Showing posts with label Direct Selling. Show all posts
Showing posts with label Direct Selling. Show all posts

Thursday, January 23, 2020

Dari Kota Pantai Menuju Kota Rantau

Serial Sang Penjelajah Arus (12)

Hari ketiga di Kota Pantai, Adir bersama rekan-rekan seperjuangannya, yaitu Zulfan yang mensponsori Tenda untuk berkemah, Fahmil Sang Pemilik Mobil Suzuki Ertiga berwarna putih yang membawa mereka menuju kota Pantai, Azikin pemuda Cerdas yang sangat cepat menyelesaikan pascasarjananya, dan Zainal seorang yang tegas dan keras serta mampu membaca kitab-kitab fiqih berjilid-jilid. Mereka berkumpul dalam satu tenda dan bersiap melakukan sesuatu yang mencengangkan bagi orang-orang awam, berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain, menyisir kompleks tempat tinggal warga, menawarkan visi dan Misi, memperkenalkan calon pemimpin masa depan serta program-programnya, berkenalan satu per satu dengan masyarakat kota Pantai, menanyakan nama, kabar, juga di selingi ngobrol tentang masa depan kota pantai yang tak lama lagi akan mengadakan pesta demokrasi. Cara ini disebut dengan direct selling, bukan menjual barang atau menawarkan suatu produk, tetapi yang ditawarkan adalah calon pemimpin beserta Gagasan dan program-programnya, meskipun belakangan penulis menyadari bahwa direct selling akhirnya adalah cara yang sudah kuno dan kurang Relevan dengan perkembangan zaman. Selama Bunga shaqayeq tumbuh mekar, hidup harus terus berjalan, begitu pepatah kuno Persia mengatakan. Tak peduli penolakan yang terjadi, tetap santun dalam berucap dan bersikap, semangat seperti ini patut di contohi, meskipun belakangan setelah memahami secara riil bahwa semangat saja tak cukup. Selain semangat, yang di perlukan dan tak kalah penting adalah ilmu pengetahuan, sebab pemimpin di masa depan adalah mereka memiliki ilmu pengetahuan di atas rata-rata, agar dapat memahami kemana bangsa ini kan menuju, kemana arah baru bangsa ini, bukan sekedar kerja, kerja, dan kerja, atau sekedar taat dan tsiqoh saja tanpa memahami secara utuh persoalan yang sedang terjadi. Terkesan agak memaksa sih, tetap akan ada pengaruhnya meskipun kecil, begitu pikir Adir, langsung membagi-bagikan stiker, kartu, serta menawarkan Gagasan yang terlalu Umum, entah apakah cara-cara ini masih Berlaku bagi masyarakat yang semakin Cerdas dan melek teknologi, kita lihat saja nanti. Sampai di hari keempat setelah beberapa kegiatan dan materi, sesi terakhir dari rangkaian kegiatan selamma 3 hari 2 malam ditutup dengan penampilan seni dari masing-masing grup. Agar suasana tak serius melulu, agar suasana menjadi sedikit lebih santai dan mencair, memang kestabilan dan keseimbangan adalah kondisi ideal bagi manusia. Kira-kira seperti Fungsi check and balance yang ada pada sistem pemerintahan kita, agar eksekutif tak otoriter, maka hadirlah legislatif sebagai penyeimbang yang mengkritisi dan berbicara lantang ketika ada sistem yang tak berjalan sebagaimana mestinya, Fungsi lain legislatif adalah penganggaran dan menghasilkan undang-undang. Manusia itu butuh keseimbangan, maka ia pun butuh faktor yang menyusun keseimbangan tersebut, yaitu penyeimbang. Karena persiapan yang cukup matang di tambah jiwa-jiwa kreatif para anggota kelompok, maka pada malam itu kelompok Adir dan rekan-rekannya menjadi penampilan terbaik yang cukup menghibur dan menumpahkan gelak tawa hampir seluruh peserta. Karena tema yang dibawakan dalam penampilan seni tersebut adalah tema yang cukup menarik, yaitu parodi tentang Pemilihan Kepala Daerah Kota Pantai, dibawakan dengan sederhana dan apa adanya dengan sedikit sentuhan humor politik oleh Zulfan dan Zainal lalu diselingi lagu Perjuangan yang di nyanyikan oleh Fahmil, ternyata cara ini ampuh untuk menjelaskan kondisi kekinian serta cara yang ampuh untuk menertawakan diri sendiri Tatkala muncul fanatisme buta terhadap satu tokoh atau suatu golongan/kelompok, agar kita lebih berpikiran terbuka dan santai saja dalam menghadapi persoalan sepelik apapun itu. Makanan Khas yang di dominasi oleh daging, aroma Khas kuahnya yang terdiri dari bumbu-bumbu pilihan yang tak sembarang orang bisa meraciknya menjadi kelezatan yang Khas, hidangan lezat ini menjadi semacam hadiah bagi Adir, Zulfan, Fahmil, Azikin, dan Zainal. Saat peserta yang lainnya mungkin makan seadanya saja, Adir, Zulfan, Fahmil, Azikin, dan Zainal makan makanan yang bisa di katakan agak mewah, rupanya ini menggunakan hadiah bagi grup dengan penampilan seni terbaik pada kegiatan tersebut. Sekarang waktunya bergegas kembali ke Kota Rantau setelah beberapa hari menyerap ilmu, Mencerap pengalaman dan hikmah, mengakrabkan diri bersama sahabat seperjuangan, menguji persaudaraan dengan makan dan berbincang bersama-sama, sungguh sebuah episode yang takkan terlupakan bagi Adir pribadi. Adapun penolakan, gertakan, cacian, Motivasi, Inspirasi, ilmu, transfer semangat, sampai kekecewaan adalah tempaan agar diri semakin matang dan seimbang dallam menjalani kehidupan, life must go on, kehidupan harus terus berlanjut, sebentar lagi petang akan tiba, senja jingga mengalir lembut di ufuk rindu bersama pemandangan putaran kincir Angin pembangkit listrik tenaga bayu, lagu-lagu perjuangan dan senandung-senandung semangat positif berdetak mengisi heningnya mobil putih, membawa berbagai suasana kepada lelah dan penatnya berjuang membentuk diri, daun-daun serta batang pohon bergerak cepat ke arah belakang lalu hilang seketika dari jendela kaca bening, perjuangan harus terus berlanjut sebagaimana hidup berjalan, sekarang waktunya kembali ke kota rantau.

Oleh : Mohamad Khaidir

TIBA DI KOTA BONE