Showing posts with label Narasi. Show all posts
Showing posts with label Narasi. Show all posts

Sunday, April 28, 2024

TERUSLAH BELAJAR!




Sikap politik atau pilihan politik kita hari ini, seharusnya menjadi pembelajaran bahwa tak boleh suka berlebihan,  benci berlebihan, apalagi caci maki yang sangat tegas dalam Al-Qur'an (Hikmah Ayat 1 Qur'an Surah Al-Humazah)..

Sekarang Anda pasti bingung, meninggi-ninggikan standar Capres pilihan Anda dengan Agama, menepikan segala pengalaman organisasi dan leadership, tapi begitu mudah Anda mendukung Calon Walikota, Calon Bupati, atau Calon Gubernur yang tak bisa Khutbah Jumat..

Maka, setiap pilihan politik kita wajib kita pertanggungjawabkan, dukung sewajarnya, tegur melalui aspirasi, jalur yang legal, dan jalur konstitusional jika merasa telah menyimpang, namun pastikan 'merasa menyimpang' milik Anda itu memiliki referensi yang kuat..


Anda berkoar-koar soal memperkosa Konstitusi, padahal Andapun tidak bisa menghadirkan bukti yang valid, bermodalkan perasaan, tak bermodalkan bukti-bukti yang diakui oleh hukum berbangsa dan bernegara. Hanya bermodalkan prasangka dan letupan emosi pancingan propaganda yang langsung Anda percayai, atau mungkin doktrin yang tak Anda saring dan pikirkan..

Saya pribadi terus menulis, agar bisa membandingkan sikap politik saya terdahulu dengan sikap politik saya yang sekarang, sehingga saya mengetahui telah terjadi yang namanya spectrum shifting pemikiran perubahan dan peradaban. Tetapi apakah itu menjadi alasan untuk berhenti belajar? Tentu tidak, karena sejatinya semakin kita belajar, semakin banyak yang tidak kita ketahui, Maka teruslah belajar!

Wednesday, March 6, 2024

IDEAL DIRI

 


https://youtube.com/shorts/bkMHhnhYHCo?si=f08Su25r2VOw6-zy


#inspirasipemuda #bungkhaidir #idealdiri #narasi #opini #reels #gagasan #pemudaproduktif #short #ide #pengembangandiri #pemuda #inspirasi #shorts #selfdevelopment #karakter #ideal #produktif

Wednesday, February 7, 2024

SEFREKUENSI

 




Hasil survey bisa menjadi salah satu referensi untuk memilih, mengapa ? Lembaga survey melakukan sampling dengan metode ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Lalu bagaimana dengan sumber pendanaan survey ? Paslon bisa membiayai, swasta bisa membiayai, pemerintah juga bisa membiayai, tergantung kepentingan, namun lembaga survey akan tetap menggunakan metode paling ilmiah dalam pengambilan data untuk menjaga kredibilitas lembaganya, agar punya portofolio yang dapat meyakinkan 'user'.

Jadi, jika Anda adalah calon lalu hasil survey Anda tinggi, tetaplah rendah hati dan terus bergerak. Namun jika survey Anda rendah, jadikan itu evaluasi lalu bergerak lebih strategis lagi dengan perencanaan yang matang. Akademisi dan pembelajar seharusnya memahami ini ya.. ✌️😁

Dengan adanya media sosial, terkadang kita jadi kena wabah "matinya kepakaran", karena yang menjadi referensi hanya yang Viral dan banyak followers-nya saja. Apalagi dengan kehadiran meta di Facebook yang mampu membaca algoritma kita, circle pertemanan kita, sehingga akan terus optimis memenangkan jagoan kita, bagikan video ke sana, bagikan video ke sini, media sosial akan membacanya dengan mempertemukannya dengan yang searah dan sefrekuensi, begitu perkiraan saya tentang cara kerja algoritma,
tapi jangan lupa jumlah DPT sebenarnya itu ada di teritori.

Lalu bagaimana cara kerja teritori ? Ya cara kerjanya memang harus turun langsung lapangan dan survey adalah cara ukur yang paling efektif, efisien, dan ilmiah. DPT di Sulawesi (Sulsel, Sulteng, Sulut, Sultra, Sulbar, dan Gorontalo) yang total pemilihnya 14.611.785 pemilih tak seberapa dibanding total pemilih di Provinsi Jawa Timur sebesar 31.402.838 pemilih. Hasil survey di Jawa Timur yang merupakan basis Cak Imin oleh Poltracking masih mengunggulkan pasangan Prabowo - Gibran sebanyak 60,1%. Jadi memang kemelut di media sosial ini kata Uda Erizal hanya "Badai dalam Secangkir Kopi". Alhamdulillah ada tulisan singkat saya lainnya yang berjudul seperti itu. Sekian dulu tulisan singkat dan opini saya selaku pembelajar, penikmat politik, dan pendukung anak muda masuk ke gelanggang politik. Semoga mencerahkan. 🙏🏻✌️😁🙏😊

