Saturday, September 7, 2019

Surga Tersembunyi, Air Terjun Saliu Maros

Melewati lembah, gunung, aliran sungai, jalan setapak, perjalanan kali ini masih dalam misi mengungkap beberapa tempat yang indah di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Bila kita memulainya dari Kota Makassar, ada jalan alternatif agar bisa sampai ke tempat tujuan, yaitu jalan poros Kariango Kabupaten Maros. Bila kita menggunakan kendaraan roda dua, perjalanan memakan waktu sekitar 90 menit.

Ketika menyaksikan keindahan air terjun, ada sensasi kenikmatan tersendiri, menghirup udara segar, jalan menuju Air Terjun Saliu Kabupaten Maros cukup menantang. Ya, tempat yang kita tuju adalah Air Terjun Saliu Kabupaten Maros. Jalan menuju ke tempat tersebut cuku menantang, terjal, paduan bebatuan dan tanah.


Pemandangan yang kita dapatkan cukup menyegarkan, gunung yang puncaknya tak terlalu rata, berwarna hijau, di penuhi oleh rerumputan hingga ke puncaknya, meliuk-liuk lincah bentuk permukaan puncaknya, semak-semak kecil di jalan kecil menuju air terjun juga berbeda-beda ketinggiannya mengikuti keadaan tanah.


Ketika sampai di Air Terjun Saliu, air terjunnya seperti tersembunyi, namun begitu segar dengan pepohonan di sekitarnya. Bunyi air mengalir dan air yang terjun deras juga mampu menenangkan hati. Air Terjun Saliu Kabupaten Maros sungguh indah, mari berjunjung ke tempat ini, salah satu Surga tersembunyi di Kabupaten Maros, Ayo ke Maros! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, September 6, 2019

Ayo ke Loka Bantaeng!

Jalan-jalan ke Kabupaten Bantaeng, tak sah rasanya bila tak berkunjung ke Loka Kabupaten Bantaeng. Sebuah tempat di ketinggian pegunungan Kabupaten Bantaeng yang menyimpan pesona alam luar biasa, jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju Loka Kabupaten Bantaeng. Sebelumnya, rombongan kami hendak menghadiri undangan sahabat kami, tempatnya di Loka Kabupaten Bantaeng. Berangkat dari Makassar, kira-kira perjalanan memakan waktu sekitar 3-4 jam. Melintasi Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, lalu tiba di Kabupaten Bantaeng. Rombongan sempat singgah di Kabupaten Gowa untuk menyantap Bakso, penulis menyarankan kepada para traveler yang hobi makan bakso, singgah ke tempat ini. Tepatnya di jalan poros Gowa - Takalar, berjejer warung bakso dengan varian menu dan slogan yang berbeda-beda, baik di kiri maupun kanan jalan, tersedia warung bakso ini. Ada menu bakso granat, bakso telur, bakso tahu, bakso kotak, bakso raksasa, dan masih banyak lagi, buat kamu yang penasaran, jangan lupa singgah makan bakso di Kabupaten Gowa ya.

Setelah Kabupaten Gowa, mobil melaju menuju Kabupaten Takalar, daerah ini sedang membangun dan berbenah diri, sedang di bangun taman cinta di jalan poros, tepatnya di dekat gerbang perbatasan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar. Setelah melewati Kabupaten Takalar, mobil melaju menuju Kabupaten Jeneponto. Kabupaten Jeneponto cukup luas dan panjang perjalanan untuk melintasinya, konon di sini pula daerah penghasil garam dengan kualitas terbaik di Indonesia. Melewati jalan poros di Jeneponto, kita juga akan merasakan hembusan angin yang cukup kencang, karena potensi angin yang kencang ini maka dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto. Bagi pengendara roda dua, tentu akan terasa sangat kencang sekali ketika melewati jalan poros Jeneponto.



