Showing posts with label Positif. Show all posts
Showing posts with label Positif. Show all posts

Sunday, February 9, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (56)


Musim hujan telah tiba, termasuk Kota Makassar, namun perjalanan harus terus dilanjutkan, perjalanan yang mengantar kita untuk hijrah. Hijrah dari baik menjadi lebih baik, hijrah dari tak sadar menjadi sadar, hijrah dari tak berdaya menuju berdaya, hijrah dari kemalasan menuju tekun dan ulet, hijrah dari tak tahu menuju paham, hijrah dari sekedar hafal menuju mampu mengimplementasikan, begitu pula perjalanan sang pemuda 1000 masjid.


Sebuah masjid di dekat Kawasan Industri Makassar (KIMA), masjid berwarna hijau yang begitu anggun, meski hujan, meski angin, masjid ini hadir sebagai penyejuk. Masjid Nurut Tauhid namanya, masjid yang terletak di pinggir jalan, tepatnya di tepi jalan poros menuju KIMA bila kita dari arah Barat menuju Timur. Layaknya sebuah bangunan yang harus terus berubah agar relevan dengan zaman, begitupun bangunan masjid, begitu pula seorang manusia. Manusia harus berpikiran terbuka dan siap untuk berubah, suka tidak suka, mau tidak mau, agar selalu relevan dengan zaman.

Perjalanan pemuda 1000 masjid adalah perjalanan hijrah, perjalanan untuk mengambil hikmah, perjalanan penuh inspirasi, membagi inspirasi bagi pelaku, membagi inspirasi bagi para pembaca dan penyimak kisah ini. Masjid Nurut Tauhid menjadi saksi perjalanan sang pemuda 1000 masjid ini. Siapapun kita, dimanapun kita, kemanapun kita, jangan lupa untuk terus mengingat jati diri kita, mungkin dengan mengunjungi masjid bisa menginspirasi kita, dengan mengunjungi masjid bisa membantu kita dalam proses hijrah, dengan mengunjungi masjid kita bertemu orang-orang dari berbagai latar belakang, dengan mengunjungi masjid kita akan bertemu orang-orang positif, tunggu apa lagi, ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, October 6, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (13)

Langkah sudah diayunkan, seolah-olah takkan henti walau sejenak, langkah kali ini bukan langkah yang ragu-ragu, bukan pula langkah yang gontai, tetapi langkah yang kokoh, langkah yang penuh dengan keyakinan!  Langkah yang diatur sedemikian rupa, melangkah seyakin mungkin, melangkah dengan mantap, melangkah menyingkirkan rasa malu. Inilah langkah yang bersemangat! Langkah yang menjadi pembeda dengan pemuda lainnya! Langkah seorang pemuda menuju masjid!

Sungguh akan sulit untuk menghentikannya, pemuda yang punya mimpi besar, pemuda 1000 masjid. Seorang pemuda yang ingin mengunjungi 1000 masjid, pemuda yang bersemangat untuk melakukan kebaikan, pemuda yang bersemangat untuk menginspirasi, pemuda yang bergelora untuk menyebarkan hal-hal positif yang pernah didapatinya. Bila tak punya, bagaimana bisa memberi? Begitu inti dari sebuah pepatah Arab, maka mari kita membekali diri kita dengan sering-sering mengunjungi masjid.

Kendaraan lalu-lalang di sepanjang Jalan Hertasning Kota Makassar Sulawesi Selatan, terik matahari begitu panas namun tertutupi oleh hijaunya pepohonan di jalan poros tersebut, debu-debu jalanan juga menghiasi perjalanan kendaraan di sepanjang jalan, asap kendaraan bermotor mengepul dan menghasilkan polusi yang berhawa panas, bunyi kendaraan yang lalu-lalang dari arah berlawanan juga lumayan memekakan telinga, namun langkah kebaikan harus terus diayunkan hingga mencapai tujuannya.

