Showing posts with label Ayo ke Takalar. Show all posts
Showing posts with label Ayo ke Takalar. Show all posts

Saturday, September 17, 2022

MENYUNTING BUKU PAK BUPATI (3)



Mana yang lebih penting? Isi atau bungkus? Bungkus atau isi? Selama saya berinteraksi dengan Pak Bupati Takalar Syamsari Kitta dan beraktivitas dengan orang-orang yang bergelora, isi maupun bungkus, keduanya sama-sama penting! Yang tengah membangun isi, jangan lupa benahi bungkus agar tampilannya lebih menarik dan menjadi salah satu metode tersampaikannya maksud dan gagasan karena penampilan yang menarik menandakan keseriusan. Yang tengah membangun bungkus atau terus membenahi penampilan luar, jangan lupa bahwa kualitas diri adalah sesuatu yang utama, seluruh perilaku mulia dan karakter baik adalah ukuran pembangunan manusia. Dalam wawancara kami dengan Pak Bupati Takalar yang pernah menjadi Wakil Ketua DPW PKS Sulsel dan sekarang menjabat sebagai Ketua DPW Gelora Indonesia Sulsel, beliau menyampaikan bahwa Indonesia mampu untuk terus berkembang, ada banyak orang hebat di Indonesia, ada banyak kehebatan di Indonesia, jumlah suku yang banyak tetapi tidak mengalami konflik, inilah makna Yakin Indonesia Mampu! Rentang wilayah yang berbeda antara daratan dan lautan, dipisahkan lautan berdiri menjadi negara kepulauan itu adalah tantangan, namun yakinlah, yakinlah, yakinlah, sembari berusaha, Yakin Indonesia Mampu.

Sunday, September 11, 2022

MENYUNTING BUKU PAK BUPATI




Bila ingin mencari pemimpin yang peduli pada literasi, pada saat yang sama mempunyai kemampuan berpidato, bernarasi, serta kemampuan menulis yang sangat baik, maka saya tak akan segan menyebut Bupati Takalar Bapak Syamsari Kitta orangnya. Beliau juga adalah ketua DPW Partai Gelora Indonesia Sulawesi Selatan, baru-baru saja menyelesaikan program Doktor Manajemen Bisnis di Institut Pertanian Bogor. Menyunting gagasan atau tulisan bukanlah suatu hal yang mudah, kurang lebih sama dengan membaca atau ingin menamatkan suatu buku atau jurnal ilmiah. Bila membaca sesuai kepentingan dan niat masing-masing, maka menyunting adalah memastikan setiap kata sesuai dengan KBBI dan kalimat tersusun rapi sesuai dengan maksud penulis. Ada satu hal yang menarik sewaktu kami mewawancarai Pak Bupati tentang bukunya yang berjudul "Yakin Indonesia Mampu", yaitu tentang kebijakan pemerintah yang merupakan inti dari ekosistem kreativitas. Pandangan seorang Bupati yang sangat kritis, ekosistem pemerintahan kita bukannya menumbuhkan kreativitas dan kewirausahaan, justru terlalu banyak aturan yang menghambat kedua hal tersebut. Contoh bila kita melaut maka harus ada izin berlayar serta izin penangkapan ikan yang hanya berlaku 24 jam, yang kita butuhkan justru izin selama setahun. Terlalu singkat bila dibandingkan dengan para nelayan Taiwan yang produktif di Samudera Hindia. Selain itu, pembagian urusan kelautan juga menjadi dilema, Pemerintah Kabupaten mengurus penduduk, sementara laut diurus oleh Pemerintah Provinsi. Bila ingin melaut harus ke DKP Provinsi, selain berbelit-belit juga bertingkat-tingkat. Ini baru soal kelautan, sungguh masih ada segudang ide-ide kritis Pak Syamsari yang menginspirasi kita di dalam buku ini. Mari membaca, bila ingin naik level, mari menulis dan beranikan diri untuk menyunting, terutama menyunting tulisan diri sendiri. Salam literasi! 👍🏻🙏🏻😊


#literasi #narasi #Indonesia #Takalar #pemerintah #kritis #membaca #menulis

Monday, November 11, 2019

Eratkan Persahabatan di Pantai Bintang Galesong!


Persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan
(Kepompong, Sind3ntosca)

Persahabatan itu mesti kita rawat, persahabatan itu sesuatu yang indah, persahabatan itu adalah sesuatu yang sangat kuat bila sebab pengikatnya juga kuat. Jalan-jalan produktif juga bisa menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan, mempererat persahabatan. Sekelompok pemuda tengah melakukan jalan-jalan produktif menuju Kabupaten Takalar, sebuah pantai yang sangat indah di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan.

Kamu tahu Jembatan Kembar Gowa Sulawesi Selatan ? Dari tempat ini jarak menuju Pantai Bintang Galesong Takalar sejauh 21 Kilometer, ditempuh dalam waktu 36 Menit. Sebuah tempat yang sangat indah untuk mempererat persaudaraan, memperkokoh persahabatan, bersaudara meski tak sedarah. Dengan berjalan bersama sahabat, melakukan petualangan bersama sahabat, makan bersama sahabat, persahabatan akan semakin erat. Nikmati pemandangan pantai yang fua angin bertemu di ombaknya, sehingga tercipta 2 gelombang yang unik, nikmati pula kolam renang, penginapan, penyewaan ATV, taman, serta pemandangan Pulau Sanrobengi dari kejauhan. Ayo ke Takalar! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, October 1, 2019

Menyeberang ke Pulau Sanrobengi Takalar!

Setelah dari Sulawesi Tengah, kita lanjutkan perjalanan mengeksplorasi Sulawesi Selatan. Dari Kota Makassar kita akan menuju sebuah pantai di Kabupaten Takalar, pantai ini pernah diulas dalam tulisan sebelumnya, pernah diceritakan pada episode jalan-jalan produktif di Kabupaten Takalar. Agar lebih mudah, penulis menyarankan kita lewat Jalur Barombong Makassar agar mudah untuk tiba di tujuan kita. Dari Jalan Poros Barombong, kita akan langsung menuju ke arah timur, menyisir jalanan paling Selatan di Sulawesi Selatan.

Tak lama setelah itu, kita akan mendapati gerbang masuk ke Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, jalanannya mulus dan bagus, pemandangan yang akan kita nikmati adalah rumah-rumah padat penduduk, sawah-sawah hijau yang luas, benar-benar pemandangan khas, cita rasa keindahan alam Indonesia, Inspiratia Flava Indonesia, begitu kira-kira dalam Bahasa Italia. Bila lalu lintas tak terlalu padat, kita akan tiba di tujuan sekitar 90 menit, tujuan kita pertama adalah Pantai Bintang Galesong Takalar. Tujuan kita kedua yang akan membuat jalan-jalan produktif kali ini sedikit berbeda.

Pantai Bintang Galesong Takalar dengan segala pernak-perniknya, mulai dari kolam renangnya, taman-tamannya, Penyewaan ATV, Banana Boat, serta penginapannya, akan membuat kita yang benar-benar ingin merasakan liburan betah berlama-lama di pantai ini. Tetapi bagi para petualang, bagi para penjelajah, perjalanan harus terus dilanjutkan, jalan-jalan produktif harus terus dikembangkan dan di eksplorasi Negeri indah bernama Indonesia ini. Dari Pantai Bintang Galesong kita akan menuju Pulau Sanrobengi Takalar! Kita akan menyebrang ke Pulau Sanrobengi Takalar!

Biaya yang disiapkan cukup dua puluh ribu rupiah (Rp.20.000,-) saja per kepala untuk menyeberang ke Pulau Sanrobengi Takalar dari Pantai Bintang Galesong. Sesampainya di Pulau Sanrobengi, kita akan menikmati jernihnya air laut, pasir yang berwarna krem, serta pemandangan indah lainnya. Berlama-lama di pulau ini untuk menikmati dan merenungi keindahan alam akan menambah semangat untuk terus menjelajah dan terus mengeksplorasi keindahan alam. Para pengunjung sangat menikmati berenang di pantai ini.






Ada beberapa rumah-rumah kecil yang mungkin saja disiapkan untuk para wisatawan, tetapi tampak tak terurus. Jangan fokus disitu, jiwa petualang akan fokus ke penjelajahan dan petualangan yang seru dan menantang! Perpaduan jernihnya air laut, pasir berwarna krem, hijaunya pepohonan, segarnya udara khas pantai, dan ramainya wisatawan yang datang berkunjung akan memberikan kita inspirasi untuk menulis perjalanan ini, siapkan pakaian renang anda, siapkan pula pakaian ganti anda. Bagi para petualang, wajib kiranya menyiapkan bekal berupa makanan, uang secukupnya, dan perangkat dokumentasi yang lengkap.






