Showing posts with label Ayo ke Masjid. Show all posts
Showing posts with label Ayo ke Masjid. Show all posts

Tuesday, November 26, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (29)

Semilir angin sejuk di pagi hari membelai sel-sel kulit, membuat tubuh rileks dan perasaan tenang, lebih konkretnya membuat rasa kantuk luar biasa melanda menjelang fajar. Tetapi rasa kantuk itu seharusnya bisa dikalahkan oleh para pemuda, demi melangkahkan kaki menuju masjid. Para pemuda 1000 masjid melangkahkan kaki dengan mantap menuju sebuah tempat yang sejuk di Kota Bandung Jawa Barat.

Perjalanan pemuda 1000 masjid kita lanjutkan di Kota Bandung Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, sebuah Provinsi yang kira-kira 40% penduduk Indonesia ada disini. Kota Bandung yang kata Gubernur Provinsi Jawa Barat saat ini, sebuah kota yang diciptakan Tuhan sambil tersenyum. Para pemuda 1000 masjid berkesempatan berkunjung ke Masjid Daarut Tauhid Bandung Jawa Barat, kebetulan sudah janjian dengan salah seorang teman dekat yang saat ini adalah kandidat Doktor.


Masjid Daarut Tauhid Bandung adalah masjid yang berada ditengah-tengah perumahan warga, tak jauh dari Masjid Al-Furqon UPI Bandung. Berbagai kegiatan pelatihan, pengembangan diri, pengkaderan, pengajian, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya rutin dilaksanakan di masjid ini. Bahkan pada kesempatan saat itu, para pemuda 1000 masjid sempat bertemu dengan KH.Abdullah Gymnastiar, atau sapaan akrabnya adalah Aa Gym.

Masjid Daarut Tauhid Bandung menyajikan sebuah konsep pengelolaan masjid yang berkolaborasi dengan masyarakat sekitar, warga sekitar Masjid Daarut Tauhid dan sekitar Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung terwarnai dengan nilai-nilai islam. Busana masyarakat sekitar sangat syar'i serta sopan, begitupun karakter masyarakatnya yang sangat ramah. Pedagang-pedagang sekitar juga ikut terwarnai oleh aktifnya kegiatan-kegiatan di Masjid Daarut Tauhid Bandung Jawa Barat. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 23, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (28)

Langit sudah mulai gelap, lantunan ayat suci Al-Qur'an mulai bersahut-sahutan di setiap menara-menara masjid. Orang-orang mulai beranjak dan bersiap menuju ke masjid, kesadaran yang meningkat dan terus akan meningkat, itulah semangat positif yang ingin penulis bagikan. Narasi pemuda 1000 masjid kali ini adalah mengunjungi sebuah masjid yang berada di tengah Kota Makassar Sulawesi Selatan, dan yang lebih mencengangkan lagi masjid ini berada ditengah-tengah penjara!

Masjid Da'watul Ihsan Lapas Kelas I Makassar, adalah masjid yang berada ditengah-tengah kompleks penjara di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sebuah masjid yang sangat ramai ini ibarat oase di tengah-tengah penjara, oase keimanan, oase ketenangan, oase ketenteraman, oase ketenteraman, mata air inspirasi, mata air kebahagiaan. Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, berfoto bersama para jama'ahnya, yang dipenuhi semangat-semangat positif, semangat untuk berhijrah, semangat untuk berubah.


Masjid Da'watul Ihsan Lapas Kelas I Makassar menghadirkan suasana yang berbeda, pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini bersama para pemuda lainnya, berbincang bersama para tahanan, menggali hikmah dan inspirasi, mendengar kisah dan penyebab serta kemauan untuk kembali kepada jalan yang benar, jalan yang penuh kebaikan, tentunya jalan ini penuh onak dan duri. Ketika seseorang memutuskan untuk hijrah, ia harus siap untuk menghadapi ujian-ujian selanjutnya, walaupun begitu, perjalanan pemuda 1000 masjid akan kita lanjutkan, ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, November 20, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (27)

Nothing Impossible
Its Possible If You Know How

Fajar tak lama lagi menyingsing, jalanan masih sepi, tampak para petugas penyapu jalan sedang menjalankan tugasnya memastikan Kota Penerima banyak penghargaan Adipura itu tetap tampak bersih di jalan-jalan porosnya. Shubuh baru saja berlalu, udara masih terasa sedikit dingin, seorang pemuda yang sedang bertualang di Kota Gorontalo Ibu Kota Provinsi Gorontalo memantapkan langkah-langkahnya untuk sekedar melihat kondisi kota ini di pagi hari.

