Showing posts with label Takalar. Show all posts
Showing posts with label Takalar. Show all posts

Saturday, December 14, 2019

Bergegaslah Menuju Air Terjun Bisappu!

Air, udara, tanah, dan api, adalah unsur-unsur yang ada di alam ini menurut orang-orang zaman dulu. Sampai kemudian ilmu kimia berkembang pesat, meneliti berbagai unsur, lalu hadirlah tabel periodik unsur di hadapan kurikulum pendidikan kimia. Lalu apa pentingnya bagi para petualang serta para penjelajah? Mungkin akan berguna ketika kita akan bertualang, ketika kita akan menjelajah, unsur-unsur apa saja yang baik bagi tubuh kita.

Jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan! Kita akan menuju sebuah air terjun yang terkenal di Bantaeng, untuk menuju ke sana kita harus melintasi 3 Kabupaten. Nama air terjun tersebut adalah Air Terjun Bisappu Bantaeng, dari Makassar berjarak 114 Kilometer, melintasi Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Jeneponto, waktu yang di tempuh adalah 3 Jam.

Sesampainya di Kota Bantaeng Ibu Kota Kabupaten Bantaeng, nikmatilah sejenak kesejukan dan keteraturan di jalan poros kota, tak jauh dari gerbang selamat datang di Kota Bantaeng, perhatikan papan penunjuk arah yang berada di bagian kiri jalan, tertulis dengan jelas Air Terjun Bisappu, belok kiri dan bergegaslah merasakan sensasi kesegaran, bergegaslah menuju Air Terjun Bisappu!




Air Terjun Bisappu Bantaeng menyajikan pemandangan air terjun yang indah dan menyejukkan, anda pun bisa untuk mencoba kesegaran airnya. Melihat dan menyaksikan air terjun dari ketinggian gunung ke bawah, mendengarkan suara air terjun yang mengalir deras meluncur dan menghempas ke bawah, mungkin bisa menjadi semacam terapi bagi kebosanan yang tengah melanda. Buat kamu para petualang, jangan ragu jangan takut, bergegaslah menuju Air Terjun Bisappu Bantaeng, ayo ke Bantaeng! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, November 11, 2019

Eratkan Persahabatan di Pantai Bintang Galesong!


Persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan
(Kepompong, Sind3ntosca)

Persahabatan itu mesti kita rawat, persahabatan itu sesuatu yang indah, persahabatan itu adalah sesuatu yang sangat kuat bila sebab pengikatnya juga kuat. Jalan-jalan produktif juga bisa menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan, mempererat persahabatan. Sekelompok pemuda tengah melakukan jalan-jalan produktif menuju Kabupaten Takalar, sebuah pantai yang sangat indah di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan.

Kamu tahu Jembatan Kembar Gowa Sulawesi Selatan ? Dari tempat ini jarak menuju Pantai Bintang Galesong Takalar sejauh 21 Kilometer, ditempuh dalam waktu 36 Menit. Sebuah tempat yang sangat indah untuk mempererat persaudaraan, memperkokoh persahabatan, bersaudara meski tak sedarah. Dengan berjalan bersama sahabat, melakukan petualangan bersama sahabat, makan bersama sahabat, persahabatan akan semakin erat. Nikmati pemandangan pantai yang fua angin bertemu di ombaknya, sehingga tercipta 2 gelombang yang unik, nikmati pula kolam renang, penginapan, penyewaan ATV, taman, serta pemandangan Pulau Sanrobengi dari kejauhan. Ayo ke Takalar! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, October 9, 2019

Sebiru Hari ini di Telaga Biru Ere Merasa Bulukumba!

Sebiru hari ini
Birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hari kita bersama disini
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita walau kita kan terpisah
(Sebiru Hari Ini, Edcoustic)

Perjalanan kali ini ada hubungannya dengan warna biru, tujuan jalan-jalan produktif kita adalah sebuah tempat wisata dengan warna biru menjadi keunggulannya, namun tempat ini bukan pantai. Bila kita memulai perjalanan dari Daya Makassar, jaraknya sekitar 182 Kilometer, waktu tempuhnya kurang lebih 4 jam 43 menit, dengan syarat lalu lintas normal tanpa kepadatan kendaraan. Bila menggunakan kendaraan roda empat, bisa sampai 5 jam untuk tiba ke lokasi tujuan kita, Telaga Biru Ere Merasa Bulukumba Sulawesi Selatan.

