Friday, January 17, 2020

Penemuan Lepas Landas dan 5 Kilometer

Serial Sang Penjelajah Arus (9)

Langit sepanjang pekan ini nampak cerah dan sangat biru. Langit sepanjang pekan ini juga menjadi bahan renungan terfavorit, Adir menengadah ke atas untuk melakukan renungan-renungan Inspiratif. Sampai terbersit pikiran dimanakah Adir akan pergi bila ia ingin menghidupkan tradisi membaca yang sudah sering dilakukan sewaktu di kampung Halaman? Ia harus segera mencari tempat-tempat agar bisa melanjutkan Hobi produktif tersebut. Terlintas didalam benak untuk mencari toko-toko Buku dan pusat perbelanjaan yang mempunyai toko buku lengkap. Jalanan seperti biasa sangat ramai, kendaraan lalu lalang di jalan Poros seperti tanpa henti dan tiada putus. Untuk menyeberang jalan memang dibutuhkan keberanian, karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang. Untuk menuju toko buku yang hendak dituju, cukup sekali naik mobil angkot berwarna merah atau berwarna biru. Toko buku yang dituju terlihat dari jalan Poros, dengan posisi yang masuk agak kedalam, setelah trotoar dan lahan parkir yang cukup luas. Sebagai penanda, di bagian kiri jalan terdapat training centre dan Fakultas Kedokteran salah satu Universitas Islam Negeri terkemuka di Kota rantau, begitu megah dan bergaya Arsitektur Khas Eropa. Bukan berarti Universitas Islam Negeri tersebut pro terhadap Eropa, tetapi memang tidak bisa kita pungkiri orang-orang Eropalah yang kemudian membuat berbagai penemuan dapat 'lepas landas'. Penemuan teknologi robot memang dari kalangan Kaum Muslimin, yaitu Ismail Al-Jazary. Tetapi Teknologi tersebut tidak berarti apa-apa bagi kaum Muslimin sebab di zaman itu prasyarat kondisi yang tek begitu mendukung teknologi. Kaum Muslimin di Masa Kekhalifahan Utsmani tengah menikmati puncak peradaban Islam sehingga cenderung konsumtif, sebagian besar masyarakat adalah Muslimm Kosmopolitan alias Muslim Kelas menengah ke atas, "lantas, untuk apa penemuan Al-Jazary? Apa pentingnya bagiku?", begitulah kira-kira yang akan di katakan para Muslim Kosmopolitan yang hidup di masa Dinasti Utsmani. Sementara penemuan Al-Jazary yang merupakan cikal bakal robot, cikal bakal mesin uap, begitu penting bagi orang-orang Eropa. Penemuan ini menjadi 'lepas landas' di Eropa karena prasyarat kondisi sosial di Eropa saat itu sangat mendukung perkembangan penemuan tersebut. Alhasil, kita bisa lihat perjalanan sejarah bahwa yang mengawali revolusi Industri adalah Prancis, dan dengan segera terduplikasi pada orang-orang Eropa yang lain. Ketika mesin uap mampu menggerakkan Kereta barang, mampu memproduksi sendok, mampu memproduksi sepatu, dan perkakas lainnya, Eropa memimpin dari aspek Industri dan teknologi. Mungkin dari sinilah kita sebagai Muslim pun tak ada salahnya mengambil hikmah-hikmah dari kemajuan teknologi yang di pelopori oleh bangsa-bangsa Barat. Mungkin ini juga yang mengilhami Universitas Islam Negeri di Kota rantau membangun gedungnya sedikit bergaya Khas Eropa, mungkin juga bisa meniru semangatnya untuk memimpin kemajuan teknologi, agar bisa di duplikasi dan di kembangkan untuk kemajuan serta kepentingan Ummat Islam. Di depan Gedung Kebanggaan Universitas Islam Negeri Kota rantau ini tampak jejeran ruko, dan di bagian tengahnya-sedikit kekanan lebih tepatnya, berdiri sebuah toko buku sederhana dengan koleksi buku yang cukup lengkap. Mulai dari buku-buku fiksi, non-fiksi, hukum, sejarah, politik, Motivasi, pernikahan, dan berbagai tema penting lainnya memenuhi rak-rak sederhana di toko buku itu. Adir memasukinya dan 'woooow', selamat datang di jendela ilmu pengetahuan, selamat melahap lembaran-lembaran Inspirasi, selamat membaca