Sebuah masjid di Jalan Hertasning tampak berdiri kokoh, dengan kubahnya yang unik mungkin banyak yang akan tertarik untuk berkunjung dan melaksanakan ibadah di dalamnya. Nyaris berhadapan dengan sebuah rumah sakit swasta yang terkenal di Makassar karena pelayanan optimalnya terhadap pasien, masjid ini menjadi semacam pengobat dahaga ditengah-tengah aktivitas perkantoran dan aktivitas perkotaan, dahaga akan sebuah ketenanga, rasa haus akan ketenangan dan ketenteraman. Masjid ini juga menjadi favorit para pengendara yang singgah sebentar untuk melaksanakan kewajibannya, tempat wuduh tertata rapi, begitu pula tempat alas kakinya.


Masjid Nurul Qalbi PLN, masjid ini terletak di Jalan Hertasning Kota Makassar Sulawesi Selatan. Masjid dengan keunikan desain kubahnya, masjid dengan keunikan desain interiornya, dibangun didalam kompleks kantor, tepat disampingnya adalah pos satpam yang juga menjaga keamanan masjid ini. Kubahnya sangat unik, seperti bentuk limas, seperti bentuk piramida namun tak sempurna, berwarna cokelat muda tersinari matahari di siang hari. Tampak juga bagian depan masjid berwarna hijau lalu bertuliskan Masjid Nurul Qalbi PT.PLN, pintu-pintu dan jendela kacanya juga menambah keindahan masjid ini.



Bagian dalamnya terdapat banyak kaligrafi, kisi-kisi dibagian atas berwarna cokelat juga tampak sangat indah, berpadu dengan lampu yang sangat terang, langit-langitnya berwarna cokelat muda berkombinasi dengan warna putih. Pemuda 1000 masjid sudah beberapa kali mengunjungi masjid ini namun tak kehabisan inspirasi ketika berada di masjid ini. Mari kita lanjutkan perjalanan mengunjungi 1000 masjid, bersama dengan sang pemuda 1000 masjid.



Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, August 6, 2019

Bangun Indonesia sambil Jalan-jalan

Tanah Selatan begitu luas dan jauh, mengelilinginya butuh waktu yang sangat banyak. Bunyi-bunyi mesin kendaraan berpacu di jalan-jalan poros, angin yang bertiup lumayan kencang sehingga para pengemudi sepeda motor harus berhati-hati melaju. Kincir-kincir angin terus berputar di tanah yang lumayan datar, menjadi saksi bagi yang sedang memandang atau dipandangnya, berputar menghasilkan listrik yang sangat berguna bagi manusia. Kendaraan tetap saja lalu lalang, sementara Bumi Allah yang luas ini harus terus dijelajahi. Mengapa harus di jelajahi? Mungkin agar kita bisa paham akan keindahannya, atau mungkin agar kita bisa merenungkannya, betapa banyak kehidupan yang harus terus berjalan bagaimanapun kondisinya, bagaimanapun beratnya beban, selama Bunga Shaqayeq mekar Hidup harus terus berjalan, begitu pepatah lama Persia.

Lalu dimana kita bisa mengambil inspirasi? Dari Jelajah, dari Telaah, dari Membaca, mungkin akan banyak inspirasi yang terpantik. Kali ini kembali lagi ke Bulukumba Sulawesi Selatan. Sekumpulan pemuda tengah membekali dirinya, tengah meningkatkan kapasitasnya, tengah menaikkan kompetensinya, disalah warung kopi para pemuda sedang berdiskusi. Berdiskusi soal kepemimpinan, pemimpin masa depan yang tidak lain dan tidak bukan melainkan para pemuda. Juga berbincang soal Geopolitik, mengingat pemuda sedang berada di era revolusi industri 4.0, maka geopolitik juga menjadi hal yang harus diketahui.

Tak sampai disitu saja, esoknya hari juga semakin cerah dan langit seolah-olah semakin bertambah birunya. Sebuah Kelas yang sederhana menjadi tempatnya, masih tampak tulisan-tulisan nama menggunakan tipe-x di meja-meja kayu yang berwarna cokelat muda. Masih tampak tulisan-tulisan menggunakan spidol di kursi, tembok, dan papan, khas suasana kelas di masa penulis saat masih mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar. Namun keterbatasan fasilitas tidak membatasi semangat belajar dan berbuat. Pagi hari mereka belajar dan berdiskusi soal kesukarelawanan, bagaimana seorang pemuda tidak lagi hanya mementingkan pribadinya sendiri, namun juga peduli terhadap lingkungan sekitarnya, melampaui individualisme, menjadi relawan kebersihan, menjadi relawan bencana, bahkan menjadi relawan literasi. Mengajarkan cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar juga adalah bagian dari kesukarelawanan, bahkan ini adalah sesuatu yang sangat mulia. Siang harinya para penuda-pemudi ini belajar tentang kewirausahaan, serta langsung dirangkaikan dengan praktek pembuatan souvenir cantik buatan tangan.

