Monday, November 4, 2019

Rayuan Pulau Kelapa dan Air Terjun Loli

Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa nan amat subur
Pulau melati pujaan bangsa Sejak dulu kala
(Rayuan Pulau Kelapa, Ismail Marzuki)

Betapa indah tanah airku Indonesia, mulai dari  sawah hijau yang menghampar, laut jernih berwarna hijau dam biru, pasir putih halus nan lembut, lembah-lembah dan pada rumput hijau, gunung-gunung kokoh yang menahan daratan, air yang mengalir dari mata air sampai ke lautan, sungguh indah panorama alam negeriku. Jalan-jalan produktif kali ini kita akan mengunjungi salah satu air terjun yang indah di Sulawesi Tengah.

Air terjun yang akan kita kunjungi dalam perjalanan kali ini adalah Air Terjun Loli Tasiburi Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Sebuah air terjun yang tidak terlalu besar namun debit airnya cukup banyak, jaraknya 22 Kilometer dari pusat Kota Palu Sulawesi Tengah, waktu tempuh sekitar 38 menit. Jalan masuknya terletak di jalan poros Palu - Donggala, saat di Kilometer 20, tepat di Desa Loli Tasiburi, kita akan menemukan sebuah jembatan kecil, kemudian kita belok kiri sebelum jembatan kecil tersebut.


Air terjun ini sangat jernih, mengalir dengan begitu deras, mengobati jenuhnya memandang beton perkotaan, para pengunjung sangat ramai di pagi dan siang hari, apalagi bila tiba akhir pekan. Para wisatawan juga dapat merasakan jernih dan dinginnya air, batu-batu keras yang berwarna abu-abu berpadu dengan lumut kuning kehijauan menambah sensasi segar air terjun ini. Dengarkan aliran airnya, rasakan sensasi kesegaran airnya, jalan menuju air terjun juga dipenuhi bukit-bukit yang berjejer pohon kelapa, ciri khas Indonesia seperti judul lagu Ismail Marzuki, Rayuan Pulau Kelapa. Teruntuk para petualang, jangan lupa mengunjungi air terjun ini, Air Terjun Loli Tasiburi Donggala Sulawesi Tengah, Ayo ke Donggala! Ayo ke Sulteng!


Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 2, 2019

Memeluk Senja di Pantai Kuri Maros

Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu, cinta bersama
Di sore itu
Menuju senja
Baru saja kuberanjak
(Menuju Senja, Payung Teduh)

Senja selalu punya cerita, cerita yang tentu akan seru bila kau senandungkan dengan rasa kagum dan rasa syukur. Jalan-jalan produktif kali ini ada hubungannya dengan jingganya senja, kita akan melakukan perjalanan menuju sebuah pantai di Kabupaten Maros. Pantai Kuri Maros, jaraknya 18 Kilometer dari Sudiang Kota Makassar, waktu tempuh sekitar 50 Menit, paling cepat bila kita memilih jalur pinggir jalan tol.




Pantai Kuri Maros, pantai indah nan anggun, terletak di antara Kabupaten Maros dan Kota Makassar Sulawesi Selatan, tempat yang sangat cocok untuk melakukan jalan-jalan produktif, tempat yang sangat cocok untuk menyambut senja. Bahkan di tempat ini engkau bisa memeluk senja, lalu mengintipnya dari pesisir Pantai Kuri Maros. Buat kamu para penikmat pantai dan senja, datanglah ke Pantai Kuri Maros Sulawesi Selatan, agar engkau bisa memeluk senja, senja yang berwarna jingga, lalu matahari terbenam dengan anggun.




Ada sebuah pohon yang sangat indah di pantai ini, pohonnya tumbuh miring namun tetap kokoh, ketika mengambil gambar dengan latar senja, maka hadirlah sebuah gambar siluet, engkau memeluk senja sambil berfoto ria dengan latar jingganya senja, indah! Foto-foto siluet yang dihasilkan juga membuktikan bahwa tempat wisata ini sangat instagramable. Aroma khas laut, angin pantai yang membalur kulit, aktivitas para wisatawan dan nelayan, buat kamu para petualang yang ingin memeluk senja, datanglah ke pantai ini, Pantai Kuri Maros, Ayo ke Maros! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, November 1, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (21)

Senja sudah menunjukan jingganya, langit yang tadinya biru mulai berwarna jingga. Asap-asap kendaraan mulai berkurang, menandakan orang-orang sudah menuju ke rumah masing-masing. Saat jingga senja muncul, tak lama lagi malam akan menjelang, dedaunan mulai tenang seolah sedang memuji dalam diam. Para pemuda yang sedang dalam perjalanan jauh, akhirnya singgah di sebuah tempat, tempat yang menyenangkan dan menenteramkan, tempat itu adalah masjid.


