Selamat datang di Kota Bulukumba Sulawesi Selatan! Selain terkenal dengan Pantai Tanjung Bira dan Tebing Apparalang, Bulukumba masih menyimpan keindahan alam lain yang akan kita ulas pada kesempatan yang lain. Tapi pada kesempatan kali ini, kita akan melanjutkan narasi Pemuda 1000 Masjid, memang bila membicarakan pemuda, maka yang akan kita bicarakan adalah idealisme dan semangat sang pemuda.
Dari Kota Makassar menuju Kota Bulukumba memakan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan darat. Jalan yang dilintasi pun mulus, saking mulusnya kita harus berhati-hati karena kendaraan yang melintas umumnya memacu lajunya secepat mungkin. Saat pertama kali menuju Bulukumba, sang pemuda belum punya gambaran sama sekali mengenai Bulukumba, berapa jam menuju kesana, dan seperti apa kondisi di tempat tersebut, maklum saja, ia hanya pemuda kurus tak terurus yang lebih senang mengunjungi masjid.
Suatu kegiatan berkemah akan diikuti oleh sang pemuda ceking ini, kegiatan berkemah sekaligus pengembangan diri, sangat sayang untuk dilewatkan. Saat itu juga, sang penuda belum tahu bahwa menuju Bulukumba akan melewati 4 Kabupaten sekaligus. Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Bantaeng. Saat berada di Kota Bantaeng, pemuda kurus itu merasa kagum dengan jalan-jalan porosnya yang bersih serta penataan kotanya yang rapi. Pembangunan sarana prasarana publik juga turut menjadi perhatian sang pemuda, karena salah satu ukuran kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan adalah optimalnya pembangunan sarana publik.
Dari Kota Bantaeng menuju Kota Bulukumba hanya sekitar 30 menit saja. Jalanannya mulus, cukup banyak rumah di jalan poros Bantaeng - Bulukumba. Sepanjang jalan poros Bantaeng - Bulukumba kita juga akan menyaksikan pemandangan sawah hijau, kebun jagung yang luas, padang rumput yang keren, gunung biru yang indah, serta pemandangan pantai beserta kegiatan para nelayan. Sangat sayang untuk dilewatkan, sayang bila kita tak menikmatinya.
Sebelum masuk Kota Bantaeng, kita juga akan menyaksikan Pantai Marina Bantaeng, sebuah tempat wisata yang juga tak kalah indah. Gerbang masuk Kota Bulukumba sudah terlihat, padatnya pemukiman penduduk menjadi penanda. Tibalah sang pemuda di Kota Bulukumba, dan tempat yang pertama disinggahi adalah masjid, mengapa masjid? Memang sang pemuda tak ingin jauh-jauh dari masjid dimanapun ia berada.
Islamic Center Dato Tiro Bulukumba, masjid yang sangat besar dan megah. Dato Tiro adalah salah satu nama tokoh penting di Bulukumba, sehingga nama Beliau dinobatkan untuk menjadi nama tempat yang juga vital bagi masyarakat Bulukumba. Islamic Center Dato Tiro Bulukumba juga memiliki ciri khas bangunan yang sepertinya belum tertandingi, kolaborasi berbagai macam warna pada ornamen-ornamen uniknya, kubah utama dan kubah pendukungnya yang berwarna dasar biru, pada bagian depan juga ada warna emas dan warna kuning berpadu indah dengan warna lainnya. Sang Pemuda 1000 Masjid tak ingin melewatkan momentum ini, ia berfoto, juga melakukan perenungan-perenungan mendalam, bahwa setiap jiwa memang merindukan kebaikan. Bila masjid adalah tempat yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan, maka tak salah kan bila sang pemuda merindunya?
Oleh : Mohamad Khaidir
Mantap, dari sini sekitar sejam lagi ke Pantai Bira Bulukumba..
ReplyDelete