Showing posts with label Bone. Show all posts
Showing posts with label Bone. Show all posts

Thursday, October 21, 2021

SUMPANG LABBU BONE

SUMPANG LABBU BONE SULSEL



https://youtu.be/xXi-XczUU1Y


#bone #Sulsel #jalanjalan #jalanjalanproduktif #wisata #jelajah #perjalanan #Indonesia #terowongan

Thursday, June 3, 2021

Saturday, February 15, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (59)

Sebuah perjalanan akan terasa sangat berkesan ketika menembus titik hujan, ketika menembus sebuah jalan yang sangat panjang, melintasi gunung-gunung serta padang rumput, lalu akhirnya kita tiba di tempat tujuan. Perjalanan pemuda 1000 masjid adalah sebuah perjalanan panjang yang semoga kita terinspirasi karenanya. Perjalanan dari masjid ke masjid yang menginspirasi, menembus hujan, tertatih-tatih. 



Perjalanan pemuda 1000 masjid kali ini akhirnya tiba di Kabupaten Bone, di Daerah Bajoe tepatnya. Sebuah masjid dengan menara yang tinggi menjulang kelangit, menaranya di payungi awan-awan mendung, menaranya di belai oleh tetesan rintik-rintik air hujan. Masjid Nurul Rahman Bajoe Bone namanya, sebuah masjid yang memiliki desain unik dan indah. Masjid Nurul Rahman Bajoe menyajikan ketenangan, ketenteraman, serta kebersamaan yang indah para pejuang kebaikan, pejuang kebaikan yang baru saja menghadiri sebuah undangan bahagia di Kota Bone. Perjalanan pemuda 1000 masjid tentu saja masih akan berlanjut, maukah engkau menikmatinya bersamaku? Ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, January 24, 2020

Bertualang ke Puncak Dusung Tibojong Bone!

Mobil-mobil melaju kencang memasuki Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, sebuah Kabupaten yang terluas di Provinsi Sulawesi Selatan. Bagi para petualang, tentu menjelajahi kabupaten terluas memiliki tantangan tersendiri yang tiada taranya, ia akan terus mencari, ia akan terus menjelajah, ia akan terus bertualang, menikmati Indonesia, melakukan jalan-jalan produktif, bersyukur setinggi-tingginya. Jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju Puncak Dusung Tibojong Bone.

Puncak Dusung Tibojong Bone tak begitu jauh dari Terowongan Sumpang Labbu, kira-kira setelah terowongan tersebut kita akan melewati 5 masjid, atau agar lebih mudah hitung saja 2 lapangan di bagian kiri jalan. Setelah mendapati lapangan Marroanging, belok kiri masuk ke dalam, jalan tak mulus sekitar 2 Kilometer. Begitu mendapat sebuah masjid mungil ditengah perjalanan, dari situlah jalan mendaki kita menuju Puncak Dusung Tibojong Bone Sulawesi Selatan.





Puncak Dusung Tibojong Bone menyajikan pemandangan bukit-bukit kecil berjejer sejauh mata memandang, bukit kecil berwarna hijau. Puncak Dusung Tibojong Bone adalah sebuah bukit yang tanahnya dari bebatuan keras berwarna putih. Udara segar menyambut anda ketika tiba di Puncak Dusung Tibojong, birunya langit serta mendungnya awan, memandang dari ketinggian, menikmati Puncak Dusung Tibojong Bone, menikmati Indonesia, ayo ke Bone! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, December 21, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (40)

Lingkungannya begitu sejuk, nyiur melambai di sekitarnya, hewan ternak juga ada di sekitarnya, pemandangan bukit dan gunung juga terlihat bila kita berdiri di salah satu rumah panggung. Seperti biasa, para petani sudah mengadu cangkulnya dengan tanah bahkan sebelum fajar menyingsing di langit, para pekerja sudah bersiap dengan aktivitasnya masing-masing, para petani kebun pun sudah berada di kebun dengan semangat menafkahi keluarga, di tengah-tengah desa yang asri tersebut menara masjid yang terbuat dari besi kokoh berdiri.

Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone berdiri tegar dengan dominasi warna putih pada bangunannya, dan hijau pada atapnya. Terletak di tengah-tengah rumah warga, hampir berhadapan dengan kantor desa, masjid ini juga menjadi favorit berkegiatan para mahasiswa-mahasiswi yang tengah menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Pemuda 1000 masjid pun berkesempatan singgah sejenak mengunjungi masjid ini.


Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone, merupakan masjid yang sangat merindukan orang-orang untuk memakmurkannya, bahkan para tetamu desa yang sedang menghadiri undangan atau sekedar berkunjung akan menyempatkan diri singgah sejenak di masjid ini. Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone adalag potret betapa masjid punya peran penting dalam membangun peradaban terutama pembangunan desa, dimulai dari anak-anak kecil yang mempelajari membaca Al-Qur'an di masjid ini, kelak anak-anak kecil ini di menjadi pelaku perubahan di lingkungan desa.


Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan terus di lanjutkan, langit masih biru, daun-daun pepohonan masih hijau, manusia-manusia produktif terus berkarya, maka ini adalah wujud karya yang akan menginspirasi dan menjadi bahan cerita kita kelak. Narasi pemuda 1000 masjid akan menjadi gagasan sederhana yang menggerakkan para pemuda untuk terus mengunjungi masjid, mengambil pelajaran di dalamnya, mengamati masjid dan keadaan masyarakatnya, dengan harapan perubahan itu bermula dari orang-orang yang rajin berkunjung ke masjid, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, December 6, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (34)

Daun-daun berguguran, jatuh satu per satu berwarna hijau dihembus oleh angin, birunya langit tertutup oleh sejuknya daun-daun serta batang pepohonan, begitu sejuk, begitu sederhana namun membahagiakan. Maka perjalanan yang begitu indah tak elok rasanya bila tak singgah sejenak ke masjid, rombongan yang sejak 3 jam yang lalu meninggalkan Kota Makassar akhirnya singgah sejenak di Desa Buareng Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Masjid Jami'Taqwa Desa Buareng Kajuara Bone, adalah tempat yang di singgahi sejenak untuk merapikan pakaian, memakai parfum, bersolek seadanya, menyisir rambut, bersiap menuju sebuah acara di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Masjid Jami'Taqwa Desa Buareng Kajuara Bone didominasi oleh warna krem, penanda nama masjid di bagian depan pagat masjid berbahan alumunium sehingga terbaca sangat jelas.


Pemuda 1000 masjid yang bersama rombongan menyempatkan diri pula untuk istirahat sejenak di masjid ini, Masjid Jami'Taqwa Desa Buareng Kajuara Bone, meluruskan badan sejenak, kebanyakan para petualang atau penjelajah yang berasal dari Bone menuju Sinjai singgah di masjid ini, masjid yang begitu ramah, sampai tengah malampun tak mengunci rapat pagarnya agar orang-orang yang melintas tak segan untuk berkunjung sekaligus istirahat. Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan berlanjut, maukah kau ikut? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 1, 2019

Ayo ke Tanjung Palette Bone!

Selamat datang di Kota Beradat, Begitu yang tertulis di gerbang masuk Kota Bone Ibu Kota Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Jalan-jalan produktif kali ini akan mengantarkan kita menuju suatu tempat wisata unggulan di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Dari Kota Makassar menuju tempat yang dimaksud bila menggunakan sepeda motor, waktu tempuhnya adalah 4 Jam 23 Menit.


Tanjung Palette Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, adalah tempat wisata tujuan kita kali ini, sebuah tempat wisata yang menyajikan pemandangan pantai yang indah, tersedia kolam renang juga water boom yang menambah pesona tempat ini untuk dikunjungi oleh warga masyarakat. Pada hari-hari libur, pastikan anda harus lebih pagi lagi untuk berkunjung ke Tanjung Palette Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, agar tak bertemu dengan padatnya kendaraan.

