Showing posts with label Kota Kelahiran Habibie. Show all posts
Showing posts with label Kota Kelahiran Habibie. Show all posts

Monday, August 19, 2019

Begini Perjalanan Darat dari Makassar ke Pare-pare!

Kali ini perjalanannya lebih seru lagi, yaitu menuju perbatasan antara dua Kabupaten terkenal di Sulawesi Selatan, dekat pembangkit listrik yang pernah menjadi postingan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dalam salah satu akun media sosial milik Beliau. Dimanakah tempat tersebut?

Tak terlampau jauh dan tak terlalu lama untuk sampai kesana, dari Kota Makassar sekitar tiga sampai empat jam dengan kondisi lalu lintas normal. Bahkan penulis sendiri pernah tiba di tempat tersebut hanya dalam waktu dua jam tujuh belas menit, dengan catatan berangkat sehabis shubuh dari Kota Makassar. Kota Pare-pare yang hendak dituju, kalau Kota Watampone/Bone adalah Kota Kelahiran Jusuf Kalla (JK) Wakil Presiden Republik Indonesia, maka Pare-pare adalah Kota kelahiran B.J.Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi, penulis tengah menunggu seorang pemuda cerdas bernama Azis untuk bersama-sama menuju lokasi perkemahan yang hendak dituju. Halte bus di jalan perintis kemerdekaan Sudiang menjadi tempat perjanjian untuk berangkat bersama menuju Pare-pare. Maka berangkatlah mobil sewa dengan beberapa penumpang di dalamnya, seperti biasa setelah dari Makassar memasuki Kabupaten Maros kendaraan agak padat sehingga cukup memakan waktu untuk melintasi jalan poros di Maros. Mungkin karena masih belum ada jalan alternatif selain jalan poros Maros yang menyebabkan kepadatan hampir setiap hari.

Sesudah melintasi Kota Maros, jalanan cenderung lancar dan mulus, kecuali beberapa bagian jalan yang berlubang yang perlu mendapat perhatian pemerintah setempat. Memasuki Kabupaten Pangkep, jalanan juga cenderung lancar, sama halnya di Kabupaten Maros, jalan poros di Pangkep juga masih ada yang berlubang dan perlu penanganan serius. Sesudah Pangkep selanjutnya adalah Kabupaten Barru, Kabupaten Barru cukup menjanjikan perjalanan yang nyaman kecuali jalan poros di Kota Barru. Cukup banyak lubang di jalan poros tersebut yang semoga segera dibenahi mengingat jalan ini termasuk dalam Kota Barru.

Sesudah Kabupaten Barru, kita memasuki Kota Pare-pare setelah sebelumnya melalui jalan yang cukup panjang dan indah ketika berpadu dengan pemandangan pantai serta pulau-pulau kecil. Gerbang bertuliskan Selamat Datang di Kota Pare-pare menjadi penanda bahwa kita telah tiba di Kota Kelahiran Presiden Ke-3 Republik Indonesia. Tak berapa jauh, mobil berhenti di Pom Bensin dekat pertigaan Terminal Angkutan Darat Kota Pare-pare. Dari sini, Mobil Suzuki Ertiga menjemput untuk kemudia melanjutkan perjalanan ke Bacukiki Pare-pare. Belok ke arah Timur, sebelum terminal angkutan darat belok lagi ke arah utara, jalannya agak menanjak.

Pemandangan gunung kecil, lembah, dan sawah sangat sayang untuk di lewatkan, cukup eksotis dan indah untuk piknik serta rekreasi bersama keluarga. Lalu belok lagi ke arah Timur, ke jalan menanjak lurus dan sedikit berbelok-belok sebelum akhirnya tiba di Bacukiki Pare-pare. Bukit indah dengan Kincir Angin Pembangkit Listrik menyambut kedatangan kami. Sebelum tiba di Bumi Perkemahan Bacukiki Pare-pare, kita juga melewati pemukiman penduduk dan sedikit hutan belantara. Setibanya di bumi perkemahan yang cukup tinggi ini, terlihat kincir angin pembangkit listrik tenaga bayu yang terletak di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Rupanya Bacukiki berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap. Ratusan mobil dan motor terparkir di area bumi perkemahan, kebun jagung mengelilingi area ini. Dekat dengan kompleks kuburan cinta, bumi perkemahan menampilkan panorama Kota Pare-pare, pantainya, bahkan Kota Pinrang juga terlihat. Ayo jalan-jalan ke Bacukiki Pare-pare! Ayo jalan-jalan ke Sulawesi Selatan!


Oleh : Mohamad Khaidir

BACALAH BUKU