Friday, December 13, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (36)

Langit biru yang cerah di tengah hari, panasnya juga lumayan, baik panas matahari maupun panas kendaraan. Mari kita mencari kesejukan sejenak, kesejukan yang instan, dimana lagi kalau bukan di masjid? Kali ini pemuda 1000 masjid melanjutkan perjalanannya dan mengunjungi sebuah masjid di Makassar, Masjid Sultan Alauddin namanya. Sebuah masjid yang berada ditengah kota, letaknya di pinggir jalan, sangat memungkinkan bagi pelintas jalan untuk singgah di masjid ini.



Masjid Sultan Alauddin Makassar, dasar warnanya adalah warna silver, berkilau, bagian luarnya mirip tempat-tempat perbelanjaan atau kantor-kantor Pemerintahan yang bergaya minimalis. Bagian dalamnya di dominasi oleh warna putih, kaca-kaca jendela dan pintu berjejer sepanjang dinding Utara, Selatan, dan Timur. Dalamnya sangat sejuk, pemuda 1000 masjid pernah mengunjungi masjid ini dan mendengar ceramah oleh Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.


Masjid Sultan Alauddin hadir sebagai penyejuk bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan kesejukan, ibarat mata air di tengah zaman ketidakpercayaan ini, padahal seharusnya kita harus membangun optimisme dengan membaca data-data perbaikan dunia yang diterbitkan oleh pusat data PBB. Kita harus semakin optimis ketika mendengar berita-berita negatif di televisi atau media online kita, yakinlah ada perbaikan lainnya yang jumlahnya banyak dan tak penting untuk diberitakan. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, December 12, 2019

Santai Sejenak di Pantai Seruni Bantaeng


Angin pantai berhembus, menembus dedaunan dan batang-batang pohon, angin pantai membentuj gelombang-gelombang kecil bernama ombak, menghantarkan kesejukan dari laut lepas menuju ke daratan. Kafe-kafe berjejer rapi, bahkan ada masjid keren di lantai ini, beberapa orang pemuda tampak sedang mengolah tawa sambil berbincang dan mengobrol ringan seputar perjalanan yang tengah mereka jalani. Dimanakah pantai ini berada?

Dulunya ia adalah sebuah pantai sederhana, lalu disulap menjadi tempat keramaian, tempat yang kemudian menjadi ikon kebanggaan kota, tempat favorit untuk nongkrong. Lokasinya di Kota Bantaeng Ibu Kota Kabupaten Bantaeng, nama pantai tersebut adalah Pantai Seruni Bantaeng Sulawesi Selatan. Anak-anak muda senang nongkrong di tempat ini, taman yang tersedia di pantai ini begitu indah, membuat siapapun yang melintasinya akan merasa rugi bila tak singgah sejenak di Pantai Seruni. Rumah sakit bertingkat bak gedung perusahaan berdiri kokoh di Pantai Seruni Bantaeng Sulawesi Selatan.

Pantai Seruni Bantaeng berjarak dari Kota 114 Kilometer dari Kota Makassar, waktu tempuhnya 2 Jam 44 Menit. Buat kamu yang sedang berada di Bantaeng, sedang atau akan melintasi Kota Bantaeng, singgahlah sejenak di Pantai Seruni untuk nongkrong, istirahat sejenak, sambil menikmati sajian kopi dan pisang goreng, berbagai macam minuman dan makanan pun tersedia, siapkan saja dana untuk jajan. Istirahatlah sejenak para petualang, santailah sejenak di pantai ini, Pantai Seruni Bantaeng Sulawesi Selatan, ayo ke Bantaeng! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, December 11, 2019

Mantapkan Langkahmu di Bukit Bulujaya!


Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut tak punya rasa…
(Cerita Tentang Gunung dan Laut, Payung Teduh)

Begitu kata Payung Teduh dalam lagunya, Cerita Tentang Gunung dan Laut, tetapi bisa saja gunung dan laut punya rasa bukan? Gunung akan merasa sedih ketika kita terus menerus menebang pohon tanpa terkendali, laut pun akan merasa sedih ketika kita terus menerus mencemari airnya, membuang sampah serta limbah di laut. Jalan-jalan produktif yang akan kita lakukan adalah perjalanan yang juga akan memerhatikan alam, memerhatikan sampah, menjaga lingkungan, serta mengambil setiap pelajaran yang dapat dipetik.

Perjalanan kali ini kita akan menuju sebuah bukit di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Sebuah puncak hijau, puncak yang memiliki 1 pohon dan hamparan rumput hijau di Jeneponto, tempat itu bernama Bukit Bulujaya Jeneponto. Dari Jembatan Kembar Gowa jaraknya 51 Kilometer, di tempuh dalam waktu 1 Jam 24 Menit menggunakan kendaraan roda 2, 1 Jam 35 Menit menggunakan kendaraan roda 4.







