Sunday, November 10, 2019

Jadilah Pahlawan!

Wahai Pemuda
Bagaimana Kabarmu
Semoga sehat, semoga semakin sejahtera
Aku ingin sekali mengajakmu berjalan-jalan sejenak
Jalan-jalan yang produktif
Jalan-jalan mengelilingi Negeri kita tercinta
Berpetualang menyaksikan keindahan alam
Sambil melakukan perenungan-perenungan yang mendalam

Wahai Pemuda
Hari ini engkau berada di persimpangan jalan
Mungkin engkau tengah kebingungan
Melihat kondisi bangsa kita
Melihat realitas Politik di Negeri kita
Tetapi bisakah aku meminta padamu untuk tetap optimis menghadapi zaman
Jalan-jalanlah agar pikiranmu tidak terlalu tegang
Jalan-jalanlah menyaksikan keadaan yang sebenarnya
Keadaan alam dan keadaan masyarakat

Wahai Pemuda
Jangan pernah menyerah ya
Aku pinta kepadamu jangan cepat berputus asa
Bantu Bangsa ini ya
Jadilah penyebab Bangsa ini kembali tersenyum
Sekecil apapun usahamu
Sesedikit apapun karyamu
Yang penting engkau terus berusaha
Yang penting engkau terus berkarya

Wahai Pemuda
Kutitipkan salam kepadamu
Sampaikan salamku kepada Tekadmu
Sampaikan salamku kepada Visi dan Misimu
Sampaikan salamku kepada Semangatmu
Sampaikan salamku kepada Jiwamu
Sebab engkau adalah Pemuda
Yang akupun yakin kita akan menjadi sesuatu yang berarti bagi bangsa ini
Sesuatu yang meski aksinya sederhana Orang-orang bisa terinspirasi

Wahai Pemuda
Biarkan Orang-orang berkata negatif
Jadilah Pahlawan bagi dirimu ya
Jadilah Pahlawan bagi Keluargamu ya
Jadilah Pahlawan bagi masyarakatmu ya
Meski tak bertitel Pahlawan
Lakukan saja sesuatu yang melampaui batas-batas Individualisme
Lalu dengan bangga aku akan bergabung bersamamu didalam Barisan Solid para Pahlawan

Wahai Pahlawan
Kini engkau sudah lebih paham dengan peranmu kan
Menjadi Pahlawan yang tak mesti kuat secara fisik
Engkau memiliki Tekad dan Mental yang kuat itu sudah cukup
Engkau memiliki Semangat yang membara itu sudah cukup
Engkau memiliki sifat jujur dan ikhlas itu sudah cukup
Engkau memiliki hati yang teguh dan lurus itu sudah cukup
Engkau memiliki pikiran-pikiran yang jernih dan visioner itu sudah cukup


Jangan lupa doakan para Pahlawan kita ya
Para Pahlawan yang memperjuangkan Kemerdekaan Bangsa ini
Kini perannya harus kau ambil
Tak bisa tidak, mau tak mau
Mari kita berjuang bersama ya
Menjadi Pahlawan dengan Karya nyata
Menjadi Pahlawan dengan pikiran-pikiran brilian
Menjadi Pahlawan dengan Ide-ide Konstruktif
Menjadi Pahlawan dengan Kepala yang lebih kritis sekaligus Solutif
Selamat Hari Pahlawan!

Oleh : Mohamad Khaidir

Segarnya Udara di Puncak Kahayya!

There’s traffic in the sky and it doesn’t seem getting much better.
There’s kids playing game on the pavement; drawing waves on the pavement
Shadow of the planes of the pavement.
(Traffic In The Sky, Jack Johnson)

Indonesia selain sebagai negara kepulauan juga terkenal dengan keindahan alamnya, pegunungan hijau yang membentang, tentu niat yang tiada tara bagi negeri kita. Jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju sebuah puncak di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Kita memulai perjalanan dari Kota Bulukumba, Ibu Kota Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, tepatnya dari Jembatan Teko.

Tempat yang kita tuju adalah Puncak Kahayya, dari Jembatan Teko Kota Bulukumba menuju Puncak Kahayya jaraknya 40 Kilometer, ditempuh dalam waktu 1 Jam 17 Menit. Puncak Kahayya menyajikan pemandangan pegunungan hijau yang indah, meski jalan menuju ke sana sangat berliku melintasi Kindang Bulukumba. Segarnya Udara di Puncak Kahayya juga memberikan sensasi tersendiri bagi para petualang dan penjelajah.


Bagi yang ingin menikmati keindahan puncak dam segarnya udara, Puncak Kahayya merupakan tempat wisata yang cocok. Menikmati keindahan alam, pegunungan hijau, jalan yang berliku, birunya langit berpadu dengan putihnya awan. Tunggu apa lagi, Puncak Kahayya Sinjai adalah tempat yang tepat untuk kita tuju, Ayo ke Sinjai! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 9, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (23)



Langit biru mulai berganti menjadi langit senja yang berwarna jingga, tak lama lagi malam akan tiba, kini petang menjelang. Kaki-kaki mulai melangkah ke masjid, melangkah tanpa ragu, melangkah dengan mantap, para pemuda mulai bergegas ke masjid, diantaranya adalah pemuda 1000 masjid. Perjalanan pemuda 1000 masjid kali ini adalah menuju sebuah masjid yang meskipun terletak di kompleks perumahan tetapi masjid ini sangat dikenal penduduk Kota Makassar Sulawesi Selatan.