Tanjung Palette Kabupaten Bone Sulawesi Selatan merupakan tempat wisata unggulan di Kabupaten Bone, sangat sayang bila engkau tak menyempatkan diri mengunjungi tempat ini. Tersedia pula balairung, tempat untuk istirahat dan bercengkerama bersama keluarga, bisa pula sebagai tempat rapat atau musyawarah. Dari tempat masuk menuju pantai ketinggiannya secara drastis berubah sehingga menjadi spot foto yang menarik dengan latar belakang pantai. Ayo ke tempat ini, lepaskan dirimu menikmati keindahan alam dan semangat untuk berenang, ayo ke Tanjung Palette Bone! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, November 17, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (26)

Suara-suara kendaraan meraung di jalanan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, mengiringi padatnya aktivitas perkotaan. Hari ini kita menjadi pesimis karena ada penggolongan negara kaya dan negara miskin, ada penggolongan negara maju dan negara berkembang, ada penggolongan orang kaya dan orang miskin, simplifikasi yang berdampak negatif bagi cara kita memandang dunia. Apakah seperti itu realitasnya? Saya mengajak anda untuk berhenti berpikir dengan cara pandang seperti itu, sebab dunia sebenarnya lebih baik dari yang kita kira selama ini, tak percaya? Saya sarankan untuk membuka data-data valid yang ada dan turun langsung ke lapangan dengan pikiran yang lebih jujur dan terbuka.

Sekelompok pemuda baru saja tiba di Kota Bone, Ibu Kota Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Hendak menghadiri sebuah undangan, melintasi jalan poros Kota Bone Sulawesi Selatan, ada sebuah masjid yang anggun berdiri kokoh di depan Kantor Bupati Bone Sulawesi Selatan. Sebuah masjid yang sangat bersejarah, sebuah masjid yang menjadi ikon Kota Bone Sulawesi Selatan, Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone.

Sebua masjid yang indah, terletak di depan Kantor Bupati Bone, dekat perempatan, dekat dengan perkantoran-perkantoran, dekat dengan rumah warga, masjid yang menjadi tempat singgah sejenak melakukan perenungan-perenungan mendalam tentang siapa kita ini, apa tujuan kita, dan kemana kita kan menuju.

Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, bersama-sama orang yang dicintai dan disayanginya, menikmati masjid ini secara utuh. Masjid dengan dominasi warna krem, berpadu dengan warna hijau, serta memiliki kubah yang indah dan besar, menaranya tampak tinggi menjulang ke langit, seolah-olah ingin menggapai awan, bersiap mengumandangkan panggilan kepada para pemenang kehidupan.




Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone adalah tempat yang harus kamu kunjungi ketika sedang berada di Kota Bone Sulawesi Selatan. Nikmatilah sajian desain bangunannya yang artistik, desain interior masjid ini pun juga artistik dan sejuk. Batu marmer berwarna abu-abu serta ornamen-ornamen menarik di langit-langit masjid serta di gerbang-gerbang kecil masjid membuatmu akan terpukau sejenak dan tak menyesal pernah singgah ke masjid ini. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid!




Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, September 2, 2019

Indahnya Taman Batupake Gojeng Sinjai!

Perjalanan kali ini tak kalah seru, tempat yang kita tuju adalah salah satu tempat wisata di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Dari Kota Makassar menuju Kota Sinjai sekitar 4 jam perjalanan darat. Dari jalan poros, Jalan Perintis Kemerdekaan lurus saja sampai di simpang 5 Bandara Sultan Hasanuddin, tak jauh dari Bandara kita akan memasuki Gerbang perbatasan Kota Makassar dan Kota Maros. Sampai di Kota Maros, kita cukup mengikuti jalan poros Maros saja sampai di dekat Taman PTB Maros, kita belok kanan mengikuti jalan poros Maros - Bone.

Kabupaten Maros menyimpan beberapa tempat wisata dengan keindahan alam yang luar biasa, namun kita simpan dulu untuk perjalanan selanjutnya. Jalan poros Maros - Bone yang kita lalui akan mengantarkan kita ke jalan layang, jalan layang tersebut semacam gerbang untuk masuk ke jalan berlika-liku di Camba. Jalan poros di Camba berkelok-kelok dan butuh konsentrasi penuh untuk melaluinya, sebab jalannya lumayan sempit, dekat dengan tebing dan jurang yang memaksa kendaraan roda empat dari dua arah yang berlawanan harus melambat sejenak agar bisa saling melintas.

