Tuesday, December 31, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (44)

Jalan terus menanjak, tak begitu mulus, cukup banyak lubang di jalanan tersebut, bus yang membawa rombongan para pemuda kampus ini mencoba melaju meski tak begitu cepat, mengingat jalannya tak begitu mulus. Lapangan Desa adalah penanda untuk masuk menuju sebuah desa yang berada di Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Para pemuda ini melalui rumah warga, lalu perlahan rumah warga desa habis, berganti menjadi pemandangan sawah dan kaki gunung yamg begitu sejuk, begitu asri. Pondok-pondok kecil di pematang sawah, saling terkait dengan tali yang cukup kuat dan terhubung dengan orang-orangan sawah, para pemuda yang berada di dalam bus sedang menuju Kantor Kecamatan semakin penasaran dengan desa yang akan mereka tinggali dalam waktu 2 Bulan, diantara rombongan pemuda-pemudi ini ada pemuda yang bercita-cita mengunjungi 1000 masjid.

Yang pertama muncul dalam benak beberapa orang pemuda dalam rombongan tadi adalah dimana masjid, ya masjid. Mungkin dalam pikiran para pemuda ini masjid adalah tempat yang dapat membantu mereka bersosialisasi dan kenal lebih dekat dengan warga desa. Benar saja, masjid menjadi tempat melaksanakan salah satu program yang akan dilaksanakan di desa, Masjid Al-Furqan Desa Porame Kecamatan Kinovaro adalah masjid yang pertama. Terletak di tepi sawah, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya warga pada program-program seperti pengajian, baik pengajian ibu-ibu maupun kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan warga desa berkolaborasi dengan para pemuda.




Masjid Al-Furqan Desa Porame Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, saat itu sedang diadakan lomba-lomba oleh para remaja masjid dan hampir seluruh warga desa, lalu sang pemuda 1000 masjid di tunjuk menjadi juri pada salah satu lomba, suatu hal yang mengejutkan sekaligus mendebarkan. Juga menjadi sangat berkesan bagi beberapa pemuda yang sedang mengadakan program posdaya di Desa Porame Kecamatan Kinovaro selama 2 bulan. Bagi pemuda 1000 masjid, ini juga menjadi pembelajaran berharga, menjadi inspirasi juga, bahwa dimanpun kita berada, masjid menjadi tempat yang penting ketika kita ingin berkolaborasi dengan masyarakat sekitar. Masjid menjadi tempat yang aman dan nyaman, sekaligus menjadi faktor pembangun masyarakat, terutama pembangun an Sumber Daya Manusia (SDM), ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, December 30, 2019

Museum Lagaligo Sebagai Etalase Sejarah Sulawesi Selatan!


Tempat yang sangat bersejarah, berada dalam kompleks Fort Rotterdam, berisi benda-benda bersejarah, informasi-informasi berharga mengenai sejarah. Informasi mengenai asal mula Kabupaten Bone, asal mula Kota Makassar, informasi tentang masjid tua di Gowa Sulsel, rumah panggung beserta bentuk dan filosofinya, informasi mengenai kapal Phinisi dan jenis-jenisnya, serta masih banyak informasi bersejarah lainnya yang sangat sayang untuk kita lewatkan, hanya di Museum La Galigo Kompleks Fort Rotterdam Makassar Sulawesi Selatan.

Museum La Galigo berada di salah satu bangunan Kompleks Fort Rotterdam Makassar, sangat sayang untuk kita lewatkan. Dikelola oleh Dinas Pariwisata setempat, tempat ini menjadi semacam pesona sejarah tersendiri, terutama bagi para pendatang yang tengah merantau di Sulawesi Selatan maupun penduduk asli Sulawesi Selatan yang ingin menggali informasi sejarah berdasarkan literasi dan referensi yang tersedia. Jadi, buat kamu yang ingin melakukan jalan-jalan produktif penuh dengan informasi sejarah, ayo jalan-jalan ke Museum La Galigo Kompleks Fort Rotterdam, ayo ke Makassar! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 29, 2019

Mencoba Memapah Awan di Lappa Laona Barru!

Liburanmu akan terasa seru bila bersama kawan-kawan, bila bersama sahabat seperjuangan, bila bersama teman-teman, maka nikmatilah liburanmu di Bulan Desember ini! Dengan liburan yang produktif, jalan-jalan produktif kali ini, bersama kawan-kawan terbaik, menuju sebuah tempat wisata yang terkenal di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, yaitu Lappa Laona Barru Sulawesi Selatan.