motivasi-motivasi, selamat menyerap pemikiran-pemikiran lalu menyaringnya, yang terpenting selamat mendekati sumber-sumber ilmu! Kampus Biru Kota Rantau begitu memukau dengan Gedung tingginya, yang konon merupakan hotel unit usaha kampus, terkonfirmasi kebenarannya saat Adir menjadi salah seorang panitia kegiatan pelatihan di kampus biru. Tak jauh dari Kampus biru ada pertigaan yang belokannya mengarah ke arah Utara, jalannya sempit dan tidak dilandasi dengan aspal, melainkan dengan beton berlapis. Bagi pengendara mobil harus berhati-hati bila ada pejalan kaki atau kendaraan bertemu dua arah, harus melewatinya secara perlahan dan sebaiknya mengalah agar lalu lintas tetap lancar. Tak jauh dari pertigaan, mungkin sekitar 500 meter ke arah Utara ada sebuah ruko yang digunakan oleh para Aktifis untuk menjalankan Aktifitas rutin, yaitu diskusi, bertemu, membincangkan persoalan ummat, dan isu-isu kekinian, serta persoalan kebangsaan. Satu pesan masuk di handphone sederhana milik Adir yang isinya adalah mengundangnya untuk Turut juga menghadiri pertemuan di tempat tersebut. Ini kesempatan yang sangat baik untuk bertemu orang-orang sevisi, orang-orang yang berpikiran positif, orang-orang optimis yang terus bergerak dan berjuang menuju tujuannya melampaui batas-batas Individualisme, ini adalah kesempatan emas! Segera saja Adir meluncur menuju lokasi dengan harapan semoga menemukan ruko tersebut dengan mudah. Berjalan kaki dari kampus biru menuju lokasi cukup melelahkan, mengingat jaraknya yang lumayan jauh, sekitar 5 Kilometer. Tapi langkah tak boleh berputus asa, langkah harus mulai diayun, kaki harus segera bergerak, memapah harapan, bergerak dengan optimis dan dengan seluruh tenaga yang ada. Berkeringat tak jadi masalah, panas pun tak jadi masalah, lingkungan akan membentuk seseorang, sebab lingkungan punya pengaruh besar dalam pembentukan karakter. Seperti apa engkau 5 tahun ke depan adalah dengan siapa engkau bergaul dan buku apa yang kau baca. Kira-kira itulah yang menjadi semacam rambu-rambu bagi seorang perantau seperti Adir. Berkumpul bersama orang-orang positif akan memberikan dampak positif baginya. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki semangat tinggi akan menularkan sepercik semangat pula bagi dirinya. Berkumpul dengan orang-orang Visioner akan membuat diri kita menjadi orang yang Visioner. Benar saja, sesampainya di lokasi, orang-orang ini adalah Komunitas kecil yang memimpikan Komunitas Muslim Universal, visinya jauh menempuh batas-batas realitas, dan malam itu adalah agenda meretas kembali jejak-jejak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Saat itu memang sedang pemutaran film sejarah di bioskop-bioskop pusat perbelanjaan kota rantau. Dan pada saat itu sedang pemutaran film berjudul "H.O.S Tjokroaminoto", sebuah film yang di rekomendasikan oleh para penikmat sejarah. Malam itu menjadi malam yang begitu nikmat, menikmati Alur sejarah pergerakan Nasional pra-kemerdekaan Indonesia, dimana Tjokroaminoto menjadi tokoh utamanya. Dari sepak terjangnya mendirikan Sarikat Dagang Islam, kemudian menjadi Sarikat Islam, hingga peran sang guru bangsa ini meng-kader para calon pemimpin bangsa Indonesia masa depan di rumah sederhananya. "Setinggi-tinggi Ilmu, Semurni-murni Tauhid, sepintar-pintar siasat", satu quotes dari Beliau sebagai pengungkit semangat untuk terus mencari ilmu, tetap mengokohkan Aqidah, dan semangat untuk terus berjuang serta bersiasat demi kemaslahatan Ummat. Memang benar kata orang-orang, tak rugi bila berkumpul dengan orang-orang yang bersemangat belajar dan berjuang!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, January 16, 2020