Tibalah kami di Kota Bantaeng, Ibu Kota Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan. Dari jalan poros Kota Bantaeng, kita berbelok ke arah utara menuju jalan pendakian menuju Loka. Cukup mendebarkan ketika melintasi pendakian tersebut, nyaris 90 derajat kemiringan jalan ditambah lagi pendakian yang berbelok, artinya mobil harus benar-benar prima ketika pendakian yang dilakukan adalah sambil berbelok tajam. Tampak rumah-rumah warga berjejer sepanjang jalan hingga kami hampir mencapai hutan Loka. Kebun-kebun jagung serta sawah menjadi pemandangan yang sangat indah dan keren untuk kita saksikan bersama. Udara dingin mulai terasa ketika hampir sampai di puncak Loka Kabupaten Bantaeng. Di Perjalanan sebelumnya, kami sempat singgah di salah satu warung di puncak Loka, warung yang pertama kami dapati ketika berada di daerah puncak. Warung makan yang di bangun di atas tebing miring, menikmati kopi hangat, pisang goreng yang hangat, sambil bercengkrama, sambil menyaksikan pemandangan Kota Bantaeng dari ketinggian, luar biasa!






Perjalanan belum berakhir, karena rombongan belum sampai di lokasi undangan, sekitar belasan kilometer kami tiba di pusat keramaian di daerah Loka Kabupaten Bantaeng. Rumah-rumah besar berjejer, pasar-pasar tertata rapi, lapangan desa terhampar, lalu di selimuti kabut yang tipis, luar biasa! Akhirnya kami tiba di rumah salah seorang sahabat, rumah panggung khas suku Bugis Makassar. Menikmati persaudaraan, sambil makan-makan. Jalan-jalan produktif yang luar biasa! Setelah menyelesaikan agenda di rumah sahabat, kami singgah sebentar di salah satu Masjid terdekat untuk menunaikan kewajiban. Dan ketika mengambil air wuduh, woooow! Luar biasa dingin seperti air yang baru dikeluarkan dari dalam kulkas.




Tuan rumah mengajak kami ke salah satu tempat yang katanya tempat terkenal di Loka Kabupaten Bantaeng. Tak terlalu jauh perjalanan menuju ke sana, cukup mengikuti jalan poros Loka saja, di iringi oleh kabut yang tebal dan tipis, dihiasi pemandangan kebun-kebun sayur yang beraneka macam jenis, di lengkapi dengan bunga-bunga berwarna-warni di pinggir jalan yang sengaja di tanam oleh penduduk lokal di depan rumahnya, luar biasa! Tempat yang kami tuju adalah Mini Showfarm Loka Kabupaten Bantaeng, sebuah tempat wisata yang sangat indah. Taman-taman yang luas, di lengkapi oleh tumbuhan yang berbunga dan berwarna-warni beraneka macam, kolam-kolam kecil, paduan yang harmoni dan menyejukkan mata, bahkan ada sekelompok pemudi yang sedang bermain games atau sejenis outbond low impact di tamannya. Anda harus ke sini, agar tak penasaran, Ayo ke Loka! Ayo ke Bantaeng! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, September 5, 2019

Inilah Air Terjun Maddenge Maros!

Maddenge dalam Bahasa Bugis artinya menggendong, dan perjalanan kita kali ini ada hubungannya dengan Maddenge. Kabupaten Maros Sulawesi Selatan masih menyimpan sejumlah cerita dan perjalanan, sejumlah kisah dan petualangan, tempat-tempat wisata yang indah masih harus kita telusuri dan jelajahi, agar bertambah rasa syukur ini. Dari poros Kota Maros kita mengikuti jalan poros Maros - Bone, setelah melewati jalan masuk Taman Nasional Bantimurung Maros, kita lurus saja sampai memasuki jalan layang yang merupakan jalan masuk di Camba Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.


Jalan poros Camba Maros adalah jalan yang berbelok-belok, banyak tikungan, banyak tebing, pepohonan, bahkan ada beberapa titik sekumpulan monyet keluar dari hutan menuju jalan poros Camba. Biasanya para pengendara yang melintas memberi makan para monyet meski ada larangan, bahkan tak sedikit para pelintas jalan yang mengambil gambar, biasanya membuat jalanan agak padat karena berhenti secara sembarangan di tepi jalan.


