Thursday, December 26, 2019

Anak-anak Bangsa di Danau Matano

Anak-anak bangsa berlarian kesana kemari, berkejaran berlarian, bermain-main menikmati masa mudanya, menikmati masa kecilnya, seolah-olah tanpa beban, terkadang tertawa terbahak-bahak, terkadang menangis karena terjatuh atau tersandung, terkadang saling berteriak memanggil-manggil, atau berteriak karena keasyikan dan keseruan permainannya. Anak-anak kampung yang sedang bermain-main sambil tertawa-tawa seru, kampung bernama Indonesia, Negeri Indah yang menyimpan kekayaan alam, tepatnya di Sulawesi Selatan.








Anak-anak bangsa di Danau Matano Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia, dari Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, kita mesti menikmati perjalanan darat selama 11 Jam 56 Menit, menempuh jarak 586 Kilometer, untuk tiba bertemu dengan anak-anak bangsa, anak-anak yang bermain di sekitaran Danau Matano Luwu Timur. Sebuah danau yang menjanjikan kesejukan, pemandangan indah nan alami, sebuah danau yang ingin memaksa kita untuk berkata, "saya senang hidup di alam Indonesia!".








Danau Matano Luwu Timur Sulawesi Selatan, menggoda kita untuk menjelajahinya, berpetualang di sekitarnya, berfoto-foto di pinggir danau, juga mengambil gambar para anak-anak bangsa yang sedang bermain dan tertawa-tawa. Buat para petualang sejati, buat kamu para penjelajah alam, sempatkan dirimu, untuk menikmati Indonesia, untuk menikmati keindahan Danau Matano Luwu Timur, agar kita semakin bersyukur, hidup di sebuah negeri yang merupakan penggalan surga, penggalan surga dunia, ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, December 25, 2019

Langit-langit Masjid 99 Kubah

Serial Sang Pemuda 1000 Masjid (11)

Langit masih biru, masjid 99 Kubah yang merupakan masjid ikon Provinsi Sulawesi Selatan, masjid 99 kubah yang merupakan kebanggaan masyarakat Kota Makassar berdiri tegar di seberang Pantai Losari. Menuju masjid 99 kubah yang merupakan desain karya Kang Emil alias Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat saat ini.

Menuju masjid 99 kubah, kita masuk melewatu jalur Centre Point of Indonesia, sebuah kawasan yang merupakan reklamasi. Masjid 99 kubah menjadi tempat wisata reliji, bahkan bukan wisata reliji belaka, juga menjadi masjid yang instgramable, berfoto-foto dengan keindahan 99 kubah yang luar biasa. Langit-langit di dalam masjid 99 kubah pun menampilkan konfigurasi warna yang luar biasa, biru, biru muda, putih, dan lampu-lampunya yang begitu indah.


Langit-langit masjid 99 kubah di buat seindah mungkin dan sangat artistik mungkin agar orang-orang tertarik untuk masuk didalamnya, menikmati kegiatan-kegiatan positif di dalamnya, dan mengunjungi bagian dalam masjid ini. Ini adalah narasi lanjutan sang pemuda 1000 masjid, pemuda yang bercita-cita mengunjungi 1000 masjid, maukah engkau bergabung? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, December 24, 2019

Inilah Pantai Bira Bulukumba!

Inilah tempat wisata unggulan di Sulawesi Selatan! Sebuah pantai yang mungkin terkenal oleh para wisatawan dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Bahkan ketika tiba di Sulawesi Selatan, orang-orang akan bertanya dimana pantai itu? Pantai yang dimaksud adalah Pantai Bira Bulukumba Sulawesi Selatan! Sebuah pantai indah, dengan pesona pantai alami nan indah, pantai yang sebagian besar para penikmat liburan akan berlibur ke sana.

Pantai Bira Bulukumba, dari Kota Bulukumba Ibu Kota Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, tepatnya dari Lapangan Pemuda Bulukumba, jaraknya 41 Kilometer, ditempuh dalam waktu kurang lebih 57 Menit. Sejak dari Kota Bulukumba, kita sudah diberi arah yang jelas oleh papan penanda jalan, perjalanan menuju ke Pantai Bira Bulukumba pun terbilang mulus, aspal pada jalanan sangat mulus, kecuali beberapa lubang kecil yang membuat kita harus sedikit berhati-hati mengatur kecepatan.

