-video singkat tak berkualitas yang sering dia bagikan sebagai dasar pijakannya dalam memilih, atau mungkin video-video singkat berisi hoaks tersebut cocok dengan pilihan politiknya, saya sangat menyarankan untuk menerapkan rumus STAR ketika melihat suatu peristiwa, ketika mengomentari soal tokoh politik, atau ketika ingin mencaci dan memaki. Rumus STAR ini saya dapatkan dari buku "Filosofi Teras" karya Henry Manampiring. STAR : Stop, Thinking, Analyze, Response. Mohon maaf saya pakai beberapa kata dan singkatan bahasa Inggris, mudah-mudahan pembaca bisa paham. 🙏😁


Mohamad Khaidir, S.E.

Penulis Pemula, Pendukung Anak Muda Masuk ke Gelanggang Politik.

Tuesday, December 5, 2023

FAKTOR PEMERSATU




Sedang serius menyimak, dalam rapat koordinasi, sambil menyadari bahwa menjadi anak Bupati, anak Gubernur, anak Ketua Majelis Syuro, dan menjadi anak Presiden itu adalah takdir. Seberapapun kita mengusahakannya, kita hanya bisa mencapai dengan segala sumber daya yang kita punya. Ada yang berhasil, ada yang tidak, ada yang masih berproses, namun tak perlu kata menyerah dan berseloroh mencemburui takdir  menjadi pemimpin yang mungkin tidak memilih kita, mungkin juga memilih kita suatu saat.


Sedang serius menyimak, sambil menyadari bahwa seaktif apapun kita di organisasi, sesenior apapun kita dalam pengkaderan, sekali lagi takdir kepemimpinan dan kemuliaan itu Tuhan yang berikan. "Engkau muliakan orang yang Engkau Kehendaki, Engkau hinakan orang yang Engkau Kehendaki."


Sedang serius menyimak pemaparan dan penyaluran implementasi donasi untuk Palestina, sambil menyadari dalam politik tiada yang pasti. Media yang dulu menghinakan umat Islam kini menjadi teman, yang dulu menjadi pelaku pembubaran kajian-kajian kini jadi koalisi, yang dulu kekiri-kirian kini bergerak ke tengah dengan harapan persatuan. Ya, setiap manusia bisa berubah, maka benci dan suka itu harus sewajarnya, karena politik bukan ilmu eksakta.


Sedang serius menyimak, sambil meyakini pembelahan-pembelahan seperti saat ini salah satu solusinya adalah kolaborasi. Bukan menghina, mencaci, mencari celah, sebab jika dicari celah, maka dapatlah semua calon memiliki kekurangan, karena manusia sejatinya makhluk yang diingatkan saja bisa lupa, apalagi tidak diingatkan? Maka sambil menyimak, di dada dan pikiran terus menyalakan harapan, bahwa siapapun yang jadi pemimpin nantinya, ia harus menjadi faktor pemersatu, bukan orang-orang yang terus memelihara pembelahan serta perbedaan. Sampaikan salamku kepada mereka yang hadir pada deklarasi, sembari berbisik halus pada deklarasi, "Jenderal, jangan lupa doakan Palestina."

Sunday, November 12, 2023

LEBIH KUAT




"Aan Java's Stranden verdrigen zich de volken. Ze volgen elkander gelijk aan het zwerk de wolken. Steeds komen nieuwe meesters over her Meer. De Javaan alleen is nooit zijn heer".


Artinya : Di pantai-pantai Jawa bangsa-bangsa berdesak-desak. Mereka berganti-ganti seperti awan-awan di langit. Terus-menerus, berdatangan mereka dari seberang lautan. Hanya orang Jawa tidak pernah menjadi tuan di rumah sendiri.


Sebuah syair lama dari VETH yang termuat di surat kabar Belanda Het Nieuws Van den Dag. Sebuah syair lama di tahun 1927 yang menyindir bahwa orang Jawa secara khusus, bangsa Indonesia secara umum (Sebab penyatuan identitas Indonesia kelak terjadi di 28 Oktober 1928 pada momentum Kongres Pemuda II) tidak akan pernah merdeka. Meski syairnya seakan menyepelekan perjuangan pergerakan persatuan nasional untuk merdeka, setahun kemudian di bulan Oktober semangat para pemuda Indonesia justru semakin kuat menginginkan penyatuan identitas menuju kemerdekaan.


