Bel berdering kencang di sebuah Sekolah sederhana, berdering keras dan panjang menandakan jam masuk Murid-murid di Sekolah tersebut. Saat masuk di kelas, pelajarannya adalah pelajaran seni, pelajaran yang paling di gemari anak Kelas 1 SD! Dan pada saat itu juga pelajarannya adalah menggambar. Murid-murid bersorak kegirangan, tapi apa yang hendak di gambar? Maka sang pengajar seni mengambil kapur putihnya, bersiap menggambar di papan hitam, blackboard legendaris bagi Gen-X.
Celoteh murid-murid mulai ramai berkomentar soal apa yang di gambar. Tapi sang penggambar tak memedulikan kericuhan tersebut, ia terus menggambar dan menggambar hingga selesai. Yang terlihat di papan hitam adalah gunung, matahari, sawah, jalanan, dan rumah-rumah kecil di tengah sawah. Wooow, ini adalah gambar legendaris yang sebagian besar dari kita pasti mengingatnya! Tanpa banyak berceloteh sang penggambar langsung memerintahkan murid-murid untuk menggambarnya di buku gambar mereka, bahkan sampai saat ini masih teringat di benak gambar legendaris, gambar yang pernah ada dan populer di masa kecil kami.
Tadi adalah kisah nyata yang terjadi sekitar 21-22 Tahun yang lalu, kisah tentang gambar legendaris yang terkenal. Dalam benak, apakah benar-benar ada pemandangan semacam itu? Gunung, matahari, sawah, jalanan, rumah ditengah sawah, bahkan gambar ini menjadi semacam dasar bagi anak-anak SD zaman dulu untuk memulai melukis atau menggambar gambar alam. Sekalipun banyak variasi yang tercipta, tetap saja dasarnya adalah gunung, matahari, sawah, jalanan, dan rumah kecil ditengah sawah. Apakah benar ada kondisi alam semacam itu? Ternyata benar adanya.
Kota Makassar sedang menghadapi musim panas, aktivitas perkotaan berjalan sebagaimana biasanya. Untuk mendapatkan dan melihat citra dari gambar masa kecil, gambar legendaris itu, tak terlalu jauh dan tak terlalu lama menuju ke sana dari jalan poros Kota Makassar. Cukup masuk saja ke Jalan Hertasning, lurus mengikuti jalan poros sampai di gerbang perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Ya! Pemandangan legendaris itu terletak di Kabupaten Gowa!
Masuk di Jalan Tun Abdul Razak, lurus saja arahnya, sampai anda akan menemukan Masjid Muhammad Cheng Hoo di sebelah kanan jalan, artinya bundaran Samata Kabupaten Gowa sudah dekat. Begitu mendapati bundaran Samata, anda terus saja, lurus melewati Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Lurus saja di jalan poros sampai anda menemukan penanda jalan disebelah kiri bertuliskan "LPPPK KPTK Gowa". Belok kiri setelah penanda jalan tersebut, anda cukup mengikuti jalan poros yang ada, perempatan pertama yang anda dapati langsung saja belok kanan. Anda akan menemukan beberapa perumahan, lalu setelah itu ada jembatan kecil dan sungai. Ikuti saja jalan poros tersebut sampai sekitar 5 menit anda akan menyaksikan keindahan ciptaan Tuhan, pemandangan alam yang legendaris itu benar-benar ada! Letaknya di Pattalasang Kabupaten Gowa. Bagi anda yang ingin menyaksikan pemandangan tersebut, mari berjalan-jalan dan menikmati pemandangan tersebut di Pattalasang Kabupaten Gowa. Ayo ke Gowa! Ayo ke Sulsel!
Oleh : Mohamad Khaidir
wooow, benar-benar nyata
ReplyDeletepattalasang keren
ReplyDeleteternyata
ReplyDelete