Lappa Laona Barru Sulawesi Selatan, berjarak  50 Kilometer dari Kota Barru, ditempuh dalam waktu 1 Jam 20 Menit untuk sampai kesana. Dataran tinggi Lappa Laona terletak di Dusun Waruwue, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dari dataran tinggi ini mungkin engkau bisa mencoba untuk memapah awan yang terlihat dekat di hadapanmu.



Dataran tinggi Lappa Laona menjadi tempat favorit untuk berkemah, dan berfoto ria, sambil menikmati pesona keindahan Barru dari ketinggian, terdapat juga beberapa spot foto yang sangat menarik. Dari Kota Makassar berjarak sekitar 130 Kilometer, ditempuh dalam waktu 3 Jam 30 menit. Buat kamu yang berada di Barru, datanglah ke Lappa Laona, tunggu apa lagi, Ayo ke Barru! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sang Pemuda 1000 Masjid (43)

Kubahnya berwarna emas, sebuah masjid yang berada di jalan poros, jalan utama, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, menjadikan masjid ini masjid yang strategis, Masjid Babul Jannah Maccini.  Pemuda 1000 masjid melanjutkan perjalanannya menuju Masjid Babul Jannah Maccini, tak begitu jauh dari Kilometer 4, tidak begitu jauh dari jalan flyover, bila kita berdiri di depan masjid ini, beberapa gedung-gedung strategis di Makassar akan terlihat dari depan masjid ini.



Masjid Babul Jannah Maccini, suatu ketika pemuda 1000 masjid mengunjungi masjid ini di Bulan Puasa menjelang berbuka, tanpa berpanjang lebar para Jama'ah dan pengurus mempersilahkan sang pemuda untuk duduk bersiap untuk menyantap menu berbuka puasa, dilayani dengan begitu baik, disambut dengan ramah oleh para pengurus maupun jama'ah masjid padahal pemuda 1000 masjid bukan orang yang terkenal dan mungkin baru beberapa kali mengunjungi masjid ini. Masjid Babul Jannah Maccini memberikan pelajaran, memberikan inspirasi tentang persaudaraan, tentang bagaimana kita memuliakan para tetamu.


Masjid Babul Jannah Maccini, berkubah emas, berwarna kombinasi krem dan cokelat, menambah keindahan fisik bangunannya, ditambah keramahan jama'ah dan pengurus masjid yang ada didalamnya. Sebuah inspirasi bagi kita semua tentang menjaga persaudaraan, menjaga kebhinekaan, mengacuhkan perbedaan, karena kita berada di langit yang sama serta tanah air yang sama. Masjid selalu menjadi tempat yang nyaman bagi pemuda 1000 masjid, maka perjalanan ini akan terus dilanjutkan, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, December 28, 2019

Sang Pangeran pernah disini, Fort Rotterdam

Sang Pangeran pernah di penjara di tempat ini,  Pangeran Diponegoro, tempat yang sangat bersejarah, tempat dulu para penjajah berkantor, mengawasi lalu lintas pelabuhan, lalu lintas perdagangan maupun lalu lintas manusia, mengawasi gerak-gerak yang mencurigakan, tempat ini juga menyimpan berbagai macam arsip atau administrasi, bagian depan seperti benteng yang bersiap menahan serangan-serangan, inilah dia Fort Rotterdam Makassar.

Bangunan-bangunan yang di dominasi warna krem ini berdiri dengan kokoh, menjadi saksi sejarah apa yang pernah terjadi di sekitarnya. Sekeliling bangunan tampak batu-batu marmer zaman dulu yang menghitam dan berlumut, lalu sekarang menjadi museum sejarah dan tempat wisata yang menarik bagi para penjelajah, bagi para penikmat sejarah. Atap-atap bangunannya berwarna merah, taman-tamannya di tata dengan rapi agar kita tak bosan berfoto atau mengambil gambar di dalamnya.


