Wednesday, November 20, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (27)

Nothing Impossible
Its Possible If You Know How

Fajar tak lama lagi menyingsing, jalanan masih sepi, tampak para petugas penyapu jalan sedang menjalankan tugasnya memastikan Kota Penerima banyak penghargaan Adipura itu tetap tampak bersih di jalan-jalan porosnya. Shubuh baru saja berlalu, udara masih terasa sedikit dingin, seorang pemuda yang sedang bertualang di Kota Gorontalo Ibu Kota Provinsi Gorontalo memantapkan langkah-langkahnya untuk sekedar melihat kondisi kota ini di pagi hari.

Jalanan masih tampak sepi, orang-orang mungkin sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung aktivitas seharian penuh. Toko-toko belum buka, pemuda 1000 masjid berjalan melewati toko-toko yang tutup itu, mengamatinya secara saksama, memerhatikan seolah-olah pendatang baru di kota tersebut. Sebenarnya ini kali kedua berkunjung ke Kota Gorontalo, menyusuri pertokoan, jalan poros, lalu pemuda 1000 masjid memutuskan untuk berjalan lebih jauh lagi sampai menemukan masjid.


Mesjid Darul Arqam Kota Gorontalo, singgah sejenak di depan masjid ini, masjid yang di dominasi oleh warna putih, berkombinasi dengan warna biru. Perjalanan pemuda 1000 masjid untuk mengunjungi 1000 masjid masih akan terus berlanjut, melintasi nusantara, melintasi pulau-pulau, bahkan boleh jadi perjalanan ini akan lintas negara, perjalanan mengunjungi masjid antar negara, bisakah? Tak ada yang tak mungkin, jika kita punya tekad, dan kita mengetahui caranya. Ayo ke Masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, November 19, 2019

Nantikan Senja di Pantai Enu

Negeri kita begitu indah, negeri kepulauan bernama Indonesia, ketika negeri ini terdiri dari belasan ribu pulau maka hampir dapat dipastikan negeri indah ini mempunyai garis pantai yang sangat panjang. Pada jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju sebuah pantai yang indah di Provinsi Sulawesi Tengah Indonesia.

Pantai yang akan kita tuju yaitu Pantai Enu, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Pantai yang sangat layak bagi para wisatawan, bagi para petualang dan penjelajah, untuk mengunjungi dan menikmati  keindahannya. Jaraknya tak terlalu jauh dari Kota Palu Ibu Kota Sulawesi Tengah, bila di ukur dari Tugu Nol Kilometer Palu jaraknya sekitar 45 Kilometer, ditempuh menggunakan kendaraan roda dua sekitar 1 Jam 2 Menit, menggunakan kendaraan roda empat sekitar 1 Jam 14 Menit.


Nikmati sejenak keindahan pantai ini, Pantai Enu Sindue, nikmati kejernihan air lautnya, pasir-pasirnya, tumbuh-tumbuhan disekitar pantai, nantikan pula senja di pantai ini. Nantikan senja di Pantai Enu Sindue Donggala Sulawesi Tengah, senja yang berwarna jingga, bersama teman-teman, bersama kerabat, bersama handai taulan, sambil menikmati minuman segar, seperti air kelapa muda. Ayo ke Donggala! Ayo ke Sulteng!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, November 18, 2019

Pantai Timur Selayar Menjadi Saksi

Daun-daun berguguran, udara begitu segar, pemandangan indah di pantai bagian Timur Pulau Selayar Sulawesi Selatan. Setelah melakukan jalan-jalan produktif di Air Terjun Jammeng Selayar, kita lanjutkan petualangan dan perjalanan kita. Sebuah perjalanan, sebuah petualangan yang kelak akan kita ceritakan, sebuah jalan-jalan produktif yang akan kita banggakan.




Pantai Timur Selayar menjadi saksi, saksi tentang petualangan kita, saksi tentang perjalanan kita, saksi tentang jalan-jalan yang produktif. Perjalanan yang produktif bukan sekedar pamer akan tempat wisata, ada yang lebih penting dari itu jika kita mau merenunginya, kita ingin menggali nilai dari setiap perjalanan, kita ingin mengambil inspirasi dengan jalan-jalan, bagaimana mungkin? Itu mungkin saja terjadi.

Kita tak pernah membayangkan kualitas hidup Bangsa Swedia di Tahun 1950-an akan sama dengan kualitas hidup bangsa Mesir di Tahun 2017, mulai dari teraturnya saluran air, tata kota, tata pabrik serta limbahnya, ternyata semuanya semakin baik. Ya, jalan-jalan produktif juga hendak mengajak kita untuk merenung bahwa hidup kita semakin baik dalam siklus 20 tahunan, tak percaya? Silahkan buka data-data validnya, statistik tentang kualitas hidup berbagai bangsa.