Lalu bagaimana dengan Netanyahu yang terus memberikan keterangan kepada pers bahwa tak akan berhenti untuk terus menyerbu Gaza karena salah satu sebab Hamas menginginkan kemenangan? Pernyataan-pernyataan negatif dari Netanyahu meski terus didesak oleh dunia internasional untuk melakukan genjatan senjata, pernyataan ini kelak akan ada batasnya. Justru narasi-narasi negatif itu akan memperkuat semangat perjuangan kemerdekaan Palestina, lahirnya generasi baru yang lebih kuat di Palestina kelak akan mengubah keadaan. Mari semuanya berdoa untuk kemerdekaan Palestina!


Mohamad Khaidir

Penggerak Pemuda, Pendukung Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.

Tuesday, October 24, 2023

MENENGGAK BEDA




Lā yagurrannaka taqallubullażīna kafarụ fil-bilād

Artinya: Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri (Q.S.Ali-Imran Ayat 196).

Tertegun saya mendengar ayat ini dibacakan oleh Profesor Doktor M.Quraish Shihab sembari mengkaji ayat ini. Jangan kamu terperdaya, oleh tampilan luar, oleh tampilan fisik, yang indah-indah tanpa melihat ke kedalaman. Ya, seorang muslim juga harus melihat ke kedalaman, tidak serta-merta langsung menjatuhkan vonis dengan argumen yang dangkal ketika melihat suatu peristiwa. Ketika terjadi suatu peristiwa, kita harus meyakini bahwa itu adalah tampak luar, tentu banyak sisi yang bisa dilihat dari suatu peristiwa, misal apa yang melatarbelakangi peristiwa tersebut, mengapa peristiwa tersebut terjadi, ada apa dibalik panggung peristiwa, apa manfaatnya bagi masa depan, dan seterusnya.

Ya, begitulah seorang muslim, harus memandang ke kedalaman, dengan ilmu dan pemahaman akan realitas. Mentang-mentang bukan pilihan politiknya lalu berseloroh dan menghina, mencaci yang beda pilihan dengannya, mengolok-olok, merasa pilihan dan sikap partainyalah yang paling benar. Jika ia dalam pemerintahan ia mencaci sang oposisi, jika ia oposisi tak obyektif melancarkan kritik penuh prasangka kepada pemerintah. Tak hanya itu, saudaranya sesama muslim pun dicaci, diolok-olok, hanya karena beda pilihan dan pandangan politik, mana akhlakmu wahai teman?

Beda pilihan politik itu biasa, tak perlu sampai memutuskan persaudaraan dalam agama. Ya, memang dalam sejarah ada yang terus berada di oposisi, seperti Imam Ahmad Bin Hanbal. Tetapi jangan lupa juga ada tokoh besar seperti Ibnu Khaldun yang perjalanan hidupnya bergantian masuk keluar istana, pernah menjadi pejabat pemerintahan, pernah pula karena situasi politik menjadi terusir. Dalam Science and Civilization in Islam, Seyyed Hossein Nasr menjelaskan tentangnya :

"Ibnu Khaldun dengan karier yang terus-menerus berhubungan dengan kedudukan kekuasaan politik, berkembang menjadi pengamat yang teliti mengenai kehidupan politik zamannya."

Perjalanan perbedaan pandangan para ulama serta sikap politik pun berbeda setiap zamannya, termasuk negeri kita Indonesia. Sebut saja hinaan yang diterima oleh Mohammad Natsir, Sjafruddin Prawiranegara, dan tokoh umat lainnya yang ditahan karena bertentangan dengan Soekarno. Bahkan pada masa demokrasi terpimpin masih ada tokoh Masyumi yang selamat karena pintar bersiasat, yaitu Kasman Singodimedjo. 

Sebagai seorang muslim, silakan menggunakan hak politik dan sepenuh hati mendukung pilihan kita, bila beda pilihan tak jadi masalah dan seharusnya tak membuat kita begitu mudah melontarkan kalimat-kalimat negatif berlebihan kepada saudara sesama muslim yang berbeda pandangan politik. Silakan memilih Ganjar - Mahfud, silakan memilih Anies - Muhaimin, silakan memilih Prabowo - Gibran, seorang muslim yang paham tentu akan paham bahwa setiap pilihannya harus ia pertanggungjawabkan kelak. Belajarlah menenggak perbedaan, saya pun juga masih terus belajar menjadi muslim yang baik, muslim yang tidak mengaitkan pilihan politik dengan agama, bukankah 6 Capres-cawapres kita semuanya muslim ? 

Mohamad Khaidir, Penikmat Politik, Penulis Amatir, Penggerak Pemuda.