Ayo ke Celebes Canyon Barru!

Berpetualang bersama teman-teman atau sahabat tentu memiliki keseruan tersendiri saat menjalaninya, setiap perjalanan akan betul-betul kita nikmati sambil mengobrol, bercanda, dan saling berbincang-bincang serta berfoto-foto. Jalan-jalan produktif kita kali ini adalah Celebes Canyon Barru Sulawesi Selatan! Sebuah tempat wisata yang sedang terus berbenah, baik pemerintah setempat maupun warga masyarakat sekitar terus mengondisikannya menjadi daerah siap wisata.

Celebes Canyon, sepintas seperti nama sebuah daerah di luar negeri, tepatnya di Benua Amerika, terdengar mirip dengan Grand Canyon. Celebes Canyon adalah tempat wisata yang menyajikan kesegaran udara, bunyi air deras yang mengalir, bunyi air deras ini konon bisa menjadi terapi. Menuju ke Celebes Canyon kita harus melewati sebuah jalan yang telah di benahi, melewati sawah, membelah hutan, menikmati keindahan alam. 




Setibanya di Celebes Canyon, engkau bisa menikmatinya dengan berenang sesuka hati, jangan lupa mengabadikan momen indahmu disini, sebab keindahan Celebes Canyon sangat khas, dan jangan lupa membawa pakaian renang atau pakaian ganti. Buat kamu para petualang, para penjelajah, ajak teman-temanmu, ajak sahabat dekatmu, untuk berpetualang menuju Celebes Canyon Barru Sulawesi Selatan, Ayo ke Barru! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, January 15, 2020

Era Disruptif

Serial Sang Penjelajah Arus (8)

