Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts

Wednesday, November 27, 2019

Jalan-jalan Produktif di Malioboro

Kali ini Kita akan membaca kisah di Kota Pendidikan! Ya! Jalan-jalan produktif kali ini di Kota Yogyakarta, Kota Yogyakarta adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam. Baru-baru saja para pemuda hampir dari seluruh Indonesia yang mewakili kampusnya datang ke kota ini, untuk bermusyawarah, melakukan rapat, merencanakan program-program strategis nasional untuk mewujudkan Indonesia Madani, Indonesia Madani bukan hanya mimpi.

Sejumlah pemuda produktif dari daerah mengikuti agenda sarasehan tersebut di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, mengikuti agenda tersebut sampai akhir. Beberapa agenda dalam rangkaian acara produktif tersebut adalah Seminar, Studium General, Rapat, Rapat Komisi, Mabit di Masjid Kampus UGM, dan di akhiri dengan konser kemanusiaan yang mengharubiru dan membangkitkan semangat perjuangan. Sungguh acara produktif seperti ini harus sering-sering diadakan, dan sekelompok pemuda dari Sulawesi merasa ini seperti jalan-jalan yang produktif.

Seperti para pendatang baru pada umumnya tak sah rasanya mengunjungi sebuah kota bila  tak mengunjungi tempat yang terkenal di kota tersebut. Maka dengan sedikit keberanian, banyak bertanya, sambil menguji nyali, berjalanlah para pemuda ini menuju Malioboro. Tempat perbelanjaan yang terkenal di Yogyakarta, bahkan terkenal di Indonesia, tak sah rasanya bila tak belanja di Malioboro. Tibalah para pemuda ini di Malioboro, sebuah jalan panjang yang sepanjang jalannya adalah toko-toko, kafe-kafe, pedagang kaki lima, serta menyajikan jualan-jualan lainnya. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan bagi para pemuda yang berasal dari kampung, sangat senang bisa mengunjungi kota pendidikan, sangat riang bisa jalan-jalan di Kota Yogyakarta. Bila engkau berkesempatan mengunjungi Kota Yogyakarta, jangan lupa ke Malioboro ya, ayo ke Yogyakarta!


Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, November 26, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (29)

Semilir angin sejuk di pagi hari membelai sel-sel kulit, membuat tubuh rileks dan perasaan tenang, lebih konkretnya membuat rasa kantuk luar biasa melanda menjelang fajar. Tetapi rasa kantuk itu seharusnya bisa dikalahkan oleh para pemuda, demi melangkahkan kaki menuju masjid. Para pemuda 1000 masjid melangkahkan kaki dengan mantap menuju sebuah tempat yang sejuk di Kota Bandung Jawa Barat.

Perjalanan pemuda 1000 masjid kita lanjutkan di Kota Bandung Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, sebuah Provinsi yang kira-kira 40% penduduk Indonesia ada disini. Kota Bandung yang kata Gubernur Provinsi Jawa Barat saat ini, sebuah kota yang diciptakan Tuhan sambil tersenyum. Para pemuda 1000 masjid berkesempatan berkunjung ke Masjid Daarut Tauhid Bandung Jawa Barat, kebetulan sudah janjian dengan salah seorang teman dekat yang saat ini adalah kandidat Doktor.


Masjid Daarut Tauhid Bandung adalah masjid yang berada ditengah-tengah perumahan warga, tak jauh dari Masjid Al-Furqon UPI Bandung. Berbagai kegiatan pelatihan, pengembangan diri, pengkaderan, pengajian, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya rutin dilaksanakan di masjid ini. Bahkan pada kesempatan saat itu, para pemuda 1000 masjid sempat bertemu dengan KH.Abdullah Gymnastiar, atau sapaan akrabnya adalah Aa Gym.

