Saturday, November 23, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (28)

Langit sudah mulai gelap, lantunan ayat suci Al-Qur'an mulai bersahut-sahutan di setiap menara-menara masjid. Orang-orang mulai beranjak dan bersiap menuju ke masjid, kesadaran yang meningkat dan terus akan meningkat, itulah semangat positif yang ingin penulis bagikan. Narasi pemuda 1000 masjid kali ini adalah mengunjungi sebuah masjid yang berada di tengah Kota Makassar Sulawesi Selatan, dan yang lebih mencengangkan lagi masjid ini berada ditengah-tengah penjara!

Masjid Da'watul Ihsan Lapas Kelas I Makassar, adalah masjid yang berada ditengah-tengah kompleks penjara di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sebuah masjid yang sangat ramai ini ibarat oase di tengah-tengah penjara, oase keimanan, oase ketenangan, oase ketenteraman, oase ketenteraman, mata air inspirasi, mata air kebahagiaan. Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, berfoto bersama para jama'ahnya, yang dipenuhi semangat-semangat positif, semangat untuk berhijrah, semangat untuk berubah.


Masjid Da'watul Ihsan Lapas Kelas I Makassar menghadirkan suasana yang berbeda, pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini bersama para pemuda lainnya, berbincang bersama para tahanan, menggali hikmah dan inspirasi, mendengar kisah dan penyebab serta kemauan untuk kembali kepada jalan yang benar, jalan yang penuh kebaikan, tentunya jalan ini penuh onak dan duri. Ketika seseorang memutuskan untuk hijrah, ia harus siap untuk menghadapi ujian-ujian selanjutnya, walaupun begitu, perjalanan pemuda 1000 masjid akan kita lanjutkan, ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, November 22, 2019

Kuat Kita Bersinar di Taman Nasional Lore Lindu! (2)

Pagi sudah menyapa, para relawan kemanusiaan akan melanjutkan perjalanan menuju lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sigi, tempat yang terpencil, tak ada sinyal bagi pengguna handphone saat itu. Kami para relawan sudah begitu percaya diri bahwa kamilah mungkin salah satu rombongan yang akan pertama kali melakukan asesmen di Desa Tomado dekat Danau Lindu.

Maka berjalan kaki 4 jam semalam harus dilanjutkan setelah menikmati teh hangat dari warga lokal. Kira-kira para relawan dengan rasa percaya diri tinggi ini sangat yakin bahwa kamilah pahlawan yang secara dramatis membawa bantuan yang benar-benar dibutuhkan. Perjalanan dilanjutkan  dengan berjalan kaki lagi, sampai di sebuah tempat yang merupakan tujuan utama orang-orang berwisata ke Taman Nasional Lore Lindu Sigi Sulawesi Tengah, Danau Lindu.

Danau Lindu Sigi Sulawesi Tengah adalah salah satu wisata unggulan di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, sebuah danau luas dan berada di ketinggian yang akan membuatmu terpesona ketika menatapnya langsung. Perjalanan dengan berjalan kaki para relawan kemanusiaan dilanjutkan, melintasi padang rumput hijau yang luas, gunung yang biru, beberapa pandangan mengharukan juga kami saksikan. Rumah-rumah yang rubuh akibat gempa yang keras, bangunan-bangunan, rumah ibadah, fasilitas-fasilitas umum, sekitar 60% rubuh.



Akhirnya para relawan tiba di Desa Tomado, desa yang berada di tepi Danau Lindu Sigi Sulawesi Tengah. Dan ternyata, Voila! Ekspektasi kedatangan kami bak pahlawan sirna, sebab ditempat ini sudah sangat banyak relawan berkemah dan bermukim, bahkan membangun rumah ibadah darurat. Ada relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan, tim bantuan medis mahasiswa dari Makassar, luar biasa! Kepedulian dan semangat kemanusiaanlah yang membuat mereka datang dari jauh-jauh menuju tempat terpencil ini. Ada pula relawan dari aparat, bahkan relawan dari partai politik berwarna biru sudah berada di lokasi ini, jadi tak relevan lagi bila ada sebuah partai politik yang mengaku paling duluan turun ke lokasi bencana, karena ketika bencana terjadi yang kita butuhkan adalah kolaborasi.