Bukit Bulujaya Jeneponto menyajikan pemandangan padang rumput hijau, rumah-rumah warga, pohon tinggi maupun rerumputan, angin berhembus kencang dan menyegarkan di bukit ini, bahkan laut pun terlihat dari puncak ini. Mantapkan langkahmu, dalam menjelajah, jelajahi alam Indonesia yang indah ini, jaga lingkungan dan alam kita dengan sepenuh hati, jangan betah dirumah. Mantapkan langkahmu di Bukit Bulujaya Jeneponto, ayo ke Jeneponto! Ayo ke Sulsel!







Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, December 10, 2019

Seperti Milik Pribadi, Inilah Pantai Bara Bulukumba!

Pantai Bira Bulukumba yang indah adalah salah satu tempat wisata unggulan dan terbaik di Sulawesi Selatan. Pantai indah yang menjadi tempat wisata unggulan ini rupanya memiliki saudara kembar, begitu yang tertulis dalam salah satu website yang mengulas tempat wisata. Saudara kembar Pantai Bira Bulukumba adalah Pantai Bara Bulukumba, pantai yang juga berada di Kecamatan Bira Kabupaten Bulukumba.

Bila kita berada di Kota Bulukumba Kabupaten Bulukumba, titik tolak kita adalah Lapangan Pemuda Bulukumba yang terletak di tengah kota, di depan Kantor Bupati Bulukumba. Dari Lapangan Pemuda Bulukumba menuju Pantai Bara Bulukumba berjarak 43 Kilometer, ditempuh dalam waktu 1 Jam 6 Menit. Kecamatan Bira Bulukumba adalah sebuah daerah yang sudah menyiapkan diri dan berbenah menjadi daerah wisata unggulan di Sulawesi Selatan, maka anda yang berdomisili di Sulawesi Selatan wajib mengunjungi tempat ini.



Pantai Bara Bulukumba menyajikan pemandangan yang indah, hijau dan birunya air laut, pasir putih yang mudah dibentuk menjadi istana pasir, serta pemandangan Pulau Liukang Loe yang berada di seberang pantai ini. Kisaran harga kamar yang dapat anda sewa adalah Rp.600.000,- per kamar, dari penginapan ini anda bida merasakan sensasi pantai yang luar biasa, seolah-olah Pantai Bara adalah pantai milik anda pribadi. Dari kamar menuju pantai tersedia pondok yang indah dan khas bagi para penikmat pantai yang ingin bersantai di tempat ini, dari pondok tersebut juga ada tangga yang akan mengantar kita bersentuhan langsung dengan pasir putih serta jernihnya air laut Pantai Bara Bulukumba. Buat para petualang, kamu harus berkunjung kesini, ajak keluarga dan sahabatmu untuk menikmati keindahan pantai serta keramahan penduduk setempat dalam melayani wisatawan, ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, December 9, 2019

Jalan-jalan Produktif di Eko Wisata Butta Gowa!

Lihatlah kawan bulan masih bersinar
Terangi malam hidup terus berjalan
Raih mimpimu bulatkanlah tekadmu
Mestakung semesta mendukung
(Semesta Mendukung, Goliath)

Sebuah lagu inspirasi yang mengajak kita untuk melihat dunia, bulan masih bersinar terangi malam, maka hidup harus terus berjalan. Liriknya menginspirasi kita untuk terus berupaya meraih mimpi, bila mimpi sudah di pancang, maka tekad harus dibulatkan. Mari kita lanjutkan jalan-jalan produktif kita di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, kali ini tempat wisata keren yang cocok untuk mengajak keluarga atau institusi.

Dari Jalan Sultan Alauddin Makassar, tepatnya Universitas Muhammadiyah Makassar, jaraknya adalah 25 Kilometer menuju jalan poros Malino Gowa Sulawesi Selatan, di tempuh dalam 46 Menit. Tujuan jalan-jalan produktif kita kali ini adalah Eko Wisata Butta Gowa Sulawesi Selatan, sebuah tempat wisata yang berada di ketinggian, memungkinkan kita untuk menyaksikan pemandangan Danau di Bili-bili.



Eko Wisata Butta Gowa Sulawesi Selatan juga sangat cocok untuk dipakai berkemah, pelatihan outdoor, memanah, serta outbond. Tersedia kolam renang dan luncuran yang lumayan panjang dan menggoda untuk segera kita mencobanya. Pemandangan danau, gunung, serta segarnya udara menambah keindahan tempat ini, buat kamu para petualang yang suka berkemah tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi, tunggu apa lagi, ayo ke Gowa! Ayo ke Sulsel!




Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 8, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (35)

Welcome to Paris Van Java! Begitu sebutan populer dari Kota Bandung Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Dari Jakarta, kira-kira sekitar 2 jam perjalanan menuju Bandung via darat, via jalan tol. Beruntung saat itu 2 orang pemuda dari Sulawesi Selatan mendapati kondisi jalan poros Jakarta - Bandung di jalan tol tak terlalu padat, mulai padat ketika memasuki Kota Bandung. Kota Bandung beserta fly over serta pusat-pusat keramaian di dalamnya, cukup padat namun saat itu lumayan lancar.

