Showing posts with label Buludua. Show all posts
Showing posts with label Buludua. Show all posts

Saturday, September 28, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (9)

Perjalanan kita kali ini di Kota Sengkang Sulawesi Selatan, jalan-jalan produktif nya pemuda yang ingin mengunjungi masjid, tak tanggung-tanggung, 1000 masjid! Sebuah masjid kebanggaan Kota Sengkang, Ibu Kota Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Dari Kota Makassar kita melewati Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Barru. Di Kabupaten Barru, kita belok kanan di pembangunan rel kereta api, ke arah timur menuju Buludua. Buludua adalah jalur yang cukup populer bagi para petualang, mengingat indahnya jalur ini, pasti sangat berkesan ketika melewatinya, terutama ketika kita berada di lembah Buludua, Gunung yang benar-benar ada dua mengapit lembah ini.

Kota Sengkang terkenal dengan perdagangannya, Kota yang cukup baik dan rapi tata kelola nya di jalan-jalan utama. Kali ini pemuda 1000 masjid akan mengunjungi Masjid Agung Sengkang, masjid berkubah seolah-olah emas yang terletak di jalan poros, tepat di depan Lapangan Merdeka Sengkang. Lapangan Merdeka Sengkang adalah lapangan yang juga menjadi pusat keramaian, pusat kegiatan masyarakat setempat, mungkin karena dekat dengan pasar, dekat dengan pertokoan. Setelah malamnya bermalam di dekat Masjid Jami' Sengkang, rombongan menuju Masjid Agung Sengkang, diantara rombongan ini cukup banyak pemuda yang suka mengunjungi masjid.

Semalam memang sempat hujan di Kota Sengkang, terbukti dari sebagian jalan yang terlihat masih basah, awalnya Lapangan Merdeka yang menarik perhatian untuk sekedar foto-foto. Tetapi setelah melakukan pengambilan gambar di Lapangan Merdeka Sengkang, perhatian tertuju pada Masjid Agung Sengkang, ada pelangi yang indah dan menawan seolah berkilauan! Ditambah lagi ada kabut yang membuat tampilannya begitu indah, sinar mentari di pagi hari berpadu dengan pelangi, berpadu dengan kabut, berpadu pula dengan keindahan Masjid Agung Sengkang, luar biasa! Pemandangan semacam ini sangat rugi bila tak di abadikan, sangat sayang bila tak di dokumentasikan.



Pemuda 1000 Masjid ingin juga mengajakmu melakukan petualangan ini, setiap kita berkunjung ke suatu daerah, setiap kita berkunjung ke suatu tempat wisata, mari kunjungi juga masjidnya! Sebuah tempat ibadah yang di zaman dahulu kala juga adalah pusat peradaban. Masjid dijadikan tempat diskusi, tempat rapat, tempat belajar, bahkan di pakai sebagai tempat untuk latihan hanggar! Mari kita hidupkan kembali esensi ini, agar masjid bukan hanya simbol semata, tetapi kita para pemuda mampu memaknainya. Tak usah susah-susah, tak usah sulit-sulit, tak begitu ribet, tak begitu kompleks, cukup mengunjunginya saja, itu saja tahap awalnya. Adapun setelah itu kita akan kembangkan bersama.


Pemuda 1000 Masjid yang berkunjung ke Masjid Agung Sengkang merasakan sensasi yang beda, ia mendapat inspirasi untik terus berjuang, berkontribusi untuk bangsanya sekecil apapun itu. Buat kamu yang sedang berpetualang di Kota Sengkang, buat kamu yang sedang liburan di Kota Sengkang, buat kamu yang sedang singgah di Kota Sengkang, mari singgah sebentar di masjid ini, Masjid Agung Sengkang! Ayo ke Sengkang! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, August 16, 2019

Begini Perjalanan Darat dari Makassar ke Sengkang/Wajo!

Kota Sengkang, atau Kota Wajo, Ibu Kota Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Kota yang cukup bersih dan rapi penataannya. Mobil minibus melaju melintasi jalanan yang mulus, mobil yang kali ini membawa Dua Orang Pemuda bervisi peradaban. Dua Pemuda ini hendak memantau perkembangan salah satu Program Pemerintah, yaitu Program Pemuda sarjana penggerak pembangunan pedesaan. Para pemuda yang di tempatkan di desa, para pemuda sarjana, yang akan berkontribusi untuk pembangunan di desa penempatan.

Dari Makassar menuju Kota Sengkang, terlebih dahulu melewati Kota Maros yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Maros. Dari Maros kemudian melewati Kota Pangkep, Ibu Kota dari Kabupaten Pangkajene Kepulauan, lalu menuju Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jalanannya cukup lurus saja, tak terlalu banyak belokan, juga masih ada sedikit lubang-lubang kecil di jalan yang harus segera menjadi perhatian pemerintah setempat. Dari Kabupaten Barru, Berbelok ke kanan atau ke arah timur tepat di Perempatan dekat dengan Rel Kereta api yang sedang di bangun.

Mulai dari Kabupaten Barru ini kita akan melewati salah satu jalan alternatif yang cukup menantang. Berkelok-kelok, tikungannya cukup tajam, bahkan ada beberapa tikungan yang sudut berbeloknya nyaris 1 lingkaran, ada 11 jumlahnya menurut perhitungan penulis. Jalan alternatif tersebut terkenal dengan nama Buludua, mengapa Buludua? Tak ada yang tahu secara pasti apa makna sebenarnya, tetapi menurut cerita Bulu artinya Gunung, dua adalah jumlah, memang benar ada dua gunung besar yang dilewati ketika melintas di jalan ini. Gunung nya cukup eksotik dan memanjakan mata, tebingnya cadas, berpadu dengan warna hijau karena sebagian permukaannya subur, ada pula warna kuning yang berpadu seolah-olah level warna yang sedang bersanding dengan warna hijau, dari hijau ke kuning, ditambah birunya langit dan awan mendung yang menggantung di atas tebing eksotik buludua, bisa engkau bayangkan bukan indahnya pemandangan buludua?

Warga masyarakat di sekitaran Buludua pada umumnya adalah petani dan mengelola kebun, lembah buludua yang indah, adapula pesantren di lembah buludua ini, adapula beberapa Rumah makan di rest area Buludua, tepat di puncak. Diselimuti kabut yang sedikit mengurangi jarak pandang, lampu mobil harus dinyalakan dalam kondisi ini, dinginnya juga semakin menjalar dalam sel-sel kulit. Sesudah buludua, kita akan mendapati Kabupaten Soppeng sebelum akhirnya memasuki Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Memasuki Soppeng, jalanan mulus dan mulai padat dengan pemukiman warga masyarakat, daerah yang cukup banyak pedagang serta wirausaha. Jalan dari Soppeng menuju Wajo atau Sengkang di dominasi oleh jalan lurus dan mulus, meskipun padat perumahan, aroma sejuknya udara pedesaan masih terhirup, mungkin karena Soppeng berhasil tetap menjaga hijaunya lingkungan sekitar meskipun padat perumahan.

Bertemu dengan para pemuda yang sedang membangun desa di Kabupaten Wajo adalah pengalaman yang memiliki sensasi tersendiri. Membangum Desa dengan Program Kewirausahaan, program pemberdayaan masyarakat, program pengabdian kepada masyarakat, luar biasa! Seharusnya program-program seperti ini yang perlu dilanjutkan dan dikembangkan. Indahnya Kabupaten Wajo beserta desanya mengundang asa untuk kembali berkunjung dan menikmati keramahan masyarakat, Sulawesi Selatan masih menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa dan masih banyak lagi, ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

HIJAUNYA SAWAH