Masjid Daarut Tauhid Bandung menyajikan sebuah konsep pengelolaan masjid yang berkolaborasi dengan masyarakat sekitar, warga sekitar Masjid Daarut Tauhid dan sekitar Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung terwarnai dengan nilai-nilai islam. Busana masyarakat sekitar sangat syar'i serta sopan, begitupun karakter masyarakatnya yang sangat ramah. Pedagang-pedagang sekitar juga ikut terwarnai oleh aktifnya kegiatan-kegiatan di Masjid Daarut Tauhid Bandung Jawa Barat. Pemuda 1000 masjid masih akan melanjutkan perjalanannya, ayo ke masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, November 24, 2019

Refleksi Akhir Tahun di Puncak Kanuna

Bangkitlah Negeriku Harapan itu masih ada
Berjuanglah Bangsaku Jalan itu masih terbentang

Sebuah senandung yang menggema di dalam hati, ingin terus menerus di senandungkan dalam perjalanan menuju puncak. Senandung ini bercerita tentang semangat dan optimisme, pemantik semangat bahwa harapan itu masih ada, pemantik semangat bahwa kita harus bangkit dan berjuang, pemantik semangat bahwa jalan itu masih terbentang. Jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju sebuah puncak di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, sebuah perjalanan yang membangkitkan semangat berjuang untuk bangsa dan negeri tercinta, Indonesia.

Sekelompok pemuda bersepakat untuk menyewa angkutan kota, mobil angkutan umum yang mungil untuk membawa kami menuju jalan yang bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat. Sebab perjalanan menuju ke puncak harus ditempuh dengan berjalan kaki dan mendaki serta menembus belantara hutan dan semak-semak. Hari mulai menuju petang, tak lama lagi senja tiba, saat mobil yang mengangkut kami tengah mendaki, tiba-tiba mobil ini mogok!

Maka para pemuda segera melakukan upaya terbaiknya untuk mendorong mobil ini di jalan mendaki. Lelah dan berkeringat, tapi itu tak seberapa dibandingkan dengan kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan yang kokoh. Sesekali ada gelak tawa ketika sedang mendorong mobil, jingganya senja tak nampak di daerah ini, sebab kami berada di kaki gunung bagian barat Kota Palu Sulawesi Tengah, gunung menjulang tinggi dibagian barat sehingga jingganya senja tak terlihat dengan mata.

Perjalanan terus dilanjutkan, kali ini dengan berjalan kaki, sambil membawa tenda serta perlengkapan berkemah lainnya seperti kompor, penerangan, bahan mentah, ember tempat penampungan air, saat itu penulis masih sangat polos, melakukan pendakian dan petualangan dengan menggunakan celana kain, celana yang biasanya digunakan karyawan atau pegawai di kantor! Sempat pula menjadi bahan tertawaan, namun penulis sangat bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang baik, orang-orang yang memiliki semangat untuk bangkit dan berjuang untuk bangsa dan negeri, menyingkirkan ego, melampaui individualisme.

Menelusuri aliran air di kaki gunung untuk menuju Puncak Kanuna Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, bahkan sempat berhenti beberapa kali karena pemimpin rombongan sempat ragu dengan jalur yang dilalui. Bertanya kepada penduduk lokal, lalu kembali melanjutkan perjalanan mendaki Puncak Kanuna. Hari semakin petang, langit semakin gelap, dan jalan semakin penuh dengan semak-semak, bahkan jalanan semakin mendaki, nyaris 90 derajat! Harus berpegangan pada pohon kecil atau semak-semak yang dirasa memiliki akar yang kuat.


Petang sudah menjelang, tibalah rombongan pemuda pejuang ini di Puncak Kanuna, lumayan gelap, sewaktu membangun tenda hanya menggunakan penerangan seadanya. Dari Puncak Kanuna terlihat gemerlapan lampu-lampu dari Kota Palu Sulawesi Tengah, sangat indah! Malam itu menjadi malam yang lumayan hangat meskipun hawanya terasa dingin, hangat karena perbincangan, hangat karena api unggun, hangat karena persaudaraan. Malam akhir tahun yang luar biasa! Ditengah malam kembang api meluncur dari gemerlapan lampu Kota Palu, terlihat indah bergantian naik kelangit, terlihat indah dari Puncak Kanuna. Refleksi Akhir Tahun di Puncak Kanuna sangat mengesankan, perjalanan ini masih akan berlanjut.

