Showing posts with label Pantai Losari. Show all posts
Showing posts with label Pantai Losari. Show all posts

Friday, September 10, 2021

PANTAI LOSARI DARI UDARA

PEMANDANGAN DARI UDARA PANTAI LOSARI



https://youtu.be/PqJB4skKpa0


#PantaiLosari #Makassar #jalanjalan #wisata #perjalanan #petualangan #sulsel #pemudaproduktif45

Monday, August 2, 2021

LANGIT PANTAI LOSARI

PEMANDANGAN DARI UDARA PANTAI LOSARI



https://youtu.be/PqJB4skKpa0


#PantaiLosari #Makassar #jalanjalan #wisata #perjalanan #petualangan #sulsel #pemudaproduktif45

Wednesday, October 2, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (11)

"Bersyukurlah pada yang Maha Kuasa, Hargailah orang-orang yang menyayangimu dan selalu ada setia disisimu
Siapapun jangan pernah kau sakiti
Dalam pencarian jati dirimu
Dan semua yang kau impikan
Tegarlah sang Pemimpi!"
(GIGI, Sang Pemimpi)

Sebuah penggalan lagu yang sangat menginspirasi dari band populer di Indonesia, tentang seorang pemimpi yang harus terus tegar memperjuangkan mimpinya. Pemuda 1000 Masjid adalah salah satu mimpi sederhana. Pemuda 1000 Masjid masih terus berjuang dengan narasinya, dengan gagasannya, untuk melakukan jalan-jalan produktif, untuk mengunjungi 1000 masjid lalu menggali inspirasi dari setiap kunjungan di sebuah masjid. Ada sebuah pepatah kuno mengatakan, "Bila tak memiliki, Bagaimana bisa memberi?", maka inspirasi yang kita dapatkan akan kita berikan, akan kita bagikan. Meskipun ia adalah ide sederhana, tapi mari kita lihat esensinya, bukankah salah satu langkah berpikir adalah melihat sesuatu yang tak terlihat oleh mata?

Kota Makassar Sulawesi Selatan dulunya adalah Kesultanan Gowa yang terkenal dengan kejayaannya, tertulis dalam literatur sejarah, dan cerita-cerita dari masyarakat bersuku Bugis-Makassar. Pemuda 1000 Masjid kali ini akan mengunjungi masjid yang kelak akan menjadi masjid kebanggaan Sulawesi Selatan, juga kebanggaan Kota Makassar. Masjid yang dirancang oleh seorang pemimpin inspiratif dari Bandung, dulunya Beliau adalah Walikota Bandung, sekarang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil, Kang Emil sapaan akarabnya. Masjid 99 Kubah namanya.



Masjid 99 Kubah adalah masjid yang sangat indah, masjid dengan jumlah kubah benar-benar 99. Kubahnya menjulang ke langit diatas Selat Makassar, kubahnya kombinasi dari warna merah, oranye, kuning, krem, dan sedikit warna putih. Desainnya sangat menarik dan artistik, sangat indah. Badan masjid didominasi warna cokelat muda, pintu dan jendelanya berwarna putih, satu kubah utama yang sangat besar dikelilingi oleh 98 kubah kecil dan kubah pendukung lainnya. Untuk mengunjung masjid ini, kita harus melalui center point of Indonesia, di depan Rumah Sakit Internasional Siloam.


Bila berjalan ke Pantai Losari, masjid ini terlihat sangat indah, seolah-olah berada di tengah laut. Dari Hotel Aryadutha juga masjid ini terlihat indah, sampai di ujung Taman Pantai Losari masjid ini sangat indah. Semacam menjadi penyejuk ditengah-tengah keadaan manusia yang sedang mengalami dahaga, haus akan inspirasi, haus akan semangat positif. Buat yang sedang berada di Makassar, mari jalan-jalan ke masjid ini, sambil membebaskan semangat, melompat tinggi, menunjukan bahwa kita adalah pemuda positif.