Setiap perjalanan harus menyiapkan bekal terbaiknya, sebaik-baik persiapan dan bekal. Anda harus menyiapkan perlengkapan seperti topi, kaca mata, sebaiknya menggunakan sepatu, jaket, pakaian renang dan pakaian ganti bila ingin berenang di Telaga Biru Ere Merasa Bulukumba Sulawesi Selatan. Perjalanan melintasi Makassar - Gowa - Takalar - Jeneponto - Bantaeng - Bulukumba. Sesampainya di Kota Bulukumba, singgahlah sebentar di Islamic Center Dato Tiro Bulukumba untuk istirahat, lalu melanjutkan kembali perjalanan.

Setelah melintasi Lapangan Pemuda Bulukumba, pacu kendaraan anda ke Arah Tenggara Kota Bulukumba, menuju jalan poros Bulukumba - Bira. Memasuki jalan poros Bulukumba - Bira, aktifkan google maps lalu ketik "Telaga Biru Ere Merasa", ikuti instruksi dari aplikasi/fitur tersebut. Untuk lebih amannya, anda juga harus bertanya ke penduduk lokal. Penandanya adalah sebuah kios, kita belok kiri menuju Telaga Biru Ere Merasa, jangan lupa aktifkan google maps agar tak tersesat.

Telaga Biru Ere Merasa berada ditengah-tengah pepohonan hijau, airnya benar-benar jernih, benar-benar berwarna biru. Sangat sayang untuk anda lewatkan tanpa berfoto-foto terlebih dahulu. Udaranya begitu sejuk, begitu menenangkan, begitu menenteramkan.




Telaga biru dengan paduan tumbuh-tumbuhan  kecil berwarna hijau, batang-batang pohon besar saling berjuntaian. Telaga biru dikelilingi oleh jenggala, sehingga udaranya terasa sangat sejuk meskipun panas matahari menyinari.





Indonesia yang indah ini mesti kita jelajahi, agar menambah kesyukuran, agar menambah inspirasi, agar menambah perenungan-perenungan konstruktif yang nantinya akan menjadi ide atau gagasan besar, meski hal itu tentunya bermula dari ide serta gagasan yang sangat sederhana. Telaga biru berpadu dengan langit biru, tumbuh-tumbuhan hijau, awan putih, membuktikan bahwa Indonesia masih punya surga dunia berbentuk telaga.






Mari mampir ke sini, ke Telaga Biru Ere Merasa Bulukumba, pandangi dengan seksama, ajak teman-teman serta sahabatmu, dokumentasikan keindahannya, berjalanlah di sekitarnya, jangan lupa untuk menjaga kebersihannya dengan tidak membuang sampah secara sembarangan, dimulai dari dirimu sendiri. Ayo ke Telaga Biru Ere Merasa! Ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!






Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, October 3, 2019

Nikmati Indonesia di Bukit Bossolo Jeneponto!

"Menuju puncak gemilang cahaya
Mengukir cinta seindah asa
Menuju puncak impian di hati
Bersatu janji kawan sejati.."
(Menuju Puncak, Akademi Fantasi Indosiar)

Sebuah lagu yang terkenal di Tahun 2003, lagu yang populer karena dinyanyikan bersama oleh para penyanyi yang sedang mengikuti kompetisi bernyanyi salah satu televisi swasta. Kompetisi bergengsi, sehingga banyak penggemar, dan mungkin banyak yang secara tidak langsung menghafalnya. Lagu positif yang mengajak orang-orang menuju puncak, puncak yang bergelimang cahaya.

Mari kita lanjutkan perjalanan kita menuju puncak, menuju sebuah puncak di salah satu tempat keren di Sulawesi Selatan. Kehidupan kita pun seperti itu, terkadang menuju puncak, terkadang melandai, terkadang pula menurun, terkadang pula stabil. Meski kita terus berusaha menuju puncak, dalam kehidupan kita, tetapi kita harus siap melandai, kita harus siap meluncur, kita harus siap di tempat datar, kita harus siap melintasi gelombang.

Kota Makassar Sulawesi Selatan, sedang cerah, birunya langit, sebiru hari ini, begitu judul salah satu lagu positif, lagu penyemangat. Dari kota ini kita langsung meluncur ke Kota Gowa Sulawesi Selatan, cukup lurus saja dari Jalan Sultan Alauddin menuju Jalan Sultan Hasanuddin, jalan poros di Kota Gowa. Melintasi Kota Gowa kita akan melewati beberapa pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional, bukti bahwa semangat untuk mengembangkan diri dalam bidang perdagangan yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi Selatan.

