Showing posts with label Jejak. Show all posts
Showing posts with label Jejak. Show all posts

Monday, January 13, 2020

Senandung Jejak di Kota Rantau

Serial Sang Penjelajah Arus (7)

Menapaki langkah-langkah berduri..
Menyusuri rawa lembah dan hutan..
Berjalan diantara tebing jurang..
Semua dilalui demi perjuangan..

Letih tubuh didalam perjalanan..
Saat hujan dan badai merasuk di badan..
Namun jiwa harus terus bertahan..
Karena perjalanan masih panjang..

Kami adalah Tentara Allah..
Siap melangkah menuju ke medan juang..
Walau tertatih kaki ini berjalan..
Jiwa Perindui Syahid tak akan tergoyahkan..
Wahai Tentara Allah bertahanlah..
Jangan menangis walau jasadmu terluka..
Sebelum engkau bergelar Syuhada..
Tetaplah Bertahan dan Bersiapsiagalah..
(Jejak, di populerkan Oleh Izzatul Islam)

Senandung Nasyid yang di populerkan oleh Grup Izzatul Islam ini mengiringi secara tak nampak kehidupan Adir, dan memompa semangat dengan cara yang tak biasa, semakin cepat degup jantung berdetak, mengobarkan semangat juang yang seolah-olah tak kenal lelah dan pantang menyerah. Sejak pertemuan Adir dengan para Pejuang dakwah lembaga kemahasiswaan, pikiran untuk perubahan semakin berjalan menuju tujuannya karena bertemu dengan orang-orang yang sevisi, Persis seperti apa yang pernah di angankan Adir waku SMA, suatu saat ia akan bertemu dengan orang-orang yang sevisi dan siap membantunya. Ya, memang di masa SMA Adir tidak begitu mendapat tempat di kancah keorganisasian Siswa dan cenderung asosial, tetapi keyakinan bahwa suatu saat akan bergerak menjadi salah satu dari the agent of change terus tertanam dalam diri Adir. Mungkin saat SMA ia kurang mendapat kesempatan, tetapi yang kuat tak selamanya kuat, yang lemah tak selamanya lemah. Sejarah peradaban Islam membuktikannya, Klan Abbasiyah yang pernah tersisihkan pun mendapatkan kesempatan untuk berkuasa dan melukis indahnya puncak kejayaan peradaban Islam di masa keemasan Dinasti Abbasiyah. Mamluk yang dulunya merupakan pasukan Elit khalifah juga merangsek masuk Istana dan bisa memegang kendali pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Seljuk yang dulunya tak diperhitungkan oleh Khalifah juga bisa berkuasa dan menjadi Khalifah. Sungguh kemuliaan dan kekuasaan akan Allah pergilirkan kepada Manusia. Maka tentu saja Adir yang sedang belajar Sejarah memahami pergiliran ini, suatu saat ia akan mendapatkan kesempatannya, suatu saat ia akan masuk dalam lingkaran kekuasaan, orang-orang yang dulu menganggapnya sebelah mmata suatu saat akan melihatnya dengan tatapan kagum nan terkejut. Kini di Kota Rantau, Adir harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, dengan sebaik-baik bekal dan ilmu. Sangat berbahaya bila popularitas melebihi kapasitas, begitu pesan seseorang yang berperan penting dalam hidup Adir di perantauan, yang membimbing Adir tegar menjalani kehidupannya. Ya, memang benar bila popularitas melebihi kapasitas, ini bisa berbahaya, orang yang memiliki popularitas yang melebihi kapasitasnya akan cenderung menggunakan kekuasaan daripada pengetahuannya, ini jelas adalah ciri kemunduran cara berpikir. Bila suatu organisasi lebih menggunakan kekuasaan daripada ilmu pengetahuan, menutup pintu diskusi dan kritik, maka ibarat balon yang terus di isi udara suatu saat akan meledak. Apa mungkin hal itu terjadi pada organisasi dakwah sekalipun? Ya, sangat mungkin terjadi. Apa yang ada dalam pikiranmu bila orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi adalah kumpulan para manusia, bukan malaikat. Setiap manusia punya potensi terjerumus dalam kesalahan berpikir, setiap manusia punya peluang berbuat kesalahan, seperti itulah dinamikanya. Setiap ada yang berubah manusia akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terus berubah, apalagi jika yang terus berubah adalah lingkungan strategis, hal ini sudah barang tentu membutuhkan pendekatan yang bersifat kasuistik. Mau tidak mau, suka tidak suka, Adir harus bisa memahami hal ini dengan cepat, sebab setiap hari ia dihadapkan dengan realitas dan dinamika yang ada.

Oleh : Mohamad Khaidir

PENUH PERHATIAN