Sebuah masjid yang desainnya mirip dengan Kakbah, Masjid Al-Fatih Al-Anshar namanya. Masjid Al-Fatih Al-Anshar memiliki desain yang unik dan menarik, dengan konsep minimalis, terdiri dari banyak warna yang berpadu. Pintu masuknya adalah pintu-pintu kaca, sajadahnya sangat lembut, didalam masjid terasa sangat dingin dan sejuk. Bagian depan Mihrab juga ada batu berlafaz Allah.


Masjid Al-Fatih Al-Anshar, kamu harus berkunjung ke masjid ini, masjid dengan desain yang minimalis dan unik. Selain karena keunikannya, juga agar pemuda memperoleh energi yang positif. Dimasa depan, pemuda dan masjid akan menjadi pilar utama kebangkitan bangsa kita, Negeri indah bernama Indonesia. Perjalanan pemuda 1000 masjid akan terus kita lanjutkan, narasi pemuda 1000 masjid akan terus kita tuliskan. Maukah engkau ikut bergabung? Ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, November 8, 2019

Membuncahkan Semangat di Pulau Kodingareng Keke!

Cinta yang sebenarnya indah sekali yeah
Kadang menipu dan bikin sakit hati yeah yeah
Tapi lihatlah burung tetap bernyanyi yeah
Terlalu indah untuk ditangisi yeah
Nyanyi lagu pantai
Nyanyi lagu santai yeah
(Lagu Santai, Steven & Coconut Treez)











Mari kita santai sejenak, dan melanjutkan jalan-jalan produktif kita, yaitu sebuah pulau yang sangat indah, sebuah pulau tak berpenghuni di Ujung Tanah Kota Makassar Sulawesi Selatan. Pulau-pulau memang adalah ciri khas Indonesia, sebab Indonesia juga di kenal dengan sebutan Nusantara. Nusa artinya pulau, antara memiliki makna antar pulau, yang secara tidak langsung mendeskripsikan bahwa Indonesia adalah Negeri Kepulauan dengan banyak pulau, kurang lebih 17.000 pulau.

Pulau tak berpenghuni ini bernama Pulau Kodingareng Keke, terletak di Ujung Tanah Kota Makassar Sulawesi Selatan. Untuk menuju ke sana, kami sarankan sebaiknya berkelompok agar biaya yang ditanggung lebih ringan dan murah. Menyeberang dari dermaga di depan Fort Rotterdam, kita menyiapkan dana sebesar Rp.450.000,-. Biasanya harga tersebut sudah termasuk paket snorkeling di Pulau Kodingareng Keke.









Para pemuda yang ingin berlibur dan membuncahkan semangatnya, Pulau Kodingareng Keke adalah tempat yang tepat! Lautan hijau dan biru, pasir putih, batu karang, pepohonan, dermaga, birunya langit dan putihnya awan, engkau harus bersantai disini untuk membuktikan jiwa petualang sejati, jiwa penjelajah bumi. Seperti itulah harusnya pemuda Indonesia, karena nenek moyangnya pelaut ulung, karena tanah airnya adalah nusantara, maka ia harus tangguh menjelajahi pulau!










Mari jalan-jalan kesini, menikmati keindahan pulau tak berpenghuni yang begitu asri, Pulau Kodingareng Keke Ujung Tanah Makassar! Di pulau ini juga banyak akan kita temukan kucing, berilah makan kepada para kucing ini jika engkau bertemu mereka. Nikmati dengan seksama keindahan Pulau Kodingareng Keke wahai para petualang, wahai para penjelajah. Ayo ke Makassar! Ayo ke Sulsel!






Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, November 7, 2019

Meliuk Lincah di Air Terjun Lacolla Maros!

Petualangan memanggilmu

Untuk kalahkan rasa takut
Pergilah untuk pulang
Menghilanglah dan temukan
Makna sebuah perjalanan
(Petualangan, Fiersa Besari)


Jalan-jalan produktif kali ini tujuannya adalah sebuah tempat wisata yang indah di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, sebuah air terjun yang bertingkat-tingkat. Jaraknya 67 Kilometer dari Sudiang Kota Makassar, bila menggunakan kendaraan roda dua waktu tempuhnya 1 Jam 51 menit, bila menggunakan mobil waktu tempuhnya sekitar 2 Jam 4 menit.



Tempat yang akan kita kunjungi adalah Air Terjun Lacolla Maros Sulawesi Selatan. Kota Maros adalah Ibu Kota Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, kota yang pada Tahun 2013-2014 berturut-turut mendapatkan penghargaan Adipura. Dari Kota Maros jaraknya tidak terlalu jauh, kita cukup mengikuti jalan poros ke Kabupaten Bone saja, tepatnya di daerah Camba.