Jalanan masih tampak sepi, orang-orang mungkin sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung aktivitas seharian penuh. Toko-toko belum buka, pemuda 1000 masjid berjalan melewati toko-toko yang tutup itu, mengamatinya secara saksama, memerhatikan seolah-olah pendatang baru di kota tersebut. Sebenarnya ini kali kedua berkunjung ke Kota Gorontalo, menyusuri pertokoan, jalan poros, lalu pemuda 1000 masjid memutuskan untuk berjalan lebih jauh lagi sampai menemukan masjid.


Mesjid Darul Arqam Kota Gorontalo, singgah sejenak di depan masjid ini, masjid yang di dominasi oleh warna putih, berkombinasi dengan warna biru. Perjalanan pemuda 1000 masjid untuk mengunjungi 1000 masjid masih akan terus berlanjut, melintasi nusantara, melintasi pulau-pulau, bahkan boleh jadi perjalanan ini akan lintas negara, perjalanan mengunjungi masjid antar negara, bisakah? Tak ada yang tak mungkin, jika kita punya tekad, dan kita mengetahui caranya. Ayo ke Masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, November 17, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (26)

Suara-suara kendaraan meraung di jalanan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, mengiringi padatnya aktivitas perkotaan. Hari ini kita menjadi pesimis karena ada penggolongan negara kaya dan negara miskin, ada penggolongan negara maju dan negara berkembang, ada penggolongan orang kaya dan orang miskin, simplifikasi yang berdampak negatif bagi cara kita memandang dunia. Apakah seperti itu realitasnya? Saya mengajak anda untuk berhenti berpikir dengan cara pandang seperti itu, sebab dunia sebenarnya lebih baik dari yang kita kira selama ini, tak percaya? Saya sarankan untuk membuka data-data valid yang ada dan turun langsung ke lapangan dengan pikiran yang lebih jujur dan terbuka.

Sekelompok pemuda baru saja tiba di Kota Bone, Ibu Kota Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Hendak menghadiri sebuah undangan, melintasi jalan poros Kota Bone Sulawesi Selatan, ada sebuah masjid yang anggun berdiri kokoh di depan Kantor Bupati Bone Sulawesi Selatan. Sebuah masjid yang sangat bersejarah, sebuah masjid yang menjadi ikon Kota Bone Sulawesi Selatan, Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone.

Sebua masjid yang indah, terletak di depan Kantor Bupati Bone, dekat perempatan, dekat dengan perkantoran-perkantoran, dekat dengan rumah warga, masjid yang menjadi tempat singgah sejenak melakukan perenungan-perenungan mendalam tentang siapa kita ini, apa tujuan kita, dan kemana kita kan menuju.

Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, bersama-sama orang yang dicintai dan disayanginya, menikmati masjid ini secara utuh. Masjid dengan dominasi warna krem, berpadu dengan warna hijau, serta memiliki kubah yang indah dan besar, menaranya tampak tinggi menjulang ke langit, seolah-olah ingin menggapai awan, bersiap mengumandangkan panggilan kepada para pemenang kehidupan.




Masjid Al-Markaz Al-Ma'arif Bone adalah tempat yang harus kamu kunjungi ketika sedang berada di Kota Bone Sulawesi Selatan. Nikmatilah sajian desain bangunannya yang artistik, desain interior masjid ini pun juga artistik dan sejuk. Batu marmer berwarna abu-abu serta ornamen-ornamen menarik di langit-langit masjid serta di gerbang-gerbang kecil masjid membuatmu akan terpukau sejenak dan tak menyesal pernah singgah ke masjid ini. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid!




Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, November 15, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (25)

Hujan baru saja reda, jalan-jalan mulai mengering namun masih ada sedikit genangan air. Sekelompok pemuda-pemuda tangguh baru saja melakukan jalan-jalan produktif di Kota Ambon Maluku, jalan-jalan dalam artian yang sebenarnya karena mengelilingi beberapa tempat strategis di Kota Ambon dengan berjalan kaki. Setelah sebelumnya para pemuda ini mengikuti acara deklarasi, deklarasi untuk lebih peduli, deklarasi sebuah gerakan untuk melampaui individualisme, bertempat di Gong Perdamaian Kota Ambon.