Bila anda sedang berada di Takalar, atau sedang singgah sejenak di Takalar, jangan lupa luangkan waktu untuk mengunjungi Pantai Bintang Galesong lalu melanjutkan perjalanan menyeberang ke Pulau Sanrobengi Takalar, dijamin tak akan rugi, menikmati keindahan alam sembari hati dan lisan ini terus bersyukur, ayo ke Takalar! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, August 29, 2019

Begini Indahnya Pantai Bintang Galesong Takalar!



Langit cerah, warnanya juga biru cerah, tampak sedikit awan putih menggantung, membuat biru dan putih mendominasi hari itu. Pengantin baru sedang mencari-cari tempat berbulan madu yang ideal, di hari yang cerah seperti ini, dimanakah tempat yang bagus? Di pegunungan? Di Hotel? Di Pantai? Saat sedang berbincang-bincang ringan, muncul ide berlibur ke Pantai Bintang Galesong Kabupaten Takalar. Kata teman-teman, tempatnya bagus dan tak terlalu jauh dari Makassar.

Maka hari itu juga di putuskan untuk berlibur ke Pantai Bintang Galesong Takalar. Pagi-pagi sekali kendaraan sudah di panaskan dan bersiap menuju Takalar. Kendaraan sudah melaju di jalan poros, Jalan Sultan Alauddin Makassar. Di jalan ini ada Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Gedung  Universitas Islam Negeri Alauddin Training Centre Makassar, ada Dinas Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dan pusat-pusat perbelanjaan yang mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat. Jalan poros inilah yang menghubungkan Kota Makassar dan Kota Gowa Sulawesi Selatan. Dari Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar, lurus saja dan kita akan memasuki Jalan Sultan Hasanuddin Kota Gowa. Fakta sejarah juga menjelaskan bahwa Sultan Hasanuddin adalah keturunan dari Sultan Alauddin.

Jalan Sultan Hassanuddin Kota Gowa adalah jalan poros yang penuh dengan toko-toko, kios-kios, dan beberapa instansi Pemerintah. Untuk menuju Takalar kita lurus saja mengikuti jalan poros, dan melewati 4 perempatan dengan lampu lalu lintas sebelum masuk ke Jembatan Kembar Gowa, jembatan ikonik atau ciri khas Kabupaten Gowa, jembatan kebanggaan masyarakat Gowa yang menghubungkan dan mempermudah berbagai macam urusan masyarakat. Sesudah jembatan kembar, kedua pengantin baru tadi tak ada yang tahu jalan sebenarnya menuju Pantai Bintang Galesong Takalar. Sekarang adalah eranya informasi, eranya komunikasi, eranya revolusi industri, jadi alangkah malangnya bila kita tak segera belajar menggunakan teknologi sebagai sarana. Maka, cukup ketik "Pantai Bintang Galesong" saja di google maps, maka kita akan ditunjukkan jalan menuju tempat tersebut.



Mobil putih melaju kencang melewati jalan poros Gowa, belok kanan sesudah melewati terminal lama, begitu petunjuk berdasarkan google maps. Setelah belok kanan kita akan melintasi jalan yang lumayan sempit, hanya cukup 2 Mobil berbadan besar saja yang bisa melintas, pas-pasan. Sebenarnya ada jalan alternatif lain yang cukup mudah, yaitu lewat Barombong, bisa belok dari arah Panciro Kabupaten Gowa, bisa pula dari arah Tanjung Bunga Kota Makassar. Hanya saja pada saat itu, kedua pengantin baru ini adalah orang baru dalam hal menjelajah, jadi hanya mengandalkan google maps saja. 



Sekitar 7 Kilometer di jalanan sempit, kita akan sampai di pertigaan, belok kiri di pertigaab tersebut dan kita akan langsung memasuki Galesong Kabupaten Takalar. Lurus saja sepanjang jalan poros, nanti kita akan menemukan papan nama yang cukup besar bertuliskan Pantai Bintang Galesong. Cukup mengikuti petunjuk jalan saja, boleh pula dengan bertanya kepada warga, seamatir apapun kamu di dunia travel pasti mudah dan gampang untuk menemukannya. Pantai ini sangat indah, dan membentuk sudut yanng keren, sehingga kita bisa menyaksikan angin laut yang bertemu di sudut pantai, akibatnya ombak lumayan keras dan kencang. Tersedia pula penginapan, bagi yang ingin berbulan madu tempat ini sangat cocok. Tersedia pula kafetaria, kolam renang anak-anak, kolam renang dewasa, penyewaan ATV, pondok kecil khas pantai, fasilitas banana boat, dan taman yang keren untul berfoto ria. Bagi kamu yang membaca tulisan ini, Tunggu apa lagi! Ayo ke Takalar! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, August 20, 2019

Begini Perjalanan Darat dari Makassar ke Takalar!