Oleh : Mohamad Khaidir

Wednesday, November 20, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (27)

Nothing Impossible
Its Possible If You Know How

Fajar tak lama lagi menyingsing, jalanan masih sepi, tampak para petugas penyapu jalan sedang menjalankan tugasnya memastikan Kota Penerima banyak penghargaan Adipura itu tetap tampak bersih di jalan-jalan porosnya. Shubuh baru saja berlalu, udara masih terasa sedikit dingin, seorang pemuda yang sedang bertualang di Kota Gorontalo Ibu Kota Provinsi Gorontalo memantapkan langkah-langkahnya untuk sekedar melihat kondisi kota ini di pagi hari.

Jalanan masih tampak sepi, orang-orang mungkin sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung aktivitas seharian penuh. Toko-toko belum buka, pemuda 1000 masjid berjalan melewati toko-toko yang tutup itu, mengamatinya secara saksama, memerhatikan seolah-olah pendatang baru di kota tersebut. Sebenarnya ini kali kedua berkunjung ke Kota Gorontalo, menyusuri pertokoan, jalan poros, lalu pemuda 1000 masjid memutuskan untuk berjalan lebih jauh lagi sampai menemukan masjid.


Mesjid Darul Arqam Kota Gorontalo, singgah sejenak di depan masjid ini, masjid yang di dominasi oleh warna putih, berkombinasi dengan warna biru. Perjalanan pemuda 1000 masjid untuk mengunjungi 1000 masjid masih akan terus berlanjut, melintasi nusantara, melintasi pulau-pulau, bahkan boleh jadi perjalanan ini akan lintas negara, perjalanan mengunjungi masjid antar negara, bisakah? Tak ada yang tak mungkin, jika kita punya tekad, dan kita mengetahui caranya. Ayo ke Masjid!

Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, November 19, 2019

Nantikan Senja di Pantai Enu

Negeri kita begitu indah, negeri kepulauan bernama Indonesia, ketika negeri ini terdiri dari belasan ribu pulau maka hampir dapat dipastikan negeri indah ini mempunyai garis pantai yang sangat panjang. Pada jalan-jalan produktif kali ini kita akan menuju sebuah pantai yang indah di Provinsi Sulawesi Tengah Indonesia.

Pantai yang akan kita tuju yaitu Pantai Enu, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Pantai yang sangat layak bagi para wisatawan, bagi para petualang dan penjelajah, untuk mengunjungi dan menikmati  keindahannya. Jaraknya tak terlalu jauh dari Kota Palu Ibu Kota Sulawesi Tengah, bila di ukur dari Tugu Nol Kilometer Palu jaraknya sekitar 45 Kilometer, ditempuh menggunakan kendaraan roda dua sekitar 1 Jam 2 Menit, menggunakan kendaraan roda empat sekitar 1 Jam 14 Menit.


Nikmati sejenak keindahan pantai ini, Pantai Enu Sindue, nikmati kejernihan air lautnya, pasir-pasirnya, tumbuh-tumbuhan disekitar pantai, nantikan pula senja di pantai ini. Nantikan senja di Pantai Enu Sindue Donggala Sulawesi Tengah, senja yang berwarna jingga, bersama teman-teman, bersama kerabat, bersama handai taulan, sambil menikmati minuman segar, seperti air kelapa muda. Ayo ke Donggala! Ayo ke Sulteng!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 16, 2019

Berayun di Hadapan Senja Pantai Sunari!

Kapal sudah lepas dari pelabuhan, akan melintasi lautan yang luas, membawa harapan untuk sampai di seberang, membawa harapan semua orang yang menaikinya. Kapal telah bertolak menuju sebuah pulau yang direncanakan akan menjadi tempat wisata unggulan. Ombak menderu memukul-mukul badan kapal, kapan berguncang dengan teratur menyesuaikan dengan ombak dan terpaan angin, langit biru cerah bersinar bersama putihnya awan. Para penjelajah, para petualang, yang terlahir dari Negeri bernama Indonesia akan terbiasa dengan hal-hal tersebut.

