Showing posts with label Ayo ke Masjid. Show all posts
Showing posts with label Ayo ke Masjid. Show all posts

Thursday, January 30, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (51)

Tahukah Tuhanmu selalu hidup didalam hatimu
Cinta dariNya menjawab semua masalahmu
(Tuhan Maha Cinta, Nidji)

Sebuah tembang yang mengingatkan kita betapa sesungguhnya tak ada alasan bagi kita untuk melupakan Sang Pencipta alam semesta, sungguh kita tak sendirian, Tuhan selalu bersama kita. Perjalanan pemuda 1000 masjid kita lanjutkan di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sebuah masjid yang berada di dekat pusat keramaian di Kelurahan Daya Kecamata Biringkanaya Kota Makassar, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, dekat dengan Perempatan Patung Ayam Daya, Masjid Jami'Nurul Hidayat Daya.



Masjid Jami'Nurul Hidayat Daya, merupakan masjid besar, ketika sebuah masjid melekat kata Jami' maka hampir dapat dipastikan masjid tersebut adalah masjid yang besar yang dapat menampung minimal ratusan orang. Masjid ini dekat dengan pusat-pusat keramaian seperti Terminal Daya, Daya Grand Square, Kantor Angkutan Darat DAMRI, dan beberapa toko-toko serta warung kopi. Karena berada di dekat pusat keramaian, setiap hari masjid ini selalu ramai, bahkan di depan masjid selalu menjadi tempat berhenti Angkutan Kota.


Masjid adalah sarana kita mendekatkan diri kepada Ilahi, agar diri kita senantiasa sadar, agar diri kita senantiasa teringat bahwa ada kekuatan Yang Maha Besar dalam mengatur kehidupan kita, ada kekuatan Yang Maha Baik membantu menyelesaikan persoalan-persoalan dalam kehidupan kita, pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah kita mendekatkan diri kepadaNya ? Barangkali dengan sering-sering mengunjungi masjid bisa menjadi sarana kita mendekatkan diri kepada Ilahi. Perjalanan sang pemuda 1000 masjid akan terus kita lanjutkan, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, January 26, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (50)

Sebuah Kota, yang berada di paling Utara Provinsi baru, Provinsi yang terus membangun sarana prasarananya, terus membangun sumber daya manusianya. Kota tersebut bernama Kota Pasangkayu, berada di Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat. Langit sedang mendung dan menandakan bahwa musim hujan sedang berlangsung. Meskipun begitu orang-orang yang melangkahkan kakinya ke masjid tak surut berpantang meski langit mendung, terus melangkahkan kakinya menuju masjid, terus berkendara menuju masjid.

Kota Pasangkayu adalah kota yang indah, beberapa kali pemuda 1000 masjid melintas di kota ini. Kota ini terus membangun dan membangun, terus berbenah dan berbenah, menjadi daerah yang akan mendukung laju pertumbuhan di Sulawesi Barat. Sebuah masjid tampak berdiri kokoh meski langit mendung, masjid itu bernama Masjid Agung Nurul Huda Pasangkayu Sulbar. Masjid yang lumayan besar, dengan desain yang indah dan menarik, profil bangunannya seolah berwarna-warni, menara masjid nya pun tinggi menjulang seolah-olah ingin mengabarkan kepada awan mendung bahwa waktu shalat sebentar lagi tiba. Inilah Masjid Agung Nurul Huda Pasangkayu, dimanapun engkau berada, ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, January 18, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (48)

Angin pantai berhembus dengan sempurna, menyelusup ke dalam sel-sel kulit para pekerja teknis di pelabuhan, yang berhadapan langsung dengan peti-peti kemas, yang berhadapan langsung dengan mesin-mesin kapal, yang berhadapan langsung dengan industri transportasi kelautan, angin tersebut menimbulkan kesejukan yang khas, membuat kondisi tubuh menjadi santai, dan terkadang kita dapat mengeluarkan potensi terbaik pada diri kita dalam keadaan santai. Angin pantai terus berhembus, membelai sebuah masjid di pinggir pantai, dekat Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Masjid Darussalam Makassar namanya.

Sang pemuda 1000 masjid berkesempatan melihat masjid ini, melihat kondisinya, melihat posisinya. Sangat strategis di dekat Pelabuhan kebanggaan Kota Makassar Sulawesi Selatan. Tentu para karyawan, wirausaha, pegawai, yang berada di sekitar Pelabuhan dan dekat dengan masjid ini akan mengunjungi masjid ini setiap hari. Masjid Darussalam Makassar, di dominasi oleh warna krem, atapnya berwarna merah terbuat dari genteng, kubah utamanya berbentuk limas mengikuti dengan bentuk atap dan satu kubah puncak berwarna silver. Kubah pendukung juga berwarna silver, dengan sedikit warna hijau dan kuning, terletak di bagian kanan dan kiri menyatu dengan bangunan masjid, lalu satu menara yang tinggi dan indah berdiri sebagai penanda.


Masjid Darussalam Makassar, bersama angin pantai, memberikan kesejukan lahir dan batin. Tempat yang nyaman untuk beristirahat sejenak, meski terdapat rambu dilarang parkir, orang-orang tetap memarkirkan kendaraan saking banyaknya orang-orang yang singgah sejenak di masjid ini, masjid yang berhasil menjadi tempat favorit masyarakat sekitar. Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan berlanjut, mari kita ikuti bersama, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, January 10, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (46)

Kota Palu Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah tetap beraktivitas sebagaimana biasanya, berusaha terus bangkit dan terus berbenah. Sebuah masjid yang sangat besar dan luas terletak di tengah Kota Palu, terletak di Jalan Masjid Raya, Masjid Raya Baiturrahim Lolu Palu. Sebuah masjid yang menjadi salah satu ikon Kota Palu, masjid yang selalu ramai pada waktu-waktu shalat. Masjid yang menghidupkan fungsinya bukan hanya beribadah semata, juga menjadi tempat diskusi warga Kota Palu Sulawesi Tengah.