Kolaborasi, kerja sama, dari berbagai pihak, pemerintah, swasta, aparat, mahasiswa, relawan, partai politik, LSM, penting semua perbedaan yang ada kita lebur menjadi satu tujuan, yaitu membangun kembali lokasi yang terdampak bencana alam, selain membangun sarana prasarananya, juga membangun kembali mental masyarakat yang mungkin mengalami trauma. Segala perbedaan akan menjadi indah ketika kita berkolaborasi, berkerjasama, bangsa ini akan kuat dan bersinar, kuat kita bersinar! Indahnya Danau Lindu menjadi saksi setiap aksi, danau yang terletak di ketinggian, di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Buat petualang sejati, kamu harus jalan-jalan kesini ya, ayo ke Sigi! Ayo ke Sulteng!



Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, November 21, 2019

Kuat Kita Bersinar di Taman Nasional Lore Lindu!

Ayo bangun dunia didalam perbedaan
Kita satu kuat bila kita bersinar
Harus percaya tak ada yang sempurna
Dan dunia kembali tertawa
(Kuat Kita Bersinar, Superman Is Dead)

Berbeda-beda tetap satu jua, Bhinneka Tunggal Ika, begitulah jargon bangsa kita tercinta, Indonesia. Berbagai macam sudut pandang, berbagai macam profesi, berbagai macam golongan, ribuan suku, ratusan bahasa daerah, semuanya melebur ego, agar bangsa ini kuat, agar ibu pertiwi tersenyum, agar negara ini bersinar terang!

Maka, ketika terjadi bencana alam, seharusnya perbedaan-perbedaan itu tak menjadi masalah bagi kita bukan? Kita harus meyakini kepedulian yang kita miliki dapat menembus batas-batas jarak, dapat melampaui individualisme, sebab kita bangsa yang kuat! Ketika terjadi gempa di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, sekelompok pemuda yang mencoba melampaui individualisme berencana untuk melakukan asesmen di lokasi bencana sampai lokasi yang paling terpencil.

Daerah yang menjadi tujuan sekelompok pemuda tersebut adalah Taman Nasional Lore Lindu Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Jaraknya 143 Kilometer dari Kota Palu Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu tempuh sekitar 3 Jam 35 Menit untuk sampai kesana. Setibanya di gerbang Taman Nasional Lore Lindu, kita masih harus menaiki kendaraan roda dua agar bisa menjangkau desa-desa terpencil. Saat itu petang menjelang, dan ojek untuk menembus belantara hutan Taman Lore Lindu akan beroperasi pada keesokan harinya.

Pada detik itu juga ketua tim relawan memutuskan untuk tetap maju ke lokasi tujuan meski tanpa naik kendaraan, walaupun harus berjalan kaki menuju lokasi terdampak bencana gempa untuk melakukan asesmen, meski hari semakin gelap. Maka dimulailah perjalanan menembus belantara Lore Lindu dengan berjalan kaki, menembus sebuah jalan yang nyaris setapak, sebelah kiri tebing sebelah kanan jurang. Sekitar 3 jam berjalan kaki baru kemudian berganti sebelah kanan tebing sebelah kiri jurang.



Taman Nasional Lore Lindu Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, menyajikan pemandangan yang sangat indah, padang hijau yang luas menghampar, pedesaan dengan udara segarnya, binatang ternak makan dengan tenangnya, gunung-gunung berwarna biru, alat komunikasi tak berfungsi dengan baik disini. Segala aktvitas baru bisa di upload ketika sampai di gerbang masuk Taman Nasional Lore Lindu. Bagi para petualang harus berhati-hati dengan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit kaki gajah. Petualangan ini akan terus kita lanjutkan, sebab ada sesuatu yang menarik menunggu di ujung perjalanan menembus belantara Lore Lindu, bersama para relawan kemanusiaan, perbedaan membuat kuat kita bersinar! Ayo ke Sigi! Ayo ke Sulteng!



Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, November 20, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (27)

Nothing Impossible
Its Possible If You Know How

Fajar tak lama lagi menyingsing, jalanan masih sepi, tampak para petugas penyapu jalan sedang menjalankan tugasnya memastikan Kota Penerima banyak penghargaan Adipura itu tetap tampak bersih di jalan-jalan porosnya. Shubuh baru saja berlalu, udara masih terasa sedikit dingin, seorang pemuda yang sedang bertualang di Kota Gorontalo Ibu Kota Provinsi Gorontalo memantapkan langkah-langkahnya untuk sekedar melihat kondisi kota ini di pagi hari.

Jalanan masih tampak sepi, orang-orang mungkin sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung aktivitas seharian penuh. Toko-toko belum buka, pemuda 1000 masjid berjalan melewati toko-toko yang tutup itu, mengamatinya secara saksama, memerhatikan seolah-olah pendatang baru di kota tersebut. Sebenarnya ini kali kedua berkunjung ke Kota Gorontalo, menyusuri pertokoan, jalan poros, lalu pemuda 1000 masjid memutuskan untuk berjalan lebih jauh lagi sampai menemukan masjid.


Mesjid Darul Arqam Kota Gorontalo, singgah sejenak di depan masjid ini, masjid yang di dominasi oleh warna putih, berkombinasi dengan warna biru. Perjalanan pemuda 1000 masjid untuk mengunjungi 1000 masjid masih akan terus berlanjut, melintasi nusantara, melintasi pulau-pulau, bahkan boleh jadi perjalanan ini akan lintas negara, perjalanan mengunjungi masjid antar negara, bisakah? Tak ada yang tak mungkin, jika kita punya tekad, dan kita mengetahui caranya. Ayo ke Masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, November 19, 2019

Nantikan Senja di Pantai Enu

Negeri kita begitu indah, negeri kepulauan bernama Indonesia, ketika negeri ini terdiri dari belasan ribu pulau maka hampir dapat dipastikan negeri indah ini mempunyai garis pantai yang sangat panjang. Pada jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju sebuah pantai yang indah di Provinsi Sulawesi Tengah Indonesia.

Pantai yang akan kita tuju yaitu Pantai Enu, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Pantai yang sangat layak bagi para wisatawan, bagi para petualang dan penjelajah, untuk mengunjungi dan menikmati  keindahannya. Jaraknya tak terlalu jauh dari Kota Palu Ibu Kota Sulawesi Tengah, bila di ukur dari Tugu Nol Kilometer Palu jaraknya sekitar 45 Kilometer, ditempuh menggunakan kendaraan roda dua sekitar 1 Jam 2 Menit, menggunakan kendaraan roda empat sekitar 1 Jam 14 Menit.


Nikmati sejenak keindahan pantai ini, Pantai Enu Sindue, nikmati kejernihan air lautnya, pasir-pasirnya, tumbuh-tumbuhan disekitar pantai, nantikan pula senja di pantai ini. Nantikan senja di Pantai Enu Sindue Donggala Sulawesi Tengah, senja yang berwarna jingga, bersama teman-teman, bersama kerabat, bersama handai taulan, sambil menikmati minuman segar, seperti air kelapa muda. Ayo ke Donggala! Ayo ke Sulteng!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, November 18, 2019

Pantai Timur Selayar Menjadi Saksi

Daun-daun berguguran, udara begitu segar, pemandangan indah di pantai bagian Timur Pulau Selayar Sulawesi Selatan. Setelah melakukan jalan-jalan produktif di Air Terjun Jammeng Selayar, kita lanjutkan petualangan dan perjalanan kita. Sebuah perjalanan, sebuah petualangan yang kelak akan kita ceritakan, sebuah jalan-jalan produktif yang akan kita banggakan.