Air Terjun Lacolla Maros menyajikan pemandangan air terjun tiga tingkat pada bagian atas, pepohonan hijau, birunya langit dan putihnya awan, bebatuan dan batu-batu besar tempat berpijak. Ketika berpindah dari satu pijakan ke pijakan yang lain, badan harus meliuk lincah agar tak terpeleset, agar bisa berfoto di spot-spot menarik, agar bisa mengalahkan rasa takut berpetualang, agar menemukan makna sebuah perjalanan. Mari nikmati keindahan Air Terjun Lacolla Maros, ayo ke Maros! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, November 6, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (22)

Air di kanal mengalir tenang, mengalir memperlihatkan jernihnya kepada orang-orang yang sedang melintas, mengalir memperlihatkan jernihnya kepada orang-orang yang sedang melewatinya. Ditengah sebuah kota yang katanya pusat perdagangan di Indonesia Timur ini, kanal mengalir dengan debit air yang cukup, diseberang kanal ada sebuah masjid yang lantai dan dindingnya terbuat dari marmer, memberikan sensasi dingin dan sejuk bagi orang-orang yang sedang berada didalamnya.


Masjid Hajjah Siti Saerah, sebuah masjid di pinggir kanal ditengah Kota Makassar Sulawesi Selatan. Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, singgah sebentar melihat-lihat dan beraktivitas didalamnya. Sebuah masjid dengan warna hijau muda yang dominan, kubah utama dan kubah menaranya pun berwarna hijau muda. Berkombinasi dengan warna hijau, putih, cokelat muda, ornamen berwarna cokelat, dan kisi-kisi besi berwarna hijau tua.


Masjid Hajjah Siti Saerah memiliki ornamen-ornamen yang unik pada tiang-tiang yang berada di teras, begitupun tempat wudhunya, bahannya terbuat dari batu marmer dan desainnya artistik. Pintu-pintu masuk kedalam masjid juga unik dan klasik, desain pintunya mirip pintu rumah seorang Priyayi dizaman penjajahan, hanya saja pintu masjid ini dilengkapi dengan kaca bening. Banyak para pelintas yang singgah sejenak di masjid ini, tempat parkirnya lumayan luas, ada sebuah jembatan yang juga unik menuju masjid ini.


Pemuda 1000 masjid akan melanjutkan lagi jalan-jalan produktif mengunjungi masjid-masjid, agar tumbuh semangat-semangat positif, minimal melalui tulisan-tulisan atau renungan-renungan inspiratif. Masjid hadir membersamai seorang individu, membentuk pula karakternya sejak dari kecil, tempat kedua setelah orang tua dalam mempelajari ilmu agama. Kisah ini masih akan dituliskan, ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, November 5, 2019

Menangkap Kaki-kaki Angin di Jeneponto

Angin katakan padanya
Bahwa aku cinta Dia
Angin sampaikan padanya
Bahwa aku butuh Dia
(Angin, Dewa)





Angin berhembus sangat kencang, lumayan keras, hampir saja diri ini kehilangan keseimbangan. Bagi pengendara roda dua akan berusaha keras untuk mengatur keseimbangannya, bahkan ketika melewati jalan bergelombang pun harus berusaha keras menjaga keseimbangan, angin berhembus deras dari bukit, menuju lembah, dari lembah menuju padang rumput, dari padang rumput melewati jalan menuju sawah, dari sawah menembus pepohonan hijau menembus hutan menuju pantai.




Setiap hari angin masih saja kencang, angin masih saja deras, pengendara roda empat pun akan merasakan guncangan yang hebat ketika melewati tempat ini. Lalu kencangnya angin ini dilirik oleh seluruh stakeholder untuk dimanfaatkan sebagai energi, sebuah pemikiran yang brilian untuk memberdayakan energi menjadi sesuatu yang tepat guna, bermanfaat bagi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan.



Para pemuda penjelajah mencoba berpetualang ketempat ini, menikmati kencang dan derasnya angin, menikmati langit biru sempurna di tempat ini, mencoba menangkap kaki-kaki angin di Jeneponto Sulawesi Selatan. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo Jeneponto Sulawesi Selatan menyajikan pemandangan yang menarik, kincir angin putih yang tinggi terus berputar menghasilkan listrik bagi masyarakat. Para pemuda yang melakukan jalan-jalan produktif pun tak ingin kehilangan momentum ini untuk berfoto di PLTB Tolo Jeneponto.


Jalan-jalan produktif kali ini adalah di PLTB Tolo Jeneponto Sulawesi Selatan, kincir angin putih yang besar berdiri tegak hendak menangkap angin deras nan kencang yang bertiup tegas. Menangkap kaki-kaki angin di tempat ini memberikan pengalaman yang luar biasa, berfoto ria dan menulis inspirasi dari perjalanan ini sungguh bermanfaat. Buat kamu yang sedang melintasi Jeneponto, jangan lupa singgah sejenak di tempat ini untuk menangkap kaki-kaki angin, Ayo ke Jeneponto! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

BANYAK PIHAK

   Keberhasilan seseorang menghasilkan sebuah karya, baik karya sederhana yang bermanfaat maupun karya yang monumental dan tercatat dalam se...