Masjid Raya Baiturrahim Lolu Palu, masjid yang begitu besar di dominasi oleh warna putih bagian luarnya, di sekitaran masjid terdapat sekolah dan pedagang kaki lima berupa warung makan, suasana sekitar masjis begitu hidup. Ditambah lagi di sekitar teras masjid ada tempat buat duduk-duduk sambil ngopi. Berbincang-bincang tentang kekinian, mengobrol soal politik, diskusi mencerahkan, membicarakan tentang perkara keimanan, suasana masjid benar-benar hidup!


Masjid Raya Baiturrahim Lolu Palu, merupakan masjid yang pernah dikunjungi oleh pemuda 1000 masjid di Kota Palu Sulawesi Tengah, setiap ada tokoh nasional, dai nasional, selalu menyempatkan diri datang di masjid ini dan memberikan kajian-kajian islami. Perjalanan mengunjungi masjid-masjid di nusantara akan terus berlanjut, petualangan pemuda 1000 masjid akan terus berlanjut, maukah kau bergabung? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, January 2, 2020

Sang Pemuda 1000 Masjid (45)

Seorang calon santri cilik tengah bersikeras tak mau pergi mengaji, tetapi Ibunya terus menarik tangannya memaksanya untuk pergi ke sebuah masjid yang nantinya akan menorehkan kisah penting dalam kehidupan santri cilik ini. Hampir sepanjang jalan sang santri cilik meronta-ronta ingin pulang saja, kira-kira jarak dari rumah menuju masjid yang dituju adalah 4-5 Kilometer. Masjid yang menjadi tempat yang sangat berkesan bagi sang santri cilik, tempatnya pertama kali membaca Al-Qur'an secara lancar, tempatnya pertama kali belajar membaca dan menghafal bacaan shalat bahkan mengikuti lombanya.

Masjid yang kemudian menjadi tempat bersejarah bagi sang santri cilik, masjidnya tak terlalu besar, desain langit-langitnya khas masjid-masjid perkantoran tahun 90an, yang sempat menjadi aktivis masjid atau panitia pembangunan masjid perkantoran di tahun 90an pasti merasa akrab dengan desain langit-langit tersebut. Masjid yang kemudian sang santri cilik mengalami pembentukan karakternya menuju remaja, dan sang santri yang sudah berusia muda itu kini telah bercita-cita menjadi pemuda yang dapat mengunjungi 1000 masjid.


Ubin lantai terasnya berwarna merah, nyaris merah maron, dindingnya berwarna putih, kusen jendela dan pintu berwarna cokelat tua, dan atap yang berwarna hijau. Masjid ini bernama Mushollah Assakinah BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, namun bukan hanya menjadi masjid kantor semata, masyarakat yang berada di sekitar masjid juga menjadi jama'ah di masjid ini. Bagi Sang Pemuda 1000 Masjid, masjid ini adalah masjid yang sangat bersejarah, masjid tempat ia latihan naik di mimbar, masjid tempat ia pertama kali mengumandangkan azan, masjid tempat ia membangun dan menjaga hafalannya, halaman masjid adalah tempat dimana ia belajar bermain bola, sungguh masjid masa kecil yang penuh kenangan dan kesan, kalau engkau masih ingat bukan masjid masa kecilmu ? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, December 31, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (44)

Jalan terus menanjak, tak begitu mulus, cukup banyak lubang di jalanan tersebut, bus yang membawa rombongan para pemuda kampus ini mencoba melaju meski tak begitu cepat, mengingat jalannya tak begitu mulus. Lapangan Desa adalah penanda untuk masuk menuju sebuah desa yang berada di Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Para pemuda ini melalui rumah warga, lalu perlahan rumah warga desa habis, berganti menjadi pemandangan sawah dan kaki gunung yamg begitu sejuk, begitu asri. Pondok-pondok kecil di pematang sawah, saling terkait dengan tali yang cukup kuat dan terhubung dengan orang-orangan sawah, para pemuda yang berada di dalam bus sedang menuju Kantor Kecamatan semakin penasaran dengan desa yang akan mereka tinggali dalam waktu 2 Bulan, diantara rombongan pemuda-pemudi ini ada pemuda yang bercita-cita mengunjungi 1000 masjid.

Yang pertama muncul dalam benak beberapa orang pemuda dalam rombongan tadi adalah dimana masjid, ya masjid. Mungkin dalam pikiran para pemuda ini masjid adalah tempat yang dapat membantu mereka bersosialisasi dan kenal lebih dekat dengan warga desa. Benar saja, masjid menjadi tempat melaksanakan salah satu program yang akan dilaksanakan di desa, Masjid Al-Furqan Desa Porame Kecamatan Kinovaro adalah masjid yang pertama. Terletak di tepi sawah, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya warga pada program-program seperti pengajian, baik pengajian ibu-ibu maupun kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan warga desa berkolaborasi dengan para pemuda.