Jangan lupa mampir ke Kompleks Bakso di Kabupaten Gowa, mengapa penulis menyebutnya kompleks? Karena sepanjang jalan ini terdapat sangat banyak warung bakso, baik di sisi kanan maupun sisi kiri jalan. Warung bakso nya pun beragam ciri khas dan menu andalan, ada bakso tahu, ada bakso granat, ada bakso kotak, bakso raksasa, dan masih banyak lagi menu bakso lainnya. Bila lapar, sempatkanlah menikmati kuliner andalan Kabupaten Gowa ini, juga untuk membantu perkembangan UMKM di Kabupaten Gowa.

Sesudah Kabupaten Gowa, kita akan langsung memasuki Kabupaten Takalar, tak jauh dari gerbang perbatasan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, kita akan langsung masuk ke Kota Takalar, sekitar 15 menit dari perbatasan menuju Kota Takalar bila lalu lintas lancar. Sesudah Kota Takalar, kita akan memasuki Kabupaten Jeneponto, di perbatasan kita akan langsung mendapatkan sawah yang luas dikiri dan kanan jalan, khas Indonesia.

Jalan poros menuju Kota Jeneponto cukup panjang karena luasnya Kabupaten Jeneponto, berhati-hatilah karena angin juga berhembus kencang di beberapa titik jalan poros. Tempat yang akan kita tuju adalah Bukit Bossolo Jeneponto, agar tak tersesat ketik saja di google maps "Bukit Bossolo Jeneponto".







Dari Kota Jeneponto, berbelok kiri ke arah utara, agar tak tersesat, bertanyalah pula kepada masyarakat lokal. Bukit Bossolo Jeneponto adalah tempat yang tepat untuk menikmati Indonesia!




Penduduk lokal sudah menyiapkan dagangannya agar pengunjung tak kesusahan mencari makanan. Dari bukit ini, kita akan menyaksikan pemandangan indah nan eksotik, bukit dan gunung, berwarna hijau, biru, dan krem menandakan kondisi daun. Berpadu denga langit biru dan awan putih, benar-benar khas Indonesia. Mari nikmati Indonesia di Bukit Bossolo Jeneponto, ayo ke Jeneponto! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, October 1, 2019

Menyeberang ke Pulau Sanrobengi Takalar!

Setelah dari Sulawesi Tengah, kita lanjutkan perjalanan mengeksplorasi Sulawesi Selatan. Dari Kota Makassar kita akan menuju sebuah pantai di Kabupaten Takalar, pantai ini pernah diulas dalam tulisan sebelumnya, pernah diceritakan pada episode jalan-jalan produktif di Kabupaten Takalar. Agar lebih mudah, penulis menyarankan kita lewat Jalur Barombong Makassar agar mudah untuk tiba di tujuan kita. Dari Jalan Poros Barombong, kita akan langsung menuju ke arah timur, menyisir jalanan paling Selatan di Sulawesi Selatan.

Tak lama setelah itu, kita akan mendapati gerbang masuk ke Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, jalanannya mulus dan bagus, pemandangan yang akan kita nikmati adalah rumah-rumah padat penduduk, sawah-sawah hijau yang luas, benar-benar pemandangan khas, cita rasa keindahan alam Indonesia, Inspiratia Flava Indonesia, begitu kira-kira dalam Bahasa Italia. Bila lalu lintas tak terlalu padat, kita akan tiba di tujuan sekitar 90 menit, tujuan kita pertama adalah Pantai Bintang Galesong Takalar. Tujuan kita kedua yang akan membuat jalan-jalan produktif kali ini sedikit berbeda.

Pantai Bintang Galesong Takalar dengan segala pernak-perniknya, mulai dari kolam renangnya, taman-tamannya, Penyewaan ATV, Banana Boat, serta penginapannya, akan membuat kita yang benar-benar ingin merasakan liburan betah berlama-lama di pantai ini. Tetapi bagi para petualang, bagi para penjelajah, perjalanan harus terus dilanjutkan, jalan-jalan produktif harus terus dikembangkan dan di eksplorasi Negeri indah bernama Indonesia ini. Dari Pantai Bintang Galesong kita akan menuju Pulau Sanrobengi Takalar! Kita akan menyebrang ke Pulau Sanrobengi Takalar!