Setelah melewati Camba Kabupaten Maros, kita akan tiba di Malawa Kabupaten Maros. Di Malawa jalan berkelok-kelok sudah berkurang, lebih banyak jalan lurus. Tetapi harus tetap berhati-hati karena di jalan lurus kendaraan cenderung memacu lajunya dengan sangat cepat.  Di Malawa Kabupaten Maros inilah gerbang masuk kita menuju Kabupaten Bone. Tak jauh setelah perbatasan Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone, lurus saja mengikuti jalan poros hingga tiba di Tanabatue. Di Tanabatue inilah kita akan menemukan tugu penanda jalan pintas menuju Kabupaten Sinjai, ada lapangan di dekat tugu tersebut.

Jalan poros Tanabatue inilah yang menjadi jalan alternatif agar cepat tiba di Kabupaten Sinjai. Jalannya lumayan ramai dan padat penduduk, tetapi sesekali kita juga mendapatkan pemandangan bukit, hutan, dan sawah, serta padang rumput yang sangat alami, bila ada waktu luang, berfotolah sejenak di sajian keindahan alam ciptaan Tuhan, bukti kesyukuran kita sebagai manusia. Ujung dari jalan poros ini adalah Kajuara Kabupaten Bone, Kajuara Kabupaten Bone berbatasan langsung dengan Kabupaten Sinjai. Memasuki Kota Sinjai, ditandai dengan tugu beberapa ekor kuda yang berlari, seolah-olah sedang bergerak menyesuaikan diri dengan lajunya mobil yang melintas.



Memasuki Kota Sinjai, kita melaju saja di Jalan Petta Ponggawae, sampai menemukan pertigaan berbentuk segitiga, belok kanan ke Jalan Bulu Manyurung. Telusuri saja Jalan Bulu Manyurung yang mendaki tersebut, karena lokasi tujuan kita adalah Taman Batupake Gojeng Sinjai ada di ketinggian, tepatnya di Jalan Kiyai Haji Achmad Dahlan Kota Sinjai Sulawesi Selatan. Pemandangan alamnya sangat indah, karena berada di ketinggian, hampir seluruh bagian Kota Sinjai terlihat, lautnya, pelabuhannya, bahkan Pulau Sembilan yang berada di seberang, Pulau dengan Gunung yang tinggi. Sangat disayangkan bila anda mampir ke Kota Sinjai namun tidak mengunjungi Taman Batupake Gojeng Sinjai Sulawesi Selatan. Ayo ke Sinjai! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, August 12, 2019

Bone Im In Love

Kali ini perjalanan yang Ke-5 (Lima) dalam setahun, perjalanan yang ingin memecah kebuntuan berpikir, menarik diri dari riuhnya Aktivitas Perkotaan. Perjalanan yang menembus ketidaknyamanan menuju kenyamanan, begitu Harapannya, padahal kehidupan tidak seperti itu, Dinamika kehidupan memaksa kita untuk belajar menikmati kenyamanan serta menerima ketidaknyamanan. Kita harus menuliskannya, menuliskan sebaik mungkin, dengan tinta suci nan murni, bait-bait kehidupan harus kita tuliskan.

Bermula dari Kota Daeng, Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kota yang baru-baru saja merayakan kemenangan dalam pertandingan Sepak Bola, melawan Tim Sepakbola kebanggaan Ibu Kota Indonesia. Setelah sebelumnya kalah 1-0 saat bertandang di Jakarta, Kesebelasan Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) membalas kekalahan tersebut di Stadion Andi Matalatta, Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta (Persija) harus mengakui keunggulan 0-2 dari PSM. Gelar Juara bagi PSM setelah 19 Tahun puasa Gelar, sungguh membanggakan! Beberapa sektor sekitaran stadion sempat merayakan selebrasi, luapan kegembiraan, semangat para pemuda, bergelora memenuhi atmosfer penggila bola di Kota Makassar! Selamat buat PSM!