Hari berganti hari, memberikan pelajaran bagi orang-orang yang maau mengambil pelajaran, betapa pentingnya menjadi pribadi yang berpikiran terbuka (open minded). Berpikiran terbuka tidak mesti menghilangkan filter pada pikiran kita, tidak mesti juga menganggap bahwa akal adalah segalanya, apalagi bila menganggap akal adalah satu-satunya alat ukur suatu kebenaran. Bagi Adir pribadi, cukup dengan menjadi pribadi yang rendah hati dan terus mau untuk belajar maka diri kita bisa di kategorikan seebagai pribadi yang berpikiran terbuka. Dahulu Kekhilfahan Utsmani di Turki mengalami kemandegan generasi karena mulai merasa aman, tenteram, dan nyaman karena tengah di puncak peradabannya, mereka bisa di katakan adalah salah satu kekuatan adidaya di zaman itu. Istambul, Ibu Kota Kekhalifahan Utsmani adalah Kota yang sangat terbuka dari sisi perdagangan, sistem, maupun pemikiran. Tetapi sesungguhnya para Sultan penerus Muhammad Al-Fatih belum mempersiapkan situasi dan kondisi tersebut, bahkan belum begitu sempurna menyiapkan perangkat sistem serta sarana prasarana yang di butuhkan untuk menunjang Kekhalifahan ini benar-benar menjadi Rahmatan lil'alamin dalam Konteks yang sebenarnya. Mereka kedatangan tamu-tamu dari Eropa dengan Inovasi dan cita rasa seni yang luar biasa. Orang-orang ini datang dari Venesia, Florence, dan sekitarnya, memang saat itu orang-orang Italia tengah berada pada puncak peradaban seni yang tinggi. Orang-orang Italia ini datang membeli bahan baku, dan mencoba masuk ke dalam sistem ekonomi yang cukup ketat di dalam Kekhalifahan Utsmani. Apakah orang-orang Italia ini adalah penyebab kehancuran kekhalifahan Utsmani? Adir secara pribadi merasa bukan, mungkin Orang-orang Italia ini datang pada saat Orang-orang Turki Utsmani baru saja menikmati puncak kejayaannya lalu seperti gelombang sejarah pada umumnya, setelah puncak kejayaan peradaban kekhalifahan mengalami penuaan dan penurunan. Ini adalah konsekuensi dari zaman yang terus berubah, sebab perubahan akan terus terjadi. Juga merupakan konsekuensi dari Terbukanya pikiran orang-orang untuk menerima arus perubahan yang kaya akan inovasi dan kreatifitas. Apakah menjadi orang-orang yang open minded merupakan masalah? Boleh jadi ya, boleh jadi tidak, tinggal cara pandang kita saja memandangnya secara objektif. Rhenald Khasali yang terinspirasi oleh teori dari Christensen mengatakan bahwa kita tengah hidup di Era Disruptif. Segala sesuatu berubah begitu cepat, para incumbent yang enggan untuk berubah dan bertahan pada cara-cara lama akan menghadapi arus serta gelombang tak tertahankan. Era disruptif dengan keunggulan Konsep sharing economy membuat para pelaku usaha berpuluh-puluh tahun serta yang sudah mapan dalam hal branding terkejut dengan kemunculan pelaku usaha pendatang baru yang tak terdeteksi oleh survey dan statistik. Mereka adalah para pesaing tak terlihat yang menciptakan pasar sendiri merebut konsumen di pasar-pasar yang sudah ada dengan cara yang etis, sebab mereka menawarkan kemudahan, berorientasi pada pelayanan, serta memiliki harga yang lebih terjangkau di bawa harga pasar. Adir harus menyiapkan diri menghadapi Era ini, selamat datang di Era Disruptif!

Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, January 14, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (47)

Perjalanan pemuda 1000 masjid kali ini adalah sebuah masjid di Kota Palu Sulawesi Tengah, sebuah masjid yang berada di tengah kota, masuk dalam kompleks sebuah sekolah negeri, merupakan masjid sekolah pada saat yang sama juga adalah masjid tempat beribadah masyarakat sekitar masjid. Masjid tersebut adalah Masjid MAN 2 Model Kota Palu, terletak di Jalan Muhammad Thamrin. Sebuah tempat yang juga memiliki kesan bagi sang pemuda 1000 masjid, saat masih aktif sebagai pengurus Organisasi Kemahasiswaan, Unit Kegiatan Fakultas.


Masjid MAN 2 Model Kota Palu adalah masjid yang juga terbuka terhadap kegiatan-kegiatan islami, apapun organisasinya. Sungguh pengurus masjid ini adalah orang-orang yang sangat inklusif dan ramah kepada orang-orang atau organisasi-organisasi yang hendak memakmurkan masjid ini. Bahkan bila kegiatannya adalag kegiatan bermalam di masjid, pengurus masjid pun sangat terbuka dan menerima, sungguh masjid yang penulis rekomendasikan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan besar.