Wednesday, October 18, 2023

ARGUMEN DANGKAL



Berargumen haruslah mempunyai landasan yang kuat, valid, dan tepat. Baik berargumen dengan landasan agama maupun konstitusi yang berlaku dalam negara kita. 


Contoh, apa yang terjadi dengan keputusan MK baru-baru ini. Sebenarnya saya tidak terlalu mengikuti, namun ada beberapa poin penting yang saya pun mendukungnya. Seperti keterlibatan anak muda dalam kontestasi capres maupun kepala daerah yang ingin ikut dalam kontestasi capres.


Bagi saya yang konsen menulis ide-ide tentang pemuda, memang waktunya pemuda diberi peran dalam kontestasi pemimpin daerah maupun kepemimpinan nasional. Kemudian kepala daerah yang ingin bertarung dalam pemilihan presiden dan wakil presiden, dengan pengalamannya di eksekutif meski dalam lingkup daerah minimal ia paham kondisi daerah dan punya pengalaman di eksekutif.


Jika kita berargumen bahwa anak seorang kepala negara tak boleh maju, maka dalil agama mana yang melarangnya? Adakah ayat kitab suci ataupun hadis? Sementara untuk memahami kitab suci dan hadis harus mempelajari seperangkat ilmu metodologi untuk memahaminya. Sementara sejarah kekhilafahan pernah diwariskan turun temurun, bahkan dipersiapkan sebaik mungkin. Hukum positif mana yang dilanggar, adakah undang-undang yang dilanggar bila anak seorang kepala negara maju dalam kontestasi pilpres?


Maafkan argumen dangkal saya yang tidak menjadikan video singkat seorang hakim kebingungan sebagai dasar. Hakimnya saja bingung, kok bisa dijadikan dasar argumen? 🙏🏻😊😁

Sunday, July 9, 2023

PENGUASAAN SUMBER DAYA

 


https://youtube.com/shorts/aimWiNuEtSs?feature=share3


#kekuasaan #sumberdaya #bungkhaidir #inspirasipemuda #narasi #gagasan #politik #sosial #opini #reels #tiktok #fyp #pengembangandiri #motivasi #penguasaan #akkadia #sumero #peradaban #short #penaklukan #shorts #pemuda #inspirasi #pemudaproduktif #rusia #china #teknologi #ukraina #militer #pandangan #penguasa

Tuesday, January 24, 2023

EDUKASI POLITIK UNTUK PEMUDA

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMUDA



https://youtu.be/_Q-V0jCRX1E


#politik #pemuda #pendidikan #pemudaproduktif45 #karakter #moral #etika #pendidikanpolitik

Saturday, June 25, 2022

PROJEK MESRA RAKYAT



Setiap hari, kita terus berkontribusi untuk bangsa kita tercinta, Indonesia. Disadari atau tidak, meski kita tak suka pada kebijakan Pemerintah. Mulai dari mengurus KTP, membayar pajak kendaraan, belanja keperluan sehari-hari juga masuk dalam pajak pertambahan nilai dan pajak perdagangan. Lalu dikemanakan semua kontribusi kita oleh pemerintah? Tentu saja untuk mendanai fasilitas umum seperti jalan, jembatan, pengairan, drainase, dan lain-lain. Bahkan pendanaan yang bersumber dari pajak digunakan untuk menggaji pegawai pemerintah yang semestinya menjadi pelayan dan pengayom masyarakat. Dalam beberapa pos anggaran, juga digunakan untuk program-program pelatihan, pengembangan diri, serta pemberdayaan masyarakat. Hadirlah gagasan Trias politika agar pengaturan dan mekanismenya menjadi rapi, terstruktur, bisa tepat sasaran. Di belakang saya ini adalah salah satu contoh yang ada di negeri Jiran, tepatnya di Malaysia. Sesuai namanya, projek mesra rakyat, karena bersumber dari rakyat maka sudah seharusnya proyek yang dikerjakan juga buat kepentingan umum dan masyarakat. Kata orang Melayu, Projek mustilah mesra rakyat. 👍🏻🙏🏻😊

Tuesday, November 2, 2021

PEMUDA MELEK POLITIK

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMUDA



https://youtu.be/_Q-V0jCRX1E


#politik #pemuda #pendidikan #pemudaproduktif45 #karakter #moral #etika #pendidikanpolitik

Monday, October 18, 2021

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMUDA

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMUDA



https://youtu.be/_Q-V0jCRX1E


#politik #pemuda #pendidikan #pemudaproduktif45 #karakter #moral #etika #pendidikanpolitik

PENUH PERHATIAN