Jalan-jalan itu mesti produktif, benarkah? Bukankah tujuan jalan-jalan adalah Melepas penat, oh iya makan-makan dan foto-foto juga.  Semuanya bisa menjadi produktif ketika Ada sesuatu yang baru, ada pengalaman baru, ada hal menarik yang bisa dijadikan pelajaran, bisa dijadikan cerita. Cerita yang menginspirasi, minimal menginspirasi diri anda. Makan-makan dan foto-foto pun bisa jadi menginspirasi ketika anda tahu caranya, cara untuk menjadi produktif, makan-makan, foto-foto, sambil mempromosikan keindahan alam desa atau pantai, asyik bukan?

Kali ini perjalanan menuju Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Tak terlalu jauh dari Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Perjalanan darat hanya memakan waktu sekitar 2 jam, bahkan bisa kurang dari itu jika kondisi lalu lintas cukup lancar. Pagi yang cerah, rombongan keluarga tengah bersiap-siap menuju Takalar, ada tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi, piknik sejenak melepas kepenatan aktivitas perkantoran, berharap bisa mendapat energi baru untuk terus bekerja, memberikan kinerja terbaik untuk institusi, dan kebetulan saat itu penulis juga adalah salah seorang yang di ajak meskipun bukan dari institusi yang sama.

Dari Makassar, kita menelusuri Jalan Andi Pangeran Pettarani, meluncur ke arah selatan hingga mentok di pertigaan. Lalu belok ke Jalan Sultan Alauddin, ke arah Timur menuju ujung perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Dahulu kala, daerah ini dalam kekuasaan Kerajaan Gowa, tokoh terkenalnya adalah Sultan Alauddin dan Sultan Hasanuddin. Lanjut ke perjalanan ya, di Kabupaten Gowa, kita cukup mengikuti jalan poros Gowa hingga Jembatan Kembar Gowa. Dari jembatan kembar, cukup lurus saja mengikuti jalan poros untuk sampai ke perbatasan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar. Sepanjang jalan poros tersebut sangat ramai orang-orang berdagang dan padat perumahan warga, sehingga tidak perlu takut kesepian sepanjang perjalanan menuju Kabupaten Takalar. Bahkan ada fakta yang cukup unik, di jalan poros Gowa, ada bagian yang termasuk daerah Kabupaten Takalar, jadi kalau di runut Gowa - Takalar - Gowa - Takalar, unik bukan?

Setelah melewati jalan unik tersebut, kita akan benar-benar memasuki perbatasan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, ada tugu dan gerbang berwarna Merah sebagai penandanya  bertuliskan Rewako. Begitu masuk di Kabupaten Takalar, tak berapa lama kita langsung masuk ke Kota Takalar. Rupanya tempat yang akan dituju adalah Pantai Tope Jawa Takalar. Penulis belum tahu persis mengapa dinamakan Pantai Tope Jawa, juga belum sempat bertanya dan membaca referensi mengenai penamaan tempat tersebut. Pantai Tope Jawa tak terlalu jauh dari Kota Takalar, melintasi Kota sekitar 30 menit, kita akan sampai percabangan jalan menuju Pantai Tope Jawa, ada penanda di percabangan jalan tersebut. Jalan masuknya adalah jalan beton. Pantai Tope Jawa adalah salah satu tempat wisata unggulan Kabupaten Takalar, pantai berpasir hitam, dengan saung-saung di Pantai, serta pemandangan birunya laut berpadu dengan birunya langit. Pasir-pasir di pantai menjadi indah dengan adanya pohon-pohon serta menjadi nikmat dengan hidangan ikan khas Takalar yang di masak dan racik oleh warga lokal. Ayo ke Takalar! Ayo ke Sulawesi Selatan!

Oleh : Mohamad Khaidir

TIBA DI KOTA BONE