Masjid MAN 2 Model Kota Palu pun memiliki Taman Pengajian Al-Qur'an yang setiap sore di ramaikan oleh para santri-santri cilik. Dari aspek pengembangan SDM, pelatihan, pengembangan diri, keterbukaan, keramahan pengurus, strategisnya lokasi, Masjid MAN 2 Model Kota Palu adalah masjid yang unggul. Lantas, engkau masih enggan melangkahkan kakimu ke masjid ? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, January 13, 2020

Senandung Jejak di Kota Rantau

Serial Sang Penjelajah Arus (7)

Menapaki langkah-langkah berduri..
Menyusuri rawa lembah dan hutan..
Berjalan diantara tebing jurang..
Semua dilalui demi perjuangan..

Letih tubuh didalam perjalanan..
Saat hujan dan badai merasuk di badan..
Namun jiwa harus terus bertahan..
Karena perjalanan masih panjang..

Kami adalah Tentara Allah..
Siap melangkah menuju ke medan juang..
Walau tertatih kaki ini berjalan..
Jiwa Perindui Syahid tak akan tergoyahkan..
Wahai Tentara Allah bertahanlah..
Jangan menangis walau jasadmu terluka..
Sebelum engkau bergelar Syuhada..
Tetaplah Bertahan dan Bersiapsiagalah..
(Jejak, di populerkan Oleh Izzatul Islam)

Senandung Nasyid yang di populerkan oleh Grup Izzatul Islam ini mengiringi secara tak nampak kehidupan Adir, dan memompa semangat dengan cara yang tak biasa, semakin cepat degup jantung berdetak, mengobarkan semangat juang yang seolah-olah tak kenal lelah dan pantang menyerah. Sejak pertemuan Adir dengan para Pejuang dakwah lembaga kemahasiswaan, pikiran untuk perubahan semakin berjalan menuju tujuannya karena bertemu dengan orang-orang yang sevisi, Persis seperti apa yang pernah di angankan Adir waku SMA, suatu saat ia akan bertemu dengan orang-orang yang sevisi dan siap membantunya. Ya, memang di masa SMA Adir tidak begitu mendapat tempat di kancah keorganisasian Siswa dan cenderung asosial, tetapi keyakinan bahwa suatu saat akan bergerak menjadi salah satu dari the agent of change terus tertanam dalam diri Adir. Mungkin saat SMA ia kurang mendapat kesempatan, tetapi yang kuat tak selamanya kuat, yang lemah tak selamanya lemah. Sejarah peradaban Islam membuktikannya, Klan Abbasiyah yang pernah tersisihkan pun mendapatkan kesempatan untuk berkuasa dan melukis indahnya puncak kejayaan peradaban Islam di masa keemasan Dinasti Abbasiyah. Mamluk yang dulunya merupakan pasukan Elit khalifah juga merangsek masuk Istana dan bisa memegang kendali pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Seljuk yang dulunya tak diperhitungkan oleh Khalifah juga bisa berkuasa dan menjadi Khalifah. Sungguh kemuliaan dan kekuasaan akan Allah pergilirkan kepada Manusia. Maka tentu saja Adir yang sedang belajar Sejarah memahami pergiliran ini, suatu saat ia akan mendapatkan kesempatannya, suatu saat ia akan masuk dalam lingkaran kekuasaan, orang-orang yang dulu menganggapnya sebelah mmata suatu saat akan melihatnya dengan tatapan kagum nan terkejut. Kini di Kota Rantau, Adir harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, dengan sebaik-baik bekal dan ilmu. Sangat berbahaya bila popularitas melebihi kapasitas, begitu pesan seseorang yang berperan penting dalam hidup Adir di perantauan, yang membimbing Adir tegar menjalani kehidupannya. Ya, memang benar bila popularitas melebihi kapasitas, ini bisa berbahaya, orang yang memiliki popularitas yang melebihi kapasitasnya akan cenderung menggunakan kekuasaan daripada pengetahuannya, ini jelas adalah ciri kemunduran cara berpikir. Bila suatu organisasi lebih menggunakan kekuasaan daripada ilmu pengetahuan, menutup pintu diskusi dan kritik, maka ibarat balon yang terus di isi udara suatu saat akan meledak. Apa mungkin hal itu terjadi pada organisasi dakwah sekalipun? Ya, sangat mungkin terjadi. Apa yang ada dalam pikiranmu bila orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi adalah kumpulan para manusia, bukan malaikat. Setiap manusia punya potensi terjerumus dalam kesalahan berpikir, setiap manusia punya peluang berbuat kesalahan, seperti itulah dinamikanya. Setiap ada yang berubah manusia akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terus berubah, apalagi jika yang terus berubah adalah lingkungan strategis, hal ini sudah barang tentu membutuhkan pendekatan yang bersifat kasuistik. Mau tidak mau, suka tidak suka, Adir harus bisa memahami hal ini dengan cepat, sebab setiap hari ia dihadapkan dengan realitas dan dinamika yang ada.

