Showing posts with label Diskusi. Show all posts
Showing posts with label Diskusi. Show all posts

Monday, January 27, 2020

Memilih-milih Teman

Serial Sang Penjelajah Arus (14)

Kanal ditengah Kota Rantau airnya mengalir tenang, meskipun air yang mengalir keruh seperti keruhnya sungai besar yang membelah kampung Halaman. Jalan-jalan di tepi kanal tampak ramai dan agak padat, mobil dan motor yang melintasi memenuhi jalan, polusi udara menjadi tantangan sendiri bagi air di kanal, juga limbah-limbah dari masyarakat seperti sampah dan limbah rumah tangga lainnya, air di kota maupun air-air di Desa, atau air di samudera sekalipun akan menghadapi tantangan yang berbeda-beda. Seperti air di samudera, ada kalanya ia tenang dengan sedikit gelombang yang dihembus oleh angin Utara. Kadang ia harus berhadapan dengan badai nan ganas yang berputar dari langit, bertumpu pada satu titik, lalu memutar ganas menghujam samudera.m Kadang ia harus merasakan el-nino yan membawa hawa panas, kadangpun ia menghadapi la Nina yang membawa kelembaban, begitu pula manusia, dimanapun ia berada dan kapanpun, tantangan dan rintangan tak akan pernah berhenti sampai kehidupan berakhir. Kondisi jalan sangat penuh dengan mobil dan motor yang bersesakan mencari jalan keluar dengan tujuan dan ego masing-masing,  penulis memilih menggunakan kata penuh agar ada sugesti positif. Kata seorang motivator, biasakan diri kita menggunakan kata-kata positif agar ada sugesti positif dan mengalir energi-energi positif, maka menggunakan kata jalan yang penuh baik daripada menggunakan kata macet. Ditengah-tengah arus yang membuat kita mesti berpikir keras dan menganalisa mana yang positif dan mana yang negatif serta mana yang sudah bercampur, kompleks dan rumit, hadirlah generasi yang sebenarnya merupakan Korban sistemik, generasi yang takut salah. Mereka yang takut salah ini lahir dari sebuah pengondisian yang ketika sekali melakukan kesalahan maka seisi kelas akan menertawakan dengan keras. Tanpa berusaha untuk menyampaikan, menasehati, atau mengingatkan, justru yang terjadi adalah pem-bully-an, pembunuhan karakter, penghinaan secara berlebihan, serta hal-hal negatif yang akan membuat sang pembelajar atau sang pembuat kesalahan hilang keinginan untuk belajar. Anak didik menjadi takut berpendapat, takut bereksperimen, takut berekspresi, karena satu sebab yaitu ketakutan bila berbuat kesalahan. Sampai sekarangpun penulis belum menemukan sisi positif dari menertawakan kesalahan yang diperbuat oleh anak didik, maka dengan iklim semacam ini lahirlah generasi yang takut salah, Takut mengambil resiko, takut akan tantangan, takut mengambil peran, takut berkontribusi, takut menjadi Pejuang, tak punya keinginan untuk menjadi Pahlawan. Sambil menyusuri kanal dengan aliran airnya yang tenang, meskipun jalan penuh dengan kendaraan bermotor, cerita tentang generasi yang takut salah terus menggelayuti pikiran Adir, mungkin karena ia juga pernah mengalaminya bahkan menjadi korbannya. Sungguh tak enak menjadi bagian dari sebuah sistem pendidikan yang menjadikan anak didiknya takut salah, takut bereksperimen, takut berpendapat bahkan cenderung tidak percaya diri dengan Gagasan dari dalam diri sendiri, Gagasan yang lahir dari bacaan-bacaan Cerdas, baik bacaan tekstual maupun bacaan terhadap suatu kondisi, Gagasan yang lahir dari perenungan-perenungan yang mendalam atas tak idealnya situasi dan kondisi. Maka, menjadi asing, menjadi aneh, menjadi freak