Showing posts with label Ayo ke Ambon. Show all posts
Showing posts with label Ayo ke Ambon. Show all posts

Friday, October 18, 2019

Hujan di Gong Perdamaian Kota Ambon

Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian

Perdamaian, perdamaian

Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Banyak yang cinta damai

Tapi perang semakin ramai

(Perdamaian, Gigi)

Perdamaian adalah sebuah anugerah, perdamaian adalah sebuah nikmat, perdamaian adalah suatu hal yang sangat di dambakan. Maka untuk mengingatkan hal penting tersebut, agar mewujud nyata di alam kehidupan, maka orang-orang merasa perlu untuk membangun sebuah bangunan, sebuah monumen penanda, sebuah monumen pengingat.


Kota Ambon Ibu Kota Provinsi Maluku, sedang mendung dan berawan, sepertinya tak lama lagi akan hujan. Para Mahasiswa dari seluruh Indonesia sedang mengadakan aksi damai, aksi kemanusiaan untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya untuk terus merawat rasa kepedulian kita. Lokasi aksi adalah Gong Perdamaian di pusat Kota Ambon Provinsi Maluku.


Beberapa Kota di Indonesia juga memiliki Gong perdamaian seperti ini, untuk mengingatkan kita betapa pentingnya perdamaian, betapa pentingnya keharmonisan, betapa pentingnya kita sebagai bangsa yang besar dan bangsa yang heterogen untuk mengelola perbedaan tersebut menjadi suatu kekuatan! Menjadi faktor pemersatu bangsa ini!

Gong Perdamaian Kota Ambon, terletak di pusat Kota Ambon, dekat pula dari Masjid Raya Kota Ambon, menjadi pengingat bagi diri kita, menjadi pengingat bagi semua elemen bangsa. Bila engkau sedang bertualang di Kota ini, Kota Ambon Manise, jalan-jalanlah ke monumen penting ini, monumen yang akan mengingatkan kita betapa pentingnya perdamaian. Hujan pun mengguyur para masa aksi, hujan mengguyur Gong Perdamaian Kota Ambon, menyejukkan hati, menenangkan jiwa. Teruslah bertualang, teruslah menjelajah menikmati kebesaran Bangsa dan Negeri kita tercinta ini, Ayo ke Ambon! Ayo ke Maluku!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, September 15, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (3)

Ayo ke Masjid, ayo ke Masjid, bersama kita membangun Negeri! Begitu petikan mars salah satu  Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak pada bidang pemberdayaan Masjid di Indonesia. Sepertinya mars tersebut mempunyai makna bahwa dengan bergerak menuju ke Masjid kita sedang melakukan hal-hal yang besar, dengan menuju ke Masjid kita sedang melakukan kerja-kerja peradaban, dengan menuju ke Masjid kita sedang mengerjakan kegiatan-kegiatan positif. Ya, memang seperti itulah adanya, itulah mengapa para pemuda Bangsa ini harus sering-sering mengunjungi Masjid.

Seorang pemuda ingusan dari sebuah kampus negeri berkesempatan untuk mewakili kampusnya di sebuah perhelatan besar, lokasinya di Kampus Negeri di Timur Indonesia. Betapa bahagianya pemuda ini, tahun pertama menimba ilmu di kampisnya langsung ditunjuk oleh para senior-seniornya untuk menjadi delegasi, perwakilan kampus negeri. Setelah sehari semalam naik bus dari Palu menuju Makassar, berbagai kejadian tak terduga terjadi. Mulai dari dilemparnya kaca mobil bus, mobil kecil yang menyerempet bus, kibaran bendera-bendera mancanegara saat di Sulawesi Barat, penuh dengan keseruan dan ketegangan.

Kota Makassar atau Kota Daeng, menginap semalam di Kota ini, rombongan delegasi kemudian melanjutkan perjalanan via udara, bertolak dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Kota Ambon Maluku Indonesia Timur. Setibanya di Bandara, sang pemuda yang tengah melakukan jalan-jalan produktif ini bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Universitas Pattimura Ambon. Ini adalah pertama kali bagi sang pemuda tadi mengunjungi Kota Ambon, matanya melihat dengan saksama setiap detil yang tak pernah dilihatnya di daerah asalnya. Terkagum-kagum dengan keindahan alamnya dan tampilan kota yang damai.

Sesampainya di Universitas Pattimura Ambon,  rasa kagum juga masih ada, bangunan-bangunan kampus yang megah dan besar, luasnya areal kampus, uniknya desain bangunan kampus khas Indonesia Timur. Akhirnya yang pertama dilakukan adalah registrasi, sang pemuda istirahat sejenak di salah satu ruang di dalam kampus untuk bersiap-siap registrasi. Kampusnya sejuk dan tamannya tertata rapi. Ketika tiba waktu Shalat, para peserta diarahkan untuk menuju Masjid Kampus, jaraknya tak terlalu jauh, melewati beberapa fakultas, taman, dan kolam air tawar untuk sampai ke Masjid tersebut.




Tak bisa dipungkiri, dimanapun pemuda ini berada, Masjid adalah tempat terasyik, tempat yang tenteram untuk di kunjungi. Pemuda-pemuda lainpun akan merasakannya jika setiap hari mengunjungi Masjid. Sang Pemuda 1000 Masjid bukan sekedar gagasan kosong, tetapi sebuah gagasan sederhana yang akan berdampak besar bagi pembangunan karakter Pemuda Indonesia. Masjid Kampus Universitas Pattimura Ambon memiliki kesamaan desain dengan beberapa Masjid Kampus Negeri yang pernah sang pemuda kunjungi, sebuah penyeragaman yang positif menurut penulis, desainnya unik, dan berkapasitas ratusan jama'ah. Dimanapun kita berada, jangan lupakan Masjid ya. Ayo ke Masjid! Ayo ke Ambon!




Oleh : Mohamad Khaidir

PENUH PERHATIAN