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, January 12, 2020

Bukti bahwa Kota Palu 3 Dimensi!

Kota Palu Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah adalah Kota 3 Dimensi ? Kata siapa ? Mari kita buktikan bersama-sama. Kata orang-orang terdiri dari laut, gunung, dan lembah, bila berada di ketinggian engkau akan lebih mudah untuk membuktikannya. Salah satu tempat wisata yang sangat baik untuk memandang pemandangan laut, gunung, dan lembah ini adalah Monumen Nosarara Nosabatutu Kota Palu Sulawesi Tengah.

Monumen Nosarara Nosabatutu adalah sebuah monumen, sebuah tugu, sebuah menara, sebuah tempat wisata, sebuah tempat berfoto, sebuah bangunan, sebuah gong perdamaian, yang mungkin berfilosofi semangat persatuan, sesuai dengan sila ke-3, Persatuan Indonesia. Kita bersama, kita bersaudara, kita satu tanah air, kita hidup di langit yang sama, lantas mengapa saling membenci ? Mengapa saling berkonflik ? Mungkin seperti itulah perenungan-perenungan dari makna filosofis Nosarara Nosabatutu.


Monumen Nosarara Nosabatutu Palu, adalah salah satu tempat terbaik untuk membuktikannya, membuktikan bahwa Kota Palu Sulawesi Tengah terdiri dari laut, gunung, dan lembah. Pemandangan yang begitu indah bisa kita amati dari atas monumen ini, bagaimana gunung di pancangkan, gunung yang berwarna biru di seberang lautan. Bagaimana laut menjadi terlihat tenang dari atas, padahal sebenarnya sedang bergelombang. Serta bagaimana sebuah lembah hijau dihiasi oleh perumahan, rumah-rumah warga masyarakat Kota Palu. Ayo segera ke monumen ini untuk membuktikannya! Ayo ke Palu! Ayo ke Sulteng!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, January 11, 2020

Membawakan Materi

Serial Sang Penjelajah Arus (6)