Sekitar 40an menitan kita melintasi jalan berbelok-belok di Camba Kabupaten Maros, ada penunjuk jalan yang terbuat dari Papan bertuliskan "Air Terjun Lacolla". Tetapi bukan itu tujuan kita kali ini, tujuan kita adalah Air terjun Maddenge, Kampung Maddenge, Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis belum tahu apa arti yang sebenarnya sehingga air terjun tersebut dinamakan Maddenge, apakah karena air nya seolah-olah menggendong, atau kita menuju ke lokasi harus dengan menggendong. Medannya lumayan menantang, tapi aksesnya cukup bagus untuk di lintasi para pecinta petualangan. 


Memandang sejenak keindahan alam, gunung-gunung, memandangi air jernih, pepohonan, tumbuhan-tumbuhan kecil, mendengar aliran air jernih yang mengalir, aliran air terjun yang deras, membuat tubuh rileks san menyegarkan pikiran. Bagi yang terbiasa dengan aktivitas perkotaan sangat direkomendasikan mengunjungi air terjun Maddenge untuk menyegarkan pikiran dan suasana. Ditambah lagi semilir angin sejuk, dingin, udara desa yang khas kesegarannya, sambil menikmati makanan yang hangat atau panas, sungguh sangat disayangkan bila tak rekreasi dan melepaskan penat sejenak di tempat ini. Episode jalan-jalan produktif kali ini adalah Air Terjun Maddeng Maros, tunggu apa lagi, Ayo ke Maros! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, September 4, 2019

Ayo ke Masjid Muhammad Cheng Hoo Gowa!


Berbeda dengan Masjid-masjid lainnya, Masjid ini unik dari segi desain bangunannya. Mengapa dinamakan Masjid Muhammad Cheng Hoo, pastinya terinspirasi dari seorang Muslim yang berasal dari Negeri Cina bernama Laksamana Muhammad Cheng Hoo. Konon Laksamana Cheng Hoo bersama pasukannya adalah pasukan yang mengamankan perairan Nusantara di masa lalu dari ancaman para bajak laut. Membawa keadilan, membela kebenaran, nilai-nilai kepahlawanan yang patut kita jadikan keteladanan. Bahkan kisah tentang Laksamana Cheng Hoo pernah di film kan di layar kaca kita, di salah satu Televisi Swasta.







Jalan menuju Masjid ini tidak terlalu jauh dari Kota Makassar, dari Jalan Pettarani, belok ke arah Jalan Hertasning. Dari Jalan Hertasning cukup lurus saja, melewati gerbang perbatasan antara Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, lanjut di Jalan Tun Abdul Razak atau masyarakat sering menyebutnya Jalan Hertasning Baru. Kita akan mendapati perumahan warga, lalu pohon-pohon di jalanan, sawah yang lapang, dan akhirnya kita akan tiba di Masjid Muhammad Cheng Hoo Gowa Sulawesi Selatan.








Masjid ini unik dengan arsitekturnya yang banyak mengadopsi kebudayaan Negeri Cina, Masjid ini juga sering mengadakan kajian atau tahsin, kegiatan-kegiatan pengembangan diri, dan kegiatan edukatif lainnya.Sekarang, Masjid unik ini sudah mempunyai pondok tahfizh, kafe-kafe, serta kantin. Tempat wuduhnya sangat bersih, pengurus masjid pun sangat ramah. Masjid Muhammad Cheng Hoo Gowa sangat layak untuk di jadikan Tempat Wisata Reliji, Ayo ke Gowa! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, September 3, 2019

Bendungan Pannampu Maros, Oh Indahnya!

Kabupaten Maros masih menyimpan tempat wisata yang sangat indah untuk kita explore, salah satunya adalah perjalanan yang akan penulis ulas kali ini. Dari jalan poros Kota Maros, kita belok ke arah jalan poros Maros - Bone. Ikuti jalan poros ini sampai sekitar jalan masuk Taman Pra-Sejarah Leang-leang Kabupaten Maros. Jalan masuk ini ditandai dengan gerbang dan penunjuk jalan yang cukup jelas terbaca. Masuk ke dalam jalan poros Leang-leang, kita langsung mendapat pertigaan, segera belok kanan untuk menuju Surga tersembunyi itu.