Fort Rotterdam menjadi destinasi wisata naratif yang sangat menarik, bahkan sering di adakan acara-acara outdoor di tempat ini, kajian-kajian, dan saat ini benteng bersejarah ini di kelola oleh pemerintah setempat. Fort Rotterdam menjadi semacam tempat yang wajib kamu kunjungi bila sedang jalan-jalan di Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, jalan-jalan yang produktif tentunya, mengingat benteng ini adalah situs sejarah yang dapat menginspirasi kita dengan narasi sejarahnya. Mari berkunjung ke tempat ini, salah satu tempat wisata paling edukatif di Kota Makassar, Ayo ke Makassar! Ayo ke Sulsel!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, December 27, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (42)

Masjid sebagai tempat favorit untuk dikunjungi oleh semua orang? Mungkinkah? Mungkin beberapa waktu yang lalu sempat viral masjid yang buka 24 Jam, mempersilahkan para musafir untuk beristirahat didalamnya, kali ini kita akan melihat langsung masjid tersebut, Masjid Jami'Islahuddin Makassar Jalan Abdullah Daeng Sirua. Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini pada perjalanan kali ini.



Masjid Jami'Islahuddin Makassar merupakan masjid yang berada tepat di pinggir jalan Abdullah Daeng Sirua, jalan yang lumayan padat di Kota Makassar, padat dengan usaha-usaha pedagang kaki lima, padat dengan Rumah dan Toko, padat dengan aktivitas masyarakat di sekitarnya, di seberang masjid pun kita akan menyaksikan kanal. Masjid Jami'Islahuddin Makassar punya Badan Usaha Masjid guna untuk memutar kas masjid yang cenderung non-produktif karena tersimpan lama didalam virtual akun bank menjadi sebuah amal usaha.



Masjid Jami'Islahuddin Makassar yang mempunyai badan usaha ini memutar kas masjid menjadi usaha yang menguntungkan lalu di masukan ke dalam kas masjid untuk kemaslahatan ummat, lalu di putar lagi menjadi modal usaha, lalu apa yang terjadi dengan siklus perputaran uang yang produktif ini? Mengurangi dana yang mengendap terlalu lama lalu menjadikannya produktif, menghidupkan industri-industri kecil, menghidupkan perekonomian ummat, sunggu siklus yang bermanfaat dan membawa kebermanfaatan yang lebih luas lagi.

Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, Masjid Jami'Islahuddin, menyaksikan usaha tambal ban di depan masjid, yang merupakan badan usaha dari masjid. Masjid Jami'Islahuddin Makassar juga buka 24 Jam, tersedia kopi, Teh, kamar mandi, dan tempat istirahat, bahkan bagi para musafir yang hendak menginap disediakan pula makanan! Sungguh masjid yang luar biasa! Inilah salah satu perjalanan pemuda masjid yang produktif, jalan-jalan yang benar-benar produktif, memberikan inspirasi bagi kita yang membaca kisah ini, memberikan inspirasi bagi kita yang mengunjungi masjid ini, Masjid Jami'Islahuddin Makassar, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, December 26, 2019

Anak-anak Bangsa di Danau Matano

Anak-anak bangsa berlarian kesana kemari, berkejaran berlarian, bermain-main menikmati masa mudanya, menikmati masa kecilnya, seolah-olah tanpa beban, terkadang tertawa terbahak-bahak, terkadang menangis karena terjatuh atau tersandung, terkadang saling berteriak memanggil-manggil, atau berteriak karena keasyikan dan keseruan permainannya. Anak-anak kampung yang sedang bermain-main sambil tertawa-tawa seru, kampung bernama Indonesia, Negeri Indah yang menyimpan kekayaan alam, tepatnya di Sulawesi Selatan.








Anak-anak bangsa di Danau Matano Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia, dari Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, kita mesti menikmati perjalanan darat selama 11 Jam 56 Menit, menempuh jarak 586 Kilometer, untuk tiba bertemu dengan anak-anak bangsa, anak-anak yang bermain di sekitaran Danau Matano Luwu Timur. Sebuah danau yang menjanjikan kesejukan, pemandangan indah nan alami, sebuah danau yang ingin memaksa kita untuk berkata, "saya senang hidup di alam Indonesia!".








Danau Matano Luwu Timur Sulawesi Selatan, menggoda kita untuk menjelajahinya, berpetualang di sekitarnya, berfoto-foto di pinggir danau, juga mengambil gambar para anak-anak bangsa yang sedang bermain dan tertawa-tawa. Buat para petualang sejati, buat kamu para penjelajah alam, sempatkan dirimu, untuk menikmati Indonesia, untuk menikmati keindahan Danau Matano Luwu Timur, agar kita semakin bersyukur, hidup di sebuah negeri yang merupakan penggalan surga, penggalan surga dunia, ayo ke Sulsel!



Oleh : Mohamad Khaidir

BERANI DAN PRODUKTIF

Beranilah menuliskan Gagasan !