Semilir Angin sejuk membelah kesunyian yang menjelajah hingga ke punggung, memberikan ketenangan dan ketentraman dalam hati karena Suhunya membuat tubuh ini nyaman. Jalanan kota agak padat, jadi Irfandi, seorang Mahasiswa yang di tugaskan menjemput Adir, mencoba lewat jalur alternatif membelah Perumahan Tengah Kota Rantau lalu terus hingga perbatasan kota rantau dan Kabupaten Tetangga. Irfandi melaju kencang dengan motor bebek berwarna hijaunya, ada kombinasi warna putih dan hijau di body motornya, melaju kencang menjemput Abdul Muktadir yang di daulat sebagai salah satu pemateri acara Dauroh, sebuah kegiatan yang merupakan pintu masuk atau gerbang rekrutmen lembaga Kemahasiswaan. Lembaga kemahasiswaan ini adalah salah satu Lembaga kemahasiswaan yang lahir dari rahim Forum Silaturrahim beberapa Lembaga yang sudah ada sebelum reformasi tahun 1998. Lahirnya lembaga itu sendiri sebagai salah satu Unsur penggerak Mahasiswa pada Peristiwa Reformasi Tahun 1998 memiliki sejarah yang panjang dalam tahap pembentukannya. Pada 25-29 Maret 1998, diadakalah Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus di Universitas Muhammadiyah Malang. Forum saat itu pun duhadiri sekitar 200 orang peserta yang mewakili 69 Lembaga Dakwah Kampus dari sekitar 64 Kampus seluruh Indonesia. Forum ini mengusung tema "Pergerakan Mahasiswa Muslimm Menuju Transformasi Sosial : upaya peningkatan intelektualitas Aktivis Dakwah Kampus". Pertemuan tersebut menetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai, antara lain terkait isu nasional yang sedang hangat, termasuk pembahasan di Komisi Politik. Komisi Politik Forum ini menyatakan bahwa secara Prinsip menyepakati bahwa krisis yang sedang terjadi merupakan momentum bagi Forum untuk mengemukakan sikap-sikap politiknya secara jelas dan tegas, agar eksistensi Forum diakui masyarakat. Singkat cerita, Komisi Politik Forum ini Sepakat untuk membentuk sebuah wadah khusus bagi para Aktifis Lembaga Dakwah Kampus untuk menyikapi kondisi nasional yang semakin parah termasuk pada tataran Aksi, wadah ini pun terbentuk. Wadah ini kelak menjadi Salah satu lembaga Kemahasiswaan Penggerak Reformasi pada Tahun 1998, yang merupakan tonggak sejarah perubahan dimana Pemuda lah yang menjadi Aktor Utamanya.

Motor Hijau melaju kencang, meninggalkan Kota Rantau. Dalam hati Adir bergumam, "suatu kehormatan bisa diundang untuk sharing bersama rekan-rekan Aktifis lembaga kemahasiswaan. Ini adalah waktu-waktu yang amat berharga bisa bertemu para Pemuda Islam yang mampu melampaui kepentingan Individunya demi kepentingan dan kemaslahatan Ummat. Ummat ini butuh bimbingan, ummat ini butuh Cahaya, cahaya yang berpendar melintasi zaman, memimpin dan mengarahkan manusia berjalan menuju tujuan mengapa ia diciptakan. Masih ada sekelompok Pemuda terus bergerak merekrut dan mengedukasi masyarakat tentang Hakikat Manusia seutuhnya, tentang bagaimana menjadi Manusia yang paripurna layaknya Baginda Nabi SAW. Ditengah pergulatan Ideologi yang tarik menarik ini, Adir harus mampu bertahan dan memahami zamannya, tentu dengan mempersiapkan diri dengan ilmu dan sebaik-baik bekal perjalanan. Arusnya begitu deras, Adir harus mampu, bukan hendak melawan arus, tetapi Adir harus mampu menjelajahinya, lalu mengetahui arah dan hakikat arus tersebut, bukan tidak mungkin suatu saat Adir adalah pemuda yang kelak menjadi Penjelajah Arus, lalu memimpin perubahan bersama pemuda-pemudi produktif, untuk terus bergerak, untuk terus berbuat, untuk terus berkontribusi. Agar masyarakat yang sedang dalam kebingungan ini mengetahui arahnya, mungkin saja ini adalah Arah yang Baru, tentang Kita semua yang masih terbang terlalu rendah padahal langit kita sangat tinggi. Apa mungkin Adir yang sedang belajar menjadi Penjelajah Arus ini akan menemukan Arah Baru bagi dirinya, Arah Baru bagi bangsanya ? Mari terus disini bersamaku mengurai dan mengambil hikmah dari Kisah-kisah panjang ini.

Oleh : Mohamad Khaidir

BANYAK PIHAK

   Keberhasilan seseorang menghasilkan sebuah karya, baik karya sederhana yang bermanfaat maupun karya yang monumental dan tercatat dalam se...