Para Pemuda-pemudi dengan semangat positif ini menginspirasi dengan terus belajar dan berbuat. Kegiatan-kegiatan positif juga ternyata berefek ganda dan menyebar bagai virus yang mengalirkan energi-energi positif, bila pemuda penuh dengan energi positif, tunggu saja aksinya!
(Bersambung).

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, August 1, 2019

Inilah Pemuda Positif!

Ini adalah permulaan yang baru, tentang ide dan gagasan yang positif, dan tentu ada subjeknya yaitu pemuda. Hal ini bermula dari kebangkitan pemikiran, mengapa bermula dari pikiran? Sebab kebangkitan adalah sesuatu yang makro, sesuatu yang makro bermula dari sesuatu yang mikro yaitu pemikiran. Peradaban-peradaban besar beserta kejayaannya pun bermula dari kebangkitan pemikiran. Kita bisa melihat buktinya pada momentum sumpah pemuda pada Tanggal 28 Oktober 1928. Saat itu para Pemuda yang berkumpul belum memiliki sama sekali gambaran utuh tentang bagaimana itu Indonesia, sekitar 17 Tahun setelah 1928 baru kemudian kita bisa melihat model Indonesia Merdeka. Semuanya bermula dari kebangkitan pemikiran, bangsa yang kemudian menyebut diri mereka Indonesia adalah orang-orang yang sama-sama tertindas, sama-sama melarat, sama-sama terjajah, dan sama-sama ingin merdeka, itulah kebangkitan pemikiran. Sehingga kebangkitan pemikiran yang dimaksud diterjemahkan menjadi Inspirasi.

Inspirasi menjadi kata kunci pertama dari konsep pemuda positif, sebab dengan inspirasilah kita bisa belajar. Inspirasi adalah akumulasi bacaan, ilmu, pengalaman, serta diskusi yang sudah diramu menjadi satu ide orisinil, merakit berbagai macam lintasan pemikiran menjadi sesuatu yang benar-benar baru.

Selanjutnya adalah Kolaborasi, mengapa kolaborasi? Manusia sejatinya adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, artinya setiap manusia pasti saling membutuhkan satu sama lain, hal tersebut juga menjadi kebutuhan dasar. Maka bila ada seorang manusia yang merasa benar dan hebat sendiri, ini sesuatu yang sangat kontradiktif dari keaslian manusia sebenarnya. Bila ada sekelompok, atau komunitas, atau suatu lembaga, merasa benar sendiri, merasa perjuangan dan kerja-kerjanya lah yang paling benar, maka tinggalkan saja organisasi/komunitas konservatif semacam itu. Sebab kita semua perlu berkoordinasi, perlu berkolaborasi membangun bangsa ini. Begitu pula yang terjadi pada masa-masa pergerakan kemerdekaan Indonesia, seluruh elemen-elemen bangsa berkumpul menyerukan kemerdekaan. Kolaborasi menjadi satu nilai yang wajib kita amalkan.



Lalu yang ketiga adalah action! Dalam bahasa Indonesia adalah beraksi, seluruh akumulasi ilmu pengetahuan serta skill kita, koordinasi dan kolaborasi yang kita lakukan, maka untuk membuatnya mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari, membuatnya membumi dan menebar manfaat tentu denga beraksi. Agar dari aksi ini terlahir lagi inspirasi, kolaborasi, serta aksi yang terduplikasi, konsep positif ini menyebar menjadi kebaikan yang punya multiple effect.

Oleh : Mohamad Khaidir
Ditulis dengan penuh semangat dibawah langit malam Biringkanaya.

PENUH PERHATIAN