Pantai Timur Selayar menjadi saksi, saksi tentang petualangan kita, saksi tentang perjalanan kita, saksi tentang jalan-jalan yang produktif. Perjalanan yang produktif bukan sekedar pamer akan tempat wisata, ada yang lebih penting dari itu jika kita mau merenunginya, kita ingin menggali nilai dari setiap perjalanan, kita ingin mengambil inspirasi dengan jalan-jalan, bagaimana mungkin? Itu mungkin saja terjadi.

Kita tak pernah membayangkan kualitas hidup Bangsa Swedia di Tahun 1950-an akan sama dengan kualitas hidup bangsa Mesir di Tahun 2017, mulai dari teraturnya saluran air, tata kota, tata pabrik serta limbahnya, ternyata semuanya semakin baik. Ya, jalan-jalan produktif juga hendak mengajak kita untuk merenung bahwa hidup kita semakin baik dalam siklus 20 tahunan, tak percaya? Silahkan buka data-data validnya, statistik tentang kualitas hidup berbagai bangsa.

Pantai Timur Selayar menyajikan keindahan alam yang terlebih dahulu kita harus melintasi, kita menyebrang dari Bira Bulukumba menuju Pulau Selayar. Setibanya di Kota Benteng, 15-20 menit berjuang untuk bisa sampai di Pantai Timur Selayar Sulawesi Selatan. Pantai Timur Selayar bisa menjadi tempat perenungan inspiratif akan setiap makna kehidupan, tentang siapa sebenarnya kita ini, dan kemana kita kan menuju, Ayo ke Selayar! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, November 17, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (26)

Suara-suara kendaraan meraung di jalanan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, mengiringi padatnya aktivitas perkotaan. Hari ini kita menjadi pesimis karena ada penggolongan negara kaya dan negara miskin, ada penggolongan negara maju dan negara berkembang, ada penggolongan orang kaya dan orang miskin, simplifikasi yang berdampak negatif bagi cara kita memandang dunia. Apakah seperti itu realitasnya? Saya mengajak anda untuk berhenti berpikir dengan cara pandang seperti itu, sebab dunia sebenarnya lebih baik dari yang kita kira selama ini, tak percaya? Saya sarankan untuk membuka data-data valid yang ada dan turun langsung ke lapangan dengan pikiran yang lebih jujur dan terbuka.

Sekelompok pemuda baru saja tiba di Kota Bone, Ibu Kota Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Hendak menghadiri sebuah undangan, melintasi jalan poros Kota Bone Sulawesi Selatan, ada sebuah masjid yang anggun berdiri kokoh di depan Kantor Bupati Bone Sulawesi Selatan. Sebuah masjid yang sangat bersejarah, sebuah masjid yang menjadi ikon Kota Bone Sulawesi Selatan, Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone.

Sebua masjid yang indah, terletak di depan Kantor Bupati Bone, dekat perempatan, dekat dengan perkantoran-perkantoran, dekat dengan rumah warga, masjid yang menjadi tempat singgah sejenak melakukan perenungan-perenungan mendalam tentang siapa kita ini, apa tujuan kita, dan kemana kita kan menuju.

Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, bersama-sama orang yang dicintai dan disayanginya, menikmati masjid ini secara utuh. Masjid dengan dominasi warna krem, berpadu dengan warna hijau, serta memiliki kubah yang indah dan besar, menaranya tampak tinggi menjulang ke langit, seolah-olah ingin menggapai awan, bersiap mengumandangkan panggilan kepada para pemenang kehidupan.




Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone adalah tempat yang harus kamu kunjungi ketika sedang berada di Kota Bone Sulawesi Selatan. Nikmatilah sajian desain bangunannya yang artistik, desain interior masjid ini pun juga artistik dan sejuk. Batu marmer berwarna abu-abu serta ornamen-ornamen menarik di langit-langit masjid serta di gerbang-gerbang kecil masjid membuatmu akan terpukau sejenak dan tak menyesal pernah singgah ke masjid ini. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid!




Oleh : Mohamad Khaidir

DAKWAH, PEMIKIRAN, & PERUBAHAN

    🌟 "Berkat Waktu": Buku yang akan membuka cara pandang baru tentang dakwah, pemikiran, dan perubahan hidup. 📖 Ditulis oleh Mo...