Berjalan kaki ke sebuah lapangan, ke jalan poros di dekat perkantoran, pasar, dan pusat-pusat perbelanjaan di Kota Ambon. Kini setelah letih berjalan kaki, para pemuda ini memutuskan untuk menyudahi petualangannya di Kota Ambon Maluku, tak lama lagi senja akan tiba menyapa, menyapa mereka dan kita yang seharian bermandikan cahaya matahari. Senja tiba dan sebentar lagi azan akan berkumandang, berkumandang memanggil orang-orang untuk bergegas, termasuk para pemuda, termasuk para pemuda yang punya cita-cita mengunjungi 1000 masjid.


Masjid Raya Al-Fattah Kota Ambon menjadi masjid pilihan para pemuda produktif ini, untuk singgah sejenak, beristirahat, melakukan perenungan-perenungan. Masjid Raya Al-Fattah Ambon memberikan kenangan yang tak terlupakan, masjid yang begitu indah dengan kombinasi warna hitam dan emas, teras masjid pun seperti itu. Kubah besar kombinasi warna emas pun begitu memikat siapapun yang sedang melewatinya, lapangan parkir pun cukup luas. Kesadaran pemuda untuk mengunjungi masjid harus terus kita bangun, harus terus kita pupuk. Pemuda 1000 masjid mengunjungi Masjid Raya Al-Fattah Ambon dan akan terus melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, November 13, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (24)

Terpaut rindu saat menara memanggil diriku
untuk bersimpuh menghadapkan wajahku
Terpaut rindu mengagungkan segala asma-Mu
untuk berkeluh menghambakan cintaku
demi penjuru masjid yang terbentang sajadah
ku rindukan damai yang menghangatkan jiwaku
(Penjuru Masjid, Aditya Surya Pratama)

Sungguh rindu yang tak bertepi bila seorang pemuda yang sering mengunjungi masjid tak sempat mengunjungi masjid saat sedang melakukan jalan-jalan produktif, maka setelah melakukan petualangan Mata Air Panas Lejja Soppeng, waktunya menyempatkan diri menuju masjid.


Pemuda 1000 masjid singgah sejenak di Masjid Raya Darussalam Soppeng, masjid yang dimalam hari bersinar keunguan karena lampu sorot, berpadu dengan desain masjid yang anggun dan tampak mewah, di sekitar masjid cukup banyak pedagang kaki lima. Menyediakan jajanan dan berbagai macam makanan.



Masjid Raya Darussalam Soppeng berdiri kokoh ditengah Kota Soppeng, seolah-olah sedang mengingatkan masyarakat sekitar tentang keberadaan masjid ini sebagai tempat untuk mencari hikmah, mencari hidayah, mencari jati diri manusia sebenarnya. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanan, perjalanan yang akan menemukan perjalanan sejati, ayo ke Masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 9, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (23)



Langit biru mulai berganti menjadi langit senja yang berwarna jingga, tak lama lagi malam akan tiba, kini petang menjelang. Kaki-kaki mulai melangkah ke masjid, melangkah tanpa ragu, melangkah dengan mantap, para pemuda mulai bergegas ke masjid, diantaranya adalah pemuda 1000 masjid. Perjalanan pemuda 1000 masjid kali ini adalah menuju sebuah masjid yang meskipun terletak di kompleks perumahan tetapi masjid ini sangat dikenal penduduk Kota Makassar Sulawesi Selatan.


Sebuah masjid yang desainnya mirip dengan Kakbah, Masjid Al-Fatih Al-Anshar namanya. Masjid Al-Fatih Al-Anshar memiliki desain yang unik dan menarik, dengan konsep minimalis, terdiri dari banyak warna yang berpadu. Pintu masuknya adalah pintu-pintu kaca, sajadahnya sangat lembut, didalam masjid terasa sangat dingin dan sejuk. Bagian depan Mihrab juga ada batu berlafaz Allah.