Pemuda 1000 masjid untuk kedua kalinya menginjakkan kaki di kota ini, Kota Bandung Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Pertama kali saat tahun 2012, mengikuti sebuah acara yang juga bertemakan pemuda di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kali ini pemuda 1000 masjid mendapati dirinya berada di tengah-tengah Kota Bandung, salah satu hotel terkenal, mungkin berbintang 4. Hotel ini terintegrasi dengan sebuah Mall yang sangat besar, taman bermain yang juga besar, yaitu Mall Trans Studio Bandung.

Tak disangka, ditengah-tengah pusat keramaian ini, ada sebuah masjid besar yang berdiri di tengahnya, seolah-olah ingin berkata kepada para pengunjung untuk tidak melupakan keberadaannya. Masjid yang dimaksud adalah Masjid Trans Studio Bandung, pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini. Masjid Trans Studio Bandung menyajikan pemandangan masjid bak istana berkubah emas, tangga-tangga yang elok dan bertingkat seperti gedung mahkamah di Jakarta.




Masjid Trans Studio Bandung juga rutin mengadakan kegiatan-kegiatan keislaman, kegiatan-kegiatan pengembangan diri, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Dibagian bawah terdapat aula besar, aula serbaguna masjid yang memungkinkan orang-orang dapat menggunakannya untuk acara-acara selebrasi atau pelatihan-pelatihan. Karpet merah menghampar di Masjid Trans Studio Bandung, jendela kaca berpadu indah dengan kubah emas, benar-benar mirip dengan istana. Masjid yang hadir dari membangkitkan kesadaran kepada orang-orang di sekitarnya untuk tidak melupakan masjid. Angin sejuk berhembus di Kota Paris Van Java, terasa dingin dan lembut membelai sel kulit, perjalanan harus terus dilanjutkan, pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, maukah kau ikut? Ayo ke masjid!



Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, December 7, 2019

Bertemu Kucing Pulau!

Pernahkah engkau bertemu kucing di sebuah pulau kecil yang mungkin orang-orang sulit untuk percaya bahwa disitu ada kucing ? Jalan-jalan produktif kali ini akan menuju pulau kecil di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Sebelum ke pulau kecil tersebut terlebih dahulu kita menuju sebuah pulau kecil yang padat penduduknya, yaitu Pulau Barang Lompo Pangkep Sulawesi Selatan.

Kota Makassar begitu terik, mentari bersinar terang menjelang siang, langit menampilkan sejelas-jelasnya biru langit, sekelompok pemuda tengah bersiap-siap menjelajah antar pulau dan bersiap-siap menyeberang. Seorang pemuda yang baik hati, pemuda yang berhasil melampaui individualisme, telah berkomunikasi dengan keluarganya jauh hari sebelum sekelompok pemuda positif ini berkunjung, berkunjung dan berpetualang di Pulau Barang Lompo Pangkep Sulawesi Selatan.

Kapal pun berangkat, sebuah kapal yang tidak terlalu kecil, tidak pula terlalu besar, didalam kapal kita duduk di lantai kapal yang hampir sejajar dengan ketinggian air laut! Cukup menegangkan dan mendebarkan, birunya langit dan birunya laut berpadu dengan indah dari jendela kapal, seolah ingin mengajak kita untuk sama-sama memuja-muji Tuhan Semesta Alam. Siapkanlah Rp.15.000,-/Orang untuk menyeberang dari Makassar menuju Pulau Barang Lompo Pangkep, penyeberangan tidak setiap waktu sehingga kita harus menyesuaikan jadwal dengan keberangkatan kapal.


Pulau Barang Lompo Pangkep Sulawesi Selatan menyajikan pemandangan yang indah, jernihnya air laut di sekitar dermaga, udara khas pulau yang masih sangat bersih, lalu dari Pulau Barang Lompo kita menuju sebuah pulau kecil, sekitar 15 menit dari Pulau Barang Lompo ada sebuah pulau kecil tak berpenghuni, namun pemilik pulau ini melarang untuk masuk ke pulau tersebut, dari dermaga kita akan bertemu kucing-kucing di pulau yang tak berpenghuni ini, buat kamu para petualang berkebangsaan Indonesia, kamu harus berkunjung ke Pulau Barang Lompo Pangkep untuk membuktikan ke-Indonesiaan-mu, anak nusantara yang tangguh menjelajah pulau, ayo ke Pangkep! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

TENTANG CYBER WAR

Artificial intelegent dan kemajuan teknologi mengubah wajah dunia! Apalagi jika suatu negara sangat memperhitungkan bioteknologi yang mutakh...