dalam istilah baratnya, akan dianggap sebagai sesuatu yang negatif bahkan cenderung sedikit berbeda dengan sistem yang ada. Padahal ketika semua pemikiran dan opini itu cenderung seragam, sebuah perubahan tak akan pernah dimulai, maka memang harus ada sebagian kecil orang, tak harus banyak yang ide-idenya revolusioner, cukup sekelompok kecil saja manusia-manusia yang berkualitas, sebab mereka adalah para calon pemimpin masa depan. Petang baru saja beranjak menuju gelapnya malam, dibalur oleh udara dingin, Angin dingin Khas Kota rantau, juga menyapu permukaan air yang keruh di kanal, jalan yang penuh dengan kendaraan juga sudah mulai lengang, tepat di sebuah pertigaan jalan yang melintasi kanal, ada sebuah bangunan dengan Konsep minimalis tepat berada di dekat jembatan yang membelah kanal kota rantau. Bangunan dua lantai dengan dominasi warna kuning, juga ada warna putih, hitam, dan abu-abu berpadu dengan Konsep minimalis dan sejuknya ruangan dan karpet berwarna abu-abu yang menghampar di lantainya. Tepatnya dilantai dua bangunan tersebut, Adir, Azikin, Zainal, Zulfan, Fahmil, Agus,dan Ustadz Fathul sedang berbincang-bincang di sebuah ruangan meeting. Bincang-bincang ringan seputar capaian-capaian diri, capaian Individu, serta berbicara mengenai mimpi-mimpi yang ingin dicapai serta program-program yang akan dilaksanakan. Kebetulan malam itu sedang berbincang soal rencana untuk mendirikan usaha mikro, membalas potensi pasar dan hal-hal Teknis lainnya. Pada malam itu Zainal, pemuda yang sangat baik kemampuan bahasa Arab serta pandai membaca kitab-kitab fiqih mengajukan diri untuk mengeksekusi program tersebut, "saya InsyaaAllah bisa untuk menjalankannya.. saya melihat potensi yang bagus di tempat keramaian", Kata Zainal dengan bersemangat. Azikin kemudian juga bicara, "Saat Musim panas, bisnis Minuman memang sangat cocok dan berpeluang." Zulfan juga ikut memberi sumbangan Ide, "apalagi kalau tempatnya juga strategis."Malam yang dingin itu kemudian berubah suasananya menjadi lebih hangat karena serunya perbincangan-perbincangan yang positif, lebih spesifik tentang rencana mereka untuk menjalankan sebuah usaha, usaha mikro kecil menengah (UMKM). Fahmil yang juga pelaku Ekonomi Kreatif memberikan pandangan-pandangannya tentang usaha mikro, Agus yang merupakan seorang praktisi ekonomi kreatif juga menyampaikan ide-ide kreatifnya, Ustadz Fathul memandu diskusi yang hangat di malam yang cukup dingin itu, Adir lebih memilih banyak mendengar sambil sesekali memberikan pandangannya. Diskusi mengalir begitu deras, dari sekian banyak Ide yang tersampaikan maka memang seharusnya kita akan menemukan ujungnya yaitu eksekusi, eksekusi Ide di lapangan juga sebenarnya merupakan eksperimen dalam metodologi ilmiah, teori-teori di uji, asumsi-asumsi ingin di buktikan, sebab-akibat serta dampak akan menemukan muaranya. Begitulah ketika orang-orang beraura  positif berkumpul, maka yang akan dibicarakan dan direncanakan adalah kebaikan serta kebermanfaatan yang besar serta luas, lalu kata siapa tak baik jika kita memilih-milih teman dalam bergaul? Sebuah Kalimat yang entah dari siapa sumbernya ini rasa-rasanya perlu kita pertanyakan kembali relevansinya dengan kekinian dan kedisinian, situasi serta kondisi. Diskusi terus dilanjutkan hingga tengah malam, keakraban, persaudaraan, suatu hal yang membuat orang berlama-lama duduk bersama. Kisah ini masih akan kita lanjutkan.

Oleh : Mohamad Khaidir

TIBA DI KOTA BONE