Jalanannya kebanyakan lurus, hanya sesekali berbelok, itupun bukan tikungan yang tajam, sepanjang jalan kita juga akan menikmati pedesaan, sawah yang membentang, rumah-rumah warga, jembatan yang membantu kita menyeberangi sungai, jalan poros menuju Pantai Bira Bulukumba ini juga mengantarkan kita menuju penyeberangan menuju Pulau Selayar Sulawesi Selatan. Memasuki Kecamatan Bira, mulai padat penduduk, memang kecamatan ini sudah menyiapkan diri menjadi daerah industri wisata.


Pantai Bira Bulukumba, tersedia begitu banyak penginapan-penginapan, kafe-kafe, resort, hotel yang menjulang tinggi, hotel sederhana namun unik, di dekat garis pantai pun dibangun tugu berbentuk tulisan Tanjung Bira agar kita bisa berfoto-foto, juga beberapa spot foto yang sangat menarik dan sayang untuk kita lewatkan. Berjejer pula pedagang kaki lima yang menyediakan berbagai ole-ole khas, juga menjual perlengkapan pantai yang tentu kita butuhkan. Buat para wisatawan domestik, pecinta Indonesia, penikmat Nusantara, mari nikmati keindahan, kenyamanan, dan keramahan pantai ini, inilah Pantai Bira Bulukumba Sulawesi Selatan! Ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, December 23, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (41)

Perjalanan spiritual merupakan perjalanan yang berkesan dan dapat mengubah kehidupan manusia secara keseluruhan. Mulanya ia adalah orang yang jauh dari kebaikan, lama kelamaan karena sering mengunjungi masjid maka ia menjadi orang yang juga melakukan kebaikan. Karena setiap hari mengunjungi masjid, lama kelamaan hatinya condong kepada kebaikan, kebaikan yang terus di pupuk dalam aktivitas sehari-harinya kemudia menjadikannya pejuang kebaikan, bukankah ini hal yang positif ?

Begitulah salah satu harapan atau tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan jalan-jalan produktif menuju masjid, mengelilingi dan mengunjungi masjid, sekedar berkunjung saja awalnya, semoga kelak ia akan menjadi karakter positif. Pemuda 1000 masjid sekali lagi adalah gagasan sederhana yang sangat ingin penulis wujudkan. Kali ini pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi Masjid Nuril Anshari, sebuah masjid yang bila kita melewati pinggir jalan tol ke arah bandara, maka kita akan melihatnya.



Masjid Nuril Anshari terletak di dekat kompleks pergudangan yang mungkin masih merupakan Kawasan Industri Makassar (KIMA). Masjid ini berdiri dengan anggun di dekat gudang-gudang perusahaan yang semoga menjadi tempat pemicu kebaikan bagi karyawan-karyawan perusahaan sekitar serta masyarakat sekitar masjid. Tepat di depan masjid ada lapangan bola yang hampir setiap hari ramai digunakan untuk bermain sepak bola. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, mari kita ikuti terus kisahnya, ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 22, 2019

Lompatan Kebahagiaan di Pantai Kasuso Bulukumba!

Santai sejenak di pantai? Mungkin hal itu yang harus kamu lakukan sebagai putra-putri Bangsa Indonesia, sebuah Negeri yang katanya sepenggal Surga di muka bumi, sebuah Negara Kepulauan yang otomatis garis pantainya juga sangat panjang. Mari kita nikmati pantai-pantai di Negeri ini seraya terus bersyukur karena menjadi putra-putri Bangsa Indonesia, maka pada jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.

Pantai Kasuso Bulukumba, jaraknya 39 Kilometer dari Lapangan Pemuda Bulukumba, waktu tempuhnya kurang lebih 52 Menit sampai 1 Jam. Rute yang kita lewati persis seperti jalan menuju Pantai Bira Bulukumba, Pantai Bara Bulukumba, Tebing Apparalang Bulukumba, Pantai Marumasa Bulukumba, dan Pantai Ujung Tiro Bulukumba. Pantai Kasuso Bulukumba menyajikan pemandangan khas pantai yang indah dan membahagiakan bagi para penikmat pantai. Pasir putih, jernihnya air laut yang berwarna hijau dan biru, berpadu dengan langit dan awan.





