Sunday, September 15, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (3)

Ayo ke Masjid, ayo ke Masjid, bersama kita membangun Negeri! Begitu petikan mars salah satu  Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak pada bidang pemberdayaan Masjid di Indonesia. Sepertinya mars tersebut mempunyai makna bahwa dengan bergerak menuju ke Masjid kita sedang melakukan hal-hal yang besar, dengan menuju ke Masjid kita sedang melakukan kerja-kerja peradaban, dengan menuju ke Masjid kita sedang mengerjakan kegiatan-kegiatan positif. Ya, memang seperti itulah adanya, itulah mengapa para pemuda Bangsa ini harus sering-sering mengunjungi Masjid.

Seorang pemuda ingusan dari sebuah kampus negeri berkesempatan untuk mewakili kampusnya di sebuah perhelatan besar, lokasinya di Kampus Negeri di Timur Indonesia. Betapa bahagianya pemuda ini, tahun pertama menimba ilmu di kampisnya langsung ditunjuk oleh para senior-seniornya untuk menjadi delegasi, perwakilan kampus negeri. Setelah sehari semalam naik bus dari Palu menuju Makassar, berbagai kejadian tak terduga terjadi. Mulai dari dilemparnya kaca mobil bus, mobil kecil yang menyerempet bus, kibaran bendera-bendera mancanegara saat di Sulawesi Barat, penuh dengan keseruan dan ketegangan.

Kota Makassar atau Kota Daeng, menginap semalam di Kota ini, rombongan delegasi kemudian melanjutkan perjalanan via udara, bertolak dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Kota Ambon Maluku Indonesia Timur. Setibanya di Bandara, sang pemuda yang tengah melakukan jalan-jalan produktif ini bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Universitas Pattimura Ambon. Ini adalah pertama kali bagi sang pemuda tadi mengunjungi Kota Ambon, matanya melihat dengan saksama setiap detil yang tak pernah dilihatnya di daerah asalnya. Terkagum-kagum dengan keindahan alamnya dan tampilan kota yang damai.

Sesampainya di Universitas Pattimura Ambon,  rasa kagum juga masih ada, bangunan-bangunan kampus yang megah dan besar, luasnya areal kampus, uniknya desain bangunan kampus khas Indonesia Timur. Akhirnya yang pertama dilakukan adalah registrasi, sang pemuda istirahat sejenak di salah satu ruang di dalam kampus untuk bersiap-siap registrasi. Kampusnya sejuk dan tamannya tertata rapi. Ketika tiba waktu Shalat, para peserta diarahkan untuk menuju Masjid Kampus, jaraknya tak terlalu jauh, melewati beberapa fakultas, taman, dan kolam air tawar untuk sampai ke Masjid tersebut.




Tak bisa dipungkiri, dimanapun pemuda ini berada, Masjid adalah tempat terasyik, tempat yang tenteram untuk di kunjungi. Pemuda-pemuda lainpun akan merasakannya jika setiap hari mengunjungi Masjid. Sang Pemuda 1000 Masjid bukan sekedar gagasan kosong, tetapi sebuah gagasan sederhana yang akan berdampak besar bagi pembangunan karakter Pemuda Indonesia. Masjid Kampus Universitas Pattimura Ambon memiliki kesamaan desain dengan beberapa Masjid Kampus Negeri yang pernah sang pemuda kunjungi, sebuah penyeragaman yang positif menurut penulis, desainnya unik, dan berkapasitas ratusan jama'ah. Dimanapun kita berada, jangan lupakan Masjid ya. Ayo ke Masjid! Ayo ke Ambon!




Oleh : Mohamad Khaidir

2 comments:

KONTRIBUSI

Keberhasilan seseorang menghasilkan sebuah karya, baik karya sederhana yang bermanfaat maupun karya yang monumental dan tercatat dalam sejar...