Biaya yang disiapkan cukup dua puluh ribu rupiah (Rp.20.000,-) saja per kepala untuk menyeberang ke Pulau Sanrobengi Takalar dari Pantai Bintang Galesong. Sesampainya di Pulau Sanrobengi, kita akan menikmati jernihnya air laut, pasir yang berwarna krem, serta pemandangan indah lainnya. Berlama-lama di pulau ini untuk menikmati dan merenungi keindahan alam akan menambah semangat untuk terus menjelajah dan terus mengeksplorasi keindahan alam. Para pengunjung sangat menikmati berenang di pantai ini.






Ada beberapa rumah-rumah kecil yang mungkin saja disiapkan untuk para wisatawan, tetapi tampak tak terurus. Jangan fokus disitu, jiwa petualang akan fokus ke penjelajahan dan petualangan yang seru dan menantang! Perpaduan jernihnya air laut, pasir berwarna krem, hijaunya pepohonan, segarnya udara khas pantai, dan ramainya wisatawan yang datang berkunjung akan memberikan kita inspirasi untuk menulis perjalanan ini, siapkan pakaian renang anda, siapkan pula pakaian ganti anda. Bagi para petualang, wajib kiranya menyiapkan bekal berupa makanan, uang secukupnya, dan perangkat dokumentasi yang lengkap.






Bila anda sedang berada di Takalar, atau sedang singgah sejenak di Takalar, jangan lupa luangkan waktu untuk mengunjungi Pantai Bintang Galesong lalu melanjutkan perjalanan menyeberang ke Pulau Sanrobengi Takalar, dijamin tak akan rugi, menikmati keindahan alam sembari hati dan lisan ini terus bersyukur, ayo ke Takalar! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, September 24, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (7)

Selamat datang di Kota Bulukumba Sulawesi Selatan! Selain terkenal dengan Pantai Tanjung Bira dan Tebing Apparalang, Bulukumba masih menyimpan keindahan alam lain yang akan kita ulas pada kesempatan yang lain. Tapi pada kesempatan kali ini, kita akan melanjutkan narasi Pemuda 1000 Masjid, memang bila membicarakan pemuda, maka yang akan kita bicarakan adalah idealisme dan semangat sang pemuda.

Dari Kota Makassar menuju Kota Bulukumba memakan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan darat. Jalan yang dilintasi pun mulus, saking mulusnya kita harus berhati-hati karena kendaraan yang melintas umumnya memacu lajunya secepat mungkin. Saat pertama kali menuju Bulukumba, sang pemuda belum punya gambaran sama sekali mengenai Bulukumba, berapa jam menuju kesana, dan seperti apa kondisi di tempat tersebut, maklum saja, ia hanya pemuda kurus tak terurus yang lebih senang mengunjungi masjid.

Suatu kegiatan berkemah akan diikuti oleh sang pemuda ceking ini, kegiatan berkemah sekaligus pengembangan diri, sangat sayang untuk dilewatkan. Saat itu juga, sang penuda belum tahu bahwa menuju Bulukumba akan melewati 4 Kabupaten sekaligus. Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Bantaeng. Saat berada di Kota Bantaeng, pemuda kurus itu merasa kagum dengan jalan-jalan porosnya yang bersih serta penataan kotanya yang rapi. Pembangunan sarana prasarana publik juga turut menjadi perhatian sang pemuda, karena salah satu ukuran kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan adalah optimalnya pembangunan sarana publik.

Dari Kota Bantaeng menuju Kota Bulukumba hanya sekitar 30 menit saja. Jalanannya mulus, cukup banyak rumah di jalan poros Bantaeng - Bulukumba. Sepanjang jalan poros Bantaeng - Bulukumba kita juga akan menyaksikan pemandangan sawah hijau, kebun jagung yang luas, padang rumput yang keren, gunung biru yang indah, serta pemandangan pantai beserta kegiatan para nelayan. Sangat sayang untuk dilewatkan, sayang bila kita tak menikmatinya.

Sebelum masuk Kota Bantaeng, kita juga akan menyaksikan Pantai Marina Bantaeng, sebuah tempat wisata yang juga tak kalah indah. Gerbang masuk Kota Bulukumba sudah terlihat, padatnya pemukiman penduduk menjadi penanda. Tibalah sang pemuda di Kota Bulukumba, dan tempat yang pertama disinggahi adalah masjid, mengapa masjid? Memang sang pemuda tak ingin jauh-jauh dari masjid dimanapun ia berada.