Pantai Kasuso Bulukumba menyajikan pemandangan batu karang yang lumayan besar terpapar di dekat garis pantai yang menambah keindahan pantai ini serta menjadi ciri khas Pantai Kasuso Bulukumba. Kebanyakan pengunjung akan mengambil gambar di sekitar batu karang yang lumayan besar ini, sebagai penanda bahwa kita pernah berkunjung dan berbahagia di sana, Pantai Kasuso Bulukumba. Ekspresi kegembiraan terkadang di tampilkan dengan tersenyum, tertawa gembira, dan melompat. Maka, agar setiap kita punya ciri khas dalam pengambilan foto, lompatlah sambil berbahagia di pantai ini, agar aku dapat menyebutnya lompatan kebahagiaan. Ya, lompatan kebahagiaan di Pantai Kasuso Bulukumba, ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Kuucapkan Selamat Hari Ibu

Kasihnya seolah-olah tak terbatas
Mengalir deras dari harum dan manisnya cinta
Menyerap berbagai kepayahan
Menghisap ketakberdayaan
Lalu engkau hidup!
Lalu engkau berdaya!

Pengorbanannya tak terhitung, tak terkira
Dirinya yang sedang lemah akan berusaha tegar di hadapanmu
Menenangkanmu, menyenangkanmu, menghangatkanmu, mendekapmu, mengecup dahimu

Maka berbakti menjadi keharusan
Maka tak pernah lupa adalah kehormatan
Maka melayaninya adalah kemuliaan
Untukmu seluruh Ibu di Dunia ini
Teruntuk Ibuku yang tetap tegar
Meski hujan
Meski kemarau
Dengan sepenuh romantis, dengan alunan irama kasih sayang, ingin kuucapkan langsung kepadamu
Selamat Hari Ibu.

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, December 21, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (40)

Lingkungannya begitu sejuk, nyiur melambai di sekitarnya, hewan ternak juga ada di sekitarnya, pemandangan bukit dan gunung juga terlihat bila kita berdiri di salah satu rumah panggung. Seperti biasa, para petani sudah mengadu cangkulnya dengan tanah bahkan sebelum fajar menyingsing di langit, para pekerja sudah bersiap dengan aktivitasnya masing-masing, para petani kebun pun sudah berada di kebun dengan semangat menafkahi keluarga, di tengah-tengah desa yang asri tersebut menara masjid yang terbuat dari besi kokoh berdiri.

Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone berdiri tegar dengan dominasi warna putih pada bangunannya, dan hijau pada atapnya. Terletak di tengah-tengah rumah warga, hampir berhadapan dengan kantor desa, masjid ini juga menjadi favorit berkegiatan para mahasiswa-mahasiswi yang tengah menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Pemuda 1000 masjid pun berkesempatan singgah sejenak mengunjungi masjid ini.


Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone, merupakan masjid yang sangat merindukan orang-orang untuk memakmurkannya, bahkan para tetamu desa yang sedang menghadiri undangan atau sekedar berkunjung akan menyempatkan diri singgah sejenak di masjid ini. Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone adalag potret betapa masjid punya peran penting dalam membangun peradaban terutama pembangunan desa, dimulai dari anak-anak kecil yang mempelajari membaca Al-Qur'an di masjid ini, kelak anak-anak kecil ini di menjadi pelaku perubahan di lingkungan desa.


Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan terus di lanjutkan, langit masih biru, daun-daun pepohonan masih hijau, manusia-manusia produktif terus berkarya, maka ini adalah wujud karya yang akan menginspirasi dan menjadi bahan cerita kita kelak. Narasi pemuda 1000 masjid akan menjadi gagasan sederhana yang menggerakkan para pemuda untuk terus mengunjungi masjid, mengambil pelajaran di dalamnya, mengamati masjid dan keadaan masyarakatnya, dengan harapan perubahan itu bermula dari orang-orang yang rajin berkunjung ke masjid, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

BANYAK PIHAK

   Keberhasilan seseorang menghasilkan sebuah karya, baik karya sederhana yang bermanfaat maupun karya yang monumental dan tercatat dalam se...