Pemuda 1000 masjid baru saja menghadiri undangan pernikahan, sebuah ikrar suci untuk bersama, perjanjian yang sangat kuat, untuk berjuang bersama, untuk hidup bersama, untuk saling melengkapi satu sama lain. Aduhai, pemuda mana yang hatinya tak bergetar saat akad dilaksanakan, sebuah deklarasi yang akan mengantarkan perpindahan kehidupan, dari kehidupan individual menuju kehidupan kolektif, dari kesendirian menuju kebersamaan, dari kelemahan menuju keberdayaan, dari kekurangan menuju kesempurnaan.


Pemuda 1000 masjid tiba di sebuah tempat, yaiti masjid, Masjid Agung Rappang Sidrap Sulawesi Selatan. Masjid yang berdiri dengan anggun bermandikan cahaya senja yang berwarna jingga, orang-orang mulai bergegas menujunya, rela meninggalkan segala aktivitas utama untuk bergegas ke masjid. Masjid Agung Rappang Sidrap Sulawesi Selatan adalah masjid yang memiliki gaya arsitektur yang unik, masjid yang sangat besar dengan dominasi warna jingga, maka ketika masjid ini dibaluri oleh cahaya jingga, semakin indah Masjid Agung Rappang dikala senja.


Batu marmer yang menghiasi lantai sangat besar, langit-langit masjid yang berbentuk segi banyak juga tampak sangat indah, berpadu dengan paduan lampu-lampu megah dan lampu-lampu kecil lainnya, bila melihat langit-langit masjid seolah kita sedang berada di dalam sebuah istana. Kubah masjid begitu indah dengan paduan warna hijau dan putih, pintu-pintu masjid juga berpadu warna kuning, jingga, dan putih. Masjid dengan konsep terbuka ini berdiri begitu kokoh, semoga masjid ini mampu menjadi sarana perubahan oleh masyarakatnya yang bertekad untuk berubah menjadi lebih baik. Pemuda 1000 masjid akan terus melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, October 31, 2019

Celebes Canyon Barru, Breakthrough!

I Find Breakthrough ashita he mukai 
Yami wo kakete asayake wo ukete 
I'm Just Dreamer samayoinagara 
Mitsuketanda mamorubeki mono wo 
Aratana hikari motome Never gonna give up
(Breakthrough, Coming Century)

Breakthrough adalah sikap hati dan tindakan yang dapat melebihi batas kemampuan kita, di mana kita dapat menembus batas dan mendobrak keterbatasan yang ada dalam hidup ini. Sikap ini sangat dibutuhkan sekali oleh orang-orang yang ingin menjadi leader atau pemimpin di bidang mana pun. Pun breakthrough ini juga perlu ada pada diri para petualang, para penjelajah.


Jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju sebuah tempat wisata menarik dan unggulan di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, kedepan tempat wisata ini harus dikelola dengan baik, saat ini kondisinya masih sangat alami, meskipun alami tetapi sudah begitu populer di kalangan para petualang dan penjelajah alam. Dari Kota Makassar, jaraknya 100 Kilometer, ditempuh dalam 2 Jam 14 Menit menggunakan kendaraan roda 2, menggunakan kendaraan roda 4 dalam waktu 2 Jam 21 Menit. Sebenarnya hanya persoalan kepadatan kendaraan saja karena jalannya relatif mulus, hanya sedikit lubang sepanjang jalan poros Pangkep menuju Barru.


Tempat wisata ini dikenal dengan nama Celebes Canyon Barru, sebuah sungai yang indah dengan batu-batu unik, batu-batu yang berbentuk unik karena erosi angin maupun air, airnya jernih. Beberapa pemuda yang mencoba mengukur kedalamannya akhirnya gagal, mungkin karena terlalu dalam atau arus nya cukup deras. Jangan lupa jalan-jalan ke Celebes Canyon Barru Sulawesi Selatan, ketika ke tempat ini jangan lupa membawa pakaian berenang dan pakaian ganti. Lewati batas dirimu, berikan usaha yang terbaik dalam petualangan, dalam perjalanan, dalam penjelajahan. Breakthrough! Ayo ke Barru! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, October 30, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (20)

Daun-daun berguguran, langit yang tadinya biru menjadi jingga, yang tadinya jingga menjadi biru tua, yang tadinya biru tua kini menjadi gelap, namun tetap bersinar bersama bintang-bintang. Pohon-pohon bonsai tertata rapi di halaman depan, kini telah di pangkas rapi, nyaris habis dedaunannya, orang-orang mulai bergegas menuju sebuah tempat, tempat yang menenangkan dan menenteramkan.

Angin begitu tenang berhembus, menenangkan para pemuda, begitu sejuk. Pemuda 1000 masjid meneruskan perjalanannya menuju sebuah masjid, masjid yang jama'ah di dalamnya sangat unik, jama'ahnya dari berbagai kalangan. Sebuah masjid sederhana ditengah kawasan rumah sakit jiwa, rumah sakit jiwa ternama di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Halamannya begitu sejuk dengan banyak pepohonan rindang, Masjid Nur Istiqamah namanya, masjid yang di resmikan Tahun 2003 oleh Gubernur Sulawesi Selatan.