Jalan-jalan produktif kita kali ini adalah menuju sebuah pantai yang indah. Sebuah pantai yang berada di seberang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Menyeberang dari Bira menggunakan kapal feri, cukup membayar Rp.60.000,- anda sudah bisa menyebrang bersama kendaraan roda dua, menyebrang menuju Pulau Selayar. Tujuan jalan-jalan produktif kali ini adalah sebuah Pantai di Pulau Selayar, Pantai Sunari Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan.





Setibanya di Pulau Selayar kita harus menempuh perjalanan sekitar 2 jam untuk menuju Kota Benteng Ibu Kota Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan, dari Kota Benteng sekitar 15 menit untuk menuju Pantai Sunari. Pantai Sunari Selayar menyajikan pemandangan matahari terbenam terbaik yang sayang untuk kamu lewatkan, berayunlah di hadapan senja Pantai Sunari Selayar agar engkau merasakan pantai yang benar-benar romantis ini. Tunggu apa lagi, Ayo ke Selayar! Ayo ke Sulsel!





Oleh : Mohamad Khaidir

Tuesday, November 12, 2019

Cintailah Indonesia di Air Panas Lejja Soppeng!

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang suatu saat henti
Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Di mana ada musim yang menunggu?
(Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti, Banda Neira)


Begitulah kehidupan, akan ada regenerasi, akan pergantian, dalam istilah para Cendekiawan "Shifting". Maka mari nikmati kehidupan kita dengan berjalan-jalan sejenak, menikmati petualangan, menikmati perjalanan. Sebuah keindahan alam di Kabupaten Soppeng adalah tempat yang akan kita tuju, jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju Air Panas Lejja Soppeng Sulawesi Selatan.






Lokasinya berada di luar Kota Soppeng, Ibu Kota Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Jaraknya dari Pusat Pertokoan Kota Soppeng adalah 42 Kilometer, waktu tempuhnya 1 Jam 9 Menit. Sumber Air Panas Lejja Soppeng menyajikan pemandangan dan keindahan alam yang menggoda, kita akan menemukan sumber mata air panas, dan sungai yang panas, bahkan kata pemuda lokal kita bisa merebus telur di sungai ini.



Mari nikmati tempat wisata unggulan Kabupaten Soppeng ini, Sumber Mata Air Panas Lejja. Yang patah tumbuh, yang hilang berganti, begitulah siklus kehidupan yang akan kita lalui, nikmatilah Air Panas Lejja agar kita semakin cinta negeri kita. Cintailah negeri ini, di Air Panas Lejja Soppeng Sulawesi Selatan, Ayo ke Soppeng! Ayo ke Sulsel!






Oleh : Mohamad Khaidir

Sunday, November 10, 2019

Jadilah Pahlawan!

Wahai Pemuda
Bagaimana Kabarmu
Semoga sehat, semoga semakin sejahtera
Aku ingin sekali mengajakmu berjalan-jalan sejenak
Jalan-jalan yang produktif
Jalan-jalan mengelilingi Negeri kita tercinta
Berpetualang menyaksikan keindahan alam
Sambil melakukan perenungan-perenungan yang mendalam

Wahai Pemuda
Hari ini engkau berada di persimpangan jalan
Mungkin engkau tengah kebingungan
Melihat kondisi bangsa kita
Melihat realitas Politik di Negeri kita
Tetapi bisakah aku meminta padamu untuk tetap optimis menghadapi zaman
Jalan-jalanlah agar pikiranmu tidak terlalu tegang
Jalan-jalanlah menyaksikan keadaan yang sebenarnya
Keadaan alam dan keadaan masyarakat

Wahai Pemuda
Jangan pernah menyerah ya
Aku pinta kepadamu jangan cepat berputus asa
Bantu Bangsa ini ya
Jadilah penyebab Bangsa ini kembali tersenyum
Sekecil apapun usahamu
Sesedikit apapun karyamu
Yang penting engkau terus berusaha
Yang penting engkau terus berkarya