Islamic Center Dato Tiro Bulukumba, masjid yang sangat besar dan megah. Dato Tiro adalah salah satu nama tokoh penting di Bulukumba, sehingga nama Beliau dinobatkan untuk menjadi nama tempat yang juga vital bagi masyarakat Bulukumba. Islamic Center Dato Tiro Bulukumba juga memiliki ciri khas bangunan yang sepertinya belum tertandingi, kolaborasi berbagai macam warna pada ornamen-ornamen uniknya, kubah utama dan kubah pendukungnya yang berwarna dasar biru, pada bagian depan juga ada warna emas dan warna kuning berpadu indah dengan warna lainnya. Sang Pemuda 1000 Masjid tak ingin melewatkan momentum ini, ia berfoto, juga melakukan perenungan-perenungan mendalam, bahwa setiap jiwa memang merindukan kebaikan. Bila masjid adalah tempat yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan, maka tak salah kan bila sang pemuda merindunya?



Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, September 17, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (4)

Betapa dirimu akan merindukan masjid di masa kecil, banyak kenangan yang tersimpan disana, mengaji bersama teman-teman, shalat tarawih di Bulan Ramadhan, bermain dan bercanda di masjid meski ujung-ujungnya akan dimarahi, betapa engkau merindukannya bukan? Aku juga seperti itu, merindukan masjid yang menyimpan banyak kenangan. Bukan soal besar atau megahnya masjid, tapi ini soal momentum, ini soal apa yang pernah terjadi, dan bersama siapa kita lalui masa-masa itu.

Masjid di masa kecil ini sepertinya akan diceritakan dalam sesi tersendiri. Ada sebuah masjid kecil, masjid sederhana, Masjid Al-Muhajirin Tomposappa Barombong Tamalate Makassar. Sebuah masjid sederhana yang berada di tengah perumahan warga. Meskipun sederhana tetapi memiliki kenangan yang tak terlupakan. Sang Pemuda yang ingin mengunjungi 1000 Masjid juga sempat mampir sebentar di masjid ini. Sebab ide mengunjungi 1000 masjid ini adalah juga untuk mengambil inspirasi dari masjid manapun yang dikunjungi.

Suatu ketika sang pemuda sedang menuju ke Barombong, dari jalan poros Barombong, melintasi jalan yang padat perumahan warga, melintasi sawah-sawah hijau yang terhampar luas, melintasi dan menikmati sejuknya udara di Barombong, sebuah daerah yang menjadi semacam poros Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar. Karena Barombong merupakan bagian dari Kecamatan Tamalate Kota Makassar yang sangat dekat dengan perbatasan menuju Kabupaten Gowa dan perbatasan menuju Kabupaten Takalar.

Melintasi jalan poros Barombong, menikmati udara dan keindahan alamnya berupa sawah dan drainase yang di aliri air jernih, irigasi lebih tepatnya, sambil melihat rombongan sepeda yang sedang berkeliling dalam programnya, program mengurangi polusi dan hidup sehat. Jalan-jalan produktif ini adalah untuk menghadiri akad seorang sahabat, akad nikah, sebuah ikrar suci yang keren dan mulia, menseriusi hubungan, berjuang bersama dan berumah tangga, mengikat ikatan suci, janji setia untuk bersama. Aduhai, momentum sakral ini sangat dinantikan oleh para pemuda-pemudi yang belum melepas masa lajangnya.




Ketika tiba di lokasi acara, sang pemuda berhenti sejenak untuk mengamati masjid ini, mencoba mengambil inspirasi, memang tak ada ruginya untuk menghadiri undangan. Sebuah masjid sederhana berwarna kuning, di kombinasikan dengan warna hijau, dan kubah kecilnya menjulang tinggi, seolah-olah sedang memantau sawah di sekitarnya, seolah-olah sang kubah tengah menatap rumah-rumah di sekitarnya, rumah para penduduk yang selalu memakmurkannya. Masjid sederhana yang seketika membuat sang pemuda yang mempunyai mimpi mengunjungi 1000 masjid, teringat sejenak kampung halamannya. Tempat sang pemuda belajar mengaji juga adalah masjid sederhana yang tak terlalu besar, tapi memiliki nilai sejarah yang luar biasa. Sang pemuda harus melanjutkan perjalanan lagi, tujuan utama yaitu menghadiri undangan, jadi sampai disini dulu ya narasi tentang masjid dan inspirasinya, jangan lupa yang sedang berada di Tomposappa Barombong, agar mengunjungi masjid ini, Masjid Al-Muhajirin Tomposappa Barombong Makassar. Ayo ke Makassar! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, August 29, 2019

Begini Indahnya Pantai Bintang Galesong Takalar!