Masjid Al-Furqan Desa Porame Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, saat itu sedang diadakan lomba-lomba oleh para remaja masjid dan hampir seluruh warga desa, lalu sang pemuda 1000 masjid di tunjuk menjadi juri pada salah satu lomba, suatu hal yang mengejutkan sekaligus mendebarkan. Juga menjadi sangat berkesan bagi beberapa pemuda yang sedang mengadakan program posdaya di Desa Porame Kecamatan Kinovaro selama 2 bulan. Bagi pemuda 1000 masjid, ini juga menjadi pembelajaran berharga, menjadi inspirasi juga, bahwa dimanpun kita berada, masjid menjadi tempat yang penting ketika kita ingin berkolaborasi dengan masyarakat sekitar. Masjid menjadi tempat yang aman dan nyaman, sekaligus menjadi faktor pembangun masyarakat, terutama pembangun an Sumber Daya Manusia (SDM), ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 29, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (43)

Kubahnya berwarna emas, sebuah masjid yang berada di jalan poros, jalan utama, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, menjadikan masjid ini masjid yang strategis, Masjid Babul Jannah Maccini.  Pemuda 1000 masjid melanjutkan perjalanannya menuju Masjid Babul Jannah Maccini, tak begitu jauh dari Kilometer 4, tidak begitu jauh dari jalan flyover, bila kita berdiri di depan masjid ini, beberapa gedung-gedung strategis di Makassar akan terlihat dari depan masjid ini.



Masjid Babul Jannah Maccini, suatu ketika pemuda 1000 masjid mengunjungi masjid ini di Bulan Puasa menjelang berbuka, tanpa berpanjang lebar para Jama'ah dan pengurus mempersilahkan sang pemuda untuk duduk bersiap untuk menyantap menu berbuka puasa, dilayani dengan begitu baik, disambut dengan ramah oleh para pengurus maupun jama'ah masjid padahal pemuda 1000 masjid bukan orang yang terkenal dan mungkin baru beberapa kali mengunjungi masjid ini. Masjid Babul Jannah Maccini memberikan pelajaran, memberikan inspirasi tentang persaudaraan, tentang bagaimana kita memuliakan para tetamu.


Masjid Babul Jannah Maccini, berkubah emas, berwarna kombinasi krem dan cokelat, menambah keindahan fisik bangunannya, ditambah keramahan jama'ah dan pengurus masjid yang ada didalamnya. Sebuah inspirasi bagi kita semua tentang menjaga persaudaraan, menjaga kebhinekaan, mengacuhkan perbedaan, karena kita berada di langit yang sama serta tanah air yang sama. Masjid selalu menjadi tempat yang nyaman bagi pemuda 1000 masjid, maka perjalanan ini akan terus dilanjutkan, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, December 27, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (42)

Masjid sebagai tempat favorit untuk dikunjungi oleh semua orang? Mungkinkah? Mungkin beberapa waktu yang lalu sempat viral masjid yang buka 24 Jam, mempersilahkan para musafir untuk beristirahat didalamnya, kali ini kita akan melihat langsung masjid tersebut, Masjid Jami'Islahuddin Makassar Jalan Abdullah Daeng Sirua. Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini pada perjalanan kali ini.



Masjid Jami'Islahuddin Makassar merupakan masjid yang berada tepat di pinggir jalan Abdullah Daeng Sirua, jalan yang lumayan padat di Kota Makassar, padat dengan usaha-usaha pedagang kaki lima, padat dengan Rumah dan Toko, padat dengan aktivitas masyarakat di sekitarnya, di seberang masjid pun kita akan menyaksikan kanal. Masjid Jami'Islahuddin Makassar punya Badan Usaha Masjid guna untuk memutar kas masjid yang cenderung non-produktif karena tersimpan lama didalam virtual akun bank menjadi sebuah amal usaha.



Masjid Jami'Islahuddin Makassar yang mempunyai badan usaha ini memutar kas masjid menjadi usaha yang menguntungkan lalu di masukan ke dalam kas masjid untuk kemaslahatan ummat, lalu di putar lagi menjadi modal usaha, lalu apa yang terjadi dengan siklus perputaran uang yang produktif ini? Mengurangi dana yang mengendap terlalu lama lalu menjadikannya produktif, menghidupkan industri-industri kecil, menghidupkan perekonomian ummat, sunggu siklus yang bermanfaat dan membawa kebermanfaatan yang lebih luas lagi.

Pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini, Masjid Jami'Islahuddin, menyaksikan usaha tambal ban di depan masjid, yang merupakan badan usaha dari masjid. Masjid Jami'Islahuddin Makassar juga buka 24 Jam, tersedia kopi, Teh, kamar mandi, dan tempat istirahat, bahkan bagi para musafir yang hendak menginap disediakan pula makanan! Sungguh masjid yang luar biasa! Inilah salah satu perjalanan pemuda masjid yang produktif, jalan-jalan yang benar-benar produktif, memberikan inspirasi bagi kita yang membaca kisah ini, memberikan inspirasi bagi kita yang mengunjungi masjid ini, Masjid Jami'Islahuddin Makassar, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, December 25, 2019

Langit-langit Masjid 99 Kubah

Serial Sang Pemuda 1000 Masjid (11)

Langit masih biru, masjid 99 Kubah yang merupakan masjid ikon Provinsi Sulawesi Selatan, masjid 99 kubah yang merupakan kebanggaan masyarakat Kota Makassar berdiri tegar di seberang Pantai Losari. Menuju masjid 99 kubah yang merupakan desain karya Kang Emil alias Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat saat ini.