Sepanjang jalan poros Leang-leang, pemandangan yang akan kita dapatkan adalah perumahan warga, pemandangan sawah, dan gunung-gunung. Kira-kira di pertengahan jalan menuju Leang-leang (Bagi yang sudah pernah ke Taman Pra-Sejarah Leang-leang, Bagi yang belum Penulis menyarankan untuk bertanya kepada masyarakat), kita akan mendapati Desa, parkir kendaraan anda di rumah warga, karena tempat yang kita tuju adalah Bendungan Pannampu. Selanjutnya jalan yang dilalui adalah sawah, kita akan menelusuri pinggir atau batas-batas sawah, cukup seru dan menegangkan, sebab hanya bisa di lintasi dengan berjalan kaki.




Menikmati pemandangan sawah, sambil berjalan kaki dengan hati-hati, menikmati segarnya udara pedesaan, paduan tumbuhan hijau dan langit biru, ooh sungguh Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Jalan-jalan produktif kali ini menuju Bendungan Pannampu Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Berjalan kaki menyusuri sawah sekitar 2 Kilometer. Tempatnya sangat indah, bagi yang ingin mengambil gambar, bagi yang ingin berenang, penulis merekomendasikan tempat ini untuk di kunjungi. Sepenggal kecil Surga yang ada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Ayo ke Maros! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, September 2, 2019

Indahnya Taman Batupake Gojeng Sinjai!

Perjalanan kali ini tak kalah seru, tempat yang kita tuju adalah salah satu tempat wisata di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Dari Kota Makassar menuju Kota Sinjai sekitar 4 jam perjalanan darat. Dari jalan poros, Jalan Perintis Kemerdekaan lurus saja sampai di simpang 5 Bandara Sultan Hasanuddin, tak jauh dari Bandara kita akan memasuki Gerbang perbatasan Kota Makassar dan Kota Maros. Sampai di Kota Maros, kita cukup mengikuti jalan poros Maros saja sampai di dekat Taman PTB Maros, kita belok kanan mengikuti jalan poros Maros - Bone.

Kabupaten Maros menyimpan beberapa tempat wisata dengan keindahan alam yang luar biasa, namun kita simpan dulu untuk perjalanan selanjutnya. Jalan poros Maros - Bone yang kita lalui akan mengantarkan kita ke jalan layang, jalan layang tersebut semacam gerbang untuk masuk ke jalan berlika-liku di Camba. Jalan poros di Camba berkelok-kelok dan butuh konsentrasi penuh untuk melaluinya, sebab jalannya lumayan sempit, dekat dengan tebing dan jurang yang memaksa kendaraan roda empat dari dua arah yang berlawanan harus melambat sejenak agar bisa saling melintas.

Setelah melewati Camba Kabupaten Maros, kita akan tiba di Malawa Kabupaten Maros. Di Malawa jalan berkelok-kelok sudah berkurang, lebih banyak jalan lurus. Tetapi harus tetap berhati-hati karena di jalan lurus kendaraan cenderung memacu lajunya dengan sangat cepat.  Di Malawa Kabupaten Maros inilah gerbang masuk kita menuju Kabupaten Bone. Tak jauh setelah perbatasan Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone, lurus saja mengikuti jalan poros hingga tiba di Tanabatue. Di Tanabatue inilah kita akan menemukan tugu penanda jalan pintas menuju Kabupaten Sinjai, ada lapangan di dekat tugu tersebut.

Jalan poros Tanabatue inilah yang menjadi jalan alternatif agar cepat tiba di Kabupaten Sinjai. Jalannya lumayan ramai dan padat penduduk, tetapi sesekali kita juga mendapatkan pemandangan bukit, hutan, dan sawah, serta padang rumput yang sangat alami, bila ada waktu luang, berfotolah sejenak di sajian keindahan alam ciptaan Tuhan, bukti kesyukuran kita sebagai manusia. Ujung dari jalan poros ini adalah Kajuara Kabupaten Bone, Kajuara Kabupaten Bone berbatasan langsung dengan Kabupaten Sinjai. Memasuki Kota Sinjai, ditandai dengan tugu beberapa ekor kuda yang berlari, seolah-olah sedang bergerak menyesuaikan diri dengan lajunya mobil yang melintas.