Dari Makassar, menuju Kota Watampone, tak terlampau jauh, apalagi yang sudah terbiasa melintasinya. Jalannya berkelok-kelok cukup ekstrim ketika memasuki Camba Kabupaten Maros, namun tak beberapa lama melewati jalan yang cukup ekstrim ini semenjak jalan layang keren yang menggunakan APBN selesai dirampungkan. Cukup indah jalan layang tersebut, lumayan menghemat sekitar 1 Jam, lebih cepat menuju perbatasan Kabupaten dan Kabupaten Bone. Tak sedikit pula kita akan menyaksikan segerombolan Monyet Hutan muncul di pinggir jalan. Ada beberapa papan petunjuk yang menunjukan Leang, penulis sendiri masih penasaran keindahan alam macam apakah di ujung papan penunjuk tersebut.

Ketika masuk di Kabupaten Bone, kita juga akan menyaksikan pemandangan alam yang menarik dan tidak membosankan. Ada beberapa rest area yang menjadi Favorit para Musafir dari Makassar menuju Bone atau dari Bone menuju Makassar, yaitu Jabal Nur dan Beberapa Rumah Makan yang ada di Cijantung. Pemandangan menakjubkan sawah hijau berpadu dengan Gunung dan langit biru serta awan putih begitu Indah ketika masuk di Lappariaja dan Bengo Kabupaten Bone, sayang penulis belum melihat Rumah Makan, Rest Area, atau Tempat Wisata daerah Tersebut.

Setiap perjalanan tentu mengandung hikmah dan menyimpan kenangan yang tak terlupakan. Seperti ketika penulis pertama kali melakukan perjalanan menuju ke Bone dari Makassar, dengan modal seadanya, hendak melamar sang Pujaan Hati, kejadiannya sekitar 3 tahun yang lalu. Sangat mendebarkan, sekaligus mengharukan, menggembirakan sekaligus menegangkan, aduhai, siapa yang tak berkesan ketika melamar Sang Pendamping Hidup yang akan berjuang bersamamu, membantumu dalam suka dan duka. Kota Beradat yang menyejarah, pusatnya Kerajaan Besar, Kerajaan Bone di masa lampau. Kota Kelahiran JK.

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, August 8, 2019

Begini Perjalanan Darat dari Bone menuju Sinjai!

Mobil minibus melaju Kencang menerabas kaki-kaki angin di pelupuk mata, memacu lajunya menembus jenggala polusi udara, mengantarkan para penumpang menuju tujuannya secepat mungkin. Dari Kota Beradat, Kota Bone menuju Kabupaten Bulukumba rombongan ini melaju dengan kecepatan yang lumayan cepat, mendahului mobil-mobil besar serta kepulan asap polusinya.

Jalanan lumayan lancar tanpa macet yang berarti, kecuali beberapa mobil besar yang seolah-olah berkonvoi, membuat beberapa kendaraan kecil memakan beberapa waktu jika ingin mendahuluinya, tapi pada dasarnya jalanannya mulus tanpa lubang di jalan yang berarti. Ada seorang Sahabat yang bilang, jika jalannya tak mulus, siap-siap saja Joget tanpa musik. Apa maksudnya? Mungkin maksudnya jalanan yang tak mulus membuat penumpang berguncang hebat ketika melewatinya, mungkin itu maksudnya.

Sebelum menuju Kabupaten Bulukumba, dari Arah Kabupaten Bone, harus melalui Kabupaten Sinjai terlebih dahulu. Tidak terlalu banyak belokan atau tikungan tajam, kebanyakan jalan yang lurus. Bilapun para penumpang kelelahan, akan banyak tertidur ketika melewati jalan yang mulus, lurus, dan lancar ini. Begitu pengalaman pribadi penulis saat sedang tak menjadi Driver, lebih banyak tertidur saat melewati jalur Bone menuju Sinjai, Hehehe. Pemandangannya pun di dominasi oleh sawah-sawah yang menenangkan pikiran ketika memandangnya, tak sedikit juga tampak Bangunan-bangunan menjulang tinggi yang merupakan sarang Burung Walet, ini menandakan bahwa Masyarakat suku Bugis adalah pekerja keras serta punya tekad yang kuat dalam mencari nafkah. Tampak pula pohon-pohon yang tertanam di pinggir jalan, miring ke arah jalanan, seolah-olah membentuk terowongan alami yang sangat indah, sangat Instagramable.

