Thursday, September 19, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (5)

Pemuda masjid pada perjalanannya kali ini akan melintasi pulau, diluar pulau Sulawesi. Sang pemuda ini punya jiwa petualangan dan rasa ingin tahu yang tinggi, jalan-jalan produktif kali ini adalah mewakili kampusnya. Dengan modal keberanian dan dana seadanya, kali ini ia memulai petualangan dari Surabaya Jawa Timur. Memang saat itu lebih hemat biaya bila ke Surabaya terlebih dahulu. Dan saat itu juga adalah pengalaman pertama sang pemuda menjejak kakinya di Kota Surabaya Jawa Timur.

Hanya modal bertanya, ia berani saja dari bandara langsung menuju terminal Purabaya, bersiap-siap mengunjungi Kota Pendidikan, Kota Yogyakarta, Ibu Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekali lagi dengan modal keberanian dan dana seadanya, naik bus menuju Yogyakarta dari Terminal Purabaya Surabaya Jawa Timur. Tak punya pengalaman melintas via perjalanan darat antar kota di Pulau Jawa, ia meneruskan petualangannya. Selama di dalam bus pun ia tak tahu berapa jam perjalanan yang akan ditempuh menuju Yogyakarta, baginya ini adalah kesempatan untuk beristirahat sambil benar-benar menikmati perjalanan.

Sepanjang perjalanan dari Surabaya ke Yogyakarta, sang pemuda menikmati pemandangan perkotaan, pemandangan pegunungan beserta pohon pinusnya, informasi untuk bertanya hanya pada sopir atau karyawan bus yang sedang ia tumpangi. Bus yang ia tumpangi sangat nyaman, tersedia televisi di dalamnya, nyaman untuk berbaring, sesekali sang pemuda menengok ke jendela melihat kereta api yang sedang melaju. Selama ini sang pemuda hanya menyaksikannya di televisi, sekarang menyaksikannya secara langsung, sang pemuda memang orang kampung yang pemberani!

Malam harinya, bus sudah hampir sampai di Kota Yogyakarta, kata karyawan bus. Langsung saja sang pemuda menyebutkan tujuannya, Kampus Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dan akhirnya bus berhenti di suatu persimpangan yang memungkinkan kita bisa menggunakan kendaraan umum menuju Kampus UGM. Tiket pesawat menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta cukup mahal, maka sang pemuda yang ingin menghemat biaya keberangkatan berinisiatif untuk menuju Kota Surabaya lalu melanjutkan perjalanan darat ke kota pendidikan tersebut.

Dalam batinnya, pemuda ini bertanya-tanya mengapa Yogyakarta disebut sebagai kota pendidikan, apa yang membuatnya disebut sebagai kota pendidikan? Ketika tiba di kota tersebut, sedikit demi sedikit ia menjadi tahu alasannya, hampir di setiap jalan poros dan jalan kecil di tengah kota sekolah dan kampus pasti ada dan jumlahnya sangat banyak. Malam itu, ketika tiba di Yogyakarta, sang pemuda sempat kepikiran malam ini menginap di masjid saja, lagi pula masjid adalah tempat yang sangat positif. Sang pemuda 1000 masjid akhirnya tiba di tempat tujuan, hampir jam 12 malam ia tiba di Kampus UGM, untung saja ada panitia kegiatan yang mengarahkan mereka untuk makan malam lalu menginap di Masjid Kampus UGM.





Masjid Kampus UGM adalah masjid yang sangat besat dengan keunikan arsitekturnya, tamannya biasa digunakan masyarakat untuk melaksanakan hajatan pernikahan, maklum taman Masjid Kampus UGM memang sangat indah. Sang pemuda sempat membatin dalam dirinya, "tak akan tersesat orang yang hatinya terpaut dengan masjid". Jadi, apakah hari ini engkau sudah mengunjungi masjid wahai pemuda?



Oleh : Mohamad Khaidir

2 comments:

KONTRIBUSI

Keberhasilan seseorang menghasilkan sebuah karya, baik karya sederhana yang bermanfaat maupun karya yang monumental dan tercatat dalam sejar...