Memasuki Kota Sinjai, kita melaju saja di Jalan Petta Ponggawae, sampai menemukan pertigaan berbentuk segitiga, belok kanan ke Jalan Bulu Manyurung. Telusuri saja Jalan Bulu Manyurung yang mendaki tersebut, karena lokasi tujuan kita adalah Taman Batupake Gojeng Sinjai ada di ketinggian, tepatnya di Jalan Kiyai Haji Achmad Dahlan Kota Sinjai Sulawesi Selatan. Pemandangan alamnya sangat indah, karena berada di ketinggian, hampir seluruh bagian Kota Sinjai terlihat, lautnya, pelabuhannya, bahkan Pulau Sembilan yang berada di seberang, Pulau dengan Gunung yang tinggi. Sangat disayangkan bila anda mampir ke Kota Sinjai namun tidak mengunjungi Taman Batupake Gojeng Sinjai Sulawesi Selatan. Ayo ke Sinjai! Ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

Jalan-jalan di Benteng Somba Opu!

Bagian Selatan dari Ibu Kota Provinsi ini indah, ada sungai dan laut yang membentang, di masa lalu, Benteng Somba Opu menyimpan kejayaan Kesultanan Gowa. Benteng Somba Opu juga adalah situs bersejarah yang menjadi saksi pertempuran VOC melawan Kesultanan Gowa di masa lalu. Saat ini Benteng Somba Opu sudah berubah menjadi taman wisata dengan rumah-rumah adat khas setiap Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Bila kita mulai dari Jalan Poros Andi Pangeran Pettarani, cukup mengambil jalan lurus saja menuju arah Selatan. Di ujung Jalan Pettarani kita akan bertemu dengan pertigaan, belok kanan ke arah Jalan Sultan Alauddin. Dari Jalan Sultan Alauddin cukup lurus saja mengikuti jalan poros, kita akan melewati Kampus, Toko-toko perbelanjaan, dan pasar di dekat jembatan kecil. Setelah itu kita akan mendapati perempatan, belok kiri lalu lurus saja. Terus saja lurus, sampai mendapati Rumah Sakit Haji, itu tandanya sudah dekat dengan gerbang masuk Benteng Somba Opu. Sekitar 200 Meter setelah Rumah Sakit Haji, ada gerbang berwarna hijau di sebelah kanan, kita masuk ke jalan itu dengan berbelok kanan, lurus sampai mentok pertigaan di dekat jembatan panjang yang membelah sungai besar, dari situ kita telah memasuki area situs bersejarah Benteng Somba Opu.

Sering kali tempat ini di jadikan lokasi pemotretan oleh model lokal, rumah-rumah adatnya seing disewa untuk pelatihan-pelatihan pemuda atau kemahasiswaan, bahkan tamannya sering di gunakan untuk berkemah dalam jumlah besar. Didalamnya terdapat beberapa fasilitas umum, seperti Masjid, Museum, Penjelasan mengenai Benteng Somba Opu, juga sangat banyak pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam jajanan, makanan, dan minuman.




Tepat di tepi sungai lokasi Benteng Somba Opu ini, konon dikabarkan bahwa benteng-benteng yang di bangun digunakan oleh Sang Sultan untuk memantau lalu lintas perdagangan dan lalu lintas keluar-masuk kapal sepanjang sungai. Berjalan-jalan di sekitaran benteng dapat menambah wawasan dan boleh jadi menginspirasi kita untuk mengambil nilai-nilai perjuangan dari kisah-kisah pertempuran yang terjadi di Benteng Somba Opu di masa lalu.



Tempat ini sangat penulis rekomendasikan untuk di kunjungi, apalagi di dekatnya dibangun taman rekreasi Gowa Discovery Park. Berjalan-jalanlah ke sini bila engkau sempat, menikmati keindahan bangunan, pemandangan, serta situasi dan kondisi di sekitar benteng. Bila ingin buat pelatihan atau perkemahan di area Benteng Somba Opu, juga bisa dan sangat direkomendasikan. Mari berjalan-jalan ke Benteng Somba Opu Gowa Sulawesi Selatan! Ayo ke Gowa! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

BERTUTUR TENTANG JEPANG