Pantai Timur Selayar menyajikan keindahan alam yang terlebih dahulu kita harus melintasi, kita menyebrang dari Bira Bulukumba menuju Pulau Selayar. Setibanya di Kota Benteng, 15-20 menit berjuang untuk bisa sampai di Pantai Timur Selayar Sulawesi Selatan. Pantai Timur Selayar bisa menjadi tempat perenungan inspiratif akan setiap makna kehidupan, tentang siapa sebenarnya kita ini, dan kemana kita kan menuju, Ayo ke Selayar! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, November 17, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (26)

Suara-suara kendaraan meraung di jalanan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, mengiringi padatnya aktivitas perkotaan. Hari ini kita menjadi pesimis karena ada penggolongan negara kaya dan negara miskin, ada penggolongan negara maju dan negara berkembang, ada penggolongan orang kaya dan orang miskin, simplifikasi yang berdampak negatif bagi cara kita memandang dunia. Apakah seperti itu realitasnya? Saya mengajak anda untuk berhenti berpikir dengan cara pandang seperti itu, sebab dunia sebenarnya lebih baik dari yang kita kira selama ini, tak percaya? Saya sarankan untuk membuka data-data valid yang ada dan turun langsung ke lapangan dengan pikiran yang lebih jujur dan terbuka.

Sekelompok pemuda baru saja tiba di Kota Bone, Ibu Kota Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Hendak menghadiri sebuah undangan, melintasi jalan poros Kota Bone Sulawesi Selatan, ada sebuah masjid yang anggun berdiri kokoh di depan Kantor Bupati Bone Sulawesi Selatan. Sebuah masjid yang sangat bersejarah, sebuah masjid yang menjadi ikon Kota Bone Sulawesi Selatan, Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone.

Sebua masjid yang indah, terletak di depan Kantor Bupati Bone, dekat perempatan, dekat dengan perkantoran-perkantoran, dekat dengan rumah warga, masjid yang menjadi tempat singgah sejenak melakukan perenungan-perenungan mendalam tentang siapa kita ini, apa tujuan kita, dan kemana kita kan menuju.

Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, bersama-sama orang yang dicintai dan disayanginya, menikmati masjid ini secara utuh. Masjid dengan dominasi warna krem, berpadu dengan warna hijau, serta memiliki kubah yang indah dan besar, menaranya tampak tinggi menjulang ke langit, seolah-olah ingin menggapai awan, bersiap mengumandangkan panggilan kepada para pemenang kehidupan.




Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone adalah tempat yang harus kamu kunjungi ketika sedang berada di Kota Bone Sulawesi Selatan. Nikmatilah sajian desain bangunannya yang artistik, desain interior masjid ini pun juga artistik dan sejuk. Batu marmer berwarna abu-abu serta ornamen-ornamen menarik di langit-langit masjid serta di gerbang-gerbang kecil masjid membuatmu akan terpukau sejenak dan tak menyesal pernah singgah ke masjid ini. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid!




Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 16, 2019

Berayun di Hadapan Senja Pantai Sunari!

Kapal sudah lepas dari pelabuhan, akan melintasi lautan yang luas, membawa harapan untuk sampai di seberang, membawa harapan semua orang yang menaikinya. Kapal telah bertolak menuju sebuah pulau yang direncanakan akan menjadi tempat wisata unggulan. Ombak menderu memukul-mukul badan kapal, kapan berguncang dengan teratur menyesuaikan dengan ombak dan terpaan angin, langit biru cerah bersinar bersama putihnya awan. Para penjelajah, para petualang, yang terlahir dari Negeri bernama Indonesia akan terbiasa dengan hal-hal tersebut.

Jalan-jalan produktif kita kali ini adalah menuju sebuah pantai yang indah. Sebuah pantai yang berada di seberang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Menyeberang dari Bira menggunakan kapal feri, cukup membayar Rp.60.000,- anda sudah bisa menyebrang bersama kendaraan roda dua, menyebrang menuju Pulau Selayar. Tujuan jalan-jalan produktif kali ini adalah sebuah Pantai di Pulau Selayar, Pantai Sunari Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan.