Menuju masjid 99 kubah, kita masuk melewatu jalur Centre Point of Indonesia, sebuah kawasan yang merupakan reklamasi. Masjid 99 kubah menjadi tempat wisata reliji, bahkan bukan wisata reliji belaka, juga menjadi masjid yang instgramable, berfoto-foto dengan keindahan 99 kubah yang luar biasa. Langit-langit di dalam masjid 99 kubah pun menampilkan konfigurasi warna yang luar biasa, biru, biru muda, putih, dan lampu-lampunya yang begitu indah.


Langit-langit masjid 99 kubah di buat seindah mungkin dan sangat artistik mungkin agar orang-orang tertarik untuk masuk didalamnya, menikmati kegiatan-kegiatan positif di dalamnya, dan mengunjungi bagian dalam masjid ini. Ini adalah narasi lanjutan sang pemuda 1000 masjid, pemuda yang bercita-cita mengunjungi 1000 masjid, maukah engkau bergabung? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, December 21, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (40)

Lingkungannya begitu sejuk, nyiur melambai di sekitarnya, hewan ternak juga ada di sekitarnya, pemandangan bukit dan gunung juga terlihat bila kita berdiri di salah satu rumah panggung. Seperti biasa, para petani sudah mengadu cangkulnya dengan tanah bahkan sebelum fajar menyingsing di langit, para pekerja sudah bersiap dengan aktivitasnya masing-masing, para petani kebun pun sudah berada di kebun dengan semangat menafkahi keluarga, di tengah-tengah desa yang asri tersebut menara masjid yang terbuat dari besi kokoh berdiri.

Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone berdiri tegar dengan dominasi warna putih pada bangunannya, dan hijau pada atapnya. Terletak di tengah-tengah rumah warga, hampir berhadapan dengan kantor desa, masjid ini juga menjadi favorit berkegiatan para mahasiswa-mahasiswi yang tengah menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Pemuda 1000 masjid pun berkesempatan singgah sejenak mengunjungi masjid ini.


Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone, merupakan masjid yang sangat merindukan orang-orang untuk memakmurkannya, bahkan para tetamu desa yang sedang menghadiri undangan atau sekedar berkunjung akan menyempatkan diri singgah sejenak di masjid ini. Masjid Nur Al-Arsy Desa Cingkang Bone adalag potret betapa masjid punya peran penting dalam membangun peradaban terutama pembangunan desa, dimulai dari anak-anak kecil yang mempelajari membaca Al-Qur'an di masjid ini, kelak anak-anak kecil ini di menjadi pelaku perubahan di lingkungan desa.


Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan terus di lanjutkan, langit masih biru, daun-daun pepohonan masih hijau, manusia-manusia produktif terus berkarya, maka ini adalah wujud karya yang akan menginspirasi dan menjadi bahan cerita kita kelak. Narasi pemuda 1000 masjid akan menjadi gagasan sederhana yang menggerakkan para pemuda untuk terus mengunjungi masjid, mengambil pelajaran di dalamnya, mengamati masjid dan keadaan masyarakatnya, dengan harapan perubahan itu bermula dari orang-orang yang rajin berkunjung ke masjid, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, December 19, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (39)

Kompleksitas permasalahan di Ibu Kota Provinsi di antaranya adalah kemacetan. Apa penyebab kemacetan? Apakah jumlah kendaraan yang terlalu banyak? Ataukah jalan yang perlu diperlebar lagi? Entahlah, tetapi tampaknya masyarakat yang setiap hari menghadapi masalah tersebut sudah terbiasa, sambil memang perlu dicarikan solusi yang berarti. Maka masalah seperti ini perlu untuk di diskusikan bersama, tempat yang paling relevan untuk mendiskusikan hal ini apakah harus di warung kopi? Tentu bisa, tetapi tak harus, tempat diskusi yang justru saya tawarkan adalah di masjid.

Mengapa di masjid? Masjid mungkin bisa menjadi tempat diskusi unit terkecil setelah keluarga di masyarakat. Masjid mungkin bisa menjadi forum untuk berdiskusi tidak hanya diskusi tentang ibadah dan agama semata, bahkan tak sedikit masjid yang menjadi tempat mendiskusikan pilihan-pilihan politik setiap orang. Mungkin ini salah satu fungsi masjid yang harus kita gali lebih dalam.

Pemuda 1000 masjid adalah ide sederhana untuk mewujudkan itu, dengan mengunjungi 1000 masjid engkau akan mengetahui kecenderungan yang sedang berlangsung di masyarakat, tentu saja masyarakat di sekitaran masjid. Suatu saat bila engkau ingin bergabung dengan gerakan positif ini, tulis saja  namamu di kolom komentar, kita akan berdiskusi banyak tentang hal ini. Pemuda 1000 masjid berkesempatan singgah di Masjid Baitul Afiah Jalan Perintis Kemerdekaan.


Masjid Baitul Afiah Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, sebuah masjid yang tampak tersembunyi tepat berada di salah satu titik kemacetan di Kota Makassar, yaitu di dekat perempatan Bumi Tamalanrea Permai (BTP). Mana tahu dengan singgah sejenak ke masjid engkau mendapatkan inspirasi, mendapatkan ketenangan, singgah sejenak dari kemacetan yang memenuhi jalan poros. Masjid Baitul Afiah begitu rindang dengan banyaknya pepohonan di sekitarnya, halaman parkirnya juga sangat luas, bagian dalam masjid pun sangat luas dan nyaman. Pintu utamanya menggunakan pintu kaca yang memiliki desain khusus, sangat indah, mari jadikan masjid sebagai tujuan jalan-jalan produktif kita, ayo ke masjid!



Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, December 17, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (38)

Suatu ketika pada Tahun 1944, satu tahun sebelum Indonesia merdeka, diadakan sebuah pertemuan besar di Chicago Amerika Serikat. Konvensi Chicago tersebut menghimpun para praktisi, stakeholder, serta seluruh yang berkepentingan dalam dunia penerbangan. Mereka berkumpul dengan satu ketakutan yang sama, yaitu ketakutan akan kecelakaan pada penerbangan. Lalu dihasilkanlah regulasi dan standar-standar yang sama dalam dunia penerbangan, kolaborasi kemanusiaan yang luar biasa! Pada zama sekarang dimanakah tempat yang sangat mungkin untuk berkolaborasi? Saya mengusulkannya di masjid.



Mengapa masjid? Kira-kira masjid menjadi tempat berkumpulnya simpul masyarakat yang pertama, komunitas masyarakat sekitar masjid. Masjid mampu menghimpun berbagai lapisan masyarakat, masjid digunakan untuk berbagai kepentingan seperti rapat, kerja bakti, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Menghimpun para tetangga yang merupakan keluarga terdekat kita di manapun kita berada.




Pemuda 1000 masjid melanjutkan perjalanannya di sekitaran Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, menelusuri sebuah daerah yang dipersiapkan menjadi daerah wisata di masa depan. Masjid Nurul Iman Pattalasang Gowa adalah tempat yang sangat cocok untuk kita singgahi, terletak di jalan poros Pattalasang - Bili-bili Gowa Sulawesi Selatan. Masjid yang didominasi oleh warna hijau, berpadu dengan langit biru.





Masjid Nurul Iman Pattalasang Gowa, adalah tempat berkolaborasi masyarakat sekitar, untuk bersilaturrahim, berkomunikasi, berbincang-bincang, bukan sekedar tempat beribadah semata. Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan kita lanjutkan, kali ini engkaupun bisa ikut dalam perjalanan pemuda 1000 masjid. Bawa semangat berkolaborasi ketika berkunjung ke masjid, ayo ke masjid!



Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 15, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (37)

Angin dingin menepati janji
Burung-burung tiada batas

Begitu sepenggalan puisi dari serial Crouching Tiger Hidden Dragon yang dulu pernah terkenal dan populer di layar kaca, saat internet sedang dalam pengembangan. Begitu puitisnya syair-syair yang dilantunkan dalam serial tersebut, berlatar kerajaan Cina di zaman dahulu kala, istana, kondisi alam, kondisi konflik, beserta dinamika yang terjadi di dalamnya, bahkan ada semacam romantis yang menyelusup ke dalam kisah dramatis tersebut.

Suasana yang dramatis terkadang membuat kita ingin bersajak indah, bersajak romantis, agar mudah mengambil hikmah, muda mengambil pelajaran. Sang pemuda 1000 masjid kebetulan saja sedang melintas sebuah tempat yang akan membuat para pujangga segera membuat bait-bait indahnya. Sebuah tempat di pinggiran Danau Bili-bili Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, menelusuri jalan di pinggir danau membuat hati terpukau dengan keindahan alamnya lalu mengucap syukur, benar-benar jalan-jalan yang produktif.


Pemuda 1000 masjid sampai di sebuah masjid, masjid yang berada tak jauh dari pinggir Danau Bili-bili Gowa,  Masjid Nurul Hamsin namanya. Sebuah masjid yang dibangun di atas ketinggian, didominasi oleh warna kuning, bagian atasnya berwarna hijau, dan kombinasi warna putih di badan masjidnya. Masjid Nurul Hamsin menyajikan pemandangan danau dan pepohonan yang indah, mengumandangkan panggilan sebelum fajar, membelah kesunyian di sekitar danau. Bila sedang berada di sekitar Danau Bili-bili, jangan lupa singgah sejenak ke masjid ini ya, Masjid Nurul Hamsin, ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, December 13, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (36)

Langit biru yang cerah di tengah hari, panasnya juga lumayan, baik panas matahari maupun panas kendaraan. Mari kita mencari kesejukan sejenak, kesejukan yang instan, dimana lagi kalau bukan di masjid? Kali ini pemuda 1000 masjid melanjutkan perjalanannya dan mengunjungi sebuah masjid di Makassar, Masjid Sultan Alauddin namanya. Sebuah masjid yang berada ditengah kota, letaknya di pinggir jalan, sangat memungkinkan bagi pelintas jalan untuk singgah di masjid ini.



Masjid Sultan Alauddin Makassar, dasar warnanya adalah warna silver, berkilau, bagian luarnya mirip tempat-tempat perbelanjaan atau kantor-kantor Pemerintahan yang bergaya minimalis. Bagian dalamnya di dominasi oleh warna putih, kaca-kaca jendela dan pintu berjejer sepanjang dinding Utara, Selatan, dan Timur. Dalamnya sangat sejuk, pemuda 1000 masjid pernah mengunjungi masjid ini dan mendengar ceramah oleh Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.