Wahai Pemuda
Kutitipkan salam kepadamu
Sampaikan salamku kepada Tekadmu
Sampaikan salamku kepada Visi dan Misimu
Sampaikan salamku kepada Semangatmu
Sampaikan salamku kepada Jiwamu
Sebab engkau adalah Pemuda
Yang akupun yakin kita akan menjadi sesuatu yang berarti bagi bangsa ini
Sesuatu yang meski aksinya sederhana Orang-orang bisa terinspirasi

Wahai Pemuda
Biarkan Orang-orang berkata negatif
Jadilah Pahlawan bagi dirimu ya
Jadilah Pahlawan bagi Keluargamu ya
Jadilah Pahlawan bagi masyarakatmu ya
Meski tak bertitel Pahlawan
Lakukan saja sesuatu yang melampaui batas-batas Individualisme
Lalu dengan bangga aku akan bergabung bersamamu didalam Barisan Solid para Pahlawan

Wahai Pahlawan
Kini engkau sudah lebih paham dengan peranmu kan
Menjadi Pahlawan yang tak mesti kuat secara fisik
Engkau memiliki Tekad dan Mental yang kuat itu sudah cukup
Engkau memiliki Semangat yang membara itu sudah cukup
Engkau memiliki sifat jujur dan ikhlas itu sudah cukup
Engkau memiliki hati yang teguh dan lurus itu sudah cukup
Engkau memiliki pikiran-pikiran yang jernih dan visioner itu sudah cukup


Jangan lupa doakan para Pahlawan kita ya
Para Pahlawan yang memperjuangkan Kemerdekaan Bangsa ini
Kini perannya harus kau ambil
Tak bisa tidak, mau tak mau
Mari kita berjuang bersama ya
Menjadi Pahlawan dengan Karya nyata
Menjadi Pahlawan dengan pikiran-pikiran brilian
Menjadi Pahlawan dengan Ide-ide Konstruktif
Menjadi Pahlawan dengan Kepala yang lebih kritis sekaligus Solutif
Selamat Hari Pahlawan!

Oleh : Mohamad Khaidir

Segarnya Udara di Puncak Kahayya!

There’s traffic in the sky and it doesn’t seem getting much better.
There’s kids playing game on the pavement; drawing waves on the pavement
Shadow of the planes of the pavement.
(Traffic In The Sky, Jack Johnson)

Indonesia selain sebagai negara kepulauan juga terkenal dengan keindahan alamnya, pegunungan hijau yang membentang, tentu niat yang tiada tara bagi negeri kita. Jalan-jalan produktif kali ini adalah menuju sebuah puncak di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Kita memulai perjalanan dari Kota Bulukumba, Ibu Kota Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, tepatnya dari Jembatan Teko.

Tempat yang kita tuju adalah Puncak Kahayya, dari Jembatan Teko Kota Bulukumba menuju Puncak Kahayya jaraknya 40 Kilometer, ditempuh dalam waktu 1 Jam 17 Menit. Puncak Kahayya menyajikan pemandangan pegunungan hijau yang indah, meski jalan menuju ke sana sangat berliku melintasi Kindang Bulukumba. Segarnya Udara di Puncak Kahayya juga memberikan sensasi tersendiri bagi para petualang dan penjelajah.


Bagi yang ingin menikmati keindahan puncak dam segarnya udara, Puncak Kahayya merupakan tempat wisata yang cocok. Menikmati keindahan alam, pegunungan hijau, jalan yang berliku, birunya langit berpadu dengan putihnya awan. Tunggu apa lagi, Puncak Kahayya Sinjai adalah tempat yang tepat untuk kita tuju, Ayo ke Sinjai! Ayo ke Sulsel!

Oleh : Mohamad Khaidir

Saturday, November 9, 2019

Sang Pemuda 1000 Masjid (23)



Langit biru mulai berganti menjadi langit senja yang berwarna jingga, tak lama lagi malam akan tiba, kini petang menjelang. Kaki-kaki mulai melangkah ke masjid, melangkah tanpa ragu, melangkah dengan mantap, para pemuda mulai bergegas ke masjid, diantaranya adalah pemuda 1000 masjid. Perjalanan pemuda 1000 masjid kali ini adalah menuju sebuah masjid yang meskipun terletak di kompleks perumahan tetapi masjid ini sangat dikenal penduduk Kota Makassar Sulawesi Selatan.