Sebelum sampai ke Kabupaten Sinjai, di ujung perbatasan Bone dan Sinjai, ada sebuah Pondok Pesantren yang sangat terkenal di Sulawesi Selatan. Pondok Pesantren Darul Huffadz, Terletak di Desa Tuju-tuju, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Tokoh yang sangat terkenal di Pondok Pesantren ini adalah KH.Landre Said, tak sedikit Masyarakat Sulawesi Selatan serta Para Santrinya yang menganggap Beliau adalah Seorang Wali Allah, warga disekitaran Desa Tuju-tuju, para santri, serta Alumni maupun alumnus Pondok Pesantren Darul Huffadz sering menyaksikan kejadian-kejadian yang ajaib, yang mungkin hanya orang-orang yang diberi Karomah oleh Allah yang dapat melakukannya, atas izin Allah tentunya. Salah satu Tokoh terkenal yang merupakan alumni Pondok Pesantren ini adalah Ustadz Bachtiar Natsir, salah satu Tokoh Sentral 212, Tokoh Nasional yang berpengaruh. Semakin meningkat popularitasnya ketika aksi 411 dan 212 yang merupakan sejarah berharga bagi Ummat Islam di Indonesia. Suatu Gelombang Besar serta arus nan kuat, Menorehkan tinta emas dalam sejarah Bangsa Indonesia.
(Bersambung).

Oleh : Mohamad Khaidir

Bone & Pemuda Desa

Ayo Diskusi! Diskusi membuka pikiran, yang tadinya Tertutup akan sedikit terbuka. Yang tadinya terbebani mungkin akan menjadi sedikit lebih ringan. Yang tadinya hanya memiliki satu perspektif, nantinya akan semakin objektif karena nantinya di diskusi bisa menjadi multi-perspektif. Kali ini perjalanan para pemuda yang suka berdiskusi ini menuju Tanah Bone, Bumi Arung Palakka. Jalan-jalan sambil Bangun Indonesia, Bangun Indonesia sambil jalan-jalan, Asyik bukan?

Jalanan menuju Bone cukup menguji Adrenalin, terutama yang memulainya dari Kota Makassar lalu memilih rute terdekat yaitu Camba Kabupaten Maros. Tikungannya cukup tajam, melewati pepohonan dan jenggala, tebing-tebingpun cukup terjal, ditambah lagi jalan yang lumayan sempit. Tetapi seharusnya, sulitnya medan tidak mereduksi semangat para Darah Muda, Darah yang berapi-api Kata Bang Haji Roma Irama, Hehehe.

Perjalanan memakan waktu sekitar 3 Jam 8 Menit untuk sampai ke Kota Bone. Berkumpul di salah satu Rumah Makan terkenal di Kota Bone, Para Pemuda baru saja tiba lalu segera melaksanakan Shalat sebelum memulai bincang-bincangnya. Pemuda yang begitu bersemangat juga menambah semangat, Bagai Gelombang yang awalnya kecil lalu membesar di ujung Pantai.

Matahari memancarkan sinarnya, sangat cerah hari itu. Birunya langit sangat jelas terpapar, lalu bincang-bincang nya pun berlangsung secara santai dan elegan, tetapi program yang di hasilkan betul-betul riil menyentuh pemuda di Desa. Mengapa di Desa? Desa punya pengaruh yang kuat dalam pembangunan bangsa ini. Jadi, kalau ingin membangun Indonesia mulailah dari membangun Desa. Kalau ingin Bangsa ini Progresif, mulailah dari Para Pemuda bertekad kuat, Pemuda-pemuda yang akan menyebarkan semangat positifnya.
(Bersambung).

Oleh : Mohamad Khaidir

HIJAUNYA SAWAH