Masjid Sultan Alauddin hadir sebagai penyejuk bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan kesejukan, ibarat mata air di tengah zaman ketidakpercayaan ini, padahal seharusnya kita harus membangun optimisme dengan membaca data-data perbaikan dunia yang diterbitkan oleh pusat data PBB. Kita harus semakin optimis ketika mendengar berita-berita negatif di televisi atau media online kita, yakinlah ada perbaikan lainnya yang jumlahnya banyak dan tak penting untuk diberitakan. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, December 8, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (35)

Welcome to Paris Van Java! Begitu sebutan populer dari Kota Bandung Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Dari Jakarta, kira-kira sekitar 2 jam perjalanan menuju Bandung via darat, via jalan tol. Beruntung saat itu 2 orang pemuda dari Sulawesi Selatan mendapati kondisi jalan poros Jakarta - Bandung di jalan tol tak terlalu padat, mulai padat ketika memasuki Kota Bandung. Kota Bandung beserta fly over serta pusat-pusat keramaian di dalamnya, cukup padat namun saat itu lumayan lancar.

Pemuda 1000 masjid untuk kedua kalinya menginjakkan kaki di kota ini, Kota Bandung Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Pertama kali saat tahun 2012, mengikuti sebuah acara yang juga bertemakan pemuda di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kali ini pemuda 1000 masjid mendapati dirinya berada di tengah-tengah Kota Bandung, salah satu hotel terkenal, mungkin berbintang 4. Hotel ini terintegrasi dengan sebuah Mall yang sangat besar, taman bermain yang juga besar, yaitu Mall Trans Studio Bandung.

Tak disangka, ditengah-tengah pusat keramaian ini, ada sebuah masjid besar yang berdiri di tengahnya, seolah-olah ingin berkata kepada para pengunjung untuk tidak melupakan keberadaannya. Masjid yang dimaksud adalah Masjid Trans Studio Bandung, pemuda 1000 masjid berkesempatan mengunjungi masjid ini. Masjid Trans Studio Bandung menyajikan pemandangan masjid bak istana berkubah emas, tangga-tangga yang elok dan bertingkat seperti gedung mahkamah di Jakarta.




Masjid Trans Studio Bandung juga rutin mengadakan kegiatan-kegiatan keislaman, kegiatan-kegiatan pengembangan diri, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Dibagian bawah terdapat aula besar, aula serbaguna masjid yang memungkinkan orang-orang dapat menggunakannya untuk acara-acara selebrasi atau pelatihan-pelatihan. Karpet merah menghampar di Masjid Trans Studio Bandung, jendela kaca berpadu indah dengan kubah emas, benar-benar mirip dengan istana. Masjid yang hadir dari membangkitkan kesadaran kepada orang-orang di sekitarnya untuk tidak melupakan masjid. Angin sejuk berhembus di Kota Paris Van Java, terasa dingin dan lembut membelai sel kulit, perjalanan harus terus dilanjutkan, pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, maukah kau ikut? Ayo ke masjid!



Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, December 6, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (34)

Daun-daun berguguran, jatuh satu per satu berwarna hijau dihembus oleh angin, birunya langit tertutup oleh sejuknya daun-daun serta batang pepohonan, begitu sejuk, begitu sederhana namun membahagiakan. Maka perjalanan yang begitu indah tak elok rasanya bila tak singgah sejenak ke masjid, rombongan yang sejak 3 jam yang lalu meninggalkan Kota Makassar akhirnya singgah sejenak di Desa Buareng Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Masjid Jami'Taqwa Desa Buareng Kajuara Bone, adalah tempat yang di singgahi sejenak untuk merapikan pakaian, memakai parfum, bersolek seadanya, menyisir rambut, bersiap menuju sebuah acara di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Masjid Jami'Taqwa Desa Buareng Kajuara Bone didominasi oleh warna krem, penanda nama masjid di bagian depan pagat masjid berbahan alumunium sehingga terbaca sangat jelas.


Pemuda 1000 masjid yang bersama rombongan menyempatkan diri pula untuk istirahat sejenak di masjid ini, Masjid Jami'Taqwa Desa Buareng Kajuara Bone, meluruskan badan sejenak, kebanyakan para petualang atau penjelajah yang berasal dari Bone menuju Sinjai singgah di masjid ini, masjid yang begitu ramah, sampai tengah malampun tak mengunci rapat pagarnya agar orang-orang yang melintas tak segan untuk berkunjung sekaligus istirahat. Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan berlanjut, maukah kau ikut? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, December 4, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (33)

Pagi-pagi sekali, sesudah Shalat Shubuh, Cisarua Bogor Jawa Barat, udara begitu dingin dan langit tampak mendung. Dua orang pemuda, satu berasal dari Sulawesi Selatan satunya lagi berasal dari Nusa Tenggara Barat janjian untuk bertemu dan menjelajah bersama Cisarua Bogor Jawa Barat. Mereka berdua berencana untuk melakukan jalan-jalan produktif, jalan-jalan yang memberi manfaat, jalan-jalan bermanfaat bagi kedua orang pemuda ini.

Kedua orang pemuda positif ini kemudian berjalan kaki dari hotel tempat mereka menginap menuju jalan poros Cisarua Bogor. Luar biasa tempat ini, seperti sudah di kondisikan menjadi tempat wisata yang siap menampung pelatihan dari seluruh wilayah Indonesia. Hotel-hotel berkonsep alam sangat banyak di sepanjang jalan poros, jajanan-jajanan khas Bogor, rumah makan berkonsep alam. Di masa depan desa atau tempat manapun di Indonesia dapat menjadikan Cisarua Bogor Jawa Barat sebagai percontohan desa siap wisata.