Langit cerah, warnanya juga biru cerah, tampak sedikit awan putih menggantung, membuat biru dan putih mendominasi hari itu. Pengantin baru sedang mencari-cari tempat berbulan madu yang ideal, di hari yang cerah seperti ini, dimanakah tempat yang bagus? Di pegunungan? Di Hotel? Di Pantai? Saat sedang berbincang-bincang ringan, muncul ide berlibur ke Pantai Bintang Galesong Kabupaten Takalar. Kata teman-teman, tempatnya bagus dan tak terlalu jauh dari Makassar.

Maka hari itu juga di putuskan untuk berlibur ke Pantai Bintang Galesong Takalar. Pagi-pagi sekali kendaraan sudah di panaskan dan bersiap menuju Takalar. Kendaraan sudah melaju di jalan poros, Jalan Sultan Alauddin Makassar. Di jalan ini ada Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Gedung  Universitas Islam Negeri Alauddin Training Centre Makassar, ada Dinas Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dan pusat-pusat perbelanjaan yang mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat. Jalan poros inilah yang menghubungkan Kota Makassar dan Kota Gowa Sulawesi Selatan. Dari Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar, lurus saja dan kita akan memasuki Jalan Sultan Hasanuddin Kota Gowa. Fakta sejarah juga menjelaskan bahwa Sultan Hasanuddin adalah keturunan dari Sultan Alauddin.

Jalan Sultan Hassanuddin Kota Gowa adalah jalan poros yang penuh dengan toko-toko, kios-kios, dan beberapa instansi Pemerintah. Untuk menuju Takalar kita lurus saja mengikuti jalan poros, dan melewati 4 perempatan dengan lampu lalu lintas sebelum masuk ke Jembatan Kembar Gowa, jembatan ikonik atau ciri khas Kabupaten Gowa, jembatan kebanggaan masyarakat Gowa yang menghubungkan dan mempermudah berbagai macam urusan masyarakat. Sesudah jembatan kembar, kedua pengantin baru tadi tak ada yang tahu jalan sebenarnya menuju Pantai Bintang Galesong Takalar. Sekarang adalah eranya informasi, eranya komunikasi, eranya revolusi industri, jadi alangkah malangnya bila kita tak segera belajar menggunakan teknologi sebagai sarana. Maka, cukup ketik "Pantai Bintang Galesong" saja di google maps, maka kita akan ditunjukkan jalan menuju tempat tersebut.



Mobil putih melaju kencang melewati jalan poros Gowa, belok kanan sesudah melewati terminal lama, begitu petunjuk berdasarkan google maps. Setelah belok kanan kita akan melintasi jalan yang lumayan sempit, hanya cukup 2 Mobil berbadan besar saja yang bisa melintas, pas-pasan. Sebenarnya ada jalan alternatif lain yang cukup mudah, yaitu lewat Barombong, bisa belok dari arah Panciro Kabupaten Gowa, bisa pula dari arah Tanjung Bunga Kota Makassar. Hanya saja pada saat itu, kedua pengantin baru ini adalah orang baru dalam hal menjelajah, jadi hanya mengandalkan google maps saja. 



Sekitar 7 Kilometer di jalanan sempit, kita akan sampai di pertigaan, belok kiri di pertigaab tersebut dan kita akan langsung memasuki Galesong Kabupaten Takalar. Lurus saja sepanjang jalan poros, nanti kita akan menemukan papan nama yang cukup besar bertuliskan Pantai Bintang Galesong. Cukup mengikuti petunjuk jalan saja, boleh pula dengan bertanya kepada warga, seamatir apapun kamu di dunia travel pasti mudah dan gampang untuk menemukannya. Pantai ini sangat indah, dan membentuk sudut yanng keren, sehingga kita bisa menyaksikan angin laut yang bertemu di sudut pantai, akibatnya ombak lumayan keras dan kencang. Tersedia pula penginapan, bagi yang ingin berbulan madu tempat ini sangat cocok. Tersedia pula kafetaria, kolam renang anak-anak, kolam renang dewasa, penyewaan ATV, pondok kecil khas pantai, fasilitas banana boat, dan taman yang keren untul berfoto ria. Bagi kamu yang membaca tulisan ini, Tunggu apa lagi! Ayo ke Takalar! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

HIJAUNYA SAWAH