Setibanya di Pulau Selayar kita harus menempuh perjalanan sekitar 2 jam untuk menuju Kota Benteng Ibu Kota Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan, dari Kota Benteng sekitar 15 menit untuk menuju Pantai Sunari. Pantai Sunari Selayar menyajikan pemandangan matahari terbenam terbaik yang sayang untuk kamu lewatkan, berayunlah di hadapan senja Pantai Sunari Selayar agar engkau merasakan pantai yang benar-benar romantis ini. Tunggu apa lagi, Ayo ke Selayar! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, November 15, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (25)

Hujan baru saja reda, jalan-jalan mulai mengering namun masih ada sedikit genangan air. Sekelompok pemuda-pemuda tangguh baru saja melakukan jalan-jalan produktif di Kota Ambon Maluku, jalan-jalan dalam artian yang sebenarnya karena mengelilingi beberapa tempat strategis di Kota Ambon dengan berjalan kaki. Setelah sebelumnya para pemuda ini mengikuti acara deklarasi, deklarasi untuk lebih peduli, deklarasi sebuah gerakan untuk melampaui individualisme, bertempat di Gong Perdamaian Kota Ambon.

Berjalan kaki ke sebuah lapangan, ke jalan poros di dekat perkantoran, pasar, dan pusat-pusat perbelanjaan di Kota Ambon. Kini setelah letih berjalan kaki, para pemuda ini memutuskan untuk menyudahi petualangannya di Kota Ambon Maluku, tak lama lagi senja akan tiba menyapa, menyapa mereka dan kita yang seharian bermandikan cahaya matahari. Senja tiba dan sebentar lagi azan akan berkumandang, berkumandang memanggil orang-orang untuk bergegas, termasuk para pemuda, termasuk para pemuda yang punya cita-cita mengunjungi 1000 masjid.


Masjid Raya Al-Fattah Kota Ambon menjadi masjid pilihan para pemuda produktif ini, untuk singgah sejenak, beristirahat, melakukan perenungan-perenungan. Masjid Raya Al-Fattah Ambon memberikan kenangan yang tak terlupakan, masjid yang begitu indah dengan kombinasi warna hitam dan emas, teras masjid pun seperti itu. Kubah besar kombinasi warna emas pun begitu memikat siapapun yang sedang melewatinya, lapangan parkir pun cukup luas. Kesadaran pemuda untuk mengunjungi masjid harus terus kita bangun, harus terus kita pupuk. Pemuda 1000 masjid mengunjungi Masjid Raya Al-Fattah Ambon dan akan terus melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, November 14, 2019

Menginjak Angin di Air Terjun Jammeng!

Perjalanan dan petualangan adalah sesuatu yang sangat seru, memacu adrenalin, memicu keingintahuan, menghibur pandangan akan segarnya pemandangan alam sekitar, yang akan kita ceritakan, yang akan kita tuliskan, agar memberi inspirasi, itulah salah satu tujuan dari jalan-jalan produktif. Maka jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju ke Arah Tenggara dari Sulawesi Selatan, sebuah Kabupaten yang terletak di seberang Kabupaten Bulukumba.

Siapa tak kenal Bira Bulukumba Sulawesi Selatan? Para petualang, para penjelajah, para penikmat perjalanan pasti mengenalnya, pantai pasir putih terkenal di Sulawesi Selatan, juga merupakan tempat wisata unggulan bagi Provinsi ini. Dari pelabuhan Bira kira-kira 2 jam menyeberang menuju Pulau Selayar Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan. Siapkan biaya Rp.60.000,- bila melakukan penyeberangan bersama kendaraan roda dua.

Setibanya di Pulau Selayar, sekitar 2 jam menuju Kota Benteng, Ibu Kota Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan. Dari Kota Benteng, kira-kira sekitar 30 menit untuk menuju air terjun yang indah ini, Air Terjun Jammeng Selayar Sulawesi Selatan! Sebuah air terjun yang indah, yang kita harus melakukan tracking untuk menuju kesana. Air terjun dengan paduan batu-batu raksasa dan hijaunya tumbuh-tumbuhan serta birunya langit.








Cukup meningkatkan detak jantung ketika berjalan kaki bertualang di Air Terjun Jammeng Selayar Sulawesi Selatan. Pastikan anda ditemani oleh penduduk lokal agar tak tersesat. Didepan Air Terjun Jammeng Selayar juga ada spot menarik untuk berfoto, berjalan sedikit ke bagian depan air terjun yang di dekat rumah warga kita akan menemukan batu besar, beserta pemandangan horizon birunya laut dan birunya langit, dikelilingi pepohonan dan tumbuh-tumbuhan kecil berwarna hijau yang menyejukkan. Berfotolah diatas batu seolah-olah sedang menginjak angin. Ya! Menginjak angin di Air Terjun Jammeng Selayar Sulawesi Selatan! Ayo ke Selayar! Ayo ke Sulsel!









Oleh : Mohamad Khaidir

TENTANG CYBER WAR

Artificial intelegent dan kemajuan teknologi mengubah wajah dunia! Apalagi jika suatu negara sangat memperhitungkan bioteknologi yang mutakh...