Kebetulan kedua pemuda yang berjanji untuk menjelajah Cisarua bersama adalah pemuda 1000 masjid, pemuda yang sering mengunjungi masjid setiap harinya, salah seorang di antaranya adalah pemuda yang bercita-cita mengunjungi dan menjelajah 1000 masjid. Hanya bermodalkan angkutan kota, mereka berdua pergi menjelajah hingga ke puncak Cisarua Bogor, benar-benar menuju puncak, tujuan utama adalah kebun teh yang berada di puncak. Pemandangan yang begitu indah disaksikan sepanjang jalan poros, Hotel, Kios Jajanan, Kios-kios kecil, Minimarket, Kebun Binatang, Taman Safari.

Pemandangan desa wisata yang memanjakan mata, keindahan alam Cisarua Bogor, bahkan tak sedikit orang-orang ras Arab berjalan kaki di beberapa titik jalan poros. Kedua pemuda positif tadi akhirnya menikmati keindahan alam di Kebun Teh Puncak Cisarua Bogor Jawa Barat, sangat indah dan sejuk. Hijaunya bukit-bukit yang dipenuhi kebun teh, birunya langit, putih dan kelabunya awan mendung, gunung biru, dan pemandangan Kota Bogor terlihat hampir menyeluruh dari ketinggian Puncak Cisarua Bogor Jawa Barat.

Dasar pemuda yang sering mengunjungi masjid, tak sah rasanya bila tak mengunjungi masjid, sebuah masjid yang berdiri tegak dan indah di Puncak Cisarua Bogor begitu indah dan menggoda untuk dikunjungi. Masjid At-Ta'awun Puncak Cisarua Bogor Jawa Barat menjadi masjid yang dikunjungi oleh kedua pemuda positif tadi, yang di antaranya adalah sang pemuda 1000 masjid. Masjid At-Ta'awun Puncak Cisarua Bogor Jawa Barat memiliki pengelolaan dana usaha yang baik, di area parkir bagian bawah masjid terdapat pasar yang berhimpun banyak pedagang kaki lima. Berkunjung ke Masjid At-Ta'awun Puncak Cisarua Bogor Jawa Barat memberi kenangan yang indah bagi pemuda positif ini, seharusnya seperti itu, ketika mengunjungi masjid kita akan merasa aman, nyaman, tenteram, kenangan yang indah, tunggu apa lagi! Ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Monday, December 2, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (32)

Masjid kampus selalu menorehkan kisah yang  sangat berkesan untuk di kenang, memoar indah dan mendebarkan, kenangan program yang menenteramkan hati, dinamika organisasi kampus yang memacu adrenalin, kelak para aktivis kampus akan mengenangnya, bahkan mungkin akan menuliskannya ketika mencari lapis-lapis kebijaksanaan dari peristiwa dan dinamika kampus yang pernah dilalui. Bukan hanya itu, tempat kejadian dan peristiwa menjadi kenangan indah yang seolah sulit untuk dilupakan.

Masjid Darul Hikmah Perumahan Dosen Universitas Tadulako Palu Sulawesi Tengah, menjadi saksi dari berbagai kegiatan-kegiatan keislaman civitas akademika, menjadi saksi kajian-kajian dan kegiatan produktif lainnya, menjadi saksi pelantikan atau program lembaga kemahasiswaan, yang kelak para aktivis ini akan berada di Pemerintahan, swasta, Pengusaha, Guru, Teknopreneur, Motivator, dan sektor lainnya. Masjid Darul Hikmah menjadi saksi para pemuda positif berjuang untuk kemaslahatan Bangsa dan Negara.


Masjid Darul Hikmah Perdos UNTAD, di dominasi oleh warna hijau, masjid yang desain dasarnya persis seperti Masjid Kampus Universitas Pattimura Ambon Maluku, juga sangat mirip dengan Masjid Kampus UNKHAIR Ternate, dibangun pada Era Presiden Soeharto, menjadi masjid yang bersejarah bagi civitas akademika UNTAD, terkhusus para aktivis kampus. Masjid ini sangat luas, halamannya pun sangat luas, sering di gunakan rapat oleh para aktivis kampus, sering pula menjadi tempat sekedar pelepas lelah, berbaring sejenak untuk beristirahat.

Masjid Darul Hikmah Perdos UNTAD juga menjadi masjid yang bersejarah bagi pemuda 1000 masjid, bagaimana tidak, di masjid inilah ia mengikuti pelatihan-pelatihan keorganisasian, rapat-rapat kepanitiaan, lomba-lomba serta seminar-seminar produktif lainnya. Masjid Darul Hikmah Perdos UNTAD menjadi oase ditengah tanah yang betul-betul gersang di sekitarnya, menjadi oase bagi hati yang membutuhkan asupan-asupan dan nasihat-nasihat agama, bila engkau sedang berada di sekitaran UNTAD, mampirlah sejenak ke masjid ini dan menyaksikan betapa produktifnya masjid ini. Kisah pemuda 1000 masjid akan terus kami lanjutkan, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 30, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (31)

Bus melaju kencang menjelang petang meninggalkan kota yang terkenal dengan julukan kota pendidikan, bus melaju dengan membawa kenangan yang indah, kenangan sang pemuda 1000 masjid mengunjungi Kota Yogyakarta. Kali ini perjalanan terus berlanjut, jalan-jalan produktif sang pemuda 1000 masjid, kali ini perjalanan mengarah ke sebuah kota yang juga terkenal di Pulau Jawa. Bus melaju tanpa ragu, melewati stasiun kereta api, melewati rumah-rumah penduduk, melewati jalan poros, lalu jalan mulai mendaki.