Masjid 99 Kubah kesayangan, begitulah seharusnya Pemuda 1000 Masjid, mencintai masjid berarti mencintai kebaikan, menyayangi masjid berarti menyayangi kebaikan, agar kebaikan itu terus bersemai dan tumbuh dimanapun ia berada. Pemuda 1000 Masjid ingin memulai itu, ingin mengunjungi masjid dimanapun ia berada. Jalan-jalan produktif kita akan terus berlanjut, lalu adakah masjid yang indah dan berkesan di hatimu?


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, August 16, 2019

Journey To The West Makassar

Sepenggal Surga di muka Bumi, begitukah Indonesia? Ya, saya pribadi sepakat dengan istilah itu, Indonesia dengan punya keindahan alam yang eksotis dan unik. Bahkan di Sebuah Kota besar nan padat pun boleh jadi ada Surga tersembunyi. Kota Makassar dengan kesibukan perkotaannya yang hampir setiap hari mengalami kemacetan di jalan poros maupun jalan-jalan kecil tertentu. Kota Makassar dengan Monumen-monumen Ikonik nya, Menara Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Pantai Losari, Fort Rotterdam, Benteng Somba Opu, Gedung Fajar Group, Menara Bosowa, Centre Point Of Indonesia, Masjid Al-Markaz, Masjid Raya Makassar, Masjid 100 Kubah, Masjid Al-Fatih Al-Anshar, Monumen Pembebasan Tugu Mandala, dan masih banyak lagi. Ternyata masih ada tempat yang sangat mungkin menjadi tempat wisata, dimana itu?

Jadi begini ceritanya, suatu ketika Penulis sedang mengendarai Mobil di sekitaran Tol, tepatnya di pinggir Tol. Hampir setiap hari lewat di Jalan Tol membuat penasaran ada kawasan apa dibagian barat Kawasan Industri Makassar (KIMA)? Kalau melihat di peta, sudah sangat jelas bahwa dibagian barat sana adalah lautan, bila ada lautan pasti ada pantai, pantai seperti apa yang ada di bagian barat KIMA? Sebagai perantau di Kota Daeng ini, rasa penasaran itulah yang memicu penulis untuk menelusuri sebelah barat jalan Tol, sebelah barat KIMA. Maka pada hari itu juga, perjalanan menuju barat Makassar dimulai dengan kendaraan roda dua, journey to the west Makassar, keren bukan? Hehehe.

Melajulah kendaraan roda dua milik penulis di malam hari menelusuri pinggir tol untuk mencari tahu seperti apa tempat yang dituju. Melewati jalan beton, perumahan yang berjejer dipinggir jalan tampak padat, tampak beberapa pabrik dan perusahaan gas, adapula halte bus. Dengan adanya halte bus, ini menandakan bahwa kepadatan penduduk di daerah ini tak dapat diragukan. Pernah pula di sore hari, melintasi jalan beton hingga pantai. Berhenti sejenak di Sebuah Pabrik yang mengepul asapnya, tepat di samping pabrik padang hijau menghampar, adapula beberapa pepohonan yang menjulang di antara padang rumput tersebut, tampak jingga merona sedang dalam proses terbenam. Pemandangan yang menakjubkan! Tak disangka ada pemandangan menyejukkan seperti ini di bagian barat Kota Makassar. Matahari pun terbenam di ufuk barat dengan anggunnya, sungguh memesona mata yang memandangnya.

Tak jauh dari pemandangan jingga merona yang terbenam tersebut, beberapa ratus meter setelahnya, tak sampai satu kilometer, engkau akan kaget dengan hamparan sampah yang wooow, surprise! Setelah bangunan-bangunan pabrik dengan asap mengepul dan perumahan warga, tiba-tiba ada Sawah yang menghampar hijau sejauh mata memandang, eksotis bagi para penikmat pemandangan sawah! Beberapa ratus meter lagi kita meneruskan perjalanan, kita akan mendapatkan taman yang cukup indah serta kampung nelayan serta desa wisata, terus lagi kita akan mendapatkan pelabuhan dengan kapal merah dan putih bersandar di ujungnya, Pelabuhan UNTIA namanya.



Oleh : Mohamad Khaidir

TIBA DI KOTA BONE