Mohamad Khaidir, S.E.
Penulis Pemula yang terus belajar dan membaca sebagaimana perintah pertama dalam Kitab Suci.

https://news.detik.com/pemilu/d-7180195/poltracking-di-jatim-prabowo-gibran-60-1-ganjar-mahfud-17-2-amin-14-9?utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=oa&utm_source=twitter&utm_content=detikcom

Thursday, February 1, 2024

SURAT MENYEJARAH




https://youtube.com/shorts/3Pr7O8CA38U?si=7E30aNKtbNtt8fLx


#inspirasipemuda #bungkhaidir #motivasi #inspirasi #reels #narasi #short #pengembangandiri #pemudaproduktif #opini #shorts #gagasan #pemuda #surat #literasi #produktif #selfdevelopment #Mongol #Bagdad #Kepemimpinan #pemimpin

Saturday, January 27, 2024

MANUSIA QUESTIONER

 


https://youtube.com/shorts/PPLWk-hboV0?si=_XTFXUVUDZV8Jtho


#inspirasipemuda #bungkhaidir #manusia #reels #pengembangandiri #short #pemudaproduktif #narasi #gagasan #pemuda #shorts #inspirasi #selfdevelopment #motivasi #opini #ide #literasi #questioner #produktif

Saturday, January 20, 2024

MANUSIA UPHOLDER

 


https://youtube.com/shorts/MCLL6X7Ox-E?si=TKGu22vsVjG-wMlD


#inspirasipemuda #bungkhaidir #narasi #reels #short #motivasi #gagasan #opini #shorts #pengembangandiri #pemudaproduktif #selfdevelopment #pemuda #manusia #produktif #upholder #ide

Monday, January 15, 2024

GAGASAN PERUBAHAN

 


Setiap perangkat gagasan perubahan pasti ada perangkat gagasan perubahan yang menyusunnya..

Mudah bagi yang sudah kadung hobi membaca dan menulis, sulit bagi yang jarang atau malas membaca..

Bagi saya pribadi, mudah menuliskan gagasan perubahan dibandingkan praktiknya..

Ada kaidah dalam Ilmu Agama, yaitu melanjutkan yang sudah baik, adapun yang kurang baik hendaknya dilakukan perbaikan..

Alhamdulillah buku "Dari Pemuda untuk Indonesia" juga memiliki referensi perangkat gagasan perubahan.. 🙏😊

Link Pemesanan : https://bit.ly/BukuDPUI

Wednesday, January 10, 2024

YANG PRODUKTIF

 


https://youtube.com/shorts/GY_RtnAkL4E?si=ublA_E-uWBmha8z0


#inspirasipemuda #bungkhaidir #reels #narasi #short #opini #motivasi #pengembangandiri #shorts #inspirasi #gagasan #pemudaproduktif #selfdevelopment #ide #pemuda #karakter #produktif

Tuesday, January 2, 2024

HYPER-CUSTOM

 



https://youtube.com/shorts/psb6r-6V7Zo?si=rmX6_9L1r6OZFobF


#inspirasipemuda #bungkhaidir #reels #gagasan #narasi #short #inspirasi #motivasi #opini #genZ #hypercustom #shorts #kustomisasi #pengembangandiri #pemuda #generasiZ #anakmuda #selfdevelopment #modifikasi #pemudaproduktif #ide #produktif

Friday, December 29, 2023

MEMANG MUDAH




Memang mudah, mengomentari suatu peristiwa atau orang, misal mengomentari tentang arah baru dan arah lama, padahal ia belum pernah sekalipun menamatkan membaca dan memahami buku "Arah Baru Indonesia". Sangat mudah untuk memberi komentar, entah itu instruksi, inisiatif, atau dorongan emosi karena membenci, maka komentar-komentar berisi cacian, hinaan, makian, mudah sekali dimuntahkan dari lisan. Beruntung ada partai politik yang ketua umumnya rajin berliterasi, menulis, berorasi, membaca, serta memotivasi. Itupun mereka yang mudah berkomentar masih suka mencela narasi yang ketua umum tersebut bawa, padahal mereka ini tak pernah menulis buku, membaca pun mungkin masih jarang. Karena mengomentari sangat mudah dibanding belajar. Bahkan mudah sekali mengomentari dan menjadikan dasar keputusan MKMK padahal tak pernah baca sekalipun isi keputusan tersebut. Bersyukur saya mendapat rangkumannya dari sumber terpercaya yang merangkum keputusan MKMK :


"Majelis etik itu memutuskan bahwa 9 anggota MK melanggar etik karena saling membocorkan perkara yang sedang disidangkan kepada publik. Dan ketua MK dihukum berat, karena dianggap membiarkan dan tidak bisa mengendalikan tindakan 8 anggota MK lainnya."