Bus melintasi gunung, melintasi pohon-pohon pinus, agak mendebarkan sebenarnya, sebab ini kali pertama sang pemuda 1000 masjid menuju Kota Surakarta, atau lebih akrab di sebut Kota Solo Jawa Tengah. Tujuan kali ini menuju Kota Solo adalah menghadiri pelatihan relawan tanggap bencana, dihadiri oleh hampir seluruh perwakilan pemuda di Indonesia. Saat itu pemuda polos yang mencintai masjid belum menggunakan google maps, hanya bermodalkan pengetahuan tentang UNS, lalu melapor kepada karyawan bus bahwa tujuan sang pemuda adalah UNS. Bahkan saat itu sang pemuda tak tahu kepanjangan dari UNS, hanya menebak-nebak saja, mungkin Universitas Negeri Solo. Bahkan lebih parah lagi, sang pemuda tak tahu bahwa Solo adalah Surakarta, Surakarta adalah Solo!

Cukup menggelikan, modal keberanian dan dana seadanya, berencana untuk mengunjungi sebuah kota besar! Tapi selalu ada jalan bagi pejuang kebaikan, ketika tiba di Kota Solo, akhirnya sang pemuda 1000 masjid mengetahui bahwa Solo adalah Surakarta dan Surakarta adalah Solo! Dan akhirnya sang pemuda tahu bahwa UNS bukan singkatan dari Universitas Negeri Solo, tetapi Universitas Negeri Sebelas Maret! Masjid di Kampus UNS menjadi pilihan utama untuk menginap di Solo, lalu kemudian melanjutkan perjalanan.

Masjid Nurul Huda Kampus UNS Solo, masjid kampus yang besar dan unik, bagian luarnya bergaya minimalis, tepat di depan masjid ada huruf hijaiyah nun dan ha, merupakan inisial dari nama masjid ini, Nurul Huda. Masjid kampus yang luas, dan memiliki sekretariat yang juga tak kalah keren, sekretariat buat para mahasiswa mahasiswi yang merupakan pengurus masjid kampus. Memiliki lembaga zakat, sekretariat ini juga menjadi tempat istirahat para mahasiswa mahasiswi muslim UNS untuk beristirahat, pemuda 1000 masjid pun menginap semalam di masjid ini.


Masjid Nurul Huda Kampus UNS Solo, menyimpan kenangan yang sangat indah untuk dikenang. Para mahasiswa pengurus masjid kampus ini melayani sang pemuda 1000 masjid layaknya tamu spesial, keliling-keliling kampus UNS pun mereka menemani, menyaksikan daun-daun berguguran di sepanjang jalan kampus menorehkan kenangan manis ditempat ini. Masjid Nurul Huda Kampus UNS Solo juga menghidupkan kegiatan kajian-kajian dan berbagai program lainnya yang membuat mahasiswa mahasiswi UNS betah untuk berlama-lama di masjid, benar-benar menghidupkan dan memakmurkan masjid dalam artian yang sebenarnya. Perjalanan pemuda 1000 masjid masih akan kita lanjutkan, menggali inspirasi, mencari makna, di masjid-masjid yang ia kunjungi, ayo ke masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Thursday, November 28, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (30)

Malam menjelang di Pantai Barat Sulawesi Tengah, begitu orang-orang menyebutnya, banyak kecamatan, puluhan desa, hingga perbatasan Provinsi Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Pantai Barat semacam simplifikasi penyebutan, tetapi pada umumnya masyarakat Sulawesi Tengah sudah paham ketika disebut Pantai Barat. Malam itu di rumah Kepala Desa, para pemuda positif istirahat sejenak, ada yang sudah merebahkan badannya, ada yang masih berbincang-bincang terkait program yang akan di eksekusi di desa.

Tiba-tiba anak kepala desa menawarkan para pemuda positif ini untuk tanding memainkan game winning eleven di Play Station 2! Jadi malam itu terasa panjang karena keasyikan bermain game! Para pemuda positif ini adalah para pemuda yang sering melakukan kegiatan di masjid, diantara para pemuda positif ini ada seorang pemuda yang bercita-cita mengunjungi 1000 masjid, dan kebetulan pemuda 1000 masjid inilah yang ditunjuk sebagai pimpinan rombongan.

Program-program yang dijalankan di desa adalah program keagamaan, pelatihan, buka puasa bersama, dan menghidupkan serta memakmurkan masjid. Sentra peregerakan para pemuda positif ini adalah Masjid Raya Baiturrahim Sindue Donggala Sulawesi Tengah. Para pemuda positif ini membaur dan bekerja bersama warga desa untuk setiap programnya, salah satu program unggulan adalah Safari Ramadhan. Para pemuda positif ini menyiapkan sebaik mungkin setiap programnya dengan masjid sebagai pusat komunikasi dan tempat rapat-rapat perencanaan program, Masjid Raya Baiturrahim Sindue Donggala.


Para pemuda positif mengakhiri program produktifnya di desa ini dengan mengadakan buka puasa bersama warga desa dan safari ramadhan di Masjid  Raya Baiturrahim Sindue Donggala bersama dosen-dosen serta pimpinan kampus dari kampus negeri yang para pemuda positif ini berstatus sebagai mahasiswa di kampus tersebut. Sekitar 10 masjid ke arah utara Masjid Raya Baiturrahim Sindue juga menjadi sasaran program para pemuda positif, karena masjid selalu menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi mereka. Jadi, apakah engkau ingin membuktikannya? Ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

TERUSLAH BELAJAR!

Sikap politik atau pilihan politik kita hari ini, seharusnya menjadi pembelajaran bahwa tak boleh suka berlebihan,  benci berlebihan, apalag...