Sebuah masjid yang desainnya mirip dengan Kakbah, Masjid Al-Fatih Al-Anshar namanya. Masjid Al-Fatih Al-Anshar memiliki desain yang unik dan menarik, dengan konsep minimalis, terdiri dari banyak warna yang berpadu. Pintu masuknya adalah pintu-pintu kaca, sajadahnya sangat lembut, didalam masjid terasa sangat dingin dan sejuk. Bagian depan Mihrab juga ada batu berlafaz Allah.


Masjid Al-Fatih Al-Anshar, kamu harus berkunjung ke masjid ini, masjid dengan desain yang minimalis dan unik. Selain karena keunikannya, juga agar pemuda memperoleh energi yang positif. Dimasa depan, pemuda dan masjid akan menjadi pilar utama kebangkitan bangsa kita, Negeri indah bernama Indonesia. Perjalanan pemuda 1000 masjid akan terus kita lanjutkan, narasi pemuda 1000 masjid akan terus kita tuliskan. Maukah engkau ikut bergabung? Ayo ke Masjid!


Oleh : Mohamad Khaidir

Friday, November 8, 2019

Membuncahkan Semangat di Pulau Kodingareng Keke!

Cinta yang sebenarnya indah sekali yeah
Kadang menipu dan bikin sakit hati yeah yeah
Tapi lihatlah burung tetap bernyanyi yeah
Terlalu indah untuk ditangisi yeah
Nyanyi lagu pantai
Nyanyi lagu santai yeah
(Lagu Santai, Steven & Coconut Treez)











Mari kita santai sejenak, dan melanjutkan jalan-jalan produktif kita, yaitu sebuah pulau yang sangat indah, sebuah pulau tak berpenghuni di Ujung Tanah Kota Makassar Sulawesi Selatan. Pulau-pulau memang adalah ciri khas Indonesia, sebab Indonesia juga di kenal dengan sebutan Nusantara. Nusa artinya pulau, antara memiliki makna antar pulau, yang secara tidak langsung mendeskripsikan bahwa Indonesia adalah Negeri Kepulauan dengan banyak pulau, kurang lebih 17.000 pulau.

Pulau tak berpenghuni ini bernama Pulau Kodingareng Keke, terletak di Ujung Tanah Kota Makassar Sulawesi Selatan. Untuk menuju ke sana, kami sarankan sebaiknya berkelompok agar biaya yang ditanggung lebih ringan dan murah. Menyeberang dari dermaga di depan Fort Rotterdam, kita menyiapkan dana sebesar Rp.450.000,-. Biasanya harga tersebut sudah termasuk paket snorkeling di Pulau Kodingareng Keke.









Para pemuda yang ingin berlibur dan membuncahkan semangatnya, Pulau Kodingareng Keke adalah tempat yang tepat! Lautan hijau dan biru, pasir putih, batu karang, pepohonan, dermaga, birunya langit dan putihnya awan, engkau harus bersantai disini untuk membuktikan jiwa petualang sejati, jiwa penjelajah bumi. Seperti itulah harusnya pemuda Indonesia, karena nenek moyangnya pelaut ulung, karena tanah airnya adalah nusantara, maka ia harus tangguh menjelajahi pulau!










Mari jalan-jalan kesini, menikmati keindahan pulau tak berpenghuni yang begitu asri, Pulau Kodingareng Keke Ujung Tanah Makassar! Di pulau ini juga banyak akan kita temukan kucing, berilah makan kepada para kucing ini jika engkau bertemu mereka. Nikmati dengan seksama keindahan Pulau Kodingareng Keke wahai para petualang, wahai para penjelajah. Ayo ke Makassar! Ayo ke Sulsel!






Oleh : Mohamad Khaidir

TENTANG CYBER WAR

Artificial intelegent dan kemajuan teknologi mengubah wajah dunia! Apalagi jika suatu negara sangat memperhitungkan bioteknologi yang mutakh...