(Sumber : Lawyer, Agus Purwanto, S.H.)


Memang mudah berkomentar soal politik, apalagi yang berkomentar tidak pernah terjun ke politik, tahunya politik itu hitam putih saja. Semua dihantam, yang tidak sesuai dengan pilihan politiknya dicela, disapurata, padahal komentarnya hanya berdasar asumsi dan propaganda. 


Maka saya pribadi menyarankan kepada mereka-mereka ini, yang suka berkomentar tanpa data, yang suka melakukan propaganda, yang menganggap tulisan singkat dan video-video singkat tak berkualitas yang sering dia bagikan sebagai dasar pijakannya dalam memilih, atau mungkin video-video singkat berisi hoaks tersebut cocok dengan pilihan politiknya, saya sangat menyarankan untuk menerapkan rumus STAR ketika melihat suatu peristiwa, ketika mengomentari soal tokoh politik, atau ketika ingin mencaci dan memaki. Rumus STAR ini saya dapatkan dari buku "Filosofi Teras" karya Henry Manampiring. STAR : Stop, Thinking, Analyze, Response. Mohon maaf saya pakai beberapa kata dan singkatan bahasa Inggris, mudah-mudahan pembaca bisa paham. 🙏😁


Mohamad Khaidir, S.E.

Penulis Pemula, Pendukung Anak Muda Masuk ke Gelanggang Politik.

Thursday, December 21, 2023

VISUALISASI TUJUAN

 



https://youtube.com/shorts/HRn0oeXKLe8?si=95nkWdPSengCGTxs


#inspirasipemuda #bungkhaidir #tujuan #motivasi #inspirasi #selfdevelopment #reels #short #gagasan #opini #shorts #ide #narasi #pemudaproduktif #pengembangandiri #pemuda #produktif #channelinspirasi

Tuesday, December 5, 2023

FAKTOR PEMERSATU




Sedang serius menyimak, dalam rapat koordinasi, sambil menyadari bahwa menjadi anak Bupati, anak Gubernur, anak Ketua Majelis Syuro, dan menjadi anak Presiden itu adalah takdir. Seberapapun kita mengusahakannya, kita hanya bisa mencapai dengan segala sumber daya yang kita punya. Ada yang berhasil, ada yang tidak, ada yang masih berproses, namun tak perlu kata menyerah dan berseloroh mencemburui takdir  menjadi pemimpin yang mungkin tidak memilih kita, mungkin juga memilih kita suatu saat.


Sedang serius menyimak, sambil menyadari bahwa seaktif apapun kita di organisasi, sesenior apapun kita dalam pengkaderan, sekali lagi takdir kepemimpinan dan kemuliaan itu Tuhan yang berikan. "Engkau muliakan orang yang Engkau Kehendaki, Engkau hinakan orang yang Engkau Kehendaki."


Sedang serius menyimak pemaparan dan penyaluran implementasi donasi untuk Palestina, sambil menyadari dalam politik tiada yang pasti. Media yang dulu menghinakan umat Islam kini menjadi teman, yang dulu menjadi pelaku pembubaran kajian-kajian kini jadi koalisi, yang dulu kekiri-kirian kini bergerak ke tengah dengan harapan persatuan. Ya, setiap manusia bisa berubah, maka benci dan suka itu harus sewajarnya, karena politik bukan ilmu eksakta.


Sedang serius menyimak, sambil meyakini pembelahan-pembelahan seperti saat ini salah satu solusinya adalah kolaborasi. Bukan menghina, mencaci, mencari celah, sebab jika dicari celah, maka dapatlah semua calon memiliki kekurangan, karena manusia sejatinya makhluk yang diingatkan saja bisa lupa, apalagi tidak diingatkan? Maka sambil menyimak, di dada dan pikiran terus menyalakan harapan, bahwa siapapun yang jadi pemimpin nantinya, ia harus menjadi faktor pemersatu, bukan orang-orang yang terus memelihara pembelahan serta perbedaan. Sampaikan salamku kepada mereka yang hadir pada deklarasi, sembari berbisik halus pada deklarasi, "Jenderal, jangan lupa doakan Palestina."

TENTANG CYBER WAR

Artificial intelegent dan kemajuan teknologi mengubah wajah dunia! Apalagi jika suatu negara sangat memperhitungkan bioteknologi yang mutakh...