Masjid Al-Fatih Al-Anshar, kamu harus berkunjung ke masjid ini, masjid dengan desain yang minimalis dan unik. Selain karena keunikannya, juga agar pemuda memperoleh energi yang positif. Dimasa depan, pemuda dan masjid akan menjadi pilar utama kebangkitan bangsa kita, Negeri indah bernama Indonesia. Perjalanan pemuda 1000 masjid akan terus kita lanjutkan, narasi pemuda 1000 masjid akan terus kita tuliskan. Maukah engkau ikut bergabung? Ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, November 6, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (22)

Air di kanal mengalir tenang, mengalir memperlihatkan jernihnya kepada orang-orang yang sedang melintas, mengalir memperlihatkan jernihnya kepada orang-orang yang sedang melewatinya. Ditengah sebuah kota yang katanya pusat perdagangan di Indonesia Timur ini, kanal mengalir dengan debit air yang cukup, diseberang kanal ada sebuah masjid yang lantai dan dindingnya terbuat dari marmer, memberikan sensasi dingin dan sejuk bagi orang-orang yang sedang berada didalamnya.


Masjid Hajjah Siti Saerah, sebuah masjid di pinggir kanal ditengah Kota Makassar Sulawesi Selatan. Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, singgah sebentar melihat-lihat dan beraktivitas didalamnya. Sebuah masjid dengan warna hijau muda yang dominan, kubah utama dan kubah menaranya pun berwarna hijau muda. Berkombinasi dengan warna hijau, putih, cokelat muda, ornamen berwarna cokelat, dan kisi-kisi besi berwarna hijau tua.


Masjid Hajjah Siti Saerah memiliki ornamen-ornamen yang unik pada tiang-tiang yang berada di teras, begitupun tempat wudhunya, bahannya terbuat dari batu marmer dan desainnya artistik. Pintu-pintu masuk kedalam masjid juga unik dan klasik, desain pintunya mirip pintu rumah seorang Priyayi dizaman penjajahan, hanya saja pintu masjid ini dilengkapi dengan kaca bening. Banyak para pelintas yang singgah sejenak di masjid ini, tempat parkirnya lumayan luas, ada sebuah jembatan yang juga unik menuju masjid ini.


Pemuda 1000 masjid akan melanjutkan lagi jalan-jalan produktif mengunjungi masjid-masjid, agar tumbuh semangat-semangat positif, minimal melalui tulisan-tulisan atau renungan-renungan inspiratif. Masjid hadir membersamai seorang individu, membentuk pula karakternya sejak dari kecil, tempat kedua setelah orang tua dalam mempelajari ilmu agama. Kisah ini masih akan dituliskan, ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, November 1, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (21)

Senja sudah menunjukan jingganya, langit yang tadinya biru mulai berwarna jingga. Asap-asap kendaraan mulai berkurang, menandakan orang-orang sudah menuju ke rumah masing-masing. Saat jingga senja muncul, tak lama lagi malam akan menjelang, dedaunan mulai tenang seolah sedang memuji dalam diam. Para pemuda yang sedang dalam perjalanan jauh, akhirnya singgah di sebuah tempat, tempat yang menyenangkan dan menenteramkan, tempat itu adalah masjid.


Pemuda 1000 masjid baru saja menghadiri undangan pernikahan, sebuah ikrar suci untuk bersama, perjanjian yang sangat kuat, untuk berjuang bersama, untuk hidup bersama, untuk saling melengkapi satu sama lain. Aduhai, pemuda mana yang hatinya tak bergetar saat akad dilaksanakan, sebuah deklarasi yang akan mengantarkan perpindahan kehidupan, dari kehidupan individual menuju kehidupan kolektif, dari kesendirian menuju kebersamaan, dari kelemahan menuju keberdayaan, dari kekurangan menuju kesempurnaan.


Pemuda 1000 masjid tiba di sebuah tempat, yaiti masjid, Masjid Agung Rappang Sidrap Sulawesi Selatan. Masjid yang berdiri dengan anggun bermandikan cahaya senja yang berwarna jingga, orang-orang mulai bergegas menujunya, rela meninggalkan segala aktivitas utama untuk bergegas ke masjid. Masjid Agung Rappang Sidrap Sulawesi Selatan adalah masjid yang memiliki gaya arsitektur yang unik, masjid yang sangat besar dengan dominasi warna jingga, maka ketika masjid ini dibaluri oleh cahaya jingga, semakin indah Masjid Agung Rappang dikala senja.