Masjid Nur Istiqamah masih mempertahankan desain penyangga atap yang unik, yang digunakan oleh masjid-masjid kantor, tiang penyangga yang menjadi tren di Tahun 90an ketika orang-orang berlomba-lomba membangun masjid instansi. Tiang penyangga yang berwarna hitam, mungkin yang digunakan adalah kayu eboni, tiang penyangga ini sangat populer pada masanya. Masjid Nur Istiqamah menghadirkan ketenangan dan ketenteraman pada semua pasien, pada semua karyawan, pada tenaga kesehatan, pada pengunjung, pada seluruh jama'ah.



Masjid Nur Istiqamah dominan berwarna putih, tampak kaligrafi yang begitu indah pada ke empat sisinya, bangunannya juga sangat tinggi, mempunyai dinding-dinding yang sangat tinggi lebih tepatnya. Bisa saja semua ide-ide besar perubahan pada bangsa ini, bermula dari renungan-renungan mendalam ketika berada di masjid, pemuda 1000 masjid pun merasakan itu. Mungkin sama ketika pemuda-pemuda masjid pada Tahun 1998 menggelar parlemen jalanan, lalu kini merekalah yang menempati parlemen sesungguhnya. Pemuda 1000 masjid akan melanjutkan perjalanan, maukah engkau mengambil hikmahnya? Jangan ragu jangan sungkan, pemuda 1000 masjid akan melanjutkan perjalanannya.



Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, October 29, 2019

Sensasi Biru dan Hijau di Pantai Marumasa!

Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
Manusia-manusia kuat Itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat Itu kita
(Manusia Kuat, Tulus)

Nuansa lagu begitu optimis, menginspirasi kita untuk terus menjadi manusia-manusia yang kuat, manusia yang kuat jiwa nya, sebab jika manusia punya jiwa yang kuat, dia akan sulit untuk dikalahkan. Begitulah seharusnya para petualang, para penjelajah, semangat untuk menikmati keindahan alam Indonesia haruslah kuat!








Jalan-jalan produktif kita kali ini menuju sebuah pantai di Kabupaten Bulukumba, meski belum sepopuler Pantai Bira Bulukumba, pantai ini wajib untuk kamu kunjungi sebagai seorang petualang sejati! Pantai Marumasa Bulukumba namanya, sebuah pantai yang berjarak 37 Kilometer dari Lapangan Pemuda Bulukumba, sekitar 47 menit untuk tiba di Pantai Marumasa dari Pusat Kota Bulukumba.








Pantai pasir putih, beberapa spot untuk berfoto yang instgramable, tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon hijau, tebing, hijau dan birunya lautan, perpaduan yang sangat indah untuk kita nikmati. Rasakan sensasinya disini, sensasi biru dan hijau! Sensasi biru dan hijau di Pantai Marumasa Bulukumba, angin pantai yang sejuk, gumpalan awan mendung, mendung yang tak berarti hujan. Ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!








Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, October 28, 2019

Melompat Lebih Tinggi di Rammang-rammang!

Kita berlari dan teruskan bernyanyi
Kita buka lebar pelukan mentari
Bila ku terjatuh nanti kau siap mengangkat aku lebih tinggi
Seperti pedih yang telah kita bagi
Layaknya luka yang telah terobati
Bila kita jatuh nanti kita siap tuk melompat lebih tinggi
(Melompat Lebih Tinggi, Sheila On 7)



Filosofi melompat lebih tinggi mungkin adalah berusaha yang terbaik, mengeluarkan upaya terbaik yang dimiliki, melakukan usaha yang maksimal, untuk menggapai mimpi. Melakukannya bersama kawan-kawan, karena manusia sejatinya adalah makhluk individu sekaligis makhluk sosial. Jatuh bangun pun dalam kehidupan, kita harus optimis untuk melompat lebih tinggi!



Perjalanan di Sulawesi Selatan akan kita lanjutkan, tanah lahirnya para pemberani! Tanah lahirnya Ayam Jantan dari Timur! Jalan-jalan produktif kali ini dalam rangka mengeksplorasi satu keindahan lagi di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Jaraknya 35 Kilometer dari Sudiang Raya Kota Makassar, menempuh waktu 58 Menit untuk tiba di Kampung Karst Rammang-rammang Maros Sulawesi Selatan.



Kampung Karst Rammang-rammang Maros adalah salah satu kawasan wisata unggulan Provinsi Sulawesi Selatan, pemandangan alam yang sangat indah, gunung, bukit, batu karst, lembah, sawah, langit, menelusuri sungai, tumbuh-tumbuhan khas lembah, luar biasa! Para petualang harus jalan-jalan ke tempat ini, seperti judul lagu, para petualang harus melompat lebih tinggi! Melompat lebih tinggi di Rammang-rammang!

Oleh : Mohamad Khaidir

BANYAK PIHAK

   Keberhasilan seseorang menghasilkan sebuah karya, baik karya sederhana yang bermanfaat maupun karya yang monumental dan tercatat dalam se...