Showing posts with label Kabupaten Gowa. Show all posts
Showing posts with label Kabupaten Gowa. Show all posts

Tuesday, June 22, 2021

KEBUN TEH MALINO HIGHLAND, GOWA SULSEL

KEBUN TEH MALINO HIGHLAND



https://youtu.be/5ZghioBsXwM


#malino #gowa #sulsel #jalanjalan #produktif #wisata #jalanjalanproduktif #pariwisata #pemudaproduktif45 #wisataunggulan #sulawesiselatan #ayokesulsel #visitsulsel #Indonesia

Friday, September 27, 2019

Lompatan Spektakuler di Bukit UIN!

Jalan-jalan produktif itu keren, kita bisa mengambil pelajaran sekecil apapun, sesedikit apapun, apalagi bila sesuatu yang di dapat itu begitu banyak. Maka, kebiasaan baik ini harus terus kita lakukan, tak sekedar berpetualang, tak sekedar menjelajah, lebih dari itu, kita bisa melakukan sesuatu yang produktif, misal menulis. Kali ini mari kita lanjutkan episode jalan-jalan produktif kita, di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, tetangga dekat dari Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan.

Bila memulai dari Kota Makassar, kita cukup masuk ke Jalan Letjen Hertasning, dari sini kita terus lurus ke arah timur sampai melewati Jalan Aroepala dan bertemu dengan gerbang perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Masuk di Jalan Tun Abdul Razak Kabupaten Gowa, kita cukup lurus saja, perjalaban akan dihiasi dengan pemandangan sawah yang luas, pepohonan yang ditanam di pinggir jalan, masih sangat rindang, terdapat satu dua toko, warung kopi, dan meubel. Ini merupakan sinyal bahwa beberapa tahun ke depan Jalan Tun Abdul Razak Gowa akan segera menjadi pusat keramaian.

Perjalanan kita lanjutkan, bila Masjid Muhammad Cheng Hoo sudah terlihat di kanan jalan atau bagian selatan, itu berarti sekitar 400 Meter lagi kita akan sampai di Bundaran Samata Gowa. Masuk di Bundaran Samata, cukup lurus saja ke arah timur, ke arah Kampus Satu Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Kita sebut saja UIN, karena memang populer dengan akronim seperti itu di kalangan civitas akademika dan masyarakat pada umumnya.

Tempat yang akan kita tuju adalah, sebuah bukit kecil dengan padang rumput hijau yang menawan hati karena keindahannya, serta batu besar seolah kokoh menjadi pelengkap keindahan bukit tersebut. Teman-teman menyebutnya Bukit UIN, mungkin karena lokasi nya sangat dekat dengan Kampus UIN Alauddin. Dari Bundaran Samata Gowa, kita lurus saja sekitar 400-500 Meter, sebelum Kampus UIN Alauddin, kita belok kiri, penandanya adalah sebuah kost-kostan yang dengan rawa-rawa, belok kiri kemudian terus sekitar 10 Meter kita akan mendapatkan Bukit UIN tersebut.






Pemandangannya sangat indah, sangat sayang bila kamu tak mampir kesini untuk berfoto-foto sejenak, secukupnya. Indonesia memang begitu indah, padang rumput hijau yang luas, ada bebatuan, langit biru dan awan putih, kesegaran udara yang dihirup, sangat keren dan indah untuk kita lewatkan begitu saja momentum ini. Maka beberapa pemuda mengambil inisiatif untuk sedikit mengubah gaya mereka ketika pengambilan gambar, ada yang melompat, ada yang melakukan salto, lompatan spektakuler, khas anak muda yang menghempaskan semangatnya ke udara.







Dari Bukit UIN ini juga menyembul sebuah menara telekomunikasi terdekat, pemandangan Kota Makassar juga terlihat dari ketinggian Bukit UIN ini. Terlihat gedung-gedung tinggi di Kota Makassar dari ketinggian ini. Gunung lainnya juga terlihat, gunung biru berpadu denga padang rumput hijau. Di bukit ini juga terdapat sebuah batu besar. Kamu harus segera jalan-jalan kesini, Ayo melompat dengan spektakuler! Ayo ke Gowa! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, August 26, 2019

Misi Kemanusiaan di Bumi Tadulako (6)

Kota Mamuju adalah kota yang terletak di antara bukit hijau, gunung yang tak terlalu tinggi, kota yang terletak di lembah. Bagian barat Kota Mamuju adalah Pantai, pantai yang indah dan desain arsitektur nya cukup menarik, Pantai Manakarra namanya. Setelah santap siang di rumah Anggota DPRD Sulawesi Barat, Pak Hajrul, rombongan kami melanjutkan perjalanan ke Kota Palu. Kurang lebih sekitar 8 jam perjalanan lagi dari Kota Mamuju ke Kota Palu.

Pak Hajrul menitipkan salam kepada para relawan Makassar yang ada di posko Relawan Palu. Pak Hajrul dan para relawan Sulawesi Barat berjanji akan menyusul beberapa hari kemudian bergabung dengan kami di posko Palu, letak posko induk di Kota Palu yaitu di dekat Bandara Mutiara SIS Al-Jufri. Kami pun berangkat, kesan yang cukup baik kami dapatkan dari kebaikan Pak Hajrul, seorang yang low profile, pada saat yang sama juga memiliki kemampuan orasi dan komunikasi yang sangat baik, mampu menyihir orang-orang yang bertemu agar setuju dengan ide-idenya. Seorang Anggota Dewan yang layak untuk maju sekali lagi!

Perjalanan kami lanjutkan, dari Mamuju kita akan menuju Pasangkayu, Ibu Kota Kabupaten Mamuju Utara. Tetapi sebelum sebelum menuju Pasangkayu, kita akan melewati Topoyo terlebih dahulu, Topoyo adalah Ibu Kota Kabupaten Mamuju Tengah. Perjalanan dari Mamuju menuju Topoyo juga membelah gunung-gunung kecil, jalannya berkelok-kelok sekaligus naik dan turun, dinamisasi jalan yang cukup menantang. Ketika jalan tak mampu membelah gunung atau menemukan lembah, maka gunung tersebut pun di daki dan dilintasi. Mobil truk kami dan ratusan mobil truk bantuan logistik lainnya melintasi jalan indah ini, pemandangannya indah. Sesampainya di Topoyo, kami singgah untuk makan siang sekaligus menunggu rombongan  truk bantuan logistik lainnya.

Topoyo adalah kota dagang yang lumayan ramai dan hidup perekonomiannya, jalan poros Topoyo yang kami lintasi, hampir tak ada satupun bangunan atau rumah yang tidak berdagang, semangat berwirausaha yang luar biasa! Singgah di salah satu ruko untuk menyantap makan siang yang sangat lezat, bekal makanan pemberian Pak Hajrul dan keluarga, kami nikmati dengan lahap. Rupa-rupanya ada beberapa titik rawan atau daerah rawan penjarahan di antara jalan poros antara Topoyo dan Pasangkayu, maka tak ada pilihan lain selain harus bersama-sama truk bantuan logistik lainnya yang di kawal mobil patroli dari Kepolisian. Yang membuat penulis kaget, ada dua Mobil kepolisian bertuliskan "Polres Gowa" dan "Polres Maros" mengawal kami melintasi daerah dan titik-titik rawan, bravo POLRI! Jauh-jauh dari Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros mengawal ratusan truk bantuan logistik menuju Kota Palu Sulawesi Tengah, semangat kemanusiaan yang luar biasa!

Perjalanan menuju Pasangkayu tidak terlalu banyak belokan, dan jalannya datar. Dihiasi padang rumput yang tidak terlalu tinggi, terkadang melintasi sawah yang begitu hijau, dengan saluran irigasi beserta air jernih diiringi bunyi alirannya. Terdengar indah bunyi aliran air jernih tersebut, membuat pikiran dan perasaan segar, birunya gunung, hijaunya padang dan sawah, sesekali ada rumah yang bersembunyi di padang hijau yang pendek, ternyata truk kami sudah memasuki Pasangkayu. Rumah-rumah mulai padat dan menjadi pengganti pemandangan padang dan sawah yang hijau. Gerbang selamat datang di Kota Pasangkayu pun kami lewati dan lurus mengikuti jalan poros. Tunggu sebentar, ada apa ini?! Setibanya di depan Kantor Bupati Mamuju Selatan hampir semua truk rombongan berhenti?! Ada apa ini?! Halaman Masjid Pasangkayu pun terparkir ratusan truk bantuan logistik untuk korban bencana, lalu tiba saatnya truk kami diberhentikan oleh aparat setempat, ada apa ini?!

Oleh : Mohamad Khaidir

BUKU GAGASAN PERUBAHAN!