Batu marmer yang menghiasi lantai sangat besar, langit-langit masjid yang berbentuk segi banyak juga tampak sangat indah, berpadu dengan paduan lampu-lampu megah dan lampu-lampu kecil lainnya, bila melihat langit-langit masjid seolah kita sedang berada di dalam sebuah istana. Kubah masjid begitu indah dengan paduan warna hijau dan putih, pintu-pintu masjid juga berpadu warna kuning, jingga, dan putih. Masjid dengan konsep terbuka ini berdiri begitu kokoh, semoga masjid ini mampu menjadi sarana perubahan oleh masyarakatnya yang bertekad untuk berubah menjadi lebih baik. Pemuda 1000 masjid akan terus melanjutkan perjalanannya, ayo ke Masjid! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, October 27, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (19)

Jalanan lumayan ramai seperti biasanya, ciri khas Kota Metropolitan, orang-orang memacu kendaraannya menuju tempat tujuan masing-masing. Asap kendaraan berpadu dengan panasnya matahari, para penjual menjajakan jualannya, sebagian lagi sedang ingin liburan, lalu sebagiannya lagi singgah sejenak ke sebuah masjid. Masjid yang menjadi ikon kebanggaan Kota Makassar Sulawesi Selatan, Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M.Yusuf.





Sebuah masjid dengan desain bangunan yang menarik, desain yang indah, desain yang artistik. Sebuah menara masjid tinggi menjulang ke atas, lahan parkir dan tamannya sangat luas, bahkan lahan yang sangat luas ini  digunakan sebagai pasar saat Bulan suci Ramadhan. Tempat wudhu cukup luas, di bagian Utara dan Selatan masjid. Ditaman pun tersedia keran air untuk beruwudhu. Dari parkiran menuju masjid juga tersedia semacam selasar, bagian depan masjid ini juga tersedia tangga eskalator.





Bagian dalamnya sangat luas, ornamen-ornamen unik dan sangat menarik menghiasi langit-langit dan jendela masjid, batu marmer nya yang dingin membuat masjid ini terasa sejuk dan dingin. Kajian-kajian rutin di selenggarakan di masjid ini. Bagian bawah masjid biasanya digunakan kegiatan-kegiatan, para pedagang busana muslim juga letaknya di lantai dasar. Bila sedang berada di Makassar, kamu harus jalan-jalan ke Masjid ini. Perjalanan pemuda 1000 masjid akan terus kita lanjutkan, ayo ke Masjid! Ayo ke Sulsel!






Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, October 25, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (18)

Langit biru begitu cerah, sejelas-jelasnya, seterang-terangnya, memang sedang musim panas di sebuah negeri yang heterogen ini. Negeri dengan belasan ribu pulau dan sawah khas nya, nyiur melambainya, serta hijaunya pepohonan. Sekelompok pemuda sedang melangkahkan kakinya, melangkah seyakin-yakinnya, menuju sebuah tempat, sebuah tempat yang mampu menyatukan hati-hati yang berserakan, sebuah tempat yang mampu menyejukan dan meneduhkan, tempat itu bernama masjid.

Masjid Darul Muttaqin namanya, di daerah Panakukang Rappocini Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sepintas tampak biasa-biasa saja, tetapi mampu menyatukan berbagai macam profesi, berbagai macam usia, berbagai macam latar belakang. Di antara sekelompok pemuda yang menuju Masjid Darul Muttaqin ini adalah pemuda 1000 masjid. Seorang pemuda yang bercita-cita mulia, mengunjungi 1000 masjid.

Warna masjid Darul Muttaqin berbagai macam, tetapi yang dominan adalah warna hijau. Bagian pagar dan dinding berwarna oranye, pagar besinya juga berwarna hijau. Masjid Darul Muttaqin adalah masjid yang berada di tengah-tenganmh perumahan warga, di apit oleh rumah-rumah warga. Menara masjid di bagian depan begitu kokoh berdiri, berwarna putih dan hijau, kombinasi yang menarik dan indah.


Narasi pemuda 1000 masjid akan terus berjalan, akan terus dituliskan, akan terus menginspirasi. Agar masjid menjadi semacam  oase di zaman ketidakpercayaan, masjid menjadi telaga di zaman yang semakin komunikatif, masjid menjadi pengakrab di tengah kerenggangan karena saling terhubung via media sosial, masjid menjadi tempat diskusi saat orang-orang mulai menjadi pribadi yang senang menyendiri. Ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, October 22, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (17)

Menjelajah dan berpetualang di Pulau Liukang Loe cukup menguras energi, berkeliling di pulau, menikmati pasir putih, menikmati dermaga, menikmati biru dan hijaunya laut, menikmati dan mengamati hewan-hewan laut, menikmati angin pantai, menikmati pemandangan pulau, menikmati pemandangan batu karang dan tumbuhan laut,   sebuah petualangan yang luar biasa!

Beberapa orang pemuda akhirnya merasa harus istirahat sebelum kembali menyeberang ke Pantai Bira. Harus kembali menghimpun energi, lalu dari mana para pemuda ini menghimpun energi? Ternyata mereka hendak menghimpun kembali energi spiritual di masjid, Masjid Babussalam Dusun Liukang Loe, Pulau Liukang Loe, Desa Bira. Narasi pemuda 1000 masjid harus dilanjutkan kembali, para pemuda yang akan mengunjungi 1000 masjid!

Masjid Babussalam Dusun Liukang Loe Desa Bira Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, adalah masjid yang sangat sederhana, tak terlalu besar tetapi mampu menjadi tempat untuk menghimpun energi, tempat untuk beristirahat sejenak dari berbagai aktivitas, tempat untuk melakukan diskusi menembus dimensi ruang, dimensi waktu, dan dimensi daya. Ini juga menjadi sebuah pesan bahwa dimanapun kita berada jangan lupa untuk berkunjung ke masjid.


Narasi pemuda 1000 masjid akan terus dilanjutkan, narasi pemuda 1000 masjid akan terus di tuliskan, agar para pemuda menyadari tentang peran masjid sebagai pusat peradaban. Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, bahkan di Zaman Rasulullah SAW Masjid Nabawi di gunakan sebagai tempat latihan hanggar oleh kaum muslimin. Bila hal ini disadari oleh orang-orang, maka mungkin akan berkurang jumlah masjid yang begitu membanggakan banyaknya saldo kas masjid, apalah gunanya saldo yang banyak tetapi hanya fokus pada pembangunan fisik semata. Apalah gunanya saldo yang banyak tetapi tak digunakan untuk hal-hal yang produktif, seperti apa teknisnya? Kelak kita akan tulis seperti apa idenya.


Bagi petualang yang senang menjelajah dan liburan di Pulau Liukang Loe, jangan lupa singgahlah sejenak di Masjid Babussalam Dusun Liukang Loe Desa Bira Kabupaten Bulukumba. Agar bertambah energi-energi positif, sebab yang di beri makan bukan hanya fisik semata, pikiran dan hati tentu jiga butuh asupan, karena manusia adalah makhluk yang sempurna, ayo ke Masjid! Ayo ke Bulukumba! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, October 11, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (14)

Kendaraan belum terlalu banyak, pagi menyapa dengan santun dan damai, udara segar serta embun pagi membersamainya, burung-burung berkicau indah seolah sedang bersenandung indah dan bertasbih memuji. Kopi dan teh mulai disajikan sebagai pelengkap kehidupan, kaki-kaki tengah bersiap untuk bergegas, sawah hijau terhampar, gunung biru menjadi lanskap pemandangan yang indah dan menawan, pagi itu begitu nikmat, selepas Subuh Sang Pemuda sudah menyiapkan dirinya untuk bergegas, mengenakan sepatu cokelatnya yang besar, mengencangkan sabuknya, bersiap untuk beraktivitas pagi.

Alangkah bahagianya pemuda yang sebentar lagi akan mengucap ikrar suci, sebuah ikrar yang kokoh nan dalam, untuk mempersunting bidadari dunia pujaan hati, mengajaknya untuk hidup bersama serta berjuang bersama. Maka undangan pun disebarkan, menyebarkan kabar bahagia itu kepada para sahabatnya. Tujuannya adalah Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Para sahabat bergegas menuju kesana, membantu sekaligus menghadiri undangan tersebut, kabar bahagia dan membahagiakan.

Jalan-jalan produktif pun dimulai, menghadiri undangan, sebagian besar pesertanya adalah pemuda, dan alangkah beruntungnya ternyata yang berangkat adalah para pemuda yang sering mengunjungi masjid, para pemuda yang mencintai masjid. Mobil-mobil rombongan melaju, melintas jalan-jalan beton, sejak dari Kabupaten Maros jalanannya di dominasi oleh jalan beton. Sedikit berganti aspal di Kabupaten Pangkep, kemudian kembali menjadi jalan beton lagi. Pemandangan sawah, laut, batu karst, gunung, padang rumput, perkotaan, bergantian selama perjalanan, tapi ada satu tempat yang sangat menenangkan, tempat apakah itu?

Masjid selalu menjadi tempat yang menenangkan, juga tempat istirahat yang sejuk. Menjadi tempat beristirahat sejenak, tempat beristirahat dari berbagai kegiatan duniawi, untuk merenung dan bermeditasi sejenak. Rombongan telah bersiap untuk pulang, setelah menghadiri undangan, undangan yang membahagiakan. Maka mobil-mobil pun meluncur menuju Kota Makassar Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Singgah sejenak di sebuah daerah bernama Mallusetasi Kabupaten Barru, tak jauh dari Kota Pare-pare Sulawesi Selatan. Tempat ini juga sempat menjadi pusat perhatian Sang Pemuda 1000 Masjid saat mengadakan perjalanan dari Makassar menuju Pare-pare.

Masjid At-Taqwa namanya, mungkin penamaannya terinspirasi dari suatu derajat yang sangat mulia dalam ajaran Islam, yaitu Orang-orang yang bertaqwa. Desain masjidnya sangat minimalis dan futuristik, seperti masjid masa depan. Didominasi oleh warna putih, kubahnya berwarna emas, tangga-tangga untuk naik kemasjid berwarna abu-abu. Pemandangan di belakang masjid adalah bukit hijau beserta langit biru berpadu dengan awan putih, di depan masjid juga tampak pantai beserta lautnya. Masjid At-Taqwa juga menjadi tempat favorit para petualang untuk beristirahat sejenak dalam perjalanan mereka. Inilah masjid yang indah, masjid yang sempat dilalui oleh pemuda 1000 masjid. Masjid indah dan nyaman, ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, September 26, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (8)

Gedung-gedung menjulang tinggi di sekitarnya, mulai dari Apartemen, Hotel-hotel, pusat perbelanjaan modern, bioskop-bioskop, Bank, kafe-kafe, Sekolah-sekolah mulai dari bertaraf Nasional sampai bertaraf internasional, seperti inilah kepadatan perkotaan. Kendaraan-kendaraan lalu lalang dengan segala keperluan dan aktivitasnya, entah saling peduli atau tidak, itu urusan belakangan, tapi ini juga hal yang harus segera kita benahi bersama-sama. Agar tak ada kekakuan meskipun kita tinggal di Kota.

Mulai dari satu taman ke taman yang lain, dari gedung satu ke gedung yang lain, memang tak ada tempat yang dapat mengumpulkan begitu banyak manusia dalam intensitas yang banyak setiap harinya kecuali masjid. Berkunjung ke masjid itu ibarat kita sedang berada di padang gurun yang gersang lalu berjalan-jalan mencari sumber air dan menemukan oase. Eureka! Aku menemukan sesuatu yang baik! Begitu kira-kira analoginya. Masjid ibarat oase di tengah zaman ketidakpercayaan ini, oase yang bila kita meminum airnya maka diri ini ingin segera melakukan kebaikan.

Pemuda pada zamannya adalah seseorang yang memiliki semangat berapi-api, semangat eksperimental yang kuat. Bila ada sesuatu yang baru, lebih baik, lebih bagus, lebih efisien, lebih efektif, maka ia pasti akan segera mencobanya meskipun belum terbukti keberhasilannya. Berhasil itu urusan belakangan, yang penting berusaha dulu, dengan ilmu dan metode yang baru, senenarnya tak sama sekali baru, hanya pengulangan gagasan namun mendapat tambahan segar dengan cara baru sesuai dengan kekinian dan kedisinian.

Satu orang Pemuda mengunjungi 1000 masjid, bukankah itu sesuatu yang sangat baik dan bagus? Tempat yang baik ini harus sering dikunjungi oleh para pemuda, semangat yang berapi-api itu di poles dengan karakter baik karena rajin mengunjungi masjid. Jadi, siapapun yang masih muda, jalan-jalanlah ke masjid, selain jalan-jalan keliling Indonesia jalan-jalan juga lah ke masjid untuk beristirahat sejenak dari penatnya aktivitas perkotaan.

Sebuah jalan di Kota Makassar Sulawesi Selatan, Jalan Boulevard namanya, adalah jalan dengan kompleks pertokoan. Sebuah jalan yang sepanjang pinggir jalurnya terdapat begitu banyak toko, Hotel-hotel, perumahan elit, dan Mall Panakukang, Mall terbesar di Kota Makassar. Ada sebuah masjid yang sangat indah, dibangun di Jalan Boulevard, tepatnya di Kompleks Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Masjid Nurul Jihad namanya.

Para pemuda sering berkunjung disini, untuk menjalankan ibadah, juga untuk berolahraga. Halamannya sangat luas sehingga bisa di pakai untuk berolahraga pula. Beginilah seharusnya masjid, tak hanya sarana Ibadah saja, hal-hal produktif lainnya juga bisa dilakukan disini. Berdiskusi, berolahraga, bermajelis ilmu, study Club, bahkan ada salah satu masjid di Sulawesi Selatan yang halamannya dipakai untuk latihan bela diri secara rutin. Beginilah seharusnya fungsi masjid, dan beginilah seharusnya pemuda, sering mengunjungi masjid agar menjadi pemuda yang positif, ayo ke Masjid Nurul Jihad, ayo ke Masjid!










Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, September 15, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (3)

Ayo ke Masjid, ayo ke Masjid, bersama kita membangun Negeri! Begitu petikan mars salah satu  Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak pada bidang pemberdayaan Masjid di Indonesia. Sepertinya mars tersebut mempunyai makna bahwa dengan bergerak menuju ke Masjid kita sedang melakukan hal-hal yang besar, dengan menuju ke Masjid kita sedang melakukan kerja-kerja peradaban, dengan menuju ke Masjid kita sedang mengerjakan kegiatan-kegiatan positif. Ya, memang seperti itulah adanya, itulah mengapa para pemuda Bangsa ini harus sering-sering mengunjungi Masjid.

Seorang pemuda ingusan dari sebuah kampus negeri berkesempatan untuk mewakili kampusnya di sebuah perhelatan besar, lokasinya di Kampus Negeri di Timur Indonesia. Betapa bahagianya pemuda ini, tahun pertama menimba ilmu di kampisnya langsung ditunjuk oleh para senior-seniornya untuk menjadi delegasi, perwakilan kampus negeri. Setelah sehari semalam naik bus dari Palu menuju Makassar, berbagai kejadian tak terduga terjadi. Mulai dari dilemparnya kaca mobil bus, mobil kecil yang menyerempet bus, kibaran bendera-bendera mancanegara saat di Sulawesi Barat, penuh dengan keseruan dan ketegangan.

Kota Makassar atau Kota Daeng, menginap semalam di Kota ini, rombongan delegasi kemudian melanjutkan perjalanan via udara, bertolak dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Kota Ambon Maluku Indonesia Timur. Setibanya di Bandara, sang pemuda yang tengah melakukan jalan-jalan produktif ini bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Universitas Pattimura Ambon. Ini adalah pertama kali bagi sang pemuda tadi mengunjungi Kota Ambon, matanya melihat dengan saksama setiap detil yang tak pernah dilihatnya di daerah asalnya. Terkagum-kagum dengan keindahan alamnya dan tampilan kota yang damai.

Sesampainya di Universitas Pattimura Ambon,  rasa kagum juga masih ada, bangunan-bangunan kampus yang megah dan besar, luasnya areal kampus, uniknya desain bangunan kampus khas Indonesia Timur. Akhirnya yang pertama dilakukan adalah registrasi, sang pemuda istirahat sejenak di salah satu ruang di dalam kampus untuk bersiap-siap registrasi. Kampusnya sejuk dan tamannya tertata rapi. Ketika tiba waktu Shalat, para peserta diarahkan untuk menuju Masjid Kampus, jaraknya tak terlalu jauh, melewati beberapa fakultas, taman, dan kolam air tawar untuk sampai ke Masjid tersebut.




Tak bisa dipungkiri, dimanapun pemuda ini berada, Masjid adalah tempat terasyik, tempat yang tenteram untuk di kunjungi. Pemuda-pemuda lainpun akan merasakannya jika setiap hari mengunjungi Masjid. Sang Pemuda 1000 Masjid bukan sekedar gagasan kosong, tetapi sebuah gagasan sederhana yang akan berdampak besar bagi pembangunan karakter Pemuda Indonesia. Masjid Kampus Universitas Pattimura Ambon memiliki kesamaan desain dengan beberapa Masjid Kampus Negeri yang pernah sang pemuda kunjungi, sebuah penyeragaman yang positif menurut penulis, desainnya unik, dan berkapasitas ratusan jama'ah. Dimanapun kita berada, jangan lupakan Masjid ya. Ayo ke Masjid! Ayo ke Ambon!




Oleh : Mohamad